Pages

  • Home

travel beauty


"URGENT: dibutuhkan golongan darah B sebanyak 4 kantong untuk pasien kecelakaan dengan kondisi SANGAT KRITIS .... "
begitu bunyi pesan singkat yang saya dapatkan lewat SMS , broadcast BBM juga lewat tag dan mention di akun social media saya. Awalnya saya menganggap  ini keisengan yang sengaja dibuat oleh seseorang dan tanpa mencari tau benar atau tidaknya kabar tersebut. Sampai suatu hari teman saya yang memang sudah saya kenal lama mengirimkan pesan yang isinya hampir sama memohon bantuan darah tapi untuk pasien yang berbeda. Penasaran saya langsung menanyakan kebenarannya. Ternyata teman saya juga tidak tau kebenarannya dia hanya meneruskan pesan yang masuk ke ponsel nya. Oke, terlepas dari benar atau tidak isi pesan singkat itu saya menemukan aplikasi bloodbook di facebook. Apa itu bloodbook? Bloodbook adalah sebuah aplikasi donor darah dalam situs pertemanan jejaring sosial facebook, gunanya untuk memudahkan masyarakat bila membutuhkan darah dengan menggunakan donor pengganti yang tidak lain teman kita sendiri. Melalui aplikasi ini orang yang membutuhkan darah dengan pendonor akan dipertemukan. Ternyata aplikasi ini dibuat oleh Palang Merah Indonesia (PMI) tujuannya  agar orang-orang yang ingin mendonorkan darahnya tidak ragu karena bisa bertemu langsung dengan orang yang membutuhkan darah.

Ya , selama ini kita semua tau PMI (Palang Merah Indonesia) merupakan organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. Sebagian besar dari kita juga taunya PMI tempatnya stock darah atau bank darah bagi orang-orang yang membutuhkan.  Bahkan selama ini stock darah sering tidak mencukupi utnuk kebutuhan pasien maka dari itu itu banyak yayasan sosial yang bekerjasama dengan PMI untuk mengadakan donor darah amal. PMI juga dalam program "Bulan Dana PMI 2015/2016" mengajak kita semua untuk membantu dan peduli sesama dengan mendonasikan dananya sehingga lebih banyak masyarakat yang membutuhkan bisa terbantu. 

foto : dikutip dari website  PMI DKI Jakarta
Kenapa kita harus mendonasikan berupa materi? Bukankah PMI menerima sumbangan donor darah gratis? Beli darah di PMI juga nggak gratis loh! Pertanyaan dan pernyataan ini sering saya dengar. PMI tidak saja mengurusi darah tetapi juga bantuan dapur umum di lapangan saat terjadi bencana, pelayanan kesehatan juga pelayanan ambulans. Selain itu PMI juga memberikan pelayanan dukungan psikososial bagi korban yang terkena bencana, pelayanan pemulihan hubungan keluarga, pembinaan genersai muda dan relawan, pengolahan air bersih dan sosialisasi kepalangmerahan. Jadi donasi dari kita nantinya digunakan untuk membantu korban-korban bencana alam dan beberapa poin seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Seperti bencana asap yang baru-baru ini terjadi PMI Provinsi DKI Jakarta memberikan layanan pengobatan gratis untuk korban asap. Tidak hanya itu saja PMI juga siap siaga dalam membantu korban bencana banjir saat terjadi banjir di Jakarta dengan membuka posko peduli banjir.

Empati atau kepekaan sosial yang dimiliki setiap orang menimbulkan keinginan untuk menolong atau meringankan penderitaan sesama. Menolong sesama memang tak cukup hanya niat, tapi juga berbuat,  melibatkan kesungguhan hati dan perjuangan. Menyalurkan rasa kepedulian kepada sesama memang tidak ada pakemnya, jika kita berminat melakukan sesuatu untuk membantu orang lain tidak perlu harus melakukan sesuatu yang ekstrim yang harus mengorbankan pekerjaan agar bisa menjadi pekerja sosial full time  tapi kita bisa menyalurkan dana, banyak jalan untuk berbagi. 



Ayo Peduli Bantu Sesama  , mari kita sisihkan dana kita untuk berdonasi salurkan lewatkan PMI.  Untuk bantuan dapat ditransfer melalui bank-bank sebagai berikut :
  • Bank BCA Kantor Cabang Utama Thamrin Nomo Rekening : 206-38-1794-5 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.
  • Bank MANDIRI Kantor Cabang Kramat Raya Nomor Rekening : 123-00-17091945 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.
  • Bank DKI Kantor Cabang Utama Juanda Nomor Rekening : 101-03-17094-7 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jkarta.



Share
Tweet
Pin
Share
2 Comments
"Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam kehidupan karena  perkembangan teknologi. Seiring dengan ritme teknologi yang berkembang pesat popularitas juga bisa dibangun secepat kilat. Bayangkan saja 15 tahun perkembangan sosial media mampu merubah habit dan mindset seseorang, bagaimana 15 tahun kedepan?  Kalau dulu nggak bisa keluar rumah kalau nggak bawa dompet, sekarang dompet diurutan ke 2  setelah ponsel. Kalau ditanya setiap orang pasti jawabannya hampir sama nggak bisa keluar rumah tanpa ponsel. Ya, fungsi ponsel sekarang sudah bergeser lebih banyak dipakai buat online ketimbang SMS dan telpon.  Hampir sepertiga populasi di dunia setiap harinya melakukan kegiatan online . Internet sudah jadi budaya bahkan sangat besar pengaruhnya."

Sebagai marketer tentu saja perkembangan teknologi mempengaruhi strategi pemasaran. Kesempatan terbuka bagi siapa saja untuk melakukan promosi termasuk didalamya pelaku bisnis. Dan untuk tetap gencar berpromosi melalui media digital harus konsisten memanfaatkan social media (socmed). Begitu juga dengan salah satu brand favorit saya Gramedia, siapa yang tidak kenal dengan brand yang satu ini. Sejak kecil saya selalu membeli buku dan perlengkapan sekolah di Gramedia di kota saya. Sampai saat ini pun kalau beli buku bacaan masih di Gramedia apalagi hampir di seluruh kota besar di Indonesia Gramedia sudah ada. Nah, bagaimana cara menjangkau konsumen yang mempunyai hasrat untuk membaca buku-buku yang hanya dijual di Gramedia? 

Dengan hadirnya media digital sekarang Gramedia berusaha meningkatkan loyalitas kepada konsumen dengan tetap berinteraksi di socmed seperti twitter dan facebook. Cara ini sangat efektif dan penting dilakukan untuk membuat keterikatan dengan konsumen. Quality harus lebih diutamakan dari quantity. Sesekali Gramedia juga memanjakan fans dan follower nya di socmed dengan membagikan hadiah lewat kegiatan kuis ataupun games. Ini sangat mengundang minat para follower dan fans luar daerah pastinya apalagi kalau hadiahnya buku (saya juga mau). Artinya Gramedia sudah beradaptasi dengan perkembangan media digital. Ketika suatu  brand  bisa beradaptasi dengan perubahan habit , tentunya mempengaruhi strategi pemasaran ke arah yang lebih baik.

Apalagi sekarang sudah ada website http://www.gramedia.com/  ini salah satu strategi bisnis untuk menjangkau konsumen di luar daerah memberikan kemudahan untuk memilih buku dan membeli secara online. Layaknya pelayanan di toko, website Gramedia tidak hanya menjual buku-buku bacaan saja tetapi ada beberapa pilihan kategori seperti buku, stationery , electronics, movie & musics, lifestyle, hobbies, computer & gadget kemudian kids, babies & toys. Jadi banyak pilihan buat para konsumen. Tinggal tentukan buku atau barang yang ingin dibeli kemudian pilih jenis menu pembayaran yang diinginkan kemudian tunggu pesanan tiba di alamat sesuai pemesanan. 

Buku-buku terbaru dan yang lagi diskon juga komplit di website nya, untuk pilihan buku bacaan kita juga bisa membaca deskripsi buku sebelum membeli, coba saja klik buku yang ingin dibeli disitu akan ada products detail dan deskripsi. Berselancar di website Gramedia seperti kita lagi berdiri di dalam toko. Ini sebuah inovasi di era digital, kini Gramedia mampu menjadi agen perubahan seiring pesatnya teknologi. Hasrat orang-orang diluar sana yang tetap ingin membaca bisa terpenuhi lewat media digital. Sesekali perlu juga membuat consumer research dengan memanfaatkan jasa layanan gratis online seperti Facebook polling atau Surveymonkey untuk membantu merancang plan selanjutnya agar kegiatan marketing lebih maksimal.
Share
Tweet
Pin
Share
10 Comments
Sabtu, 19 Desember 2015. Lokasi : Gratia Center  Jl. Ciputat Raya No.62 Pondok Pinang

Waktu menunjukkan pukul 06.00 saya bergegas mandi dan dandan , siap-siap menimba ilmu. Bahkan saya sudah memberi lingkaran diangka 19 pada kalender.  Weekend biasanya kontras dengan hari-hari yang diisi dengan bangun lebih siang, menjauhkan diri dari pekerjaan yang menumpuk bahkan melupakannya, kemudian jalan ke mall dan nonton film terbaru.  Tapi kali ini tidak, hari Minggu ini adalah hari yang sangat spesial karena saya akan belajar , bertemu dengan teman-teman blogger dan bertatap langsung dengan teman-teman yang selama ini cuma bisa berinteraksi lewat sosial media saja. Setelah 1 jam perjalanan dan untungnya tidak macet akhirnya saya tiba di Gratia Center, Pondok Pinang -Jakarta. Saya senang sekali karena saya tidak telat meskipun teman-teman sudah banyak yang hadir.  

Fun Blogging kali ini yang ke 8 kali diadakan. Keinginan untuk bisa menulis dengan baik dan memiliki konten blog yang bagus merupakan motivasi saya untuk mengikuti kegiatan ini.  Belajar langsung dengan orang-orang yang sudah mumpuni dibidangnya.  Berhubung masih pagi kami disuguhi camilan enak lumayan buat ngisi perut biar ilmu mudah diserap otak, karena perut dan otak saling sinkron. Fun Blogging dibagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama Writing Great Content  oleh Mbak Haya Aliya Zaki, sesi kedua Advancing Your Blog Platform oleh Mbak Shintaries dan sesi ketiga How to Monetize Your Blog Through Branding oleh Mbak Ani Berta.

camilan yang bikin nagih
Menurut Mbak Haya, komitmen menjadi penulis yang baik dan benar harus dimunculkan dari diri kita sendiri. Blog adalah media independen,dengan membuat blog melatih kemampuan kita menulis, menambah wawasan dan melatih sportifitas. Blog juga bisa menghasilkan uang selama yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi. Jadi kalau kita misal tidak suka kucing dan beberapa orang yang mengenal kita tau betul kalau kita bukan pecinta kucing tapi tiba-tiba kita menulis  mengenai makanan kucing  dan cara merawat kucing seolah-olah kita cat lovers , tentu saja ini drama. Oleh karena itu jadilah diri sendiri dan menulislah karena keinginan sendiri dan tulisan yang jujur bukan copy paste tulisan orang. Insipirasi itu berbeda dengan copy paste ,ini yang perlu diingat.

games dari mbak Haya

Nafas dari blog adalah konten. Tulislah kalimat yang enak dibaca dan yang enak didengar, usahakan lakukan self editing terlebih dahulu baik itu penempatan tanda baca , pemakaian huruf besar dan kecil juga EYD sebelum tulisan kita publish. Tulisan juga harus dikemas dengan baik bukan asal panjang misalkan sisipkan quote atau image yang tidak membuat jenuh pembaca. Meskipun menulis itu bebas tapi tetap butuh kreatifitas.

Teng...teng...teng... jadi ingat masa sekolah , waktu menunjukkan  pukul 12.00 kita istirahat sejenak untuk ISHOMA. Menu makan siang khas Bali kembali mengisi perut yang mulai berbunyi sebelum lanjut ke sesi berikutnya. Waktu makan siang ini saya manfaatkan untuk ngobrol dan bertukar pengalaman dengan peserta lain, suasana akrab sangat terasa.

makan siang dengan masakan khas Bali
Setelah 1 jam istirahat kegiatan dilanjutkan ke sesi 2 oleh Mbak Shintaries.  Pada sesi ini dijelaskan mengenai pemilihan tampilan blog, bagaimana pemilihan warna template yang baik yang tidak membuat lelah mata pembaca, bagaimana layout blog yang ideal juga pemilihan warna font. Untuk warna font sebaiknya pakai warna yang jelas dan disesuaikan dengan pemilihan warna background. Tidak perlu terlalu banyak pernak-pernik  yang membuat pembaca tidak fokus dengan konten yang sebenarnya. Masukkan juga semua sosial media yang kita punya di blog agar kita mudah membagikan tulisan ke semua sosial media kita. Guna sosial media adalah untuk membangun engagement dengan pembaca karena agency juga terkadang melihat jumlah follower dari social media kita selain melihat traffic view. Selain itu contact detail jangan lupa dicantumkan di blog tujuannya kalau ada  yang tertarik dengan tulisan kita jadi mudah untuk dihubungi.

Ciptakan personal branding agar blog kita mempunyai ciri khas dan mudah dikenal bahkan diingat. Poin terpenting kita harus punya domain sendiri atau TLD (Top Level Domain), konten yang menarik juga membangun networking. Tapi semua ini bukan tolak ukur untuk menjadi sukses karena tergantung dari cara kita untuk konsisten untuk membangun.

para Cikgu sedang berbagi ilmu
Sesi terakhir adalah sesi yang bikin melek mata soalnya materi dari Mbak Ani mengenai melalui blog bisa menghasilkan uang. Sekarang ini banyak brand yang melibatkan blogger karena blogger dianggap lebih valuable , kalau blogger menulis review lebih menggunakan self experience dan apa adanya. Sebaliknya kita sebagai blogger juga harus memberikan feedback yang baik kepada brand. Saat menulis review sebaiknya diperkuat dengan image , testimoni dan keunggulan produk. Juga arahkan link ke website brand agar pembaca bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Yang paling penting kalau kita diberi tugas oleh brand  harus kerjakan sesuai jadwal dan jangan mengulur-ulur waktu karena bisa mengurangi kepercayaan yang diberikan  kepada kita.

Okay , akhirnya selesai juga materi-materi dibagikan oleh para Cikgu semoga ilmu yang didapat langsung saya terapkan ke blog pribadi saya.

Fun Blogging 8 yang disponsori oleh Iwita, QWords, Pixy juga Nutrisi Bangsa ini bikin betah pengennya nanya A sampai Z tapi memang waktu sudah tidak memungkinkan mudah-mudahan selanjutnya ada kelas tambahan (berharap).  


 Nutrisi Untuk Bangsa
Salah satu sponsor di Fun Blogging 8 adalah Nutrisi Bangsa, ini merupakan salah satu program dari Sari Husada dalam hal memperhatikan masalah mal gizi pada ibu dan anak di Indonesia .Sari Husada berusaha meningkatkan edukasi melalui sosial media karena saat ini pengguna sosial media di Indonesia semakin pesat seperti twitter dan facebook selain itu informasi apapun yang disampaikan melalui internet sangat cepat dan mudah tersampaikan. 

Sari Husada juga memanfaatkan blogger sebagai sumber untuk menyebarkan informasi mengenai gizi, nutrisi dan tumbuh kembang, salah satu programnya adalah jelajah gizi. Program jelajah gizi ini membuat kita menjadi melek gizi karena selama ini kesadaran dan kepedulian tentang gizi masih kurang di kalangan masyarakat.

Berbagai informasi lengkap mengenai gizi dapat dilihat di website : www.nutrisiuntukbangsa.org , Fanspage Facebook Nutrisi Untuk Bangsa dan Twitter @Nutrisi_Bangsa. 











Share
Tweet
Pin
Share
28 Comments
Aulia Lumintu
Berawal dari sebuah tas pemberian suami. "Tasnya unik ya.." begitu kata saya ketika menerima hadiah pemberiannya. Ya saya sebut unik karena tas yang diberikan suami dibuat dari bahan daur ulang sampah yang sudah tidak terpakai lagi. "Kreatif..." lanjut saya. Tentu saja saya penasaran suami beli tas dimana. Ternyata suami beli ke temannya yang punya usaha memanfaatkaan daur ulang sampah menjadi barang berguna bahkan menjadi tambahan penghasilan. Sampah? 

Aulia, begitu sapaan ibu satu anak ini. Orang-orang lebih mengenalnya Aulia Lumintu. Lumintu sendiri adalah singkatan dari Lumayan Itung Itung Nunggu Tutup Usia kalimatnya sarat makna. Saya berusaha menerjemahkan makna dari kalimat ini 'mumpung masih hidup pergunakan waktu sebaik-baiknya untuk diri sendiri dan orang lain' kira-kira seperti itu. Memperingati Hari Ibu 22 Desember lalu entah mengapa saya ingin menulis tentang Ibu yang satu ini, sudah lama beliau berkiprah dibidang daur ulang sampah bersama suami dan orang tuanya. Bayangkan saja sampah merupakan masalah terbesar saat ini, total sampah organik dan beracun di Jakarta perhari mencapai angka 8000 ton. Orang-orang menganggap sampah sebagai sekumpulan bahan bekas yang tak bernilai tapi justru sebaliknya Ibu Aulia malah memanfaatkan sampah menjadi barang yang bernilai.
foto dari Aulia
Sampah yang didaur ulang oleh ibu ini biasanya sampah rumah tangga seperti bungkus odol. Bungkus odol yang dikumpulkan selanjutnya didaur ulang menjadi lembaran kecil dan nantinya akan dianyam seperti anyaman tikar. Nah setelah menjadi anyaman selanjutnya dijahit menjadi tas sesuai pola yang sudah disiapkan sebelumnya. Untuk mengerjakan ini tentu saja tidak dilakukan sendiri tapi beliau mempekerjakan orang-orang disekitar tempat tinggalnya yang tidak memiliki pekerjaan juga ibu-ibu yang memerlukan tambahan biaya hidup. Bahkan sekarang bersama suami Ibu Aulia membuat daur ulang sampah seperti CD bekas, pulpen, dan banyak lagi menjadi robot. Dan kreatifitas mereka ini mendapat sambutan hangat dari para pecinta lingkungan hidup.

Disini saya tidak akan menjelaskan secara gamblang mengenai pemasaran tas dari hasil daur ulang juga keuntungan yang didapatkannya. Tapi bagaimana impact dari kreatifitasnya memanfaatkan sampah yang bernilai ini. Ibu Aulia bisa membantu orang-orang di sekitar di tempat tinggalnya di Tangerang memperoleh tambahan hidup agar asap dapur tetap mengepul, bisa menjadi Ibu yang menginspirasi bagi perempuan-perempuan lain untuk memanfaatkan sesuatu yang selama ini dianggap sampah tak berguna yang akhirnya mempunyai value dan yang paling penting inspirasi bagi kita bagaimana cara kita menyayangi bumi.
foto dari Aulia
Tidak sebatas itu saja, Ibu Aulia juga bersedia mengajari dan memberikan workshop kepada siapa saja yang ingin belajar. Selama ini minat belajar kebanyakan dari anak-anak sekolah juga ibu-ibu PKK. Tentu saja ini bermanfaat terutama bagi anak-anak karena sejak dini sudah ditanamkan rasa sayang kepada bumi juga pengelolaan sampah. Dan yang paling penting anak-anak mengerti bahwa barang-barang kepunyaan mereka nantinya yang bakal tidak terpakai jadi sampah bisa disulap menjadi sesuatu yang berguna. Ibu Aulia berharap agar nantinya orang-orang bisa melakukan seperti yang beliau lakukan dalam hal pemanfaatan sampah untuk didaur ulang atau bisa jadi punya ide yang lebih kreatif lagi. Kalau bukan kita yang menyelamatkan bumi, siapa lagi? 

Begitulah cerita yang bisa saya rangkum dari sosok Ibu Aulia, sosok ibu yang sangat menginspirasi saya agar bisa menjadi lebih kreatif lagi, sosok ibu yang bisa memberikan peluang kerja bagi orang-orang sekitar dan bermanfaat bagi orang lain. 
Share
Tweet
Pin
Share
6 Comments
Bengawan Solo Coffe FX Sudirman
Akrab dan hangat begitulah pelayanan yang saya dapatkan saat pertama kali saya menikmati kopi di Bengawan Solo Coffee ini. Yup suasana yang kental dengan ciri khas daerah Indonesia yaitu Jawa. Sudah beberapa kali saya menginjakkan kaki di Bengawan Solo Coffee di beberapa tempat yang berbeda. Suasana yang saya dapatkan tetap sama. Desain interiornya juga unik, pada salah satu sisi wall nya memakai bahasa daerah seperti Ngombe Kopi yang artinya minum kopi, juga pada pintu masuk saya juga melihat di sisi kiri terdapat motif batik khas Solo.

captured by: t u t y
Pagi itu saya kebetulan sedang menghadiri acara di FX Sudirman, berhubung waktu acara rada delay saya langsung ambil keputusan untuk sarapan dulu di Bengawan Solo Coffee mengingat lokasi acara cukup dekat dan saya bisa leluasa mengamati dari dalam apakah acara akan dimulai atau belum. Kerena masih pagi saya nggak nekad minum kopi pilihan saya jatuh pada Teh Tarik yang juga salah satu minuman favorit selain kopi. Saya pesan dengan ukuran cup yang  Sedeng. Oh iya kalau di Bengawan Solo Coffe ini untuk ukuran cup dibagi jadi beberapa tipe yaitu Alit (reguler) , Sedeng (medium) dan Ageng (large). Biasanya saya sekalian pesan singkong goreng buat teman minum teh berhubung prosesnya harus dimasak terlebih dahulu dan memakan waktu sekitar 30menit saya khawatir acara saya akan dimulai jadi saya urungkan niat untuk makan singkong kali ini.

teh tarik jadi teman breakfast
Nongkrong di warung kopi sejak dulu sudah menjadi tren bahkan hingga kini ngopi menjadi kebiasaan bagi orang-orang untuk duduk dan ngobrol bareng. Begitu juga di Bengawan Solo Coffee, yang nongkrong disini  bukan hanya anak muda saja tapi bapak-bapak dan ibu-ibu juga ngobrol asyik disini. Ada yang sekedar ngobrol santai sampai meeting membicarakan bisnis. Keunggulan dari tempat ini adalah citarasa kopi nya yang istimewa,kopi asli Indonesia. Apalagi dipadukan dengan berbagai menu cake yang banyak pilihannya. Mulai dari pisang goreng yang manis, pastel, sate pisang sampai cheese cake. Semakin komplit sebagai teman untuk minum kopi.

selain ngopi ada kue buat teman minum
Berhubung saya harus segera mengikuti acara yang sempat delay, saya harus segera beranjak dari tempat nongkrong yang nyaman ini. 

Ngomong-ngomong untuk kalian yang memiliki Debit Card dan Credit Card Danamon sampai 31 Desember ini lagi ada program Danamon Coffee For Free  berlaku untuk minuman saja tidak berlaku untuk makanan. Info lengkap lihat brosur di bawah ini yaaa...



Share
Tweet
Pin
Share
2 Comments
 jepretan Ono Sembunglango
Bali again... kali ini dapat undangan dari teman untuk dinner di Sea Safari Cruise di daerah Tanjung Benoa Bali. Nggak mau melewatkan kesempatan undanganpun diterima tiket pesawat diextend deh. Untungnya hotel tempat saya menginap tidak begitu jauh hanya 15 menit menggunakan taxi. Begitu nyampe di lokasi banyak cruise-cruise yang lagi bersandar dan kami langsung masuk ke kapal Sea Safari yang dituju. Masuk ke kapal ini mengingatkan kembali film bajak laut karena semua orang yang masuk di sini diwajibkan memakai perlengkapan ala bajak laut. Lumayan ramai karena banyak rombongan dari Jakarta juga yang sedang tour ke Bali dan dinner di sini. 


before boarding

We Are The Pirate
Acara dimulai jam 18.00 sebenarnya tapi kami harus check in jam 17.00. Pada saat check in layaknya hotel kita disambut dengan welcome drink jus segar . Kemudian kita dibagikan slayer juga boarding pass. Sambil menunggu kapal boarding saya manfaatkan untuk jalan-jalan mengitari kapal dan masuk ke dalam anjungan kapal. Kapal ini bukan seperti cruise-cruise luar yang mewah tapi ini Phinisi Cruise seperti kita ketahui Phinisi sendiri adalah kapal tradisional Indonesia bagian dari kerajinan suku Bugis di Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai pelaut dan pedagang nusantara dimana kapal ini digunakan untuk berlayar pada zaman dahulu.  Saat memasuki anjungan kapal saya bertemu dengan pak kapten dan saya lupa namanya. Seperti biasa saya tidak mau melewatkan kesempatan untuk foto-foto dan tentu saja pinjam topi sang kapten. Syukurnya ini kapten baik dan nggak susah diajak komunikasi. 
di dalam ruangan kapten, jepretan Ono Sembunglango
jepretan Ono Sembunglango
Tepat pukul 18.00 kapalpun berangkat. Sambil berlayar acara hiburan pun dimulai di atas kapal. Live music dengan biduan dan pemain organ dengan kostum pirate mampu menghidupkan suasana. Peserta mulai ikut bernyanyi bahkan berjoged bersama. Saya bahkan nggak mampu menahan tawa saat bapak-bapak yang begitu semangatnya berjoged, menghilangkan kepenatan dan melupakan deadline pekerjaan sepertinya.
bersama dophi (teman yang mengundang saya dan suami)
Senja mulai turun. Saatnya dinner sambil menikmati sunset yang begitu indah. Saya memilih mengambil foto-foto sunset terlebih dahulu, sayang rasanya dilewatkan begitu saja apalagi kapal-kapal kecil pencari ikan juga menuju arah pulang disaat matahari akan tenggelam. Momen yang tak terlupakan. 

sunset, jepretan Ono Sembunglango
Untuk dinner saya memilih seafood ada cumi-cumi, ikan dan udang. Udang disajikan dalam bentuk tusukan ala sate yang dipadukan dengan bawang bombai dan paprika. Dijamin pengen nambah kalau sudah nyobain (padahal emang doyan).


sate udang
Setelah dinner selesai acara dilanjutkan dengan belly dance dan atraksi fire dance. Tentu saja ini menarik perhatian peserta malam itu. Penari perut dan api. Bahkan beberapa peserta mengikuti tarian belly dance. Acara menjadi tambah seru saat crew kapal membuat games memasukkan paku yang diikat tali kedalam mulut botol dan yang berhasil menyelesaikan games akan mendapatkan hadiah dari crew Sea Safari Cruise. Tampak peserta begitu antusias berusaha memasukkan paku. Malam itu penuh dengan canda dan tawa.

g a m e s
jepretan Ono Sembunglango

jepretan Ono Sembunglango
bersama para penari "belly dance" jepretan Ono Sembunglango
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 acara selesai dan kapal sudah kembali bersandar. Para peserta tampak saling mengucapkan salam perpisahan dan bertukar kartu nama bahkan ada salah satu peserta yang memang dari awal sudah ngobrol dan saling bertukar cerita mengajak saya dan suami untuk bertandang ke rumahnya. Sayangnya tiket pesawat sudah tidak bisa diextend lagi. Tapi next time kalau ke Bali lagi saya pasti mampir.

phinisi cruise jepretan Ono Sembunglango




Ollie's Journal

Mba Ollie berkisah bahwa buku ini adalah buku yang sangat personal baginya karena buku ini mengisahkan tentang kehidupannya sendiri dalam mencari makna cinta dalam perjalanan yang dilakukannya di 11 kota di 11 negara, seperti Ubud, New York, Alexandria, dan lain-lain. Dari 11 orang yang ditemuinya di perjalanan-perjalanan itu, Mba Ollie belajar tentang makna cinta dari berbagai macam perspektif manusia.

Hari ini, saya bahagia bisa membaca bagian pertama dari buku tersebut. Buku ini buat saya sangat menarik. Dengan konsep travelogue, buku ini ditulis dengan gaya bercerita yang mampu mengajak pembaca seperti membaca curhatan dari sang penulis, Mba Ollie. Saya pun merasa sedang dicurhati olehnya. Dalam buku ini, traveling diungkapkan dengan gaya lain. Bukan hanya spot-spot wisata dan pengalaman penulis selama melakukan perjalanan saja yang dituliskan. Melainkan, penulis juga mengisahkan makna kehidupan yang dia dapatkan dari sebuah perjalanan. Dan tentunya makna cinta dan kebahagiaan yang lain pun dia temukan dalam setiap perjalannya.

Mba Ollie menuliskan bahwa perjalanan-perjalanan yang dilakukannya mampu menyembuhkannya dari masa lalu dan luka yang masih membekas sebelumnya. Tapi, kalau boleh menambahkan, menuliskannya pun tak berarti mengingatkan akan luka lama. Menuliskannya pun menyembuhkan. Karena ketika kita menuliskannya, kita mampu menyadari bahwa ada hal baik lain yang kita dapat. Dan karena memang menulis itu pun menyembuhkan.
- See mor
Mba Ollie berkisah bahwa buku ini adalah buku yang sangat personal baginya karena buku ini mengisahkan tentang kehidupannya sendiri dalam mencari makna cinta dalam perjalanan yang dilakukannya di 11 kota di 11 negara, seperti Ubud, New York, Alexandria, dan lain-lain. Dari 11 orang yang ditemuinya di perjalanan-perjalanan itu, Mba Ollie belajar tentang makna cinta dari berbagai macam perspektif manusia.

Hari ini, saya bahagia bisa membaca bagian pertama dari buku tersebut. Buku ini buat saya sangat menarik. Dengan konsep travelogue, buku ini ditulis dengan gaya bercerita yang mampu mengajak pembaca seperti membaca curhatan dari sang penulis, Mba Ollie. Saya pun merasa sedang dicurhati olehnya. Dalam buku ini, traveling diungkapkan dengan gaya lain. Bukan hanya spot-spot wisata dan pengalaman penulis selama melakukan perjalanan saja yang dituliskan. Melainkan, penulis juga mengisahkan makna kehidupan yang dia dapatkan dari sebuah perjalanan. Dan tentunya makna cinta dan kebahagiaan yang lain pun dia temukan dalam setiap perjalannya.

Mba Ollie menuliskan bahwa perjalanan-perjalanan yang dilakukannya mampu menyembuhkannya dari masa lalu dan luka yang masih membekas sebelumnya. Tapi, kalau boleh menambahkan, menuliskannya pun tak berarti mengingatkan akan luka lama. Menuliskannya pun menyembuhkan. Karena ketika kita menuliskannya, kita mampu menyadari bahwa ada hal baik lain yang kita dapat. Dan karena memang menulis itu pun menyembuhkan.
- See more at: http://www.restyamalia.com/2015/09/passport-to-happiness-by-ollie.html#sthash.sD64YNwh.dpuf

Share
Tweet
Pin
Share
4 Comments
ikutan giveaway neng tanti disini

Share
Tweet
Pin
Share
4 Comments

Merayakan Hari Ibu Philips menyelenggarakan Philips Mother's Day Cooking Class Kamis 17 Desember kemarin. Acara ini menghadirkan narasumber yang juga pakar dalam bidang kuliner yaitu chef Yuda Bustara dan Pak Bondan Winarno. Kali ini anak-anak dilibatkan dalam kegiatan ibu memasak tujuannya agar menjalin ikatan ibu dan anak di dapur. Selama ini sebagian besar ibu-ibu melarang anaknya bermain di dapur karena khawatir anak terluka misal kena pisau dan sebagainya. Padahal seharusnya sejak dari kecil anak-anak sudah dikenalkan dengan perlengkapan dapur juga bagaimana cara menggunakannya dengan baik dan benar. Atau belikan anak alat-alat dapur yang menyerupai alat dapur seperti yang ibu pakai sehari-hari yang aman digunakan anak untuk menghindari anak terluka. Contohnya alat dapur Philips yang mudah digunakan dan relatif aman untuk anak-anak.

Menurut Chef Yuda ibu-ibu harus kreatif memasak makan yang bervariasi agar anak tidak bosan ini juga bertujuan anak menjadi mengenal bermacam jenis makanan, bumbu untuk membuat makanan juga nama bahan makanan. Misalnya memasak sayur atau ikan jelaskan kepada anak nama sayur dan nama ikan yang akan dimasak juga sekalian libatkan anak didapur agar ia ikut belajar bersama ibu. Chef Yuda sendiri punya pengalaman sejak kecil sudah dibiasakan minum teh juga susu oleh ibunya dampaknya sampai besar gak pernah mual atau muntah kalau minum susu. Itu karena sudah terbiasa.

Chef  Yuda Bustara - Maria Simanjuntak - Bondan Winarno

Pak Bondan sendiri menghimbau kepada ibu-ibu agar jangan pernah membawa segala sesuatu yang tahayul di dapur. Jadi penasaran kenapa ya Pak Bondan menyebut-nyebut tahayul? Ternyata selama ini mitos-mitos atau anggapan dimasa lalu sampai sekarang masih saja dipakai ibu-ibu untuk menakuti anak, misalnya " jangan banyak makan kelapa nanti bisa cacingan ". Sebaiknya anggapan-anggapan seperti ini jangan dipakai lagi lupakan saja kata Pak Bondan. Anak-anak jangan dibiasakan dengan tahayul (noted). Justru tugas ibu adalah mengajarkan anak untuk melatih kecerdasannya baik mengenai masakan atau melatih lidahnya untuk merasakan jenis-jenis masakan. Pak Bondan juga menceritakan bagaimana pengalaman memasak bersama anaknya yang membuat hubungan antar bapak anak semakin dalam dan komunikasi menjadi lebih baik.

Ibu Maria selaku Marketing Manager Domestic Appliances, Personal Health, Philips Indonesia berharap agar ibu-ibu bisa mengajarkan anak-anak memasak makanan sehat. Dengan ibu memasak makan sehat di rumah otomatis akan mengurangi anak-anak jajan di luar. Perlengkapan dapur Philips yang praktis dan modern tentunya akan mempermudah ibu-ibu memasak makanan yang sehat dan berkualitas.

Cooking Class

Sebelum acara cooking class dimulai chef yuda yang terkenal dengan chef urban ini menjelaskan mengenai keunggulan memasak nasi dengan Philips Rice Cooker. Oh ya disebut chef urban karena semua peralatan dapur yang digunakan untuk masak sudah memanfaatkan teknologi jadi masak lebih praktis dan juga modern. Contohnya masak nasi kuning bisa dengan menggunakan Rice Cooker dari Philips. Keunggulan dari produk Philips yang satu ini menurut chef yuda lapisan dalamnya tidak berkarat, tidak lengket , tidak mudah tergores, bagian dalam sudah tertulis takaran beras dan air yang digunakan untuk memasak jadi tidak perlu mengukur dengan ruas jari lagi, memasak nasi lebih cepat hanya membutuhkan waktu 20 menit, tidak khawatir basi karena nasi mampu bertahan selama 48jam. 
 
chef yuda menjelaskan keunggulan rice cooker philips

Philips mother's day dihadiri oleh ibu-ibu dari berbagai komunitas dan kelompok arisan. Ibu-ibu ini nantinya akan lomba memasak resep-resep makanan yang akan didemonstrasikan oleh chef yuda. Dan peralatan dapur yang digunakan dalam kelas memasak ini memakai peralatan dapur dari Philips seperti Philips Hand Blender, Philips Table Grill, Philips Rice Cooker. Tentu saja alat-alat masak ini membuat masakan lebih cepat tersaji karena mudah digunakan namun makanan tetap sehat dan berkualitas. Anak-anak yang ikut ibunya lomba memasak diharapkan agar mudah mengerti dan bisa meniru ibunya.
lomba masak kelompok arisan ibu-ibu

Demo Cooking Class  pagi itu chef yuda memasak beberapa resep variasi masakan nasi yang mudah tapi tetap bernutrisi dan cocok untuk anak-anak seperti Burger Nasi, Pudding Nasi, Nasi Kuning Rice Cooker dan Rice Bowl. Chef yuda ini benar-benar mahir , melihat ia mendemonstrasikan masakan sepertinya simple tapi pada kenyataannya sebagian ibu-ibu ada yang kewalahan kemungkinan karena bahan yang digunakan takarannya tidak sesuai.
demo masak chicken teriyaki
Saya merasa senang bisa diundang di acara mother's day cooking class oleh Philips ini karena selain menambah referensi resep-resep masakan sehat juga mendapat informasi produk-produk Philips yang aman dan mudah digunakan untuk masak di dapur bareng si kecil. 

Berikut resep-resep masakan yang didemonstrasikan chef yuda kemarin:

Resep Rice Pudding
Resep Nasi Kuning
Resep Nasi Burger
Resep Chicken Teriyaki Rice Bowl

Share
Tweet
Pin
Share
14 Comments

15 Desember kemarin saya mendapat kesempatan nonton premier film "Bulan Terbelah Di Langit Amerika" dari judulnya udah bikin penasaran kenapa di langit Amerika ya? Ternyata ini berhubungan dengan peristiwa 911. Film ini menceritakan tentang seorang jurnalis wanita bernama Hanum yang mendapat tugas dari atasannya yang bernama Gertrude Robinson untuk membuat artikel yang bertema "Would The World Be Better Without Islam" yang nantinya akan dimuat di koran. Hanum ditugaskan mewawancarai narasumber yang merupakan para keluarga korban serangan World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 di Washington DC, New York.

Suami Hanum yang bernama Rangga juga mendapat tugas dari bosnya yang bernama Professor Reinhard untuk pergi ke Washington untuk mengikuti sebuah konferensi internasional. Tanpa diduga amplop yang berisi dokumen dan list koresponden yang sangat penting tertinggal di taxi yang ditumpangi pasangan suami istri ini saat di perjalanan dari airport menuju rumah Stefan (teman Rangga). Tentu saja Hanum menjadi kewalahan apalagi dokumen itu nggak ada copy nya lagi. Hanum tanpa sengaja melihat video youtube anak dari seorang narasumber yang akan diwawancarinya . Akhirnya dengan bersusah payah Hanum berhasil menemukan rumah Julia Collins, seorang muallaf yang memiliki nama Azima Hussein.

Pencarian terhadap narasumber dari non muslim yaitu Mr. Michael Jones akhirnya berakhir pada saat di kompleks Ground Zero (titik runtuh gedung WTC) sedang memperingati kejadian 11September. Peringatan ini ternyata menimbulkan kerusuhan kecil. Hanum akhirnya berlindung disebuah Mesjid yang dijadikan isu kerusuhan karena dibangun dekat lokasi Ground Zero. Di sisi lain Rangga tak sengaja bertemu dengan Phillipus Brown dan melakukan wawancara tentang mengapa Brown menjadi seorang filantropi .

Kejadian yang dialami Rangga dan Hanum secara tak terduga akan mempertemukan Jones, Julia, dan Brown dalam sebuah acara The Heroes dimana Brown menceritakan apa yang menyebabkan ia menjadi seorang filantropi . Ternyata saat peristiwa 911 Brown berada didalam gedung dan yang menolong ia dan Anna (istri Michael Jones) adalah Ibrahim Hussein suami dari Azima yang selama ini dituduh sebagai dalang dari peledakan tragedi 911. Philipus Brown akhirnya berhasil mengubah pandangan banyak warga Amerika yang sangat Islamphobia.


Trailer Film Bulan Terbelah Di Langit Amerika (2015)



Share
Tweet
Pin
Share
4 Comments
Newer Posts
Older Posts

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Total Pageviews

Hello! I’m Tuty Queen

Hello! I’m Tuty Queen

Follow Me

  • instagram
  • facebook
  • twitter
  • pinterest

Categories

  • Asuransi
  • Canva
  • Dompet Dhuafa
  • Film
  • Food
  • Lingkungan
  • NPD
  • Sport
  • aplikasi
  • beauty
  • ekonomi
  • fashion
  • finance
  • halal lifestyle
  • health
  • hotel
  • kuliner
  • lifestyle
  • teknologi digital

Blog Archive

  • ►  2014 (6)
    • ►  November 2014 (6)
  • ▼  2015 (37)
    • ►  March 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  June 2015 (5)
    • ►  October 2015 (3)
    • ►  November 2015 (7)
    • ▼  December 2015 (18)
      • Kopdar Komunitas Indosat Ooredoo dan Dompetku Plus
      • Belanja Kebutuhan Keluarga Lebih Hemat di Bilna.com
      • Kota Kasablanka Primadona Segala Usia
      • Dengan SHARP Plasmacluster Mosquito Catcher Bebas ...
      • Wonderful Indonesia WOW Night
      • Melirik Bisnis Unik Container Kebab by Baba Rafi
      • Ibu Sehat Indonesia Sehat Bersama Prenagen
      • Gizi Super Cream Inspirasi Cantik Alami
      • Aplikasi Samsung Galaxy Gift Indonesia
      • Review Film Bulan Terbelah di Langit Amerika
      • Merayakan Hari Ibu Bersama Philips
      • I Love Mom -Mother's Day Give Away
      • Bali Sea Safari Cruise
      • One Day At Bengawan Solo Coffee
      • Lumayan Itung Itung Nunggu Tutup Usia
      • [REPORTASE] Fun Blogging 8
      • Hasrat Membaca di Era Digital
      • Palang Merah Indonesia : Dedikasi Untuk Kehidupan
  • ►  2016 (167)
    • ►  January 2016 (11)
    • ►  February 2016 (16)
    • ►  March 2016 (21)
    • ►  April 2016 (15)
    • ►  May 2016 (11)
    • ►  June 2016 (16)
    • ►  July 2016 (6)
    • ►  August 2016 (7)
    • ►  September 2016 (10)
    • ►  October 2016 (20)
    • ►  November 2016 (18)
    • ►  December 2016 (16)
  • ►  2017 (176)
    • ►  January 2017 (12)
    • ►  February 2017 (14)
    • ►  March 2017 (11)
    • ►  April 2017 (16)
    • ►  May 2017 (14)
    • ►  June 2017 (14)
    • ►  July 2017 (6)
    • ►  August 2017 (21)
    • ►  September 2017 (10)
    • ►  October 2017 (20)
    • ►  November 2017 (15)
    • ►  December 2017 (23)
  • ►  2018 (171)
    • ►  January 2018 (9)
    • ►  February 2018 (13)
    • ►  March 2018 (17)
    • ►  April 2018 (18)
    • ►  May 2018 (16)
    • ►  June 2018 (9)
    • ►  July 2018 (6)
    • ►  August 2018 (18)
    • ►  September 2018 (13)
    • ►  October 2018 (17)
    • ►  November 2018 (13)
    • ►  December 2018 (22)
  • ►  2019 (108)
    • ►  January 2019 (11)
    • ►  February 2019 (3)
    • ►  March 2019 (5)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  May 2019 (13)
    • ►  June 2019 (6)
    • ►  July 2019 (11)
    • ►  August 2019 (17)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  October 2019 (10)
    • ►  November 2019 (11)
    • ►  December 2019 (10)
  • ►  2020 (64)
    • ►  January 2020 (6)
    • ►  February 2020 (8)
    • ►  March 2020 (8)
    • ►  April 2020 (5)
    • ►  May 2020 (6)
    • ►  June 2020 (1)
    • ►  July 2020 (4)
    • ►  August 2020 (12)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  October 2020 (2)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  December 2020 (4)
  • ►  2021 (63)
    • ►  January 2021 (5)
    • ►  February 2021 (3)
    • ►  March 2021 (5)
    • ►  April 2021 (4)
    • ►  May 2021 (3)
    • ►  June 2021 (1)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  October 2021 (10)
    • ►  November 2021 (11)
    • ►  December 2021 (12)
  • ►  2022 (67)
    • ►  January 2022 (2)
    • ►  February 2022 (7)
    • ►  March 2022 (10)
    • ►  April 2022 (12)
    • ►  May 2022 (5)
    • ►  June 2022 (5)
    • ►  July 2022 (5)
    • ►  August 2022 (3)
    • ►  September 2022 (5)
    • ►  October 2022 (4)
    • ►  November 2022 (3)
    • ►  December 2022 (6)
  • ►  2023 (49)
    • ►  February 2023 (3)
    • ►  March 2023 (4)
    • ►  April 2023 (2)
    • ►  May 2023 (7)
    • ►  June 2023 (3)
    • ►  July 2023 (7)
    • ►  August 2023 (3)
    • ►  September 2023 (7)
    • ►  October 2023 (4)
    • ►  November 2023 (5)
    • ►  December 2023 (4)
  • ►  2024 (29)
    • ►  January 2024 (1)
    • ►  February 2024 (3)
    • ►  March 2024 (8)
    • ►  April 2024 (2)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  June 2024 (5)
    • ►  July 2024 (2)
    • ►  August 2024 (2)
    • ►  September 2024 (3)
    • ►  October 2024 (1)
    • ►  November 2024 (1)
  • ►  2025 (9)
    • ►  January 2025 (4)
    • ►  February 2025 (3)
    • ►  March 2025 (1)
    • ►  May 2025 (1)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Member of

Member of


Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates