Pages

  • Home

travel beauty

ASUS OLED
ASUS OLED 

“Lagi sibuk apa nih sekarang? Kayaknya aktif terus nih di sosmed!” Beberapa kali saya mendapat pertanyaan seperti ini. Mungkin karena saya sering posting konten di sosial media dan blog dengan berbagai tema. Jadi bagi sebagian orang yang yang belum sepenuhnya paham dengan dunia persilatan eh dunia digital postingan di sosial media hanyalah sekadar pencitraan. Bagi yang sudah mengerti dunia digital pastinya paham betul kalau beberapa postingan di blog dan sosial media adalah pekerjaan. 

Ya, era digital saat ini hampir semua brand yang ingin bertahan keberlangsungan bisnisnya nggak hanya di market tradisional tapi juga market digital. Pastinya brand ingin terus konsisten memperkenalkan produknya secara up to date. Lantas apa hubungannya dengan saya? Ya, saya salah seorang content creator yang pekerjaannya membuat konten baik berupa promosi maupun review produk-produk brand tertentu. Oh ya, saya juga saat ini bekerja menjadi pengajar online di salah satu platform belajar online. Kebayang kan bagaimana keseharian saya? 


Pekerjaan sebagai content creator dan mengajar online tentunya banyak menghabiskan waktu di depan laptop, mata sering jadi cepat lelah. Bahkan pernah mata jadi kering dan perih, kata dokter saat saya konsultasi ini karena kelamaan kena cahaya laptop. Makanya saya berencana next mencari laptop yang layarnya membuat nyaman mata dan bukan laptop biasa, ini jadi prioritas.


ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513)

Baru-baru ini saya membaca sebuah informasi mengenai layar OLED. Ternyata tren layar OLED di laptop sudah mulai diramaikan oleh berbagai brand. Tapi inceran saya jatuh pada model laptop terbaru yang sudah menggunakan ASUS OLED. Saya pernah melihat seorang Youtuber langsung mereview laptop ASUS Vivobook Ultra 15 OLED (K513). Beneran naksir bangeet. Layarnya detail, akurasi warna bagus, kontras dan brightness cakep, enak banget dipandang lama-lama dan fast response alias nggak lemot. 


Begitu melihat reviewnya saya langsung yakin kalau pakai laptop ASUS OLED saya bisa semakin produktif berkarya, yang pasti mata lebih sehat jadi ngerjain konten tambah bahagia. Layarnya yang jernih bakal membuat desain saya tambah akurat saat proses editing.


VivoBook Ultra 15 OLED (K513)

Tau sendiri lah ya anak content creator kemana-mana yang namanya laptop wajib dibawa. Nah, ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) ini termasuk laptop portable dengan berat 1,14 kg dengan ketebalan 13,9 mm dengan ukuran 13 inch, sudah kebayang laptop ini ringan dan tipis jadi nyaman dibawa-bawa.


Satu lagi nih yang bikin saya pengen punya ASUS OLED, ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) memiliki rasio layar 16:9 jadi layarnya lebih wide karena memanjang. Kalau bikin konten berupa video bakal puas banget nih.


Content Creator Wajib Punya ASUS OLED 

Yups, content creator wajib banget punya ASUS OLED. Kenapa? Karena yang menjadi alasan pertama adalah kesehatan mata. Seperti kita ketahui paparan radiasi cahaya biru dapat merusak kesehatan mata. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Detik Network bekerjasama dengan Asus 47.30% masyarakat Indonesia menghabiskan waktu antara 5-10 jam di depan laptop. Inilah yang menjadikan kita harus lebih selektif lagi saat membeli laptop. Apalagi saat ini Work From Home (WFH) dan Hybrid Work menjadi tren akibat dampak pandemi. Alhasil kita semakin sering berada di depan laptop dan terpapar radiasi sinar biru. Yang paling mengkhawatirkan jika terkena paparan sinar biru dalam jangka waktu panjang dapat merusak mata.


Selain alasan kesehatan, berikut beberapa alasan kenapa content creator wajib menggunakan laptop dengan layar ASUS OLED:

  1. Laptop ASUS OLED sudah dilengkapi dengan Windows 10 Home. Seluruh jajaran laptop ASUS OLED telah dilengkapi dengan Windows 10 Home. Sistem operasinya kompatibilitas dengan berbagai aplikasi khusus para content creator. Tidak hanya itu, Windows 10 juga menawarkan dukungan penuh untuk berbagai perangkat yang khusus ditujukan kepada para content creator seperti pen tablet dan dial. Selain dilengkapi dengan sistem keamanan terintegrasi yang selalu diperbarui melalui Windows Update, Windows 10 Home juga memiliki sebuah fitur bernama Windows Hello dimana kita dapat masuk lebih cepat dan aman menggunakan sistem pembaca sidik jari yang sudah tersedia di jajaran laptop ASUS OLED.
  2. Gratis Office Home & Student 2019 Seumur Hidup. Content creator juga memerlukan aplikasi Office biasanya untuk membuat jadwal ataupun laporan. Laptop ASUS OLED sudah termasuk didalamnya PC lengkap berupa Office Home dan Student 2019 . Aplikasi Officenya juga versi lengkap yakni Word, Excel, dan PowerPoint. Aplikasinya dapat dipakai seumur hidup, dilengkapi dengan 100% aplikasi Office asli, software nya juga akan terus mendapatkan pembaruan keamanan yang rutin untuk melindungi perangkat, program dan data kita.
  3. Warna Lebih Kaya dan Akurat. ASUS OLED mampu mereproduksi 100% warna pada color space DCI-P3 atau setara dengan 133% warna pada color space sRGB. Kemampuan tersebut membuat ASUS OLED dapat menampilkan visual dengan warna yang lebih kaya dan detail yang lebih baik. Setiap laptop yang menggunakan teknologi layar ASUS OLED telah dikalibrasi sejak awal sehingga dapat menghasilkan warna yang sangat akurat. ASUS OLED juga memiliki standar kalibrasi warna yang tinggi dan telah mendapatkan sertifikasi PANTONE Validated Display.
  4. Tampilan tetap Jernih Meski Pada Tingkat Kecerahan yang Rendah. ASUS OLED menggunakan 3D color gamut sebagai referensi. 3D color gamut menambahkan faktor iluminasi untuk mengukur color volume secara keseluruhan dan ASUS OLED memiliki color volume 60% lebih besar dibandingkan dengan layar laptop pada umumnya. Berkat color volume yang lebih besar, laptop yang menggunakan ASUS OLED dapat menghadirkan tingkat reproduksi warna yang sangat tinggi pada rentang tingkat kecerahan yang lebih luas. Tidak tanggung-tanggung, ASUS OLED bahkan tetap mampu menampilkan warna dengan jelas, kaya, serta akurat pada tingkat kecerahan rendah dimana layar laptop pada umumnya hanya mampu mereproduksi warna sebesar 11%.
  5. Detail Warna dan Visual Terbaik. Berbeda dengan layar laptop pada umumnya yang masih menggunakan panel backlight, ASUS OLED terdiri dari jutaan lampu LED berukuran sangat kecil. Setiap LED dapat dimatikan secara sepenuhnya sehingga mampu menghasilkan warna hitam sempurna dan memiliki kontras warna yang sangat tinggi. Tidak tanggung-tanggung, ASUS OLED hadir dengan rasio kontras hingga 1.000.000:1 sehingga Anda dapat menikmati setiap detail warna dengan sangat jelas. ASUS OLED juga telah mengantongi sertifikasi DisplayHDR 500 True Black dari VESA. Artinya, kita juga dapat menikmati beragam konten multimedia yang disajikan dengan format HDR secara sempurna. Pengalaman visual terbaik hanya bisa didapatkan melalui laptop yang telah menggunakan teknologi layar ASUS OLED, termasuk dukungan membuat konten dengan format HDR.
  6. Visual Lebih Jelas Tanpa Efek Blur. Kadang saat kita menikmati sajian multimedia dengan gerak visual yang cepat seperti pada video action seringkali menampilkan efek blur yang mengganggu mata. Untuk mengatasi hal tersebut, ASUS OLED dilengkapi dengan response time yang sangat kencang yaitu hingga 0,2ms atau 50 kali lebih kencang dari layar laptop pada umumnya. Response time yang lebih kencang memungkinkan tampilan visual dengan gerak cepat dapat dihadirkan secara lebih tajam dengan detail yang tinggi. Dengan demikian, kita tidak akan lagi melewatkan berbagai detail dari setiap frame pada video action. Proses editing video pun akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
ASUS OLED
Ini dia alasan kenapa Content Creator wajib punya laptop ASUS OLED
L
aptop modern ASUS OLED sudah diperkuat oleh prosesor Intel Core generasi ke-11 terbaru (Tiger Lake) yang menghadirkan keseimbangan performa dan responsivitas dalam platform berdaya rendah yang dibuat berdasarkan teknologi proses 10nm generasi ketiga.
M
elihat keunggulan laptop ASUS OLED sudah pasti lah ya content creator menjatuhkan pilihannya kepada jajaran laptop ASUS OLED, karena pekerjaan memproduksi konten pasti akan lebih maksimal.






Share
Tweet
Pin
Share
23 Comments

Bahagia Bersama dengan Literasi
Ada suatu gap ketika literasi mencuat ke permukaan. Betapa sesuatu tulisan apapun yang berada dalam buku, iklan, kemasan produk dan caption pada lini masa sosial media merupakan bentuk huruf-huruf yang tersusun menjadi kata lalu kalimat yang memiliki makna. Begitupun ketika teman-teman membaca tulisan ini. Kalimat-kalimat yang berderet dari susunan huruf yang terangkai menjadi literasi awal untuk memaknai kalimat berikutnya, lalu mulai mengikuti paragraf berikutnya. Terlepas dari menarik atau tidak tulisan ini teman-teman sudah mengikuti apa yang saya tulis disini. 

Bagaimana ketika sebelumnya tidak ada huruf dan kalimat yang tersusun? Mungkin teman-teman mulai tertarik untuk mengikuti dari caption sosial media yang saya bagikan dengan link blog yang saya sertakan. Mungkin temna-teman yang membaca tak akan memahami apa yang ingin saya tulis dan rangkai kalimat-kalimat dalam setiap paragraf ini. Namun kini di paragraf kedua teman-teman sudah mengikuti dua paragraf literasi yang hendak saya jabarkan. 



Literasi Bahasa

Perihal kebiasaan membaca dalam arti betul ingin memahami apa maksud dari setiap kalimat. Ada yang mudah dimengerti dan ada yang sulit dipahami apa maksudnya. Tergantung bagaimana pembaca mengerti atas kalimat yang dimaksud oleh penulisnya. Ini juga merupakan ukuran literasi untuk menyatakan lebih jauh dua hubungan antara pembaca dan penulis. Ada yang membaca dan ada yang menulis lalu terciptalah kepahaman. 


Sesederhana itukah literasi? Tentu tidak, sebab ternyata ada berbagai cara metode mengukur tingkat literasi kelompok pembaca dan yang bukan pembaca. Ada juga sebagian orang yang mengatakan sesuatu berulang ulang. Ada yang dua kali berulang bahkan berulang-ulang mengatakan sesuatu. Sebab juga sesuatu yang tertulis jelas masih ada pembaca yang menanyakan kembali perihal kejelasan yang sudah terang benderang itu. Hal ini masih sering dijumpai dalam perbincangan sehari-hari baik di lingkungan bahkan perbincangan lini masa sosial media. Contoh saja ketika seseorang menjual sesuatu dan telah menjelaskan kelebihan dan kekurangan barang tersebut lalu mencantumkan harga dengan jelas. Tetapi kemudian masih saja ada yang menanyakan hal yang sudah tertulis jelas tersebut. Inikah yang dimaksud dengan kurangnya literasi?


Dalam komunikasi antar komunikan ada dua arah sebenarnya, bukan satu arah. Namun begitu literasi yang ingin dicapai adalah bagaimana efisiensi dan efektifitas bahasa dapat begitu terasa mudah dipahami bukan tersendat yang membuat komunikan terpaksa mengusap dahi. Ketika kata-kata tak bisa menjelaskan maka ada bahasa ungkap lain yang lebih luas maknanya yaitu gambar. Gambar-gambar itu mampu menjelaskan lebih banyak dari kata-kata. Seperti simbol huruf P dengan lingkaran berwarna merah yang menyilang, terpasang di pinggir jalan. Orang akan memahaminya bahwa itu adalah rambu lalu lintas yang berarti melarang kendaraan parkir di area dekat tanda P tersebut. Lalu bagaimana dengan komik? Gambar-gambar yang dibuat oleh pelukis, komikus, ilustrator, desainer dan lainnya? Apakah semuanya menjelaskan sesuatu? Tentu saja semua itu menjelaskan sesuatu, agar gambar-gambar tersebut menjadi literasi bagi banyak orang. 


Komunikasi dan literasi menjadi dekat hubungannya walaupun perspektif yang mau kita bahas adalah literasi saja. Sebab literasi merupakan bagian dari komunikasi yang tidak mungkin dipisahkan. Sehingga saat literasi kita pahami maka kita juga harus menyadari bahwa komunikasilah yang menjadi induk pembahasannya. 



Bahagia Bersama dengan Literasi

Pertengahan November lalu saya mengikuti perbincangan dua orang tokoh yang tak asing lagi di dunia kepenulisan yakni Kang Maman dan Mice. Ngobrol santai tapi penuh wawasan ini saya ikuti melalui Instagram @jnenewsonline. Kedua tokoh ini juga menjadi idola saya. Kang Maman seorang penulis yang sudah banyak melahirkan buku bacaan ini menjadi motivasi saya untuk terus menulis. 

Saya ingat betul kalimat yang dilontarkan Kang Maman bahwa sebagai penulis jangan takut berbeda dengan orang lain. Karena menulis itu mengabadikan pikiran, bisa jadi ada orang yang terinspirasi karena tulisan kita. Sebagai penulis kita juga harus banyak membaca. Ya, menulis itu membaca berulang-ulang dan berpikir berulang-ulang. Isi tulisan merupakan pertarungan antara kepala dan hati. Untuk itu sebagai penulis kita juga harus punya kerendahan hati, mengosongkan gelas untuk mengisinya lagi dengan sesuatu yang baru atau berbeda.


Menulis itu menuangkan pikiran dan pendapat

Mice adalah seorang kartunis. Baginya minat membaca dan cinta baca muncul karena belajar dari membaca komik. Karena komik itu 70% cerita dan 30% gambar. Jadi jangan pernah beranggapan kartun itu racun. Justru menghantarkan orang mau membaca, karena ada narasi, teks, juga dialog. Anak yang hobi membaca komik berarti sudah ada minat bacanya sejak dini, tinggal di kontrol saja genre bacaannya.


Membaca bisa membuat bahagia. Makanya literasi baca diperlukan. Mice sendiri merasa senang bisa meningkatkan minat baca orang lewat komik. Bukunya berjudul Benny dan Mice Lost in Bali dijadikan guide book oleh anak-anak yang membacanya. Gara-gara buku ini anak-anak jadi ingin ke Bali. Secara tidak langsung dengan komik bisa memajukan pariwisata Indonesia.


Buku Bahagia Bersama kolaborasi Kang Maman & Mice

Kang Maman menyadari bahwa beliau hanya bisa menulis tapi tidak bisa menggambar. Berlatar belakang inilah Kang Maman mengajak Mice untuk berkolaborasi, dan melahirkan buku bacaan Bahagia Bersama yang berisikan prinsip Berbagi, Memberi, dan Menyantuni yang selama ini dijalankan JNE. Setiap cerita yang dibalut dengan komik ini menjadi daya tarik. Sesuai judulnya dengan melihat bukunya saja sudah membuat bahagia. Apalagi membaca isinya. Kolaborasi cerita dan gambar dapat menarik minat baca sehingga budaya literasi bisa tercipta.









Share
Tweet
Pin
Share
23 Comments
Kumpul keluarga merupakan salah satu aktivitas yang paling dikangenin selama pandemi. Hampir 2 tahun lamanya nggak bisa kumpul bareng ponakan, hanya bisa melepas rindu lewat video call saja. Ungkapan rasa kangen hampir setiap hari diucapkan, baik lewat Whatsapp grup keluarga maupun lewat virtual online. Sekarang, semenjak level PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) diturunkan dan masyarakat sudah banyak yang menerima vaksinasi akhirnya bisa kumpul keluarga lagi. Tapi tetap kok yang namanya protokol kesehatan diterapkan dalam setiap aktivitas.


Keju KRAFT
Keju Kraft Cheddar

Kebiasaan keluarga saya tuh kalau kumpul-kumpul wajib ada kemek-kemek (dalam bahasa Medan ‘makan-makan’). Jadi kalau sudah ada rencana dan wacana membuat rencana berkumpul, pasti ada saja yang teriak “jangan lupa kemek-kemek nya”. Nah, saya sudah meminta keponakan saya kalau libur jangan lupa main ke rumah sekalian menjenguk kakek dan nenek. Ya, saat ini saya mengurus kedua orangtua yang sudah lanjut usia dan sakit, Jadi momentum kumpul keluarga sangat dinanti-nanti oleh orangtua saya. Begitu di telpon kalau mereka para keponakan mau datang saya pun mulai mempersiapkan menu camilan apa saja yang akan saya sajikan.

Stok Keju KRAFT Memancing Kreativitas

Saya paling suka menyetok bahan makanan di rumah. Jadi apabila habis nggak kewalahan. Kebiasaan ini menurun dari ibu saya yang suka menyetok keperluan logistik di rumah mulai dari keju, gula, tepung, biskuit, teh, kopi, dll. Karena ibu saya paham banget kami 5 orang anaknya doyan ngemil. Dan alhamdulillah banget ibu saya pintar memasak dan mengolah makanan. Bisa dibilang kami sewaktu kecil jarang sekali beli jajanan di luar rumah. Karena setiap jajanan yang kami inginkan selalu terpenuhi di rumah.


Masih cerita masa kecil. Saya, abang, dan adik-adik setiap sarapan paling sering request roti tawar diolesi mentega, ditaburi ceres coklat dan wajib ada parutan keju. Ini menu wajib setiap hari, bahkan dibawain juga buat bontot (bekal makanan) di sekolah. Kebiasaan ini terbawa sampai saya dewasa, sarapan roti tawar dengan mentega, ceres, dan parutan keju jadi sarapan yang simple. Mudah dibuat tapi sumber nutrisinya tercukupi untuk tubuh. 


Godok-godok pisanng tabur keju

Suami saya untungnya punya selera yang sama dengan saya. Kami paling suka nyetok keju Kraft di rumah. Punya stok keju KRAFT bisa memancing kreativitas. Apalagi suami hobi berkreasi dengan olahan makanan. Makanya keju KRAFT bisa jadi teman cemilan apa saja. Kalau masak spaghetti, pisang bakar, burger, wajib banget pakai keju. Karena menurut suami kalau tanpa keju nggak komplit rasanya. Sampai kemarin pas Hari Ibu suami punya ide buat godok-godok ditaburi keju. 


Resep godok-godoknya sama seperti biasa, campuran tepung protein sedang yang digodok dengan pisang kepok matang. Bedanya, godok-godok yang dibuat suami ada taburan keju KRAFT. Tapi ya suami saya tuh kreatif banget, parutan keju mendadak nggak nemu di tempatnya akhirnya suami mengiris potongan keju dan disusun di atas godok-godok. Happy banget dapat hadiah godok-godok keju di Hari Ibu.


Kampanye #KejuAsliCheck dari KRAFT

Meski banyak keju yang dijual di pasaran pilihan saya tetap jatuh pada keju KRAFT karena KRAFT terbuat dari keju asli berbahan dasar utama keju Cheddar, mengandung nutrisi Calcimik yang dibutuhkan oleh tubuh seperti kalsium, protein dan vitamin, dan mudah membuat kreasi makanan dengan campuran keju KRAFT.


Ngomongin keju, masih banyak ibu-ibu yang masih sulit membedakan bagaimana keju Cheddar yang tepat dan berkualitas. Makanya saat ini diadakan kampanye #KejuAsliCheck dengan tujuan agar para ibu lebih pintar dalam memilih produk cheddar yang tepat dan berkualitas. Caranya bagaimana? Jadi para ibu sebelum memebeli produk keju sebaiknya harus cermat melihat label pangan kemasan bahwa keju adalah kompisisi utama.


Kampanye #KejuAsliCheck dari KRAFT menjadi edukasi juga buat para ibu di seluruh Indonesia agar mudah diingat oleh para ibu. Kampanye ini dapat diterapkan dengan dua cara mudah, yaitu dengan memastikan keju pada urutan pertama komposisi (bukan air atau tepung) dan memiliki klaim nutrisi pada kemasan. Apalagi di Indonesia sudah ada aturan dari BPOM yakni Peraturan Badan POM No.31 tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan untuk memberikan informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat tentang setiap produk pangan yang dikemas, sebelum membeli dan atau mengonsumsi pangan.


Kampanya #KejuAsliCheck
Kampanye #KejuAsliCheck, yuk lebih bijak lagi membaca label pada kemasan 

Kampanye #KejuAsliCheck juga sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan BPOM), yaitu komposisi bahan baku pada label pangan berdasarkan jumlah, mulai dari kandungan tertinggi ke rendah. Jadi komponen utama komposisi produk keju cheddar adalah keju sheddar bukan air ataupun bahan lainnya. Penting banget buat kita para ibu-ibu lebih smart lagi membaca label pada kemasan.


Saya tuh karena sudah terbiasa segala camilan dikreasikan pakai keju KRAFT jadinya hafal betul gimana ciri khas rasa kejunya. Yang pasti rasa gurihnya itu loh betul-betul sedap dan lezat, gurihnya sama sekali bukan perisa tambahan. 

Biasanya nih tahun baruan gini ibu saya suka buat nastar dan kastangel untuk anak-anaknya kalau lagi ngumpul. Tapi semenjak ibu sakit saya punya rencana mau bikin kue keju goreng saja, dan keponakan bakal saya minta bantuin ngegulung. Seru nih bagian ngegulung kecil-kecilnya. Jangan lupa kejunya pakai KRAFT Cheddar karena rasanya lezat berbahan utama Keju Asli New Zealand. Kebayangkan gimana gurihnya kue keju goreng saya nanti.




Share
Tweet
Pin
Share
3 Comments

JNE Content Competition 2021
Diperlukan support system agar UMKM bangkit

Pandemi tak hanya berdampak pada perubahan dan perilaku sosial, tetapi juga gaya hidup. Biasanya kita bisa saling berinteraksi langsung, tatap muka, ngopi, traveling, dsb. Begitu pandemi menghantam drastis mau tidak mau atau suka tidak suka kita harus menjalani hidup dengan lebih banyak di rumah saja. Otomatis aktivitas kerja dan sekolah pun dilakukan dari rumah. 


Masih bersyukur kantor mempekerjakan kita dari rumah, yang menyedihkan adalah ketika kita benar-benar dirumahkan alias diberhentikan dari pekerjaan karena kantor bangkrut sehingga tidak bisa beroperasi lagi. Dan ini tidak terjadi kepada satu atau dua orang saja, tapi banyak yang justru jadi pengangguran karena dampak pandemi. 


Kondisi ini bisa menjadi tantangan yang bisa mengubah nasib seseorang. Ada yang makin terpuruk dan ada yang bisa melihat kesempatan lain untuk tetap bisa menjalani hidup. Hasil dari sesuatu perubahan pasti akan berdampak, hanya saja bagaimana dampak perubahan itu bisa disikapi dengan bijaksana dan kekuatan untuk menghadapinya. Kalau kita berpikir positif tiada dampak buruk yang akan berakibat buruk. Seringkali dampak buruk yang kita hadapi justru malah membawa kita menjalani kehidupan baru. Who knows!


Usaha Minuman Bandrek

Seperti yang terjadi pada diri saya sendiri, bagaimana ketika pekerjaan sebagai content creator menjadi blogger dan influencer menjadi sepi ketika di tahun awal pandemi. Tidak ada yang bisa dilakukan selain stay at home. Keluar rumah terancam bahaya pandemi, di rumah saja pun kita merenung mencari apa yang bisa dilakukan. Maka saya pun mencoba membuat usaha yang mungkin dilakukan dirumah dengan modal yang kami punya. 


Setelah berdiskusi bersama suami akhirnya kami memilih berjualan minuman bandrek. Tentu saja hasil diskusi ini berjalan beberapa hari. Sebelum akhirnya kami putuskan menjual minuman bandrek menjadi pilihan terbatas berdasar kemampuan dan harapan yang bisa kami wujudkan dengan apa yang kami punya untuk bisa memulainya. 


UMKM Bangkit
Usaha minuman bandrek Bandrek’r

Saya nggak pernah kebayang jualan bandrek online. Biasanya saya dan suami sering ikut bazar di mall buka stand bandrek. Pandemi mengajarkan segalanya, jualan bandrek bisa online tentunya dengan bantuan jasa pengiriman sehari sampai dalam kota. Alhamdulillah banyak teman yang membeli. Kami juga menerima kritik dan saran dari teman-teman yang membeli agar kami tahu apa saja yang kira-kira perlu ditambahkan atau dikurangi. 


Di tengah pandemi, bagi pelaku usaha atau UMKM support sistem sangat diperlukan agar UMKM kembali bangkit. Minimal dari orang-orang terdekat seperti teman-teman, saudara, maupun tetangga. Jujur, saya salut dengan saling supportnya teman-teman dengan usaha teman lainnya. Tak jarang di grup Whatsapp teman-teman saling share produk usaha masing-masing. Ini benar-benar saling support namanya, secara tidak langsung kita sudah berkontribusi membantu roda perekonomian teman-teman yang memiliki usaha agar tetap bangkit di tengah ketidakpastian pandemi.


Bagikan Pengalamanmu Dalam Mendukung UMKM Lewat JNE Content Competition 2021

Teman-teman pernah punya pengalaman dengan UMKM? Yuk, bagikan pengalaman teman-teman dalam mendukung UMKM melalui JNE Content Competition 2021. Kalian bisa membuat konten yang mengedukasi masyarakat, misal dengan menginfokan bahwa produk-produk UMKM mudah ditemukan di marketplace maupun di media sosial, atau informasi lainnya.



JNE Content Competition
JNE Content Competition 2021


SYARAT DAN KETENTUAN:

  • Peserta telah terdaftar sebagai anggota Kompasiana. Jika belum terdaftar, silakan registrasi terlebih dahulu di Kompasiana

  • Akun yang sudah tervalidasi akan diprioritaskan menjadi pemenang.

  • Tulisan bersifat baru, orisinal (bukan karya orang lain atau hasil plagiat), dan tidak sedang dilombakan di tempat lain

  • Konten tulisan tidak melanggar Tata Tertib Kompasiana

  • Setelah tayang, Tim Moderator akan memberlakukan kunci artikel pada artikel lomba Anda. Setelah dikunci, Anda tidak dapat melakukan perubahan apapun pada artikel tersebut. Hal ini diberlakukan demi menjaga sportivitas para peserta.

MEKANISME:

  • Tema: JNE Bersama UMKM untuk Indonesia

  • Kompasianer diminta untuk menuliskan tentang pengalaman bagaimana JNE berkontribusi menunjang kebutuhan gaya hidup di era digital, selain juga mendukung bergulirnya roda perekonomian Indonesia pada level mikro (UMKM kuliner, tekno, fesyen/beauty, dsb) dengan menjembatani kebutuhan stakeholders (konsumen, marketplace, fintech, dsb).

  • Periode: 6 Desember 2021 - 5 Januari 2022

  • Tulisan minimal 500 kata dan tidak lebih dari 1.500 kata

  • Dalam setiap konten, peserta wajib menyebutkan keyword: JNE

  • Peserta wajib mencantumkan label JNE31tahun dan JNEMajuIndonesia

  • Tulisan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan tema lomba tidak dapat diikutkan dalam kompetisi ini

  • Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat

  • Apabila terjadi kecurangan, maka pihak penyelenggara berhak menganulir pemenang atau mengeluarkan pihak yang bersangkutan

  • Pemenang akan diumumkan paling lambat 14 hari kerja setelah periode lomba berakhir

HADIAH:

Juara 1 Rp 5.000.000

Juara 2 Rp 3.500.000


Yuk, teman-teman ikutan JNE Content Competition 2021.  Tuliskan pengalaman terbaik kalian ya.










Share
Tweet
Pin
Share
1 Comments

Y.O.U Beauty
Y.O.U for You

Hai hai! Kali ini saya mau ngomongin brand kosmetik lokal Indonesia yang bisa dibilang usianya masih balita tapi sudah banyak digemari para wanita. Yes, Y.O.U Beauty. Saya sudah menggunakan beberapa produk kosmetik Y.O.U diantaranya eyeliner, cushion, dan loose powder. Ketiga produk ini sering saya pakai untuk riasan wajah sehari-hari kalau lagi beraktivitas di luar rumah. Misal kalau lagi ada event atau kegiatan offline seperti meeting dengan klien. 

Loose powder nya Y.O.U Beauty kalau saya bilang juara banget, kayak brand kosmetik luar yang lumayan mahal. Kenapa saya bilang juara? Teman-teman yang sudah pernah coba pasti tau kalau loose powder Y.O.U butirannya halus banget dan ringan di wajah, selain itu tetap lembap seharian dipakai juga bikin matte nggak berminyak. Iya, makanya saya bilang juara. 

Usia Tiga Tahun Y.O.U Beauty Semakin Berinovasi dan Berprestasi

Saat ini Y.O.U Beauty memasuki usia 3 tahun. Revolution of You menjadi tema ulang tahun Y.O.U Beauty yang berarti merayakan setiap perubahan yang ada pada dirinya. Semakin bertambah usia semakin percaya diri untuk berinovasi seiring permintaan pasar. Nggak cuma kosmetik, sekarang Y.O.U juga merambah ke produk perawatan kulit yakni skincare dan bod ycare dengan bahan alami dan teknologi tinggi. 


Jadi nggak cuma beauty saja tapi sesuai tagline Y.O.U yakni long lasting beauty. Beberapa produk unggulan dari kategori makeup dan skincare seperti Y.O.U Golden Age Refining Serum, Y.O.U Biomecera Advanced Booster Serum, dan Y.O.U 24h Noutriwear+ Velvet Liquid Foundation. 


Perjalanan Y.O.U Beauty selama tiga tahun sudah menuai banyak prestasi. Beberapa prestasi yang didapatkan antara lain Guardian Indonesia Best of The Year 2019 Mascara and The Best Newcomer Brand, Guardian Indonesia The Fastest Growing Brand of The Year 2019, Top 5 Shopee'S Beauty and Skincare Category - Ranked Top 4 in 2020 Q4, dan Top 15 Ranked Katadata Top 12 Consumer's Favorite Beauty Brand. 


Y.O.U Beauty
Beberapa produk Y.O.U Beauty

Tahun ini Y.O.U Golden Age Refining Serum menjadi salah satu produk unggulan, bahkan Y.O.U Beauty berhasil dinobatkan sebagai Produk Favoritnya Anti-aging Serum di Indonesia menurut hasil survei dari Home Tester Club, World's Biggest Grocery Review Platform. 


Agar semakin dekat dan memotivasi wanita Indonesia Y.O.U mengadakan mempersembahkan Y.O.U for You untuk mendukung wanita Indonesia memiliki tampilan cantik dan sehat dari dalam juga flawless dan glowing dari luar.

Y.O.U. For You Berkunjung ke Medan

Y.O.U for You adalah kampanye dengan tujuan mendekatkan diri dan menjalin relasi dengan pelanggan. Y.O.U Beauty mengunjungi 6 kota besar di Indonesia yaitu Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, dan Kendari. Medan merupakan kota ke 5 yang dikunjungi. Happy banget saya bisa ikutan di event Y.O.U for You di Kota Medan pada 14 Desember 2021. 


Event Y.O.U for You di Medan diadakan di Karibia Boutiqe Hotel. Acara dimulai dengan lunch pukul 12.00 siang kemudian sambutan dari Brand Director Y.O.U Beauty, Ayu Anastasya. Dalam sambutannya Ibu Ayu mengatakan kalau Y.O.U berawal hadir fokus pada produk makeup. Sekarang you semakin berkembang dengan menambah produk skincare dan body care. Ini karena selama pandemi penggunaan makeup menurun tapi penggunaan skincare tidak menurun. 


Y.O.U Beauty
Ayu Anastasya

Seperti yang dipaparkan oleh dermatologist dr. Lora Desika Kaban, Sp. KK yang turut hadir bahwa kulit harus tetap mendapatkan perawatan meskipun saat ini kita masih banyak menghabiskan waktu di rumah. Menurut dr. Lora merawat kulit sama dengan kita melakukan investasi. Karena dengan perawatan masalah-masalah kulit seperti jerawat, kulit kering, kerutan karena penuaan dini bisa diatasi. Walaupun tua itu pasti, setidaknya kulit tidak mengalami penuaan dini. Yang paling saya ingat dari paparan dr. Lola wajib banget menggunakan sunscreen setiap hari. Di rumah pun kita bisa juga kena paparan sinar UV salah satunya penggunaan handphone, laptop, saat memasak, kulit wajah rentan terkena sinar UV. Noted bu!


Y.O.U Beauty
dr. Lora Desika Kaban, Sp.KK


Empty Bottles Campaign

Selama bulan Desember Y.O.U Beauty juga mengadakan Empty Bottles Campaign. Pelanggan dapat membawa kemasan kosong produk Y.O.U berukuran full size ke mitra toko pilihan di enam kota yang dikunjungi Y.O.U Beauty. Masih ingatkan nama kotanya? Saya sudah tuliskan di atas ya silahkan scroll lagi, hehe. 


Empty Bottles Campaign merupakan kolaborasi antara pelanggan dengan Y.O.U Beauty sebagai bentuk implementasi gaya hidup berkelanjutan atau sustainable. Ini juga sebagai bentuk kepedulian kepada lingkungan. 



Y.O.U Beauty
Empty Bottles Campaign

Oh ya, nantinya kemasan kosong yang dibawa dimasukkan ke drop box yang sudah disediakan. Sebagai reward pelanggan akan mendapatkan sample size Golden Age Refining Serum gratis dengan syarat sudah memposting di Instagram. 


Nah, teman-teman yang berada di enam kota yang tinggal di enam kota yang dikunjungi Y.O.U Beauty buruan tukar kemasan kosong produk Y.O.U kalian, karena rangkaian kegiatan Empty Bottles Campaign akan berakhir awal Januari. 


Senang deh hadir di event Y.O.U for You Kota Medan, jadi nambah edukasi lagi mengenai perawatan kulit dan jadi pengingat lagi untuk diri sendiri jangan malas-malas merawat kulit wajah.








Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Newer Posts
Older Posts

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Total Pageviews

Hello! I’m Tuty Queen

Hello! I’m Tuty Queen

Follow Me

  • instagram
  • facebook
  • twitter
  • pinterest

Categories

  • Asuransi
  • Canva
  • Dompet Dhuafa
  • Film
  • Food
  • Lingkungan
  • NPD
  • Sport
  • aplikasi
  • beauty
  • ekonomi
  • fashion
  • finance
  • halal lifestyle
  • health
  • hotel
  • kuliner
  • lifestyle
  • teknologi digital

Blog Archive

  • ►  2014 (6)
    • ►  November 2014 (6)
  • ►  2015 (37)
    • ►  March 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  June 2015 (5)
    • ►  October 2015 (3)
    • ►  November 2015 (7)
    • ►  December 2015 (18)
  • ►  2016 (167)
    • ►  January 2016 (11)
    • ►  February 2016 (16)
    • ►  March 2016 (21)
    • ►  April 2016 (15)
    • ►  May 2016 (11)
    • ►  June 2016 (16)
    • ►  July 2016 (6)
    • ►  August 2016 (7)
    • ►  September 2016 (10)
    • ►  October 2016 (20)
    • ►  November 2016 (18)
    • ►  December 2016 (16)
  • ►  2017 (176)
    • ►  January 2017 (12)
    • ►  February 2017 (14)
    • ►  March 2017 (11)
    • ►  April 2017 (16)
    • ►  May 2017 (14)
    • ►  June 2017 (14)
    • ►  July 2017 (6)
    • ►  August 2017 (21)
    • ►  September 2017 (10)
    • ►  October 2017 (20)
    • ►  November 2017 (15)
    • ►  December 2017 (23)
  • ►  2018 (171)
    • ►  January 2018 (9)
    • ►  February 2018 (13)
    • ►  March 2018 (17)
    • ►  April 2018 (18)
    • ►  May 2018 (16)
    • ►  June 2018 (9)
    • ►  July 2018 (6)
    • ►  August 2018 (18)
    • ►  September 2018 (13)
    • ►  October 2018 (17)
    • ►  November 2018 (13)
    • ►  December 2018 (22)
  • ►  2019 (108)
    • ►  January 2019 (11)
    • ►  February 2019 (3)
    • ►  March 2019 (5)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  May 2019 (13)
    • ►  June 2019 (6)
    • ►  July 2019 (11)
    • ►  August 2019 (17)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  October 2019 (10)
    • ►  November 2019 (11)
    • ►  December 2019 (10)
  • ►  2020 (64)
    • ►  January 2020 (6)
    • ►  February 2020 (8)
    • ►  March 2020 (8)
    • ►  April 2020 (5)
    • ►  May 2020 (6)
    • ►  June 2020 (1)
    • ►  July 2020 (4)
    • ►  August 2020 (12)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  October 2020 (2)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  December 2020 (4)
  • ▼  2021 (63)
    • ►  January 2021 (5)
    • ►  February 2021 (3)
    • ►  March 2021 (5)
    • ►  April 2021 (4)
    • ►  May 2021 (3)
    • ►  June 2021 (1)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  October 2021 (10)
    • ►  November 2021 (11)
    • ▼  December 2021 (12)
      • Timezone Rewards Nggak Cuma Bikin Fun Tapi Super Fun
      • JNE Berbagi Kebahagiaan di Ulang Tahun Ke-31
      • Program Akhir Tahun IndiHome dan Cara Dapat Cuan d...
      • Tetap Aman Main di Timezone dengan Safety Protocol
      • Advan Tab VX Tablet Ramah Kantong Dukung Aktivitas...
      • Menjaga Mental Tetap Sehat Karena Mental Butuh Kom...
      • Alasan Memilih Hunian yang Aman dan Nyaman
      • Y.O.U Beauty Berkunjung ke Medan dalam Rangkaian K...
      • Support System yang Diperlukan Agar UMKM Bangkit
      • Kampanye #KejuAsliCheck Membuat Saya Semakin Jatuh...
      • Membaca Sebelum Mengenal Huruf, Berbahasa
      • ASUS OLED Rekomendasi Laptop Untuk Para Content Cr...
  • ►  2022 (67)
    • ►  January 2022 (2)
    • ►  February 2022 (7)
    • ►  March 2022 (10)
    • ►  April 2022 (12)
    • ►  May 2022 (5)
    • ►  June 2022 (5)
    • ►  July 2022 (5)
    • ►  August 2022 (3)
    • ►  September 2022 (5)
    • ►  October 2022 (4)
    • ►  November 2022 (3)
    • ►  December 2022 (6)
  • ►  2023 (49)
    • ►  February 2023 (3)
    • ►  March 2023 (4)
    • ►  April 2023 (2)
    • ►  May 2023 (7)
    • ►  June 2023 (3)
    • ►  July 2023 (7)
    • ►  August 2023 (3)
    • ►  September 2023 (7)
    • ►  October 2023 (4)
    • ►  November 2023 (5)
    • ►  December 2023 (4)
  • ►  2024 (29)
    • ►  January 2024 (1)
    • ►  February 2024 (3)
    • ►  March 2024 (8)
    • ►  April 2024 (2)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  June 2024 (5)
    • ►  July 2024 (2)
    • ►  August 2024 (2)
    • ►  September 2024 (3)
    • ►  October 2024 (1)
    • ►  November 2024 (1)
  • ►  2025 (9)
    • ►  January 2025 (4)
    • ►  February 2025 (3)
    • ►  March 2025 (1)
    • ►  May 2025 (1)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Member of

Member of


Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates