Pages

  • Home

travel beauty

Ini Tentang Kita
#IniTentangKita 

Ini tentang kita, tentang dimana setiap kisah menjadi begitu berharga. Dari setiap insan yang menceritakan dirinya sebagai cermin bagi kehidupan yang dijalani oleh orang disekitarnya. Begitu indah untaian kata yang menjelaskan hubungan antar sesama. Dan inilah kisah saya. 

Memilih menjalani profesi apapun yang saya lakukan adalah sebuah tuntutan untuk bisa meraih rezeki. Iya memang benar bahwa rezeki telah ditetapkan untuk setiap jiwa yang bernafas. Namun setiap diri juga diwajibkan menjemputnya juga. Tidak serta merta datang begitu saja. Seperti halnya burung yang keluar terbang dari sarangnya. Lalu kemudian kembali dengan sesuatu yang dibawanya kedalam sarang. Mungkin burung itu tak pernah berpikir bahwa ia akan kembali dengan membawa sesuatu. Tetapi yang dilakukannya adalah sebuah petunjuk bagi manusia. Bahwa kita tidak boleh takut tidak mendapat rezeki. Sebab seekor burung kecilpun walau tak berakal ia selalu mendapat rezekinya. 

Sejak lepas sekolah SMP saya sudah ditakdirkan keluar dan tinggal jauh dari orang tua. Sambil menjalani sekolah umum tingkat atas di kota Medan saya sudah tinggal sendiri menjadi anak kost. Saya menyadari sepenuhnya arti tinggal jauh dari orang tua. Meski setiap bulan Ayah masih mengirim uang untuk kebutuhan saya, namun saya tak selalu mengandalkan uang untuk biaya sekolah dan tinggal di kost dari uang itu semua. Saya selalu berpikir mendapat uang tambahan yang bisa mengurangi beban orang tua. Sambil sekolah saya selalu rajin membuat sesuatu yang bisa saya jual kepada teman-teman. Sekolah saya adalah sekolah favorit di kota Medan. Tempat dimana banyak anak-anak yang memiliki kehidupan lebih beruntung. Dan disitulah saya mendapat teman-teman yang selalu mendukung, meski saya tinggal di kosan namun teman-teman sekolah tak pernah membeda-bedakan. 

Alhamdulillah penuh syukur, saya dikelilingi teman-teman yang baik. Bahkan sebagai seorang perempuan saya merasa terlindungi oleh teman-teman saat itu. Berlanjut hingga kuliah saya mulai terbiasa hidup mandiri. Sendiri tanpa orangtua, sambil kuliah saya juga sambil mencari rejeki tambahan. Dulu belum punya komputer sendiri, saya sering ke warnet untuk mengerjakan tugas kuliah dan join di grup milis daring seperti Femina. Dari sana saya kerap menerima pesanan Bolu Meranti dan Bika Ambon yang saya kirim dari Medan untuk di kirim ke berbagai daerah walau untungnya nggak seberapa namun cukup untuk menambah uang jajan. Saat saya sudah mulai bekerja di perusahaan travel dan adik saya yang baru saja memulai kuliahnya ikut bersama saya di kos-kostan saya semakin semangat mencari uang dengan harapan bisa bantu uang kuliah adik dan bisa membelikan makanan enak untuknya. 

Pekerjaan menjadi front office saat itu pekerjaan yang memerlukan ketelitian tinggi. Dahulu bekerja di kantor travel rasanya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Bersyukurnya lagi saya juga sudah mulai bisa mengirim sebagian gaji saya untuk orang tua. Senang rasanya menjadi orang yang bisa diandalkan di keluarga. Apalagi kalau mengingat saat saya bekerja, adik saya sedang sakit parah. Saya mulai mencari tambahan lagi untuk biaya berobat adik. Beban itu mulai terasa berat, tak mudah menjadi tulang punggung keluarga. Apalagi saat itu saya belum menikah. Namun saya berusaha sekuat yang saya bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga. 

Menjadi anak perempuan yang diandalkan belumlah cukup untuk menjadi anak yang dibanggakan. Terkadang sering muncul rasa iri dengan abang dan adik-adik yang lain. Namun sampai hari ini,  keadaan orangtua yang mulai sakit-sakitan memberikan hikmah kepada saya dimana saya mulai memahami apa yang ada di benak orang tua saya saat itu bahwa tak mudah menjadi orangtua dengan tanggung jawab memelihara 5 orang anak. Apalagi memiliki pengalaman batin yang cukup berat, sehingga terasa bahwa orang tua kita tak sempurna seperti apa yang kita harapkan. Namun begitu yang harus saya pahami bahwa surga ada di kakinya. Selalu ingat pesan guru saya, bahwa "ibumu adalah keramat mu" . Pedoman inilah yang menguatkan saya untuk bisa membersamai orangtua saya saat ini. 

Begitulah akhirnya setiap perjalanan hidup manusia tak akan pernah tahu akan kemana. Yang pasti sikap peduli dan menguatkan antara yang satu dengan yang lain sangatlah penting untuk kita tanamkan dalam diri kita masing-masing. 

Ini tentang kita. Tentang dimana setiap kisah menjadi begitu berharga. Tentang makna hidup apa yang bisa kita ambil dalam menjalani hidup itu sendiri. Semoga kita semua bisa menjadi lebih peka dengan kehidupan saudara-saudara kita yang kurang beruntung dari segala sisi. Tak pernah terbayangkan bagaimana orang tua yang tak mendapatkan perawatan penuh dari anak. Tapi saya yakin masih banyak dermawan yang peduli dengan nasib orang-orang yang memerlukan bantuan di luar sana. 

Berkah rezeki yang kita dapatkan semoga berkah juga buat keluarga dan orang lain yang membutuhkan. Masih banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita dan semua ini bisa meringankan beban mereka melalui sedekah yang kita berikan. Jika tak bisa langsung menyampaikan sedekah kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan, kita bisa salurkan bantuan melalui Dompet Dhuafa. #IniTentangKita. 








Share
Tweet
Pin
Share
No Comments

Oli Motor Matic
Rutin Mengecek Oli Motor Matic

Berkeliling naik sepeda motor menjadi kegiatan yang sering saya dan suami lakukan bersama. Kami suka sekali melihat-lihat kampung di sekitar rumah saya. Mungkin bagi sebagian orang hobi kayak gini kayak kurang kerjaan aja ya kan? Padahal keliling naik motor berdua menembus jalur yang nggak pernah dilewati punya pengalaman tersendiri. Semacam mengenal medan di wilayah yang kita tinggali. Senang sekali rasanya walau cuma keliling kampung. Melihat segala potensi yang ada di kampung kita sendiri. Bagi penduduk sekitar yang sudah lama tinggal, mungkin kegiatan seperti ini bisa berarti menyapa tetangga dan saling bertemu sapa. 


Tak semua orang seperti kami, suka berkeliling jauh memutar dari rumah walau sekadar mencuci mata. Bagi kami ini semacam cara menghilangkan penat suasana rumah. Kegiatan domestik di rumah merupakan rutinitas yang pasti juga membawa kejenuhan. Melihat-lihat pemandangan dari atas motor berdua suami sambil bercerita bersenda gurau romantisnya ala-ala Galih dan Ratna. Hehe!


Suatu ketika motor yang kami tumpangi mogok. Lucunya bukan sedih, kami malah tertawa. Adegan dorong motor pun terjadi sampai bengkel terdekat. Kebayangkan pasangan usia 40an ini dorong motor sambil cekikikan. Kalau lelah banget sesekali berhenti apalagi kalau udah jauh jalan bengkel tak kunjung tampak. Entah kenapa adegan mogok dan dorong motor justru menjadi cerita menyenangkan sampai rumah. Sering kalau lagi ngopi berdua ngebahas cerita lucu kayak gini, wkwk. 


Oh ya, pernah nggak sih teman-teman mengalami kejadian motor mogok terus sampaio di bengkel orang bengkelnya langsung bilang ganti sparepart? Beberapa kali motor mogok setibanya di bengkel sepertinya kami dibohongi karena orang bengkel bilang ada sparepart yang harus diganti. Meski kami menuruti tapi sepanjang jalan balik ke rumah motornya mogok lagi. Ujung-ujungnya mampir ke bengkel yang lain dan ternyata harus ganti oli. Padahal sebenarnya nggak ada sparepart yang perlu diganti. Begitulah kalau kita service motor di bengkel yang suka ada di pinggir jalan. Syukur-syukur dapat bengkel yang amanah. Apesnya kalau dapat bengkel yang ngakali. 


Makanya pengalaman kayak gini tuh nggak sekali dua kali. Untungnya suami sudah tahu sedikit trik agar terhindar dari ulah bengkel nakal. Tapi memang kita juga mesti memahami cara kerja orang bengkel dan tahu juga bagaimana mengetahui masalah motor kita sendiri. Sering saya sampaikan  sama suami, kalau ada sparepart yang harus diganti ya diganti aja sama yang baru. Jangan diakali dengan sparepart bekas yang nantinya malah makin membuat rusak parah. Atau malah jadi menghabiskan biaya lebih mahal. Suami juga jadi rajin rutin mengecek oli motor matic kami biar nggak terulang mogok saat lagi di jalan.


Jadi memang kita harus mengetahui sepenuhnya penyakit atau masalah sepeda motor yang kita tunggangi. Agar jika dalam keadaan bermasalah kita tahu menanganinya. Seperti waktu keliling kampung di lain waktu, motor mio tua yang kami naiki mogok. Kata suami saya mesinnya kepanasan. Jadi cukup ditunggu sebentar aja supaya bisa hidup kembali. Yang lucunya sepanjang jalan keliling motornya sering kepanasan dan sering berhenti dan menunggu dingin untuk bisa jalan kembali. 


Punya motor sudah berumur memang harus sabar. Maklum kami beli motor itu second dan dalam kondisi yang butuh perbaikan. Selama kami pakai, setiap sebulan sekali motornya di service. Semua masalah di cek satu persatu dan perbaikan prioritas pada mesinnya terlebih dahulu. Setelah mesin sudah bagus kembali barulah ke bagian yang lain seperti CVT, selang bensin, dan indikator di head sing. Motor second kami beli cukup murah, namun alhamdulillah tidak begitu banyak perbaikan besar yang menghabiskan banyak biaya. Dan perbaikan pun dilakukan secara bertahap. Target suami memperbaiki motor itu sebulan sekali. Sambil digunakan sehari-hari untuk keperluan juga. Jadi nggak terasa seperti perawatan berkala. Sekarang suami kalau service motor, cek motor, sampai ganti oli ke Planet Ban aja. Kenapa ke Planet Ban? Silahkan cek aja di https://planetban.com/.









Share
Tweet
Pin
Share
No Comments

Saya di BSD Green Office Park 

"BSD, Bumi Serpong Damai. Ini tempat paling damai di bumi ya? Atau disini BSD ini selalu damai?"

Saya dan suami dihujani pertanyaan oleh rombongan tamu dari KBRI Bangkok, Thailand saat dipercaya teman untuk mendampingi tamu yang mengikuti Trade Expo di ICE BSD Oktober 2017. Supir yang membawa rombongan kami sontak memandang saya dan suami sambil tersenyum. Saya sempat kewalahan menjawab pertanyaan-pertanyaan para tamu. Untungnya suami langsung menjelaskan dan para tamu mengangguk (tanda nggak ngerti) trus bilang oke serpong peace earth, hihi! 

Memang sih ya kalau sekilas melintas ke Bumi Serpong Damai suka muncul keinginan untuk memiliki hunian di area nya. Kenapa? Karena selain nyaman, BSD berkembang pesat. Pertama kali saya ke BSD tuh sekitar tahun 2004. Saat itu suasananya masih sepi, mall juga masih satu. Ditambah lagi angkutan untuk keluar dari perumahan tempat teman saya tinggal susah banget. Jadi angkutan andalan naik ojek langganan. 


Sekarang jangan ditanya bagaimana perkembangan BSD City. Saya yang dapat suami orang Tangerang bersyukur banget bisa berkunjung ke BSD lagi. Saya takjub banget dengan perkembangannya. Beneran komplit. Mall, perumahan, shuttle, dan fasilitas lainnya semakin memenuhi kebutuhan warga sekitar dan orang-orang yang memang sengaja main ke BSD. Ke BSD juga semakin gampang tak hanya mengandalkan kendaraan pribadi, bisa menggunakan Commuter Line karena BSD City sudah ada stasiun kereta yakni Stasiun Cisauk yang terintegrasi dengan Pasar Modern dan shuttle bus BSD Link. Nah, tinggal pilih deh naik BSD Link tujuan mana. Bisa langsung ke Aeon Mall, The Breeze, atau tujuan lainnya di sekitar BSD.

Naik BSD Link ke Aeon Mall 

Kalau mau dipaparin tentang BSD panjang banget. Mending saya infokan saja yang paling update di BSD City ada apa. Hayooo ada apa? Pada penasaran kan? Oke, teman-teman pernah ngebayangin nggak naik angkutan tanpa ada yang nyetirin alias nggak ada supir. Hah? Ada jin nya? Yang ngomong gini pasti kebanyakan nonton film horor deh, wkwk! Bukan main kalau hari gini masih ada aja yang percaya gituan padahal nyatanya kita yang ketinggalan dengan kecanggihan teknologi. Lanjut yuk. 


Kendaraan tanpa awak yang saya maksud kini hadir di BSD City. Yups, Navya Autonom. Meskipun masih terbilang uji coba sampai Januari 2023, tapi saya sangat antusias dengan kehadiran Autonomous Vehicle (AV) ini. Navya Autonom Shuttle memiliki penggerak listrik dan battery pack berkapasitas 33 kWh yang dapat bertahan selama 9 jam dan memiliki kapasitas penumpang 15 orang, dengan pembagian 11 duduk dan 4 berdiri. Nggak pernah terbayangkan sebelumnya kalau bakal ada shuttle bus yang akan membawa kita sampai ke tujuan tanpa ada yang nyetirin. Entar kalau mau belok gimana? Bisa ngerem mendadak nggak kalau tiba-tiba ada yang nyalip? Biasa lah emak-emak dengan riwayat asam lambung yang rasa cemasnya cukup tinggi pasti ada aja kekhawatirannya. Tenang.. Tenang.. 

Navya Autonom Shuttle dengan kapasitas 15 penumpang

Navya Autonom Shuttle ini pasti ada sensor ya. Mulai dari sensor pemanfaatan GNSS (Global Navigation Satellite Systems), dan sensor LIDAR (Light Radar) yang digabungkan dengan kamera resolusi tinggi untuk big data analysis, yang kemudian akan diproses oleh komputer yang memiliki spesifikasi tinggi tertanam di dalam mobil. First Autonomous Vehicle at Green Office Park, BSD City ini dapat mendeteksi, melacak dan mengklasifikasi halangan di sekitar secara real time/waktu sebenarnya untuk menentukan lintasan dan profil kecepatan yang optimal, termasuk kemampuan akselerasi, kemudi, dan pengereman secara otomatis.


Biar nggak penasaran dan bisa merasakan langsung kecanggihan kendaraan tanpa awak ini kita bisa kok cobain Navya Autonom Shuttle gratis tanpa biaya tambahan apapun. Selama masa uji coba tahap kedua AV ini beroperasi setiap hari Selasa-Minggu pukul 10.00 hingga 17.00 di kawasan BSD Green Office Park (GOP). Nantinya sebelum mencoba Navya Autonom Shuttle kita melakukan pendaftaran dan ada isian survei sebelum menaiki kendaraan. Setelah menikmati kendaraan kita juga diharapkan mengisi survei lagi. Semua ini bisa kita lakukan melalui aplikasi OneSmile yang tersedia di aplikasi Apple App Store maupun Google Playstore. Anak-anak boleh nyobain Navya Autonom Shuttle nggak? Bisa banget. Syaratnya tentu harus didampingi orang tua dan memiliki tinggi badan minimal 120 cm. 

Navya Autonom Shuttle at BSD City

Happy banget dengan kehadiran Bus Otomatis pertama di Indonesia ada di The Breeze, BSD City. Selain nyaman, penggunaan Autonomous Vehicle ini turut mendukung kehidupan berkelanjutan karena rendah emisi karbon. Seperti yang dibilang Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat peresmian uji coba AV semoga kehadiran Navya Autonom Shuttle mampu mewujudkan transportasi masa depan bagi pembangunan kota pintar yang sustainable di Tanah Air.






Share
Tweet
Pin
Share
No Comments

Traveling

Mungkin bukan cuma saya yang merasa harus keluar rumah untuk sekadar mencari suasana berbeda. Nggak tahu kenapa mungkin saja karena  terjebak rutinitas domestik ya. Kegiatan sehari-hari di rumah kadang membuat jenuh sendiri. Meski semua kebutuhan sudah tercukupi. Makanan ada, fasilitas rumah lengkap, keluarga juga kadang berkumpul. Nikmat apa lagi yang didustakan? Ya itu tadi suasana berbeda, mungkin ini yang dibilang orang butuh healing, hehe!

Hati-hati kalau para istri sudah teriak butuh healing. Bagi para suami mungkin itu hanya candaan atau ikut-ikutan yang lagi viral. Padahal bisa jadi istri memang butuh biar mentalnya makin sehat. Yakinlah para suami kalau mental istri sehat, suasana rumah juga sehat.


Solusi Healing dengan Traveling

 

Alhamdulillah nya pandemi sudah berlalu, meski pandemi tipis-tipis dinyatakan masih ada. Kembali lagi protokol kesehatan untuk diri sendiri tetap saya lakukan, minimal kemana-mana masih pakai masker. Keadaan di lingkungan saya juga sudah lebih normal seperti sedia kala. Orang-orang yang bepergian sudah mulai bebas tanpa menggunakan masker. Saya dan suami pun berkeinginan untuk traveling lagi. Iya, saya sudah lama meminta suami untuk jalan-jalan keluar kota lagi. Karena udah lama banget nggak kemana-mana alias di rumah saja.


Kebiasaan staycation sebenarnya sudah sejak lama kami lakukan. Persisnya sejak menikah. Kami memang menyukai hal-hal baru dan keunikan hotel-hotel yang kami kunjungi. Selain itu fasilitas di sekitar hotel juga jadi pertimbangan kami dalam memilih hotel. Seperti lokasinya dekat dengan mall, banyak jual makanan, dan tempat wisata yang bisa dikunjungi dengan berjalan kaki. Tak jarang juga kami mencari hotel yang tak jauh dari pegunungan, hanya sekadar menikmati pemandangan alam dan udara yang sejuk. Tapi karena akhir tahun ini cuaca juga kurang mendukung jadi kami berencana untuk menghabiskan akhir tahun di hotel terdekat saja. 


Apa Saja Manfaat Traveling Bagi Suami Istri?


Seringkali orang-orang terdekat menanyakan, “Jalan-jalan terus nggak sayang duitnya?”. Ya bagi saya mumpung ada duit ya dinikmati. Seperti kata Bunda Corla hasil kerja keras itu harus dinikmati, hihi! Setuju banget, hidup itu harus dinikmati mumpung masih ada duit dan masih diberi kesehatan. Selain itu banyak manfaat yang didapatkan dengan traveling.


Refreshing


Setelah traveling selalu ada penyegaran. Selalu ada semangat baru baik itu dalam rutinitas domestik maupun pekerjaan lain untuk cari cuan. Selain itu selalu saja ada hal-hal baru untuk menambah kualitas rutinitas di rumah. 


Quality Time


Banyak sekali insight setelah staycation yang kami dapati. Karena terbebas dari beban rutinitas itu kami berdua lebih banyak berbincang dan mengobrol. Lebih banyak quality time yang menambah kualitas hubungan rumah tangga juga semakin baik. Karena saat staycation di hotel, semua kebutuhan sudah tersedia. Kemanjaan yang didapat membuat pengalaman tersendiri. Dan menjadi sesuatu yang positif untuk kami bangun bersama di dalam rumah yang sesungguhnya.


Quality Time

 

Menambah Kreativitas


Beberapa hal receh setelah staycation bisa memicu kreativitas di rumah. Seperti mengubah dekorasi kamar, menambah pernak pernik dapur, atau bisa mengganti furniture untuk menambah suasana baru di rumah. Karena seringkali tempat kita menginap memberikan kesan yang tak ingin hilang. Meski sudah ada kenangan yang tersimpan di lini masa sosmed. So, beberapa hal yang dirasa ekstrem dilakukan yaitu mengganti interior kamar dengan suasana menginap di salah satu hotel beberapa bulan yang lalu. Eits, ini dilakukan kalau lagi ada budget aja ya bestie!

 

So, pada intinya traveling ataupun staycation di hotel membuat kenyamanan untuk diri sendiri dan keluarga sebenarnya. Sesekali menginap di luar dari lingkungan rumah bisa memberikan perspektif berbeda tentang tujuan keluarga. Perjalanan dalam membangun rumah tangga sejak menikah dulu mampu kita refleksikan dengan total dan membawa impact positif untuk perjalanan  berikutnya. Dengan berbincang panjang saya dan suami mampu menemukan kembali tujuan dalam mengarungi kehidupan bersama.

 

Staycation bukanlah satu-satunya jalan yang bisa membuat tujuan itu semua tercapai. Tetapi hanya salah satu cara bagi saya untuk bisa melihat perspektif yang beda. Untuk bisa melihat diri sendiri dan keluarga dari jauh. Dan selalu berharap bisa melewati tantangan persoalan hidup dengan lebih siap. 






Share
Tweet
Pin
Share
No Comments

Potong Tumpeng di Perayaan HUT JNE ke 32

Mungkin tidak semua perjalanan bisnis bisa bertahan dengan sangat lama. Juga ada beberapa perjalanan bisnis yang bisa terus berjalan dan berkembang hingga puluhan tahun lamanya. Bahkan juga ada yang sampai berganti generasi ke beberapa generasi berikutnya hingga sampai 5 bahkan 7 generasi sebuah perusahaan terus berjalan. Bagi siapapun pemilik bisnis pastinya berharap menjadi pemilik bisnis yang bisa terus langgeng di tengah segala badai yang menerpa. 

JNE Kini Telah Melangkah Selama Tiga Dekade 


Bukan hal yang mudah tentunya bagi JNE untuk terus tumbuh menjalankan roda organisasi perusahaan hingga sampai di titik ini. Angka 32 tahun bukanlah angka yang berbicara persoalan usia saja. Namun juga berbicara pengalaman dan pertahanan sebuah bisnis yang terus bisa memberi kontribusi bagi negara. Sejak didirikan 32 tahun silam pada 26 November 1990, perusahaan ini berkomitmen penuh pada sebagai perusahaan ekspres dan logistik. Mengambil peran dalam kebutuhan orang se-Indonesia sebagai penghubung atau memberikan jasa pengiriman segala bentuk barang dari titik satu ke titik yang lainnya. Menjadi connecting yang memutuskan jarak antar orang yang berada jauh untuk dapat saling terhubung dengan berbagai benda atau barang yang disampaikan dan diterima dengan waktu yang singkat, penerima menerimanya dalam keadaan baik seperti saat dikirimkan. Ini merupakan  tantangan besar yang dimiliki setiap perusahaan ekspres dan logistik tentunya. 


Beberapa perusahaan selinear seperti JNE pastinya memiliki standar kualitas terbaik. Tantangan memberi pelayanan terbaik bagi konsumen dan memiliki performa perusahaan yang terbaik juga merupakan persoalan yang terus dijawab oleh perjalanan waktu selama beroperasi. 


Dalam persoalan fundamental, JNE telah memberikan nilai-nilai yang patut kita akui bersama. Menyatakan diri sebagai bagian Connecting Happines merupakan komitmen yang sangat luhur. Menghargai dan menghormati para founding father JNE juga terus menjalankan tradisi perusahaan sejak awal perusahaan ini didirikan. Dan menjadi semacam ruh yang dirasakan oleh para karyawan dan juga konsumen yang menikmati layanan JNE. 


Sudah sewajarnya refleksi 3 dekade JNE ini bisa lebih melahirkan sesuatu yang lebih baik lagi bagi performa dan stabilitas perusahaan. Sebab dengan refleksi perayaan 32 tahun JNE dapat memberikan ruang terbuka bagi setiap perubahan pastinya memberikan impact yang positif dan bisa dirasakan oleh semua orang. 


Perayaan syukuran yang dilakukan bagi perusahaan seperti JNE terbilang sederhana dan syahdu. Implementasi nilai  yang dirasakan oleh pendiri JNE H. Soeprapto Soeparno selalu menjadi warisan nilai yang selalu menjadi nafas perusahaan. 


JNE 32 Tahun, Semangat Bangkit Bersama   


Di tengah ekonomi yang pasang surut karena imbas pandemi seperti saat ini, JNE mengambil peran yang terbaik dengan mengobarkan Semangat Bangkit Bersama memulihkan perekonomian. Dengan terus berfokus pada empat pilar Progres, Pertumbuhan, Pergerakan dan Perjalanan bersama-sama seluruh sumberdaya dan jaringan perusahaan yang dimiliki JNE dengan kapasitas 8000 jaringan dan 50.000 karyawan JNE berjulukan Ksatria dan Srikandi. Tetap berkomitmen penuh untuk menjadi bagian Connecting Happines bersama UMKM, Pelanggan dan Mitra JNE. 


Ungkapan Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto dalam kesempatan perayaan 32 Tahun JNE, dengan semangat dan rasa syukur terus mengajak masyarakat, mitra, pelanggan dan stakeholder untuk optimis. Menciptakan karya yang adaptif juga berinovasi dalam ragam kolaborasi untuk terus memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Mampu berdaya saing di negeri sendiri dan di kancah global. 


Beberapa rangkaian menarik dalam perayaan puncak HUT JNE antara lain shopping bareng yatim dan dhuafa dari 20 yayasan yatim piatu yang ada di Jabodetabek. Kegiatan lomba foto, lomba video, khataman pembacaan Alquran, potong tumpeng, dan ziarah ke makam pendiri JNE  Alm. H. Soeprapto Soeparno. Dan tak kalah seru, beragam kuis dan giveaway melalui sosial media yang dapat diikuti oleh seluruh masyarakat seperti giveaway produk lokal UMKM unggulan, juga games si Joni. 


Begitu juga bagi member JNE Loyalty Card (JLC) mendapatkan e-voucher ongkir Rp. 32.000 dengan menukar poin sebesar 32 poin pada periode 21-30 November 2022. Juga ada promo diskon ongkir sebesar 32% periode 26-27 November 2022 untuk kiriman service Regular ke seluruh tujuan di Indonesia. Dan tak kalah menarik kolaborasi bersama Tab Space seniman disabilitas asal Bandung yang meramaikan dengan karya merchandise khusus untuk HUT 32 Tahun JNE. 


Acara puncak HUT JNE ke 32 dilaksanakan secara hybrid di Taman Yatim Piatu Tunanetra (Yatuna) Soeprapto Soeparno, Jalan Pusdiklat Depnaker, Jakarta Timur, pada Minggu 27 November 2022 pukul 09.00 WIB – selesai. Acara dibuka dengan doa bersama yang dipimpin oleh Syekh Muhammad Jaber dengan dihadiri Manajemen JNE, mitra serta karyawan, dengan tetap mematuhi pelaksanaan protokol kesehatan.   


Gelaran acara disaksikan juga oleh seluruh karyawan Nasional melalui Channel Youtube JNE, selain itu digital army dari karyawan JNE dari beberapa cabang didatangkan turut melakukan liputan acara di sosial media mereka. Dengan dipandu oleh MC Rico Ceper dan Bella Aprilia Sant, yang diikuti lebih dari 50.000 Ksatria dan Srikandi JNE yang ada di seluruh Indonesia. JNE pun membagikan doorprize dan grandprize sebagai apresiasi kepada karyawan, berupa puluhan sepeda motor dan hadiah utama berupa 2 unit rumah untuk karyawan yang beruntung, serta ribuan hadiah menarik lainnya, dan juga dilakukan pemilihan karyawan terbaik dari pusat dan cabang. Puncak gelaran acara menampilkan bintang tamu Kangen Band yang terkenal dengan lagu Pujaan Hati, Terbang Bersamaku, Cinta Yang Sempurna dan lainnya.  


Bentuk syukur dan perayaan HUT JNE ke 32 tahun kini dirasakan oleh seluruh masyarakat.  Sejak JNE berdiri pada tahun 1990 sebagai perusahaan nasional yang berkonsentrasi pada bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian. JNE  memperluas bidang usahanya hingga jasa pengiriman makanan khas daerah (PESONA), jasa kepabeanan, penjemputan di bandara, dan pengiriman uang/money remittance. Pada akhir tahun 2012, JNE memisahkan divisi Logistik, menjadi unit usaha tersendiri dan terpisah dari unit kurir ekspres. Mulai tahun 2013, JNE siap berekspansi di bidang logistik, dengan berfokus pada layanan yang mencakup pergudangan, cargo, pengiriman jalur darat, sea freight, dan air freight. 


Di tahun 2014, JNE melakukan optimalisasi Mobile Applications untuk meningkatkan service berupa trace tracking kiriman, kemudahan transaksi digital, Free Pick up dan COD. Kemudian tahun 2017 JNE membangun E-Fulfillment di beberapa cabang yaitu Warehouse  Management System yang terintegrasi terkait warehousing, order fulfillment, technology development, shipping management dan delivery, menjadi solusi lengkap untuk para UKM di seluruh Indonesia. Di tahun 2020 menyikapi perkembangan e-commerce, UKM dan perubahan daya beli masyarakat yang berubah sangat cepat serta dinamis maka dibangun Mega Hub JNE di area Bandara Internasional Soekarno – Hatta. Dibangun diatas tanah seluas 4 hektar, Mega Hub (Automatic Sorting Center and Gateway System) ini akan memiliki kapabilitas menangani ratusan ribu paket per hari.


Saat ini JNE memperluas jaringan hingga lebih dari 8000 titik layanan di seluruh Indonesia untuk mendorong kemajuan UKM dan meningkatkan perekonomian nasional. Selamat Ulang Tahun JNE terus berbenah dan mencapai performa terbaik demi Connecting Happines ! 


Informasi mengenai kegiatan JNE bisa dilihat di sosial media JNE dan website https://jnewsonline.com/.







Share
Tweet
Pin
Share
1 Comments

Berbeda Bukan Berarti Kurang. Sumber Foto: Canva

Melihat peristiwa di sekitar kita selalu saja ada masalah ketimpangan yang terjadi. Persoalan demi persoalan mengiringi pergaulan hidup kita bersama. Namun di setiap peristiwa juga memunculkan sosok yang menjadi arus utama perlawanan. Meski hanya dengan langkah kecil dan sangat sederhana.

Masih ingat ketika di setiap lini masa sosial media dan interaksi keseharian kita kata anak autis menjadi sebuah kata yang bertendensi menghina seseorang yang menunjukan sikap antisosial. Sebagai bahan tertawaan dan canda yang begitu ringan terucap dari percakapan. Saat itulah Alvinia Christiany menceritakan bahwa ini merupakan  problem yang harus diselesaikan untuk mewujudkan cita-cita dari usahanya bersama teman-teman dalam menjadi bagian support sistem terhadap anak dengan autisme.


Data Centers for Disease Control and Prevention (CDC, 2018) menyebutkan bahwa prevalensi kejadian penderita autism meningkat dari 1 per 150 populasi pada tahun 2000 menjadi sebesar 1 per 59 pada tahun 2014. Berdasarkan data prevalensi tersebut, Indonesia yang memiliki jumlah penduduk sebesar 237,5 juta dengan laju pertumbuhan penduduk 1,14% diperkirakan memiliki angka penderita ASD sebanyak 4 juta orang.


Alvinia Christiany, Co Founder Teman Autis (Sumber Foto: Website Teman Autis)

Alvinia memang bukan seorang ahli atau profesional tentang autisme. Alvinia hanyalah seorang biasa, sama halnya dengan yang lain. Namun sedikit memiliki perhatian kepada autisme. Keluarga dengan autisme sesungguhnya merupakan problem yang rumit dalam keluarga itu sendiri. Seorang ibu dengan anak autis pasti memiliki problem berat dalam kesehariannya dan patut menjadi perhatian bersama untuk mendapat dukungan yang mendorong keadaannya agar lebih mampu menghadapi dan menangani anak autisme dengan lebih tepat dan layak.

 

Pernyataan-pernyataan verbal yang menyebutkan kata anak autis sebagai sebuah gurauan membuat perhatian terhadap autis menjadi terkesan begitu buruk. Padahal kenyataannya tak perlu lagi ada kata anak autis menjadi sebuah gurauan. Karena bagi ibu dengan anak autis jika mendengar kata seperti itu tentu akan menambah dampak beban mental yang bahkan setiap harinya sudah menjadi sesuatu yang bukan sepele.

 

Light it Up menjadi event yang membentuk perlawanan melalui campaign dalam format Fun Walk di area Car Free Day Sudirman pada 30 Juli 2017. Sambil berolahraga Light it Up menyuarakan keresahan atas bentuk pernyataan verbal kata anak autis yang ramai menjadi bahan canda dalam pergaulan. Kegiatan Light it Up sendiri berjalan selama dua kali, event kedua Light it Up Gathering diadakan tanggal 10 Maret 2018 di Jakarta Selatan hingga akhirnya berubah menjadi Teman Autis. Dalam event Light it Up inilah Teman Autis berhasil mencuri perhatian dengan melawan dan menolak kata anak autis menjadi sebuah lelucon.


Setelah menjadi Teman Autis, berbagai bentuk dukungan juga banyak berdatangan dan menjadi bentuk organisasi yang berfokus pada masalah Autisme. Hingga saat ini melalui akun instagram Teman Autis rajin memberikan konten edukasi tentang autisme. Bahkan juga melalui grup whatsapp yang didalamnya ada orang tua dengan anak autis juga autis dewasa. Melalui grup whatsapp inilah para orangtua dan anak autis mendapat informasi dan edukasi dan saling berbagi. Melalui website https://www.temanautis.com yang juga menjadi platform untuk memberikan edukasi serta literasi autisme yang sangat berguna bagi keluarga dan orang di sekitar anak autis. Dengan berbagai media digital, Teman Autis berusaha memberikan dan berjejaring menjadi bagian support sistem kepada anak autis.



Website Teman Autis

Alvinia Christiany, Co Founder Teman Autis pemenang Satu Indonesia Awards 2022 kategori kelompok asal DKI Jakarta dalam wawancara online menjelaskan Teman Autis memiliki visi menjadi jembatan penyalur informasi terintegrasi yang terpercaya terkait autisme sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai autisme. Tujuannya memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia. Media yang disediakan online agar informasinya merata nggak terbatas di kota saja. Spesifiknya untuk orang tua yang punya anak autisme atau gejala-gejala autisme bisa memberikan penanganan terbaik dan mendapatkan edukasi sebagaimana anak-anak lainnya. Problem besar saat ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia tentang autisme itu sendiri bahkan masih ada orangtua yang tidak tahu kalau anaknya autis. Ini menjadi miris karena jika orang tua tidak mengetahui masalah anak autis maka orang tua juga nggak tahu bagaimana solusinya.

 

Harapan Alvinia dengan hadirnya Teman Autis, awareness tentang autisme semakin meningkat dan masyarakat jadi lebih menerima teman-teman autisme sehingga mereka bisa merasa nyaman di lingkungan sekitar, hidupnya bisa bahagia sejahtera sehingga keluarganya juga bisa sejahtera. Tak ada lagi komentar-komentar negatif mengenai autis karena hanya akan menambah beban pikiran orang tua yang memiliki anak autis. Yuk, kita jadikan Indonesia ramah autisme. Berbeda bukan berarti kurang.








Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Newer Posts
Older Posts

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Total Pageviews

Hello! I’m Tuty Queen

Hello! I’m Tuty Queen

Follow Me

  • instagram
  • facebook
  • twitter
  • pinterest

Categories

  • Asuransi
  • Canva
  • Dompet Dhuafa
  • Film
  • Food
  • Lingkungan
  • NPD
  • Sport
  • aplikasi
  • beauty
  • ekonomi
  • fashion
  • finance
  • halal lifestyle
  • health
  • hotel
  • kuliner
  • lifestyle
  • teknologi digital

Blog Archive

  • ►  2014 (6)
    • ►  November 2014 (6)
  • ►  2015 (37)
    • ►  March 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  June 2015 (5)
    • ►  October 2015 (3)
    • ►  November 2015 (7)
    • ►  December 2015 (18)
  • ►  2016 (167)
    • ►  January 2016 (11)
    • ►  February 2016 (16)
    • ►  March 2016 (21)
    • ►  April 2016 (15)
    • ►  May 2016 (11)
    • ►  June 2016 (16)
    • ►  July 2016 (6)
    • ►  August 2016 (7)
    • ►  September 2016 (10)
    • ►  October 2016 (20)
    • ►  November 2016 (18)
    • ►  December 2016 (16)
  • ►  2017 (176)
    • ►  January 2017 (12)
    • ►  February 2017 (14)
    • ►  March 2017 (11)
    • ►  April 2017 (16)
    • ►  May 2017 (14)
    • ►  June 2017 (14)
    • ►  July 2017 (6)
    • ►  August 2017 (21)
    • ►  September 2017 (10)
    • ►  October 2017 (20)
    • ►  November 2017 (15)
    • ►  December 2017 (23)
  • ►  2018 (171)
    • ►  January 2018 (9)
    • ►  February 2018 (13)
    • ►  March 2018 (17)
    • ►  April 2018 (18)
    • ►  May 2018 (16)
    • ►  June 2018 (9)
    • ►  July 2018 (6)
    • ►  August 2018 (18)
    • ►  September 2018 (13)
    • ►  October 2018 (17)
    • ►  November 2018 (13)
    • ►  December 2018 (22)
  • ►  2019 (108)
    • ►  January 2019 (11)
    • ►  February 2019 (3)
    • ►  March 2019 (5)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  May 2019 (13)
    • ►  June 2019 (6)
    • ►  July 2019 (11)
    • ►  August 2019 (17)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  October 2019 (10)
    • ►  November 2019 (11)
    • ►  December 2019 (10)
  • ►  2020 (64)
    • ►  January 2020 (6)
    • ►  February 2020 (8)
    • ►  March 2020 (8)
    • ►  April 2020 (5)
    • ►  May 2020 (6)
    • ►  June 2020 (1)
    • ►  July 2020 (4)
    • ►  August 2020 (12)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  October 2020 (2)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  December 2020 (4)
  • ►  2021 (63)
    • ►  January 2021 (5)
    • ►  February 2021 (3)
    • ►  March 2021 (5)
    • ►  April 2021 (4)
    • ►  May 2021 (3)
    • ►  June 2021 (1)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  October 2021 (10)
    • ►  November 2021 (11)
    • ►  December 2021 (12)
  • ▼  2022 (67)
    • ►  January 2022 (2)
    • ►  February 2022 (7)
    • ►  March 2022 (10)
    • ►  April 2022 (12)
    • ►  May 2022 (5)
    • ►  June 2022 (5)
    • ►  July 2022 (5)
    • ►  August 2022 (3)
    • ►  September 2022 (5)
    • ►  October 2022 (4)
    • ►  November 2022 (3)
    • ▼  December 2022 (6)
      • Berbeda Bukan Berarti Kurang
      • Mengobarkan Semangat Bangkit Bersama di Perayaan 3...
      • Manfaat Traveling Bagi Suami Istri
      • Navya Autonom Transportasi Tanpa Awak di BSD City
      • Rutin Mengecek Oli Motor Matic Agar Tak Gampang Mogok
      • Ini Tentang Kita Dimana Setiap Kisah Menjadi Begit...
  • ►  2023 (49)
    • ►  February 2023 (3)
    • ►  March 2023 (4)
    • ►  April 2023 (2)
    • ►  May 2023 (7)
    • ►  June 2023 (3)
    • ►  July 2023 (7)
    • ►  August 2023 (3)
    • ►  September 2023 (7)
    • ►  October 2023 (4)
    • ►  November 2023 (5)
    • ►  December 2023 (4)
  • ►  2024 (29)
    • ►  January 2024 (1)
    • ►  February 2024 (3)
    • ►  March 2024 (8)
    • ►  April 2024 (2)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  June 2024 (5)
    • ►  July 2024 (2)
    • ►  August 2024 (2)
    • ►  September 2024 (3)
    • ►  October 2024 (1)
    • ►  November 2024 (1)
  • ►  2025 (9)
    • ►  January 2025 (4)
    • ►  February 2025 (3)
    • ►  March 2025 (1)
    • ►  May 2025 (1)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Member of

Member of


Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates