Pages

  • Home

travel beauty




Teman-teman pernah punya keluhan nyeri pada tulang punggung? Coba cek deh bisa jadi kepadatan tulang teman-teman mulai berkurang. Banyak dari kita yang tidak menyadari pentingnya menjaga kepadatan tulang. Apalagi perempuan berisiko lebih besar mengalami osteoporosis dibanding kaum pria.  Perempuan memang rawan mengalami pengeroposan tulang, karena memiliki puncak bone mineral density (BMD) lebih rendah. Selain itu massa tulang semakin cepat hilang seiring perubahan hormon yang terjadi pada perempuan

Cintai Tulangmu Demi Masa Depanmu. Ini adalah tema Hari Osteoporosis Nasional 2016 yang diperingati setiap tahun tepat di tanggal 20 Oktober.  Dan dalam rangka memperingati Hari Osteoporosis Nasional 2016, Minggu pagi tanggal 30 Oktober diadakan Senam Bersama yang berlokasi di Taman Kota 2 Kawasan Bumi Serpong Damai.


Acara Senam Bersama ini diadakan oleh Kementrian Kesehatan RI bekerjasama dengan Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) dan Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia (PERWATUSI). Saya dan teman-teman blogger yang memang berlokasi di sekitaran TangSel ikut meramaikan Senam Bersama. Tepat pukul 6 pagi saya tiba di lokasi, dan saat itu sekitar ratusan peserta senam sudah memenuhi lapangan di Taman Kota 2 BSD. Setelah melakukan registrasi ulang dan kami semua dibagikan kaos bertuliskan HON 2016, langsung saya dan teman-teman mengenakan kaos dari panitia.

Hari Osteoporosis Nasional 2016
dr. Alberta Claudia
Sebelum Senam Bersama dimulai, dr. Alberta Claudia yang menjadi MC selama acara berlangsung, memberikan arahan kepada semua peserta. Hadir pula di Senam Bersama ini dr. Lily selaku Direktur P2PTM juga dr. Fidiardiansyah, Direktur Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa dan juga Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan dan perwakilan dari PERDUSI. Masing-masing memberikan kata sambutan sekaligus memberikan beberapa penjelasan kepada para peserta  terkait osteoporosis.

Hari Oseoporosis Nasional 2016
dr. Fidiansyah SPKJ MPH
Dr. Fidiansyah dalam sambutannya mengatakan agar kita semua lebih aware terhadap osteoporosis. Tulang yang awalnya padat dan berisi dengan kandungan yang berarti lama kelamaan mengalami keropos inilah yang dinamakan osteoporosis. Berdasarkan data didapati sekitar 23 persen wanita usia 50 tahun mengalami osteoporosis. Jumlah ini semakin meningkat menjadi 53 persen ketika perempuan memasuki usia 70 tahun. Dan 1 dari 4 wanita mengalami osteoporosis. Harus segera ada penanggulangan untuk mengurangi penderita osteoporosis. 

Hari Osteoporosis Nasional 2016
dr. Lily S Sulistyowati, MM
Ada beberapa tips yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya osteoporosis yaitu dengan banyak beraktivitas, konsumsi kalsium, asupan vitamin D dan protein juga sering terkena paparan matahari pagi sebelum pukul 9 pagi, karena sinar matahari pagi sangat baik untu kesehatan tulang. Selain itu menerapkan pola hidup sehat juga memegang peranan penting, mengendalikan berat badan juga rutin ber olahraga.

Osteoporosis ternyata juga merupakan silent desease, karena penyakit ini tidak memiliki gejala sampai penderitanya mengalami patah tulang. Area tulang yang rawan mengalami pengeroposan adalah pergelangan tangan, tulang punggung karena menanggung beban tubuh dan beban saat berjalan.





Senam Bersama dilakukan dengan santai dan gerakan-gerakan nya juga mudah untuk diikuti. Ada gerakan semi scotjump untuk menguatkan tulang paha. Gerakan-gerakan senam yang dilakukan dapat menguatkan tulang juga mengembalikan massa tulang. Senam dilakukan cuma 45 menit saja, tapi itu pun sudah keringatan. Di rumah kita bisa melakukan senam seperti ini atau senam ringan lainnya cukup 3 kali saja dalam seminggu. Bagi penderita diabetes bisa juga melakukan senam seperti ini, karen gerakan senam seperti ini baik untuk sensitifitas insulin. Boleh dilakukan setiap hari juga selama tidak lebih dari 45menit.




Setelah senam selesai, panitia mengadakan kuis dengan cara memberikan pertanyaan dan bagi peserta yang bisa menjawab dengan benar diberikan hadiah.  Acara Senam Bersama pun selesai. Semoga kita semua bisa lebih waspada dengan osteoporosis, tetap perhatikan asupan makanan yang bergizi dan baik untuk menjaga kesehatan tulang. Dan jangan lupa juga rutin berolahraga untuk menambah kepadatan tulang.




Share
Tweet
Pin
Share
18 Comments
Kalimat pertama yang ingin saya tulis setelah mengikuti meditasi Breathwork adalah ingin mengikuti lagi. Ya, ini kali pertama saya mengikuti meditasi. Saya begitu antusias begitu mendapat kesempatan mengikuti meditasi Breathwork. Penasaran saja, selama ini taunya cuma meditasi tapi tidak pernah mempraktekkan, apalagi dengan Breathwork. Tambah penasaran jadinya. Apa itu Breathwork.

Senin 24 Oktober lalu bertempat di Galeries Lafayette Pacific Place Jakarta, saya mengikuti salah satu rangkaian acara Bravo Madame bekerjasama dengan Hope yaitu meditasi Breathwork yang dipandu oleh mbak Inneke Damayanti. Kurang lebih 20 peserta yang mengikuti kegiatan meditasi ini, diantaranya para blogger dari Bloggercrony dan para wanita survivor kanker dengan rentang usia berbeda, ada yang sudah tua dan sangat muda sekali. Memang, kanker bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Sedih rasanya mendengar cerita mereka, tetapi mereka kuat. Mereka juga berpesan agar deteksi kanker payudara sejak dini, tujuannya kalau ternyata terdeteksi kena kanker bisa segera dilakukan tindakan sebelum kanker memasuki stadium yang lebih tinggi.

teman-teman survivor
Lanjut mengenai meditasi yang kami lakukan hari itu, yang dimaksud dengan meditasi Breathwork adalah bekerja dengan nafas. Tujuannya agar kita lebih rileks dengan nafas, juga lebih self healing. Awalnya kami semua dalam posisi duduk bersila dengan mata ditutup, kemudian menarik nafas dan buang nafas perlahan, disini kami semua sudah dipandu agar fokus pada diri sendiri. Meskipun dalam keadaan mata tertutup, kami diarahkan untuk melihat beberapa bagian anggota tubuh seperti kaki, perut, dan badan bagian tubuh belakang. Kalau teman-teman membaca mungkin rada aneh kok melihat-lihat bagian tubuh? Disini kita bukan benar-benar meliha anggota tubuh tadi, tapi kita disuruh merasakan dan seolah-olah melihat semua bagian tubuh kita. Rasakan bahwa ini adalah tubuh kita yang harus kita sayangi dan cintai.



Kemudian saya dan peserta lain dipandu untuk berbaring nyaman di matras telah disediakan. Dengan posisi terlentang dan mata masih dalam keadaan ditutup. Yang awalnya kita semua bernafas biasa dengan mengambil nafas melalui hidung dan membuang nafas melalui mulut, di bagian ini kami dipandu untuk bernafas melalui mulut dan mengeluarkan nafas melalui mulut. Jadi mulut harus dalam posisi terbuka lebar, selebar-lebarnya. Atur nafas dengan mengambil dan membuang nafas dengan ritme yang sama. Lepaskan semua beban pikiran, kesampingkan semua masalah-masalah yang membebani, hanya fokus pada nafas saja dan peluk diri sendiri. Saya merasakan ketidaknyamanan awalnya, bukan ketidaknyamanan dalam hal negatif, tetapi ketidaknyamanan pada tubuh saya. Seperti ada bagian yang sakit, tapi tidak tahu itu apa dan bagian yang mana. Saya pengen teriak rasanya, karena badan mulai nggak enak. Saya merasakan saat mbak Inneke muai mengarahkan tangan saya untuk dinaikkan keatas sambil di ayun perlahan seperti orang menari. Dan mbak Inneke membisikkan ke telinga saya "tenang bu...ibu aman".

Entah kenapa  setelah saya melakukan gerakan mengayunkan tangan ke kiri dan ke kanan seperti orang menari, badan saya mulai merasa nyaman dan entah kenapa pula kaki saya tiba-tiba juga mulai bergerak-gerak perlahan seperti ingin mengikuti gerakan tangan. Iringan musik semakin membuat saya terhanyut dan seakan-akan entah sedang berada dimana. Tapi saya merasakan saya seperti anak kecil saat itu yang bermain-main sendiri dan jauh sekali. Dan tiba-tiba pula perasaan mulai berubah, ada kesedihan dan teramat sedih membuat air mata mulai jatuh. Suara mbak Inneke kembali terdengar dan mengatakan kalau kami ingin teriak, teriak saja. Benar saja, saya merasakan seperti sedang berada di tengah hutan dan saya teriak sepuasnya. Ada kelegaan, dan teriakan itu saya lakukan berulang kali.

Mbak Inneke Damayanti


Saya merasa gerakan tubuh saya kok seperti tidak terkontrol, berguncang hebat dan saya masih fokus dengan irama nafas yang teratur. Mulut terasa sangat kering. Tubuh mulai merasakan gerakan yang seolah-olah membanting ke kiri dan ke kanan. Dan lama kelamaan saya benar-benar lose control, saya nggak sadar saya berada dimana, nafas terengah-engah dan saya seperti orang yang kelelep tenggelam di laut. Benar-benar nggak sadar dan saya teriak minta tolong. Tubuh saya gemeteran, jantung rasanya udah nggak tau seperti apa detakannya yang pasti kencang sekali. Dan saya langsung dipeluk oleh mbak Inneke. Kembali mbak Inneke berbisik di telinga saya sambil memeluk saya "tenang bu...ibu aman". Setelah saya agak tenang, mbak Inneke kembali menginstruksikan saya untuk tiduran kembali seperti posisi semula, tetapi saya disuruh bernafas seperti biasa saja, nggak perlu bernafas dan buang nafas melalui mulut lagi. Saya tiduran kembali, bernafas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut.  Saya merasa lebih rileks. Dan akhirnya setelah 1 jam melakukan Breathwork, meditasi yang kami lakukan pun selesai.

suka dengan kata-kata ini

Setelah selesai, kami tidak langsung bubar begitu saja, tapi kami saling memeluk teman-teman yang ada di sebelah kiri dan kanan kita. Kemudian kami saling sharing apa yang dirasakan selama mengikuti Breathwork. Masing-masing peserta mengungkapkan perasaan mereka, termasuk saya. Pada saat peserta survivor kanker mengungkapkan perasaannya spontan kami semua ikut merasakan kesedihan dan ada juga yang menangis saat salah satu dari mereka mengatakan nggak sanggup membayangkan anak-anaknya melanjutkan hidup tanpa ibu. Sedih banget, tapi mereka optimis untuk bisa sembuh. Ada juga yang sharing saat mengikuti Breathwork jadi mengesampingkan sejenak masalah hidup. Dan saya, apa yang saya rasakan? Sama, dan memang pada dasarnya semua orang pasti punya masalah.


seluruh peserta meditasi Breathwork
Seperti yang dikatakan mbak Inneke, dengan meditasi Breathwork ada self healing disana. Kita bisa lebih rileks, lebih berani, lebih merasa aman dan nyaman. Yang terjadi pada saya saat tiba-tiba kehilangan kesadaran dan gemetaran, itu semua karena kita aware pada diri sendiri kata mbak Inneke. Intinya kita harus cintai diri, sayangi diri, jangan biarkan diri terluka, jangan biarkan diri terbebani, harus bisa melepaskan masalah dan berani menghadapinya. Love and free! Yups, itulah yang saya rasakan.


gelangan harapan - HOPE

Oh ya, di tempat kami melakukan aktivitas meditasi juga ada booth kecil yang memajang Gelang Harapan. Gelang ini adalah gelang solidaritas yang dibuat dengan penuh cinta dan harapan. Kain yang digunakan adalah kain jumputan yang identik dengan warna pelangi sebagai simbol harapan. Gelang Harapan adalah awal dari gerakan untuk meningkatkan kesadara mengenai penyakit kanker, menyentuh sebanyak-banyaknya hati masyarakat. Hasil penjualan Gelang Harapan sepenuhnya disumbangkan ke yayasan-yayasan kanker di Indonesia, orang-orang yang terkena kanker beserta keluarganya.












Share
Tweet
Pin
Share
24 Comments
foto : Ono Sembunglango

Hai teman-teman sobat muda khususnya anak muda Tangerang nih, pernah dengar Pamumingsolam nggak? Agak asing yah dengar istilah nya. Pamumingsolam adalah singkatan dari Pasar Muda Ahad Minggu Sore Malam.  Ya, saya awalnya tahu Pamumingsolam ini dari suami. Awalnya pak suami ngajak jalan ke daerah Pasarlama Tangerang. Waktu itu tepat di hari Minggu. Saya pikir kalau diajak ke Pasarlama ujung-ujungnya pasti kulineran, tapi ternyata saya diajak ke suatu tempat yang sepanjang jalan isinya anak-anak muda yang sedang memamerkan hasil karya mereka. Saya jadi ingat Malioboro di Jogja. 

Namanya pasar muda jadi isinya anak-anak muda dan ada juga yang nggak terbilang muda tapi berjiwa muda. Setiap hari Minggu sore sampai malam para anak muda kreatif ini melangsungkan kegiatan di daerah Pasarlama Tangerang. Pamumingsolam merupakan gagasan yang mengalir dari beberapa anak muda Tangerang yang belajar tekun, telaten merawat ruwat kultur, bergaya ngabudidaya tanpa niat mengorbankan kampung halaman sebagai tumbal peradaban.  

foto : Ono Sembunglango
Tempat ini lebih tepat lagi kalau saya sebut sebagai tempat sharing (berbagi ilmu/pengalaman), trading (belanja tanpa konsumtif), ekspresi kultural (performance), silaturrahmi kaum muda. Sambil berkarya, menjual hasil karya, ngobrol bareng dengan sesama sobat muda, saling bertukar pengalaman juga saling berbagi ilmu untuk mendorong semangat para sobat muda yang lain. Area yang dipilih banyak dilalui kendaraan-kendaraan, tetapi ini menjadi area ramah budaya, area ramah warga dan area ramah sepeda. 

foto: Ono Sembunglango
Tepian jalan Kisamaun Pasarlama dipilih karena ada jejak sejarah disini, akar historis, mendekati alir peradaban Cisadane, selain itu Kisamaun adalah situs tua kota Tangerang, dengan sisi etnisitas yang plural. Sudah beberapa kali setiap hari Minggu saya asyik nongkrong di jalan Kisamaun. Saya salut dengan anak-anak muda kreatif disini. Bahkan mereka juga membuat semacam buletin yang dinamai PamsZine media alternatif pencerahan, juga berita yang berisikan kegiatan Pamumingsolam sebelumnya, puisi dan cerpen juga beberapa gambar lukisan yang dibuat oleh beberapa anak muda yang berjiwa seni.

foto: Ono Sembunglango
Kak Edi Bonetski sebagai salah seorang penggagas dibuatnya Pamumingsolam memaparkan bahwa hajat peristiwa muda mingguan ini digelar dengan kesederhanaan dalam kewajaran tanpa batas publik kota saja, lintas kota, lintas generasi, lintas etnisitas. apa yang digelar di Pamumingsolam adalah lapakan gembira, lapak produk lokal rasa kampung halaman. Setiap dua minggu sekali di Pamumingsolam juga digelar minimanggung yang menampilkan  performance tradisi, modern, dan kontemporer.

foto: Ono Sembunglango
Setiap waktu, setiap edisi konten kreatif dengan geliatnya akan semakin bertambah, dilengkapi dengan workshop/sharing dari pelaku usaha muda lapakan. Ada perkusian SIRKUSPERKUSI, dan beberapa kawan-kawan perkusi lain lintas kota, ada juga TangerangRockNBluesCommunity, ada juga kilinik membuat lagu, akustik performance, jimbe move, keroncong, standup, rekreasi puisi, performing art, berbagi spirit dan pengalaman. Salut deh dengan kreativitas mereka. Bisa menciptakan ruang sendiri tanpa harus meminta. 

foto: Ono Sembunglango
Bahkan sudah dua kali pameran tunggal seni rupa digelar disini hingga pameran foto kampung halaman. Ada juga selipan program sadar koin buat pembelian armada angkutan, yang dinamakan KOBUBELMOLOS (Koin Buat Beli Mobil Losbak) hehe lucu ya, angkutan ini nantinya akan berfungsi sebagai sarana angkutan kreatif dalam geliat budaya dan ekonomi kreatif. Ahh, salut deh.

foto: Ono Sembunglango

foto: Ono Sembunglango
Harapan saya kegiatan yang dibuat oleh anak-anak muda kreatif ini menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya, untuk bisa membuat ruang sendiri untuk berkarya dan berkreatifitas. Komunitas anak muda harus kita dukung.
Share
Tweet
Pin
Share
12 Comments


Tempat makan sekaligus ada tempat mainnya pasti seru banget ya. Kalau konsep outdoor mungkin sudah sering kita temui, tapi kalau konsepnya indoor saya jarang menemukannya. Konsep seperti ini banyak diminati para pecinta kuliner, apalagi kalau makan bareng keluarga. Orang tua bisa menikmati makanan favorit, anak bisa main di tempat permainan yang satu lokasi dengan tempat makan. Jadi, sambil makan tetap bisa memantau anak. Nggak perlu jauh-jauh apalagi buat warga Tangerang, tinggal meluncur aja ke Tang City Mal. Tepat di lantai 2 akan kita temui Rame Rame Food Carnival, tempat makan sekaligus tempat bermain. Mulai dari makanan berat sampai makan ringan.


tangcity mall

Unik nya lagi kalau nongkrong di Rame Rame Food Carnival ini kia bisa mendapatkan suasana berbeda. Ada 4 tema atmosfer yang berbeda disini yakni tema French, Oriental, Amsterdam dan Betawi. Kalau tema Betawinya serasa lagi berada di musium Fatahillah. Makan di lokasi ini serasa lagi berada jaman Hindia Belanda. Suasananya oke banget, cocoknya kalau lagi dilokasi ini sambil nikmati wedang ronde kali ya. Banyak pilihan menu di sini, ada sajian kuliner Nusantara, Oriental juga Western. Komplit banget, dengan jumlah tenant lebih kurang sekitar 34 tenant. Tinggal pilih deh, lagi pengen makan apa.


tangcity mall
tangcity mall

Kalau kesini sebenarnya bingung mau makan apa, niat dari rumah pengen makan yang lain terkadang yang dibeli lain haha. Soalnya kalau sudah keliling bikin lapar mata. Pernah meeting sama teman-teman makannya ayam penyet, trus ada juga menu bebek yang bikin ngiler, pantesan saja teman-teman suka ngajak meeting kerjaan disini, bisa nongkrong berlama-lama karena tempatnya yang luas nggak khawatir bikin orang ngantri tempat duduk, kemudian ada area smoking dan non smoking juga.

suasana oriental

Berhubung saya dan suami suka sea food, beberapa kali kesini berdua bareng suami kami punya makanan favorit yang sama yaitu menu ikan, kalau saya Sop Ikan Tanjung Bagan, sedangkan suami suka dengan pindang patinnya. Rasanya maknyus banget, segar. Harga nya cuma 25 ribu, menurut saya harganya cocok dengan cita rasanya yang lezat plus ikannya juga lumayan gede. Oh ya, sebelum membeli makanan dan minuman terlebih dahulu top up saldo kartu Rame Rame Food Carnival yang bisa di dapatkan di kasir. Kartu inilah yang digunakan untuk bertransaksi di setiap tenant. Karena masing-masing tenant tidak menerima pembayaran dengan menggunakan uang cash ataupun debit.




Sop Ikan Tanjung Bagan
Pindang patin
Satu lagi nih yang saya suka dengan jajanan yang ada di Rame Rame Food Carnival yaitu Es Durian. Pas banget lagi pengen makan durian, nggak dapat duriannya es durian pun jadilah pikir saya. Eh tapi ini duriannya lumayan dikasi dagingnya agak banyakan, terbayar deh keinginan untuk icip-icip durian lagi. Seporsi Es Durian ini hanya 15 ribu, kalau udah mencoba di jamin nagih. Saya sampai beli dua, saking sukanya.


rame rame food carnival
es durian
Saya mencicipi es durian di dekat area bermain anak. Ada meja untuk para pengunjung yang disediakan agar orang tua yang membawa anak lebih nyaman bisa tetap mengawasi anak. Jangankan anak-anak saya juga tertarik ikutan main, seru soalnya dan bikin penasaran kalau lagi main untuk dapetin bonekanya.

area bermain anak
area bermain anak
Buat yang suka foto-foto untuk mengabadikan momen seru selama berada di Rame Rame Food Carnival cocok banget, disudut area uniknya terparkir kendaraan-kendaraan jadul. Puas-puasin deh foto, keren banget soalnya.






Saya juga tertarik dengan bangunan yang menyerupai gedung tua. Sebenarnya mengajak keluarga makan disini terutama dengan anak, bisa sambil memberi informasi dan edukasi mengenai sejarah Indonesia dimasa lalu dengan menjelaskan kendaraan yang dipakai orang Indonesia jaman dulu belum kenal teknologi, bangunan tua ini namanya apa dan fungsinya apa di masa lalu. Komplit deh, selain kulineran, bermain bisa juga nambah edukasi.

















Share
Tweet
Pin
Share
30 Comments


Masih nggak percaya rasanya saat saya mendapatkan undangan dari Frisian Flag Indonesia untuk mengikuti Tur Cokelat di Bali.  Begitu menerima email saya sampai berulang kali membacanya, beneran nggak sih hehe saking surprise nya. Keesokan harinya saya langsung ditelfon dan ini membuat saya bertambah yakin. Yeay, kapan lagi bisa dapat kesempatan seperti ini, tanpa pikir panjang saya langsung menerima tawaran tersebut. Meskipun saya sudah pernah mengunjungi Bali, tapi Bali memang tempat wisata yang memang nggak akan pernah puas untuk dikunjungi, setiap sudut Pulau Bali nggak akan cukup untuk di kunjungi dalam waktu sehari.


pengalaman yang tak terlupakan bis engikuti Tur Cokelat Bali

Bali...Apa yang menarik dari Bali selain pantai? Banyak. Beberapa tempat di Bali bisa dinikmati segala usia. Nggak melulu pantai. Seperti pengalaman saya saat mengikuti Tur Cokelat Bali beberapa waktu lalu bersama Frisian Flag Indonesia dan para pemenang Joget Cokelat. Saya sebagai blogger dan dua orang teman blogger yang lain mendapat kesempatan untuk mengikuti perjalanan para pemenang Joget Cokelat ke Bali selama lima hari. Kenapa namanya Tur Cokelat Bali ya? 

Tur Cokelat Bali adalah award untuk para pemenang Joget Cokelat. Teman-teman masih ingatkan dengan lirik "susu saya susu bendera". Yup, ini adalah penggalan HinggaTetesTerakhir , jingle yang sangat populer sejak akhir era 90an.  Jingle ini digunakan Frisian Flag Kental manis Cokelat untuk mengingatkan konsumen  akan kenikmatan rasa cokelat dari produk ini. Bedanya sekarang dilengkapi dengan tarian atau joget yang diberi judul Joget Cokelat Frisian Flag.


Tur Cokelat Bali - award untuk para pemenang Joget Cokelat
Baru-baru ini Frisian Flag Indonesia meluncurkan Video Joget Cokelat. Nah, bersamaan dengan peluncuran video, Frisian Flag Indonesia juga mengadakan Tantangan Joget Cokelat di media sosial. Frisian Flag Indonesia menantang para konsumen setianya untuk meniru Joget Cokelat bersama teman atau keluarga kemudian membuat videonya sesuai kreasi mereka masing-masing atau ala mereka. Kegiatan ini juga sebagai kampanye yang berjudul Nikmatnya Cokelat Frisian Flag. Setelah lomba selesai dipilih pemenang yang mendapatkan smartphone dan 3 keluarga atau kelompok menjadi pemenang utama. Awal Oktober lalu Frisian Flag sudah memilih 3 keluarga yakni keluarga Pak Eko Nurhuda dari Pemalang, keluarga Pak Jimmie Nugraha dari Tangerang, dan kelompok Mas Ardi Santoso dari Jogja.



Selain saya, ada dua teman blogger lain yang juga mendapatkan undangan dari Frisian Flag Indonesia. Dua ibu cantik ini adalah Dian dan Mbak Shasya. Senang bertemu mereka, kalau dengan Dian beberapa kali pernah bertemu dalam event dan kegiatan blogger, tapi kalau mbak Shasya ini kali pertama saya bertemu. Alhamdulillah jadi nambah teman.

Tur Cokelat Bali diadakan selama 5 hari 4 malam, mulai tanggal 6 sampai 10 Oktober 2016. Lumayan lama kan? Pada hari H kami semua berkumpul di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Oh ya, ada Micki juga ikut meramaikan Tur Cokelat Bali. Micki sebagai MC disini. Dengan menggunakan maskapai Garuda, kami tiba di Bali sekitar pukul 12.45 WITA. Mau tahu apa saja kegiatan yang kami lakukan selama di Bali? Lanjut yuk!

Ngurah Rai Airport


Tiba di Bandara Ngurah Rai Bali kami semua langsung disambut dengan kalungan bunga, berkenalan dengan Pak I Made Sukasta tour guide yang akan memandu kami selama 5 hari di Bali. Yeay...Tur Cokelat Bali dimulai.

foto bareng keluarga pemenang Joget Cokelat juga seluruh tim Frisian Flag Indonesia

Dari Bandara kami langsung menuju Pirates Bay, di Nusa Dua Bali. Tiba di Nusa Dua kami langsung di sajikan santapan makan siang sup jagung, nasi plus ayam juga salad, huaaa banyak banget sampe bingung mau makan yang mana deluan haha. Setelah makan dan bersantai plus cuaca juga lagi panas maklum di pinggir pantai, kita minum Frisian Flag Kental Manis Cokelat dingin trus Joget Cokelat. Mbak Ayu Ratri Khairina Ahza , Senior Brand Manager Frisian Flag Indonesia juga ikut serta Joget Cokelat bersama keluarga para pemenang.

menuju pirates bay

pirates bay

Setelah puas bersantai di Pirates Bay kami menuju Nusa Dua Beach untuk menyaksikan Water Blow. Saya penasaran banget dengan Water Blow di Nusa Dua ini, karena banyak teman yang mengatakan tempat ini wow banget. Sayangnya sewaktu kesini water blow nya nggak muncul. Seperti yang di katakan Pak Made kalau ke sini nggak bisa dijamin juga apakah water blow nya bakal kelihatan tergantung cuaca. Tapi kami tetap menikmati suasana pantai di Nusa Dua. 

at water blow Nusa Dua

Perjalanan dilanjutkan menuju Sanur. Sambil menunggu sunset kami menyantap seafood di JBS Restaurant. Saya suka banget kalau sudah disajikan seafood. Karena dari kecil sudah terbiasa dengan makanan laut. Karena mendung, kami nggak bisa melihat sunset. Tapi cukup terhibur dengan suasan pantai di Sanur. Kamipun bersiap menuju Grand Ixora Hotel di daerah Kuta. Tiba di hotel kami dibagikan kunci room masing-masing, langsung deh istirahat.


Sanur


Sebelum memulai perjalanan hari kedua saya dan rombongan menikmati sarapan dulu di Grand Ixora Kuta. Setelah sarapan kami langsung cek out, dan melanjutkan perjalanan ke Tenganan Village atau Tenganan Pengringsingan di Candidasa. Disini kami mengunjungi desa adat, masyarakatnya hanya boleh menikah dengan sesama orang sekampung, kalau dilanggar maka mereka tidak boleh balik ke akmpung lagi.  Disini juga kita akan melihat banyak hasil kerajinan  yang dibuat oleh penduduk. Seperti menghias telur, melukis di atas kulit lontar, kain ikat, keranjang, dll. Sekitar 40 menit mengitari Tenganan Village kami kenbali dan melanjutkan perjalanan.

Tenganan Village

Tur dilanjutkan ke Tohpati mengunjungi tempat pembuatan batik. Disini para peserta sekaligus dikenalkan dengan bahan-bahan yang digunakan untuk membatik sekaligus diajarkan membatik. Nggak mudah loh ternyata membatik itu, perlu ketelitian, wajarlah ya kalau batik tulis ini mahal, soalnya effort nya luar biasa. Saya ikut mencoba membatik, asli belepotan haha. Tapi puas bisa ikut belajar membatik.

belajar membatik
hasil belajar membatik para peserta

Selesai membatik kami makan siang di Lotus Seaview Restaurant, makan disini sambil menikmati pemandangan laut. Makanan yang saya suka disini pepes ikannya enak banget apalagi dengan cocolan sambel matah.  Aihh habis makan jadi pengen gelar tikar di pinggir pantai. Udah kenyang dong makan sambil pemandangan laut, ini dia nih yang ditunggu-tunggu, kami langsung megnunjungi Chocolate Factory di Desa Jasri Kabupaten Karangasem.

menikmati makan siang di Lotus Sea View Restaurant

Chocolate Factory atau rumah cokelat ini semacam rumah atau bar yang menjual olahan cokelat, bentuknya unik. Bagi orang-orang yang baru mendengar mungkin bisa mengira kalau ini rumah terbuat dari coklat hehe. Jangan salah ya, ini cuma rumah yang mengolah coklat saja. Pemiliknya bernama Charlie asala Amerika. Ternyata menikmati coklat banyak ragamnya, contohnya di Rumah Coklat ini, kami disuguhi coklat hangat, sama seperti saat kita menikmati Frisian Flag Kental Manis Cokelat. Yang saya suka saat berada disini suasana lingkungannya yang asyik, dekat dengan pantai. Sambil menikmati coklat, para pemenang Joget Cokelat mengenang kembali saat pertama kali mereka membuat video dengan menampilkan keceriaan mereka Joget Cokelat disini. Oh ya, di dekat pantai ada tiga ayunan dan yang satu ayunannya tinggi banget. Seruuu saat teman-teman teriak sambil di ayun, kalau saya jujur aja nggak berani, ngeliatnya aja udah deg-degan.

Charlie Factory Chocolate




Tur Cokelat bersama Frisian Flag Kental Manis Cokelat dilanjutkan dengan mengunjungi Taman Ujung atau Taman Suakasada dan lokasinya masih di Karangasem. Menurut cerita  Pak Made tour guide kami Taman Ujung ini dibangun oleh I Gusti Ngurah Jelantik tahun 1919. I Gusti Ngurah Jelantik sangat akrab dengan orang-orang Belanda pada masa itu,  dan orang-orang Belanda membangun camp disini. Tempatnya nyaman dan asri, banyak tanaman hijau yang menyejukkan mata. Kabarnya karena tempatnya di ujung timur Bali, disini lebih banyak orang yang melakukan pre wedding ketimbang berwisata.

Taman Ujung


Taman Ujung


Menurut pak Made tempat ini cocok untuk orang-orang yang honeymoon atau penulis yang ingin menyendiri untuk mendapatkan ide. Iya sih, menurut saya tempat in cocok untuk orang-orang yang ingin mencari inspirasi untuk menulis buku. Jauh dari keramaian. Saya suka lihat arsitekturnya, sangat unik. Kami juga menikmati makan malam di restoran yang ada di Taman Ujung. Sambil makan diiringi dengan penampilan dua orang penari Bali, tambah seru saat para penari memilih teman-teman untuk menari bersama, diakhir acara gantian dong penari Balinya yang diajak ikutan Joget Cokelat. Kamipun kembali menuju hotel, kali ini saya dan teman-teman menginap di Shangrilla Beach Club Candidasa. Lagi-lagi kami mendapatkan kamar masing-masing, kalau para pemenang sudah pasti dengan keluarga, saya dan dua teman blogger menginap masing-masing dengan kamar yang begitu luasnya. Saking luasnya bisa main bola loh! Saya beruntung dapat kamar di ujung, dan kata manager hotel nya ini kamar favorit. Wow! Gimana nggak favorit, lokasi kamar saya persis didepan pool dan disamping pantai. Saya sampai terlelap tidur ditemani deru ombak *sokromantis.


Hari ketiga, untungnya pihak hotel morning call, soalnya nyenyak banget, bisa bablas tidur sampai siang. Setelah sarapan, saya dan teman-teman menuju Ubud. Hari ini di manja banget, kami semua akan menikmati massage dengan chocolate oil dan lulur coklat. Pas banget ya, selama dua hari keliling Bali, hari ketiga kami di massage biar relaks lagi. Menikmati coklat dengan cara berbeda, melalui chocolate oil yang dibuat dari ekstrak coklat.  Seperti kita ketahui coklat merupakan sumber energi, vitamin dan anti oksidan yang baik untuk kesehatan tubuh dan jiwa. Nggak cuma itu saja manfaat lainnya menjadikan kulit tetap lembab dan mengncangkan kulit. Coklat ini juga dapat meningkatkan mood. Emang bener sih, saya sampai tertidur saat di massage dan di scrub dengan lulur coklat sambil menikmati aroma terapi coklat. Setelah selesai, enak banget rasanya badan hilang pegal-pegal dan kulit terasa lebih lembab.

massage dengan oil chocolate di The Pond Spa


Setelah semua selesai di massage, kami makan siang di Pond Restaurant, tempat yang sama dengan saya dan teman-teman di massage yaitu Pond Spa. Hari ketiga ini kami agak santai sih, karena perjalanan memakan waktu yang lumayan untuk tur keesokan harinya. Selesai makan siang kami menuju The Lovina Resort tempat kami menginap. Selama perjalanan kami mampir juga di Kintamani, rencananya akan melihat gunung merapi dan danau Batur. Tapi sayang banget, kabutnya tebal dan puncak gunung juga danau tertutup kabut.  Padahal saya ingin sekali melihat danau Batur yang katanya bentuknya unik menyerupai bentuk bulan sabit. Di tepi danau Batur ada pemandian air panas yang biasanya setiap wisatawan yang datang kesini tidak pernah melewati kesempatan menikmati kolam air panas alami tersebut. Kintamani ini daerah sejuk karena tempatnya yang tinggi. Lebih sejuk dari Puncak.

Karena tertutup kabut dan kami harus melanjutkan perjalanan yang lumayan memakan waktu kami tidak berlama-lama di Kintamani. Kami menuju Aditya Beach Resort tapi bukan untuk menginap melainkan menikmati makan malam. Seperti biasa para tamu yang menikmati makan malam dihibur dengan tarian Bali. Selesai makan kami meluncur ke The Lovina Resort.

The Lovina Resort terbilang baru. Hotel ini keren banget, seperti villa. Setiap lokasi terdapat tiga kamar besar dan terdapat kolam renang. Tim Frisian Flag Indonesia memang oke banget deh milih hotel. Kami semua mendapatkan kamar hotel yang luas dan nyaman. Teman-teman ada yang langsung istirahat dan ada yang lanjut berenang di depan kamar masing-masing. Kalau saya memilih untuk langsung beristirahat karena hari ke empat kami harus bangun lebih pagi, kami akan menuju ke tengah laut. Penasaran kan? Lanjut yuk.


Tepat pukul 5 pagi kita sudah di "morning call" nge teh dan makan snack saja. Karena kami akan Dolphin Tour Lovina. Sempat galau, karena seumur-umur saya nggak pernah naik speed boat ke tengah laut, tapi kesempatan jangan dilewatkan begitu saja. Dalam boat saya berempat dengan teman-teman. Awalnya deg-degan tapi lama-lama sangat menikmati, apalagi begitu melihat langsung lumba-lumba yang lucu. Banyak boat ternyata didepan kami, yang memang sudah menanti-nanti lumba-lumba lucu yang muncul ke permukaan. Perejalanan ke tengah laut sekitar 45 menit, begitu juga dengan perjalanan balik ke The Lovina Resort. Tiba di hotel langsung mandi karena sudah basah-basahan dengan air laut. Lanjut sarapan dan cek out dari hotel.

dolphin tour lovina


Tur Cokelat Bali dilanjutkan ke Ulun Danu Temple. Pura Ulun Danu Beratan berada di dataran tinggi Bedugul, tepatnya berada di desa Tabanan Bali. Pura ini adalah Pura terbesar kedua di Bali setelah Pura Besakih. Disini kami menikmati keindahan lingkungan alam yang asri juga keunikan Pura. Sewaktu kami kesini lagi ramai-ramainya karena penduduk Bali sedang beribadah di Pura Ulun Danu. Bagi yang belum pernah kesini coba deh keluarin uang 50ribu nya, disitu ada gambar Pura Ulun Danu Beratan.

Bratan
Pura Ulun Danu Bratan


meski hujan tetap semangat - ulun danu temple

Setelah puas menikmati suasana Pura dan keindahan alamnya, kami singgah di Mentari Restaurant untuk makan siang. Malam sebelumnya saya pernah cerita ke mbak Syasha kalau saya pernah ke Bali dan ada makanan yang saya suka yaitu pisang vanilla, tapi saya lupa nama restorannya. Begitu memasuki resto ini, saya bilang ke mbak Syasha, ingat kan mbak pisang vanilla yang saya ceritakan, nah ini dia tempatnya. Senang banget, jadilah saya puas-puasin kerinduan makan pisang vanilla nya.

pisang vanilla favorit sayaa

Selanjutnya kami menuju POD Chocolate Factory and Cafe di Carangsari. Saya baru tau kalau ada Chocolate Factory and Cafe di Bali, biasanya kalau ke Bali tempatnya itu-itu saja, pantai dan pantai. Tur Cokelat Bali bersama Frisian Flag Indonesia ini beda banget, banyak dapat informasi dan pengetahuan tentunya. Seperti mengunjungi POD ini. Masuk ke lokasinya lumayan jauh dari keramaian, seperti memasuki jalan ke hutan. Tapi begitu tiba kami semua happy karena disambut dengan pemandangan gajah juga beruang madu yang lucu. Disinilah POD berada. Kami disuguhi coklat panas yang nikmat banget, sama dengan kenikmatan Frisian Flag Kental Manis Cokelat yang sayang kalau nggak dinikmati hingga tetes terakhir.

senangnya belajar membuat cokelat

saya-miki-mbak syasha-dian



Di POD, kami diberi celemek kemudian diajari cara mencetak coklat dan setelah jadi kami membawa pulang hasil kreasi kami, dan kami juga mendapatkan ilmu cara mengolah coklat mulai dari biji sampai jadi coklat. Cara membuat coklat ini akan saya bahas di tulisan saya berikutnya ya. Panjang banget soalnya. Banyak jenis coklat bar yang dijual disini dan harganya lumayan terjangkau. Kalau baca-baca cerita orang-orang yang pernah kesini tur ke POD ini biasanya dikenakan biaya 150rb per orang. Worthed lah ya untuk pengalaman yang asyik. Tapi beda lagi kalau mau foto berpeukan dengan beruang, kena cas lagi sekitar 10 dollar per orang.

Tur Cokelat Bali ditutup dengan Joget Cokelat dan ini sebenarnya hari terakhir kami jalan-jalan karena hari kelima sudah acara bebas. Kamipun kembali ke Kuta untuk menginap di malam terkahir kami di hotel pertama kami menginap yaitu di Grand Ixora.


Nggak terasa ini hari terakhir di Bali. Berhubung acara bebas, kami cek out jam 12 siang jadi nyantai dulu di hotel dan prepare merapikan koper. Pesawat kembali ke Jakarta dengan Garuda pukul 17.30 WITA dengan Garuda. Setelah makan siang di Golden Palace Restaurant, kami mengunjungi Krisna untuk belanja oleh-oleh. Mulai dari oleh-oleh souvenir, baju sampai makanan semua ada disini. Puas belanja sampai jam 15.00 sore kami siap-siap menuju Bandara Ngurah Rai. Ada rasa senang tapi ada rasa sedih karena harus berpisah dengan teman-teman yang tidak sekota. Semoga kami bisa bertemu lagi di lain kesempatan.

Tur Cokelat Bali selesai. Terima kasih Frisian Flag Indonesia...




Frisian Flag Kental Manis Cokelat  adalah bagian dari varian produk susu kental manis dan produk susu Frisian Flag yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Susu kental manis dan produk susu Frisian Flag pertama kali diekspor oleh koperasi peternak susu Belanda ‘CoöperatieveCondensfabriek Friesland’ ke Hindia Belanda termasuk Batavia, Indonesia, padatahun 1922. Rasanya yang lezat membuat produk susu kental manis diterima hangat oleh masyarakat Indonesia, yang kemudian menyebutnya dengan nama ‘soesoetjap bandera’. Identitas dan nama tersebut hingga kini menjadi salah satu ikon yang sangat dikenal oleh dan dekat dengan keseharian masyarakat, dan menjadi salah satu produk susu yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia dan akrab disapa ‘susu bendera’.

Selain lezat rasanya, Frisian Flag Susu Kental Manis juga membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga karena mengandung gizi makro (Karbohidrat, Protein danLemak) dan mikro (9 Vitamin dan 5 mineral) dan dianjurkan untuk diminum 2 gelas setiap hari. Dengan takaran saji yang tepat sesuai anjuran, satu kaleng Frisian Flag SusuKental Manis dapat dibuat menjadi 9 gelas minuman susu yang lezat dan bergizi. Teknologi produksi susu yang terdepan di kedua pabrik Frisian Flag Susu Kental Manis di Indonesia, yakni di Ciracas dan Pasar Rebo Jakarta Timur, menghasilkan produk susu yang berkualitas dan tahan lama.

Mudahnya menyajikan adalah salah satu alasan Frisian FlagSusuKental Manis disuka ioleh keluarga Indonesia, baik sebagai minuman susu hangat atau dingin. Dengan 3 varian produk yakni Frisian FlagKental Manis Gold, Frisian Flag Kental Manis Putih, dan Frisian Flag Kental Manis Cokelat, kelezatan Frisian Flag Susu Kental Manis dapat dinikmati keluarga Indonesia sebagai minuman, atau dengan makanan favorit mereka. Kemasan kaleng Frisian Flag Susu Kental Manis yang kuat dan mudah disimpan membuat kandungan susu tetap terjaga.

Sebagai apresiasi kepada konsumen dan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia, Frisian Flag Susu Kental Manis menggelar berbagai kampanye yang mensosialisasikan pentingnya minum susu dan menerapkan gaya hidup sehat yakni “Bulan Sarapan Sempurna” sepanjang Maret 2016. Kampanye ini mensosialisasikan pentingnya membiasakan sarapan dengan jumlah dan kualitas gizi yang cukup lengkap dengan segelas susu setiap hari, dalam hangatnya kebersamaan keluarga di pagi hari.

Frisian Flag Susu Kental Manis juga mudah diperoleh masyarakat di seluruh Indonesia, tidak hanya di perkotaan namun juga mencapai hingga pedesaan. Untuk keterangan lebih lengkap kunjungi www.frisianflag.com






Share
Tweet
Pin
Share
44 Comments
Newer Posts
Older Posts

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Total Pageviews

Hello! I’m Tuty Queen

Hello! I’m Tuty Queen

Follow Me

  • instagram
  • facebook
  • twitter
  • pinterest

Categories

  • Asuransi
  • Canva
  • Dompet Dhuafa
  • Film
  • Food
  • Lingkungan
  • NPD
  • Sport
  • aplikasi
  • beauty
  • ekonomi
  • fashion
  • finance
  • halal lifestyle
  • health
  • hotel
  • kuliner
  • lifestyle
  • teknologi digital

Blog Archive

  • ►  2014 (6)
    • ►  November 2014 (6)
  • ►  2015 (37)
    • ►  March 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  June 2015 (5)
    • ►  October 2015 (3)
    • ►  November 2015 (7)
    • ►  December 2015 (18)
  • ▼  2016 (167)
    • ►  January 2016 (11)
    • ►  February 2016 (16)
    • ►  March 2016 (21)
    • ►  April 2016 (15)
    • ►  May 2016 (11)
    • ►  June 2016 (16)
    • ►  July 2016 (6)
    • ►  August 2016 (7)
    • ►  September 2016 (10)
    • ▼  October 2016 (20)
      • Ada Domo di NHK World TV Tour Indonesia
      • Dapatkan Mantra Hidup di Buku Think Fresh
      • Serunya Belanja di ITC Depok
      • Journey Mempersiapkan Awal Kehidupan Terbaik Si Ke...
      • Journey Mempersiapkan Awal Kehidupan Terbaik Si Ke...
      • Mengenal Jejak Langkah Diri Lewat Drama Musikal Kh...
      • Dapatkan Diskon Voucher Hotel Untuk Liburanmu Hany...
      • Mencuci Tambah Mudah Dengan Zeromatic Belleza
      • Karena Sehat Begitu Berharga
      • Bingung Dengan Padu Padan Warna Hijab?
      • Lebih Dekat Dengan ITC Depok
      • Sebuah Catatan Kebahagiaan
      • Belanja Novel Saat Harbolnas? Asyik Banget
      • Behind The Scene Drama Musikal Khatulistiwa
      • Belanja Dapat Cashback Cuma di ShopBack
      • Tur Cokelat Bali Bersama Frisian Flag Kental Manis...
      • Rame Rame Food Carnival Tempat Asyik Untuk Menikma...
      • Yang Muda Yang Berkarya Ada di PAMUMINGSOLAM
      • Pengalaman Pertama Meditasi "Breathwork" di Rangka...
      • Senam Bersama Dalam Rangka Memperingati Hari Osteo...
    • ►  November 2016 (18)
    • ►  December 2016 (16)
  • ►  2017 (176)
    • ►  January 2017 (12)
    • ►  February 2017 (14)
    • ►  March 2017 (11)
    • ►  April 2017 (16)
    • ►  May 2017 (14)
    • ►  June 2017 (14)
    • ►  July 2017 (6)
    • ►  August 2017 (21)
    • ►  September 2017 (10)
    • ►  October 2017 (20)
    • ►  November 2017 (15)
    • ►  December 2017 (23)
  • ►  2018 (171)
    • ►  January 2018 (9)
    • ►  February 2018 (13)
    • ►  March 2018 (17)
    • ►  April 2018 (18)
    • ►  May 2018 (16)
    • ►  June 2018 (9)
    • ►  July 2018 (6)
    • ►  August 2018 (18)
    • ►  September 2018 (13)
    • ►  October 2018 (17)
    • ►  November 2018 (13)
    • ►  December 2018 (22)
  • ►  2019 (108)
    • ►  January 2019 (11)
    • ►  February 2019 (3)
    • ►  March 2019 (5)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  May 2019 (13)
    • ►  June 2019 (6)
    • ►  July 2019 (11)
    • ►  August 2019 (17)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  October 2019 (10)
    • ►  November 2019 (11)
    • ►  December 2019 (10)
  • ►  2020 (64)
    • ►  January 2020 (6)
    • ►  February 2020 (8)
    • ►  March 2020 (8)
    • ►  April 2020 (5)
    • ►  May 2020 (6)
    • ►  June 2020 (1)
    • ►  July 2020 (4)
    • ►  August 2020 (12)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  October 2020 (2)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  December 2020 (4)
  • ►  2021 (63)
    • ►  January 2021 (5)
    • ►  February 2021 (3)
    • ►  March 2021 (5)
    • ►  April 2021 (4)
    • ►  May 2021 (3)
    • ►  June 2021 (1)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  October 2021 (10)
    • ►  November 2021 (11)
    • ►  December 2021 (12)
  • ►  2022 (67)
    • ►  January 2022 (2)
    • ►  February 2022 (7)
    • ►  March 2022 (10)
    • ►  April 2022 (12)
    • ►  May 2022 (5)
    • ►  June 2022 (5)
    • ►  July 2022 (5)
    • ►  August 2022 (3)
    • ►  September 2022 (5)
    • ►  October 2022 (4)
    • ►  November 2022 (3)
    • ►  December 2022 (6)
  • ►  2023 (49)
    • ►  February 2023 (3)
    • ►  March 2023 (4)
    • ►  April 2023 (2)
    • ►  May 2023 (7)
    • ►  June 2023 (3)
    • ►  July 2023 (7)
    • ►  August 2023 (3)
    • ►  September 2023 (7)
    • ►  October 2023 (4)
    • ►  November 2023 (5)
    • ►  December 2023 (4)
  • ►  2024 (29)
    • ►  January 2024 (1)
    • ►  February 2024 (3)
    • ►  March 2024 (8)
    • ►  April 2024 (2)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  June 2024 (5)
    • ►  July 2024 (2)
    • ►  August 2024 (2)
    • ►  September 2024 (3)
    • ►  October 2024 (1)
    • ►  November 2024 (1)
  • ►  2025 (9)
    • ►  January 2025 (4)
    • ►  February 2025 (3)
    • ►  March 2025 (1)
    • ►  May 2025 (1)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Member of

Member of


Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates