Pages

  • Home

travel beauty

JNE Cilegon
UMKM Go Digital, hunting produk UMKM via online 

Pandemi lalu kita semua sempat mengalami kondisi carut-marut baik itu dalam hal kesehatan maupun keuangan. Banyak dari kita yang tak hanya kehilangan orang-orang tersayang, tapi juga kehilangan pekerjaan, bisnis bangkrut, diberhentikan alias PHK, dll. Sedih tapi hidup terus berjalan mengingat tanggung jawab kita pada keluarga. Tapi dengan hadirnya pandemi banyak pelajaran dan hikmah yang kita ambil. Kita jadi lebih peduli dan lebih berjaga-jaga kalau kejadian seperti ini berulang lagi. 

Selain carut-marut karena dampak pandemi, di sisi lain ada saudara-saudara kita yang justru mendapat peluang. Banyak bisnis-bisnis baru tumbuh terutama UMKM. Mulai dari bisnis makanan, minuman, masker, jamu, dan masih banyak lagi. Kita semua yang saat pandemi diwajibkan untuk stay at home untuk mengurangi penyebaran virus, hanya bisa belanja online untuk memenuhi kebutuhan. Alhamdulillah banget ya! Meski nggak bisa belanja ke pasar, supermarket atau mall, kita tetap bisa belanja via online. 



UMKM Go Digital 

UMKM yang sempat dikhawatirkan colaps justru semakin cepat beradaptasi dan berinovasi. Yups, UMKM semakin maju. UMKM semakin Go Digital. UMKM semakin beradaptasi dengan teknologi digital. Produk-produk UMKM kini dapat kita dapatkan dan dibeli via online, baik itu melalui sosial media maupun marketplace. 


Dibalik pandemi ada peluang menanti selama kita mau berinovasi. Kuncinya harus pintar-pintar membaca kebutuhan pasar. Apa saja yang paling banyak dibutuhkan atau diminati selama pandemi? Masyarakat yang biasanya bisa kulineran di luar rumah pastinya kangen dengan makanan favorit mereka. Selain makanan, masyarakat pengen selalu menjaga kesehatan dengan konsumsi olahan minuman sehat. Ide membuat makanan dan minuman sehat bisa dimunculkan. 


Saya dan suami pernah buat bandrek minuman olahan dari rempah. Kemudian dijual melalui sosial media juga melalui whatsapp antar teman atau keluarga. Terus pengirimannya gimana? Kan nggak boleh keluar rumah? Untungnya jasa pengiriman sekarang semakin berinovasi dan sudah ada di komplek dekat rumah, saya tinggal request untuk di pick up.


JNE Jasa Pengiriman yang Selalu Beradaptasi dengan Perkembangan Zaman

Wajib disyukuri pandemi ini terjadi di era digital dimana kita bisa jual dan beli produk apapun via online, termasuk memilih jasa pengiriman. Nggak perlu repot mau kirim barang pakai apa. Karena para kurir sudah dipersiapkan sesuai protokol kesehatan. Mudahnya lagi kita nggak harus keluar rumah menuju cabang terdekat untuk mengirim paket karena bisa pilih jasa pick up. Apalagi sekarang di daerah kecil sekalipun sudah ada layanan jasa pengiriman. Seperti JNE yang selalu melebarkan sayap menempatkan cabang-cabangnya di berbagai daerah. 


Bisnis jasa pengiriman saat ini semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman. Setiap tantangan selalu menjadi jawaban atau solusi dari sistem pengiriman barang. Ini karena tuntutan kecepatan dan ketepatan dalam memberikan layanan yang terbaik untuk konsumen. Tentu saja ini bukan sesuatu yang mudah, konsistensi untuk terus menjadi perusahaan yang selalu memiliki performance terbaik dalam jasa logistik. JNE selalu cerdik membaca perilaku konsumen yang menginginkan kemudahan dan kepercayaan jasanya.


Inovasi dan invasi wilayah bagi JNE adalah solusi yang harus dilakukan untuk memperluas layanan, dengan cara membuka kantor cabang dan perwakilan di berbagai titik. Seperti provinsi Banten yang mesti letaknya berdampingan dengan ibukota Jakarta, namun Banten memiliki wilayah yang cukup luas yang masih memiliki daerah yang sulit ditempuh walau di tempuh dengan jalur darat. 


JNE Cilegon Meresmikan Kantor Perwakilan Kepandean

Peresmian Kantor Perwakilan Kepandean
Peresmian Kantor Perwakilan Kepandean, Cilegon 

Senin, 17 Oktober 2022 JNE Cilegon meresmikan
Kantor Perwakilan Kepandean yang berlokasi di Jl. Raya Cilegon No. 1D, Pandean, Kec. Serang, Kota Serang, Banten. Peresmian ini dihadiri oleh Sales Regional Bodetabekcilcik Eko Suprihantoro, Kepala Cabang JNE Cilegon, Herry Herbowo, Sales & Marketing JNE Cilegon Julianasari, Babinsa Kagungan, Koramil 0602-16/Ciruas Serang, Sersan Kepala Joni Nurjaini,  Ketua RW Kampung Kepandean, Muhibin dan pemberiaan santunan serta do’a bersama yang  dihadiri anak-anak yatim piatu dari lingkungan sekitar.   


Menurut Herry Herbowo selaku Kepala Cabang JNE Cilegon perkembangan ekonomi digital  sangat berdampak positif kepada bidang logistik karena perpindahan barang dari produsen ke konsumen membutuhkan logistik yang efisien sekaligus tepat waktu. Disinilah peran JNE sebagai perusahaan pengiriman ekspres mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif lokal agar mampu berdaya saing dengan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.


Kantor Perwakilan Kepandean memiliki lokasi strategis dan gedung baru ini memiliki fasilitas yang representatif, bangunan terstandarisasi dan parkir luas. Sehingga menjadi salah satu keuntungan untuk membantu mengembangkan koneksi bisnis UKM. Keberadaan Kantor Perwakilan ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan JNE terhadap UKM, Komunitas, seller dan lainnya yang dari waktu ke waktu meningkat kebutuhannya akan distribusi barang. 


Pemberian santunan kepada anak-anak yatim piatu


JNE juga sering mengadakan berbagai program seperti menyelenggarakan donor darah dengan PMI Kota Cilegon, bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri Cilegon dalam program Siap Antar Kirim Tilang (SAKTI), kerjasama dengan Kejaksaan Negeri Serang dalam program Sistem Ekspedisi Tilang (SI ELANG), program bersama Banten Thrift Festival, dll. Serta beragam kegiatan positif lainnya dalam rangka memeriahkan momen spesial dalam bentuk diskon ongkir dan giveaway di social media. 


Berbagai informasi menarik tentang program apa saja yang ada di JNE Cilegon dapat dilihat instagram @jne.cilegon.






Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Philips Smart LED Connected by WiZ
Philips Smart LED Connected by WiZ, Lampu Pintar Sohibnya Content Creator

Pernah membayangkan hidup tanpa cahaya lampu listrik? Teman-teman pernah merasakan menggunakan cahaya dari lampu menggunakan bahan bakar minyak tanah atau lampu semprong zaman dulu? Kalau pernah berarti kita seangkatan hehe! Sebenarnya saya ngerasain hidup tanpa lampu listrik saat ke rumah nenek di kampung halaman Ayah yang penerangan rumahnya hanya mengandalkan lampu teplok. Listrik belum masuk desa saat itu. Jadi semua warga kampung mengandalkan penerangan menggunakan lampu semprong atau lampu petromak berbahan bakar spritus. 


Kalau liburan ke tempat nenek setiap habis sholat Maghrib kami para cucu wajib baca Alquran dengan penerangan seadanya. Setelah selesai baca Alquran kami main di teras ditemani kunang-kunang di atas pohon cermai, by the way sekarang nemu kunang-kunang susah banget yaaa. Meski masih kecil, saya selalu membayangkan seandainya rumah nenek sudah ada lampu listrik pasti suasananya beda dan nggak berasa sepi. Bisa nonton atau baca buku dengan leluasa tanpa sakit mata karena pencahayaan yang kurang. Hanya selang waktu beberapa bulan saja Alhamdulillah listrik masuk ke daerah nenek. Semua warga kampung menyambut dengan riang, termasuk kami para cucu nenek.


Sekarang zaman semakin maju, teknologi semakin canggih. Lampu untuk penerangan semakin banyak jenisnya malah disesuaikan dengan kebutuhan ruangan. Ngomongin kemajuan teknologi nih ya, dulu aja saya nggak pernah membayangkan bisa jadi content creator seperti yang saya lakoni sekarang ini. Bahkan istilah content creator aja beberapa tahun lalu belum ada. 


Siapa yang bisa tau apa yang akan muncul beberapa tahun ke depan? Nggak ada yang bisa prediksi ya kan? Seperti saat ini kita dihadapkan dengan teknologi digital, semua orang mau nggak mau suka nggak suka nyemplung ke dunia digital karena beberapa aktivitas dalam kehidupan sebagian besar terhubung dengan sistem digital. Nah, begitu juga dengan pencahayaan atau lampu yang juga semakin canggih karena lampu juga semakin smart. Sebagai seorang content creator saya happy banget dengan kehadiran lampu pintar alias smart lighting.



Philips Smart LED Connected by WiZ, Lampu Pintar Terkoneksi Internet

Philips Smart LED Connected by WiZ
Philips Smart LED Terkoneksi ke Internet

Ini dia guys yang saya bilang tadi kalau sekarang teknologi semakin canggih, lampu juga memakai teknologi yang menjadikannya lampu pintar yang bisa kita atur menggunakan aplikasi dan terhubung dengan internet. Yups, Philips Smart LED Connected by WiZ. Siapa yang nggak kenal lampu dengan merek Philips? Semua orang pasti udah pada tau dengan merek lampu yang satu ini. Bahkan setiap mau beli bohlam pasti milihnya Philips karena terkenal awet nggak cepat putus. Bahkan Ayah saya tuh paling rajin setiap beli bohlam suka dicatat tanggal pasang lampunya biar ketauan awetnya lampu bisa bertahan berapa lama. Kini lampu Philips semakin canggih dengan teknologi lampu pintar.


Lampu Philips Smart LED Connected by WiZ ini lampu pintar yang terkoneksi ke internet dan punya 3 keunggulan utama. Lampunya bisa kita kontrol sesuka kita, sesuai suasana yang kita mau. Lampu juga mudah di pairing dengan aplikasi WiZ. Keren yaaa karena Philips memang ahlinya di lampu pintar. 


Sebelum lampu pintar Philips digunakan, kita harus instal aplikasi WiZ di Google Play atau App Store terlebih dahulu. WiZ merupakan platform IoT untuk solusi pencahayaan pintar dan layanan pintar. Dengan WiZ inilah kita dengan mudah mengontrol semua lampu di ruangan manapun melalui Wi-Fi dan dari jarak jauh melalui cloud.

Aplikasi WiZ
Aplikasi WiZ

Philips Indonesia membuat produk lampu Philips Smart LED Connected by Wiz sehingga lampu ini bisa dengan mudah diredupkan, diatur dan diubah warna cahayanya melalui aplikasi WiZ. Cara setting Philips Smart LED Connected by WiZ ini juga mudah, untuk mengubah-ubah nya kita nggak memerlukan perangkat tambahan atau sakelar. Cukup mainkan jemari pada aplikasi WiZ saja. Bisa sambil duduk nyantai, apalagi kalau lagi males-malesan nggak repot-repot menghidupkan dan mematikan lampu dengan sakelar. 



Varian Produk Philips Smart LED Connected by Wiz 

Lampu Philips Smart LED Connected by Wiz tersedia dalam varian yang lengkap sesuai dengan kebutuhan kita. Berikut varian-variannya:

  • Bulb, Tunable white & Color ambiance, semua watt 
  • Downlight, Tunable white & Color ambiance, semua watt 
  • Philips Smart LED Connected by WiZ art LED Light Strip Decorative (ceiling, portable hero, squire, mobile portable and linear)
  • Accessories (remote control, motion sensor and smart plug)
Nah, dari beberapa varian di atas teman-teman pasti sudah bisa memilih varian mana yang paling sesuai dengan kebutuhan. 


Content Creator Wajib Punya Nih Philips Smart LED Connected by WiZ

Lampu Pintar Philips Warnanya Bisa Diganti-ganti Sesuai Mood

Sebagai seorang content creator yang namanya mood penting banget. Untuk terciptanya mood agar dapat ide untuk membuat konten gampang-gampang susah. Makanya suasana di sekitar ruang kerja harus mendukung. Mulai dari kebersihan, kerapihan, aroma yang bikin nyaman, warna ornamen atau hiasan dinding, juga pencahayaan. Cahaya lampu juga bisa meningkatkan mood lho! Kalau cahaya kurang apalagi warna dinding gelap yang ada jadi suram nggak bakalan menciptakan mood. Apalagi kalau lagi bikin konten foto atau video, yang namanya pencahayaan wajib mendukung. 


Lampu Philips Smart LED Connected by WiZ  dengan ragam cahaya yang dihasilkan bisa meningkatkan produktivitas kerja, dan bikin semangat menciptakan konten. Warna lampu bisa disesuaikan dengan kebutuhan, misal buat foto atau video atau pilih warna lampu yang dapat meningkatkan mood menulis. Kalau mata lelah bisa tidur sebentar dengan memilih warna lampu yang bisa bikin tidur serasa lagi staycation di hotel. 


Content Creator yang kerjanya bisa dari mana aja termasuk dari rumah, aktivitasnya juga kayak pekerja kantoran. Sesekali meeting dengan klien atau brand, mengikuti webinar atau workshop dengan waktu yang fleksibel. Makanya lampu pintar Philips WiZ  cocok banget menemani saya bekerja di rumah. Saya bisa menyesuaikan warna lampu kalau lagi meeting online baik di pagi, siang, atau malam hari. Lampu Philips Smart LED Connected by WiZ, smart lighting untuk hidup lebih mudah dan nyaman. 


Smartizen, Yuk Beralih ke lampu pintar/smart lighting! Kalian bisa beli lampu Philips Smart LED Connected by WiZ di Official Store di Tokopedia  yaa.. 






Share
Tweet
Pin
Share
1 Comments
Cihampelas, Bandung malam hari 

Bandung kota yang selalu berhasil bikin saya rindu menggebu-gebu seperti merindu pada kekasih yang sudah lama tak bertemu. Bandung ibarat kota yang memiliki magnet yang selalu menarik saya untuk kembali datang. Padahal bukan sekali dua kali ke Bandung, tetapi ada rasa berbeda ketika memasuki kota yang romantis ini. Ya, saya melabeli kota yang satu ini kota romantis karena untuk honeymoon dengan suami tercinta saya nggak pengen jauh-jauh cukup ke Bandung aja. Kota yang cukup adem dengan deretan pegunungan yang bikin saya puas memandangnya dari balik jendela kamar hotel seharian. Pokoknya Bandung selalu jadi destinasi impian. 

Dari rumah saya Tangerang ke Bandung berjarak 2 jam 45 menit saja, dan untuk menempuh perjalanan ke Bandung saya dan suami lebih sering  menggunakan kereta api. Saat ini sangat mudah dan cepat menuju Bandung karena banyak moda transportasi yang tersedia, bisa naik travel atau bus misalnya. Sesekali saya juga memilih naik travel ke Bandung kalau mau nyantai, dan kalau naik travel selalu berharap tidak ada kendala macet apalagi kalau di penghujung minggu atau weekend biasanya sering macet karena banyak orang-orang yang berlibur ke Bandung. Jika situasi jalan lancar, perjalanan via darat dari Tangerang ke Bandung bisa sampai hanya dalam waktu 3 jam saja. 

Kota Bandung tak hanya jadi pilihan buat liburan sejenak untuk menghilangkan penat. Kota yang terasa ramai tapi juga sejuk membuat saya merasa nyaman dan betah. Beberapa sudut kota Bandung juga punya ciri dan khas yang berbeda.


3 Alasan Bandung Jadi Destinasi Favorit Bersama Teman Hidup

Ini 3 alasan saya dan #TemanHidup saya kenapa Bandung selalu jadi destinasi favorit dan destinasi impian. 

Banyak Tempat Atraktif 

Banyak tempat atraktif sebagai wujud kota Bandung yang memiliki sejarah panjang. Jalan Asia Afrika yang mewakili Indonesia dalam peran aktif diplomasi dalam perdamaian dunia. Jalan Braga yang masih banyak bangunan tempo doloe. Kapan-kapan saya ingin bercerita tentang pengalaman saya sehari berada di Braga, daerah paling ramai juga merupakan pusat kota Bandung. Sepanjang jalan Braga banyak bangunan yang memberikan rasa suasana tempo dulu. Mulai dari jalanan dan trotoarnya juga bangunan bersejarah lainnya. Outlet-outlet beragam juga banyak di jalan Braga. Seperti counter sepeda, mall, swalayan dan cafe-cafe yang menjajakan makanan enak.

Braga, Bandung

Seharian di Braga nggak bakal bosan deh. Kalau agak lengang, sepanjang jalan Braga itu instagramable banget buat foto-foto, jadi kenangan bisa banget terekam masuk dalam keabadian jejak digital di sosial media. Apalagi banyak juga bangunan yang menjadi kegiatan kesenian. Seperti galeri seni lukis dan tempat pameran. Bahkan kantor perencanaan dan pengembangan ekonomi kreatif kota Bandung ada di jalan Braga. Seolah Braga menjadi tolok ukur untuk membuat Bandung menjadi kota yang eksentrik dan menarik. Ada banyak ingatan masa lalu di jalan Braga. Semuanya indah untuk dikenang. 

#TemanHidup saya di trotoar jalan Braga


Beragam Kuliner 

Bandung selain tujuannya honeymoon dan refreshing juga tak akan saya lewatkan menyantap ragam kuliner enak dan menyegarkan walau hanya sekadar menyantap bacang panas abang-abang pinggir jalan tak jauh dari hotel saya dan suami menginap. 

Pernah sewaktu ke Bandung saya dan suami menginap di Kimaya Hotel yang lokasinya di Braga dan bersebelahan dengan Sarinah Bandung. Di seberangnya ada gedung teater. Ada juga warung kecil penjual rokok atau makanan kecil. Dekat Ismaya hotel ini juga ada penjual bacang panas yang viral itu. Karena saat itu hujan kami hanya membeli bacang panas untuk dibawa berbuka di hotel. Beneran deh bacangnya enak banget, kalau ke Braga pasti selalu cari bacang si abang seberang Kimaya Hotel. 

Kuliner lainnya di Bandung? Naik ke atas dikit tepatnya Ciumbuleuit alamak tempat yang cukup sejuk plus menikmati menu masakan sunda ala prasmanan. Ayam bakar plus lalapan dan sambal dinikmati dengan air kelapa muda segar. Dari atas Ciumbuleuit terlihat jelas Kota Bandung dengan jejeran gunung diselimuti kabut. Suasananya benar-benar romantis dan berkesan. Makanan ala sunda lainnya pernah kami nikmati juga di Lembang. 

Salah satu restoran makanan sunda di Lembang yang pernah saya dan Teman Hidup saya kunjungi


Banyak Pilihan Hotel 

Menginap di Bandung banyak pilihan hotel, mau bintang 3 atau bintang 5 tergantung budget. Saya dan suami beberapa kali ke Bandung pernah menginap di hotel yang terhubung langsung dengan mal jadi memang pengen staycation sambil jajan ke mal. Pernah juga di tengah kota bisa puas keliling kota dengan berjalan kaki saja sambil menikmati bangunan bersejarah juga pengen jalan-jalan sambil cuci mata ke fashion outlet. Bahkan terniat banget cari hotel sampai request yang viewnya jelas terlihat jejeran pegunungan saking pengen seharian di kamar memandangi pemandangan gunung apalagi kalau lagi rintik hujan jadi benar-benar syahdu. 

Terakhir ke Bandung saya dan #TemanHidup saya nginap di Kimaya Hotel Braga. Hotelnya sangat nyeni, ada beberapa instalasi seni yang menarik di ruang lobi hotel. Nginap disini karena tujuannya memang mau menikmati Braga seharian.

Kimaya Hotel, Braga

Pandemi jalanan di Braga sempat sepi. Saya dan suami cukup puas berjalan kaki menikmati jalanan Braga. Memanfaatkan momen ini untuk foto-foto juga tentunya. Banyak sudut menarik yang sayang dilewatkan untuk diabadikan. Meski pandemi belum dinyatakan usai saat terakhir ke Bandung saya merasa seperti lihat dunia lagi. Beneran deh bisa nginap di Bandung lagi impian banget. Kangen saat bergadang dengan suami cari hotel dan booking hotel murah, hehe! Seru! Apalagi saya dan suami kalau ke Bandung tuh banyak banget tujuannya. Suami pengen lihat pameran seni sedangkan saya pengen lihat baju dan hijab-hijab terbaru. Belum lagi urusan pilihan tempat makan yang belum pernah dicobain. Oiya, nginap di hotel juga kami suka ganti-ganti hotel jadi punya pengalaman pernah staycation di hotel berbeda. 

House Sangkuriang

Baru beberapa hari yang lalu suami nanya enaknya liburan kemana. Pengen ke negara tetangga eh nggak taunya paspor 5 bulan lagi mati haha! Ya udah deh liburan di dalam negeri aja. Bandung lagii. Kami pun sepakat bakal ke Bandung lagi. Dari sekarang sudah mulai cek hotel murah di aplikasi Traveloka. Pengen cari hotel di daerah Lembang yang sejuk. Udah lama suami ngajak kemping tapi saya nggak mau karena zaman sekolah udah sering kemah ikut kegiatan pramuka. Solusinya kemping tetap dapat suasana alam tapi fasilitas hotel. 

The Lodge Maribaya 

Oke deh deal akhirnya saya setuju ntar nginap di The Lodge Maribaya yang lagi ramai dibicarakan para traveller. Kemudian staycation selanjutnya tetap ya cari daerah kota atau Dago kali ya yang banyak makanannya. 

Sesekali bolehlah nginap di villa Halo Jae di Dago :) 

Yuk ‘#LihatDuniaLagi dan bikin #StaycationJadi’ dengan Traveloka! Langsung meluncur ke Traveloka lewat link ini: https://trv.lk/kompetisi-lihatdunialagi-bloggerperempuan. 





Share
Tweet
Pin
Share
1 Comments

Daging Steak
Steak. Sumber: Canva 

Hai gaes, suka makan daging sapi steak? Pasti suka dong. Memanggang daging itu bagi kebanyakan kita orang Indonesia adalah sesuatu yang mevvah atau kalau mau dibilang humble, sesuatu yang spesial gitu lah. Memanggang daging bisa dijadikan sebuah momen untuk berkumpul bersama dalam acara keluarga atau bersama teman dan kolega. Hampir seperti kebiasaan warga dunia sih sebenarnya. Berkumpul saat memanggang daging atau saat menyiapkan makan bersama menjadi sesuatu bisa menghubungkan rasa saling mutual yang memberikan kenyamanan saat berkumpul bersama dan berbagi makanan. Tapi perlahan kegiatan seperti ini tidak hanya berlangsung di lingkungan rumah saja. Saat ini sudah bisa menikmati sajian daging panggang bersama hanya dengan cukup datang ke restoran yang khusus menyajikan daging steak.


Secara umum memanggang daging di Indonesia lebih sering dilakukan dengan memotong kecil-kecil setiap bagian daging kemudian ditusuk ke batang bambu menjadi sate bukan dalam potongan besar. Namun hal ini merupakan soal kebiasaan saja sih sebenarnya. Siapa disini yang suka makan sate atau daging panggang seperti steak? Selera setiap orang pasti berbeda ya kan. Walaupun begitu penyuka daging panggang juga masih memiliki selera yang berbeda dengan tingkat kematangannya lho. Nah, berikut ini beberapa tingkat kematangan daging steak menurut selera lidah orang Indonesia yang disukai maupun tidak disukai. Dua hal yang pasti adalah daging matang dan daging mentah. Daging mentah adalah daging yang belum melalui proses apapun setelah dipotong Walaupun sudah dimarinasi dan belum tersentuh panas pembakaran dari wajan atau api.


Untuk kematangan daging bisa dibedakan dalam beberapa klasifikasi seperti di bawah ini :

1. Rare

2. Medium Rare

3. Medium

4. Medium well

5. Well done

6. Overcook


1. Rare

Daging dalam kematangan rare bisa dibilang memiliki kematangan 20 persen saja. Kalau menurut lidah orang Indonesia masih dibilang mentah ya. Tapi masih ada yang suka juga sih tapi sedikit. Karena yang matang hanya sisi luar saja dan tipis sekali, sementara sebagian besar daging masih berwarna merah segar.


2. Medium Rare

Tingkat Kematangan Daging Steak
Medium Rare. Sumber: Canva 

Medium rare setingkat lebih matang dari Rare, buat lidah orang Indonesia masih masuk untuk dikunyah dalam mulut. Karena terasa sedikit lunak atau lembut. 40 persen daging sisi luar matang dan di tengah juga masih ada daging yang berwarna merah.

3. Medium

Medium lebih banyak disukai dan terasa pas dilidah orang Indonesia. Kematangan daging sisi luar hingga 50 persen. Setengah matang, namun begitu tidak banyak yang menyukai kalau daging masih setengah matang. Masih terasa daging mentah.


4. Medium well

Bisa dibilang matang, sisi luar matang hingga 75 persen. Dan lebih banyak disukai lidah orang Indonesia. Karena lebih mudah untuk dikunyah dan ditelan. Bagi kebanyakan orang Indonesia tingkat kematangan Medium well ini sering dipilih.


5. Welldone


Tingkat Kematangan Daging Steak
Welldone. Sumber: Canva 

Masak sempurna, 90 persen daging sudah matang, sisi luar dan dalam daging sudah berwarna kecoklatan. Bagi kebanyakan orang Indonesia ini juga jadi idola penikmat daging panggang. Karena daging terasa lebih nikmat dan lezat.


6. Overcook 

Tingkat kematangan melebihi ambang batasnya, atau terlalu matang. Meski masih bisa dimakan namun kurang nikmat. Daging sisi luar hingga kedalam berwarna gelap kecoklatan dan kurang disukai untuk daging yang terlalu matang seperti ini.


Soal kematangan daging merupakan ukuran seberapa besar orang menikmati makan daging sesuai lidah dan kemampuan mengunyah daging dalam mulut. Sebab pengaruh kesehatan juga menentukan kenikmatan memakan daging. Bagaimana jika mulut dalam keadaan sariawan, pasti saat makan daging tidak akan bisa menikmatinya bukan. Maka dari itu kenikmatan sesungguhnya adalah kesehatan yang kita miliki saat ini. Memakan daging juga merupakan cara agar tubuh menjadi sehat. Kandung protein dan gizi yang sangat baik ada pada daging. Bahkan dalam setahun sekali minimal orang harus makan daging. Karena jika tidak tubuh pasti akan memiliki kondisi yang kurang akan gizi.


Daging bisa memenuhi kebutuhan nutrisi baik untuk tubuh. Namun juga tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan. Karena akan meningkatkan obesitas yang menyebabkan kegemukan dan membuat tubuh juga terganggu kesehatannya. Jadi yang bijak ya dalam mengkonsumsi daging. Kita wajib menyesuaikan makanan yang masuk dalam tubuh kita sendiri. Karena ada pepatah makanlah makanan yang menyehatkan sesuai kebutuhan. Jangan sampai makan makan obat supaya sehat.


Kalau bicara selera pribadi, saya sendiri kurang banyak makan daging seperti sate. Tapi setiap setahun sekali pasti makan sate daging. Karena sajian makanan berbahan daging saat ini juga sudah banyak pilihan, seperti bakso. Tapi saat ingin makan daging saya memilih datang ke resto yang bisa menyediakan daging dengan kematangan yang sesuai selera saya. Makan di Holycow atau steak hotel by Holycow jadi pilihan yang tepat deh. Saya pun bisa memesan daging sesuai kemampuan lidah dan mulut saya mengunyah daging. Selain kematangan yang bisa saya pilih, pilihan sausnya juga enak banget.








Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Newer Posts
Older Posts

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Total Pageviews

Hello! I’m Tuty Queen

Hello! I’m Tuty Queen

Follow Me

  • instagram
  • facebook
  • twitter
  • pinterest

Categories

  • Asuransi
  • Canva
  • Dompet Dhuafa
  • Film
  • Food
  • Lingkungan
  • NPD
  • Sport
  • aplikasi
  • beauty
  • ekonomi
  • fashion
  • finance
  • halal lifestyle
  • health
  • hotel
  • kuliner
  • lifestyle
  • teknologi digital

Blog Archive

  • ►  2014 (6)
    • ►  November 2014 (6)
  • ►  2015 (37)
    • ►  March 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  June 2015 (5)
    • ►  October 2015 (3)
    • ►  November 2015 (7)
    • ►  December 2015 (18)
  • ►  2016 (167)
    • ►  January 2016 (11)
    • ►  February 2016 (16)
    • ►  March 2016 (21)
    • ►  April 2016 (15)
    • ►  May 2016 (11)
    • ►  June 2016 (16)
    • ►  July 2016 (6)
    • ►  August 2016 (7)
    • ►  September 2016 (10)
    • ►  October 2016 (20)
    • ►  November 2016 (18)
    • ►  December 2016 (16)
  • ►  2017 (176)
    • ►  January 2017 (12)
    • ►  February 2017 (14)
    • ►  March 2017 (11)
    • ►  April 2017 (16)
    • ►  May 2017 (14)
    • ►  June 2017 (14)
    • ►  July 2017 (6)
    • ►  August 2017 (21)
    • ►  September 2017 (10)
    • ►  October 2017 (20)
    • ►  November 2017 (15)
    • ►  December 2017 (23)
  • ►  2018 (171)
    • ►  January 2018 (9)
    • ►  February 2018 (13)
    • ►  March 2018 (17)
    • ►  April 2018 (18)
    • ►  May 2018 (16)
    • ►  June 2018 (9)
    • ►  July 2018 (6)
    • ►  August 2018 (18)
    • ►  September 2018 (13)
    • ►  October 2018 (17)
    • ►  November 2018 (13)
    • ►  December 2018 (22)
  • ►  2019 (108)
    • ►  January 2019 (11)
    • ►  February 2019 (3)
    • ►  March 2019 (5)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  May 2019 (13)
    • ►  June 2019 (6)
    • ►  July 2019 (11)
    • ►  August 2019 (17)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  October 2019 (10)
    • ►  November 2019 (11)
    • ►  December 2019 (10)
  • ►  2020 (64)
    • ►  January 2020 (6)
    • ►  February 2020 (8)
    • ►  March 2020 (8)
    • ►  April 2020 (5)
    • ►  May 2020 (6)
    • ►  June 2020 (1)
    • ►  July 2020 (4)
    • ►  August 2020 (12)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  October 2020 (2)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  December 2020 (4)
  • ►  2021 (63)
    • ►  January 2021 (5)
    • ►  February 2021 (3)
    • ►  March 2021 (5)
    • ►  April 2021 (4)
    • ►  May 2021 (3)
    • ►  June 2021 (1)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  October 2021 (10)
    • ►  November 2021 (11)
    • ►  December 2021 (12)
  • ▼  2022 (67)
    • ►  January 2022 (2)
    • ►  February 2022 (7)
    • ►  March 2022 (10)
    • ►  April 2022 (12)
    • ►  May 2022 (5)
    • ►  June 2022 (5)
    • ►  July 2022 (5)
    • ►  August 2022 (3)
    • ►  September 2022 (5)
    • ▼  October 2022 (4)
      • Selera Tingkat Kematangan Daging Steak
      • Liburan di Bandung Bareng Teman Hidup Traveloka
      • Philips Smart LED Connected by WiZ Lampu Pintar Me...
      • JNE Memperluas Jangkauan Layanan, UMKM pun Semakin...
    • ►  November 2022 (3)
    • ►  December 2022 (6)
  • ►  2023 (49)
    • ►  February 2023 (3)
    • ►  March 2023 (4)
    • ►  April 2023 (2)
    • ►  May 2023 (7)
    • ►  June 2023 (3)
    • ►  July 2023 (7)
    • ►  August 2023 (3)
    • ►  September 2023 (7)
    • ►  October 2023 (4)
    • ►  November 2023 (5)
    • ►  December 2023 (4)
  • ►  2024 (29)
    • ►  January 2024 (1)
    • ►  February 2024 (3)
    • ►  March 2024 (8)
    • ►  April 2024 (2)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  June 2024 (5)
    • ►  July 2024 (2)
    • ►  August 2024 (2)
    • ►  September 2024 (3)
    • ►  October 2024 (1)
    • ►  November 2024 (1)
  • ►  2025 (9)
    • ►  January 2025 (4)
    • ►  February 2025 (3)
    • ►  March 2025 (1)
    • ►  May 2025 (1)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Member of

Member of


Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates