Pages

  • Home

travel beauty


Menjadi seorang ibu nggak ada sekolahnya, tapi justru ibulah yang menjadi guru dan sekolah terbaik bagi anak. Kalau mengungkapkan perasaan hati sebagai seorang anak untuk ibu tercinta, nggak akan ada habisnya ucapan terima kasih dihaturkan dan tak ada kata-kata yang tepat selain ibu adalah malaikat tak bersayap. 

Memperingati Hari Ibu tanggal 22 Desember, saya sudah berencana dari jauh-jauh hari ingin memberikan surprise untuk ibu saya. Biasanya setiap memberikan hadiah saya selalu menanyakan ibu ingin dibelikan apa. Karena bagi saya setiap hari adalah Hari Ibu, tak pantas rasanya memberikan hadiah pada ibu hanya setahun sekali. Tapi kali ini beda, karena hadiah yang saya berikan tanpa diketahui sama sekali sekaligus ungkapan hati yang saya tuliskan pada sebuah kartu ucapan spesial untuk ibu. 

pesan cake di Flower Advisor 

Saya searching hadiah apa yang cocok, mengingat saya dan ibu tinggal berlainan kota. Saya di Tangerang dan ibu di Medan. Penginnya ngasi bunga, tapi ibu sudah punya banyak tanaman bunga di rumah. Akhirnya saya memilih untuk ngasi cake ke ibu, karena selama ini tak pernah ada perayaan baik itu hari lahir maupun Hari Ibu. Tapi beli cake yang desain dan rasanya sesuai keinginan kita nggak mudah meski ke toko kue langsung. Nggak mungkin juga minta tolong beliin ke adik di Medan karena nggak akan surprise lagi pikir saya. Untungnya saya menemukan Flower Advisor, toko bunga online yang dapat mengirimkan ke berbagai negara. Nggak cuma bunga saja tapi juga cake sesuai harapan saya. 

Setelah buka web nya Flower Advisor pilihan saya jatuh pada German Black Forest. Soalnya semenjak sakit, ibu udah lama nggak bikin kue. Saya yakin ibu bakal teringat kue buatannya, dan semoga ibu semangat untuk sembuh biar bisa masakin makanan dan kue favorit anak-anaknya. Duh, saya jadi terharu.

Pilihan Kue Spesial untuk Ibu di Hari Ibu 


By the way saya sangat dimudahkan dengan adanya Flower Advisor, mulai dari proses pemesanan sampai proses pembayaran dan pengiriman. Berikut langkah pemesanan cake di Flower Advisor:

  1. Buka web Flower Advisor di www.floweradvisor.co.id kemudian langsung sign in kalau sudah punya akun, atau sign up terlebih dahulu kalau belum punya akun. Setelah mengisi data diri dan mendapat email verifikasi kita bisa melakukan pembelian
  2. Saat web terbuka, kita akan menemukan banyak pilihan hadiah sesuai momen spesial. Saya pilih cake German Black Forest
  3. Setelah menentukan pilihan, klik Beli Sekarang
  4. Selanjutnya kita akan memasuki halaman pemesanan berupa detail pengirim, alamat pengiriman, pilihan untuk momen apa, dan template pesab yang bisa kita create sendiri kata-katanya atau memakai template pesan yang tersedia di Flower Advisor
  5. Terakhir lakukan pembayaran melalui pulihan pembayaran yang tersedia. 

Pilihan Pembayaran di Flower Advisor 

Oh ya, karena pesanan berupa cake jadi minimal ada slot lebih kurang 2 hari sebelum pengiriman, jadi pada kolom isian detail pengiriman pilih jadwal pengiriman minimal 2 hari. Mudah banget proses pemesanannya. Setelah kita selesai melakukan pembayaran, kita akan mendapat email konfirmasi mengenai pemesanan yang kita lakukan. CS nya juga kooperatif banget, fast respons saat dihubungi. 

Setelah 2 hari pemesanan dilakukan, kue pun dikirim sesuai jadwal. Alhamdulillah banget kue sampai langsung ke tangan ibu, dan ibu benar-benar terkejut juga terharu mendapat kue spesial di momen Hari Ibu. Air mata bahagia jatuh di pipinya, begitu juga saya saat menerima telfon ucapan terima kasih dari ibu. Happy banget bisa membuat ibu bahagia, walaupun saya masih merasa ini masih secuil kebahagiaan. Terselip doa untuk ibu semoga segera pulih dan bahagia selalu. 

Kue Spesial untuk Ibu akhirnya sampai juga

Selamat Hari Ibu buat semua ibu dimana saja berada. Tanpa kebesaran hati dan kasih sayang seorang ibu, kita bukanlah siap-siapa. Terima kasih ibu. 






Share
Tweet
Pin
Share
1 Comments

Perempuan itu urusannya dapur, sumur, kasur. Karena itu sudah Kodrat! Masih pernah dengar atau ada orang yang berada di lingkungan kita yang punya pola pikir seperti itu? Please bantu ia mengubah mindset nya mengenai kodrat wanita. Karena banyak orang yang cenderung menyamakan kodrat dengan peran. Kodrat itu given, Sang Pencipta sudah menetapkan kalau wanita itu diberi keistimewaan bisa menstruasi, hamil, melahirkan, dan menyusui. Ini yang namanya kodrat. Dan para wanita juga harus menyadari ini, jangan pernah beranggapan bahwa lelaki itu selalu diatas dan jangan pernah menyerah dan pasrah kalau hidup kita berkeluarga tergantung pada suami. 

Mengapa di paragraf awal saya langsung blak-blakan soal kodrat wanita? Ya, karena masih ada saja yang beranggapan demikian bahwa kodrat wanita sudah ditetapkan dalam sebuah keluarga. Masih saja ada pemikiran kalau wanita nggak perlu mengenyam pendidikan tinggi, karena ujung-ujungnya mengurus rumah dan suami. Bukankah di zaman yang semakin maju ini seharusnya para lelaki memberikan dukungan kepada semua wanita bahwa kita punya hak yang sama? Hak mendapatkan pendidikan yang berkualitas, hak untuk berkreativitas dan bekerja sesuai keahliannya agar wanita juga memiliki daya saing. Alangkah bahagianya kalau dalam sebuah keluarga suami dan istri saling berdampingan dalam hal perencanaan masa depan keluarga termasuk dalam hal keuangan. 


Gender Equality, foto hanya ilustrasi :) 


Kesetaraan gender seharusnya bisa diterima dengan lapang dada. Semua orang apapun gender nya harus mendapatkan perlakuan yang sama dalam bidang apapun. Bicara kesetaraan, Para perempuan di zaman perjuangan dahulu begitu semangatnya memperjuangkan nasib perempuan Indonesia. Mereka berdiskusi dan bertukar pikiran, kemudian menyatukan opini mereka di Dalem Jayadipuran, Yogyakarta. Hasil pemikiran mereka dipaparkan dalam Kongres Perempuan pada  22 Desember 1928. 

Adapun pada saat kongres berlangsung nggak cuma membahas masalah pendidikan, perkawinan paksa, dll, tapi juga membahas dan memperjuangkan peran wanita bukan hanya sebagai istri dan pelayan suami saja. Dan sejak itulah diperingati sebagai Hari Ibu. Presiden Soekarno kemudian mengeluarkan keputusan presiden untuk menetapkan dukungan atas Kongres Perempuan III. Melalui Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 akhirnya Hari Ibu resmi menjadi Hari Nasional.

Latar Belakang VivaTalk: Perempuan Berdaya Indonesia Maju 
Menyambut peringatan Hari Ibu yang ke 91, Viva mengadakan VivaTalk dengan tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju yang diadakan pada hari Selasa, 3 Desember 2019 di Hotel Millenium Sirih Jakarta.  Beberapa narasumber pun turut sharing mengenai bagaimana perempuan di era digital agar lebih berdaya, mereka adalah Indra Gunawan (Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI), Dr. Sri Danti Anwar (Pakar Gender), Eko Bambang Subiantoro (Chief of Research at Polmark dan Aliansi Laki-laki Baru), Diajeng Lestari (Founder Hijup) dengan moderator Anna Thealita (News Anchor TV One). 

Dalam sambutannya bapak Henky Hendranantha, Chief Operating Officer at VIVA Networks menjelaskan latar belakang diadakannya VivaTalk hari itu. Selain memperingati Hari Ibu 22 Desember nanti, Viva juga ingin masyarakat sadar tentang pentingnya kesetaraan gender. Perempuan memiliki peluang dan kesempatan yang sama untuk maju. 

Henky Hendranantha 

Menjelang tahun 2030 - 2040, Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Oleh karena itu perempuan-perempuan Indonesia harus bisa memiliki kualitas dan keterampilan. Karena bagaimana pun perempuan dalam perannya sebagai ibu adalah pendidikan pertama bagi anak yang akan mencetak generasi bangsa. Sebagai dukungan terhadap perempuan-perempuan di Indonesia saat ini Viva sedang menciptakan platform khusus perempuan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada perempuan menjadi perempuan mandiri dan berdaya tangguh. 

Salut deh dengan ide dan rencana akan dibuatnya platform khusus perempuan oleh Viva Semoga platform ini bisa menjadi sarana yang tepat sasaran untuk perempuan Indonesia ya. 

Kesetaraan Gender Menjadi Perhatian Dunia
Tau nggak sih kalau orang yang juga sangat berjasa dalam mengembangkan pengertian gender ini adalah Ann Oakley pada tahun 1972? Oakley mengartikan gender sebagai konstruksi sosial atau atribut yang dikenakan pada manusia yang dibangun oleh kebudayaan manusia. Dalam buku nya Sex,Gender and Society menjelaskan bahwa gender berarti perbedaan yang bukan biologis dan bukan kodrat Tuhan. Gender merupakan behavioral differences (perbedaan perilaku) antara laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial, yakni perbedaan yang bukan ketentuan Tuhan melainkan diciptakan oleh manusia (bukan kodrat) melalui proses sosial dan kultural yang panjang. 


sumber: http://www.annoakley.co.uk/

Menurut pak Indra Gunawan perwakilan dari KPPPA, dasar hukum tentang Gender sendiri sudah tertuang di dalam Peraturan Presiden No 59/2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan juga tujuan RPJPM (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah) tahun 2010, yakni Negara menjamin semua anak laki-laki dan perempuan untuk memiliki akses terhadap perkembangan dan pengasuhan anak usia dini, pendidikan pra sekolah dasar dan berkualitas. Juga tertuang di dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs tahun 2030) dari tujuh belas item tujuan diantaranya tujuan ke-5 adalah tentang kesetaraan gender.

Pak Indra juga memaparkan bagaimana  Konferensi Wanita sedunia ke-4 di Beijing tahun 1995 menghasilkan Beijing Platform for Action yang isinya tentang 12 critical area bagi perempuan dan selanjutnya di seluruh dunia mulai digaungkan kesetaraan Keadilan Gender. Yups, Kesetaraan Gender menjadi perhatian dunia. 

Indra Gunawan 

Saat ini KPPPA juga masih fokus  dengan isu perempuan dan anak, seperti masalah kematian ibu, isu stunting, anak dikawinkan di usia muda, kekerasan dalam rumah tangga, dll. Harapan pak Indra semoga isu perempuan dan anak ini dapat kita atasi bersama. Dan perempuan-perempuan di Indonesia diharapkan menjadi perempuan tangguh yang bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi di era digital. Karena kalau kita tidak bisa beradaptasi dengan disruption yakinlah kita akan tertinggal. 


Penyerahan Cinderamata dari Viva diwakili Henky Hendranantha 


Peluang Perempuan Indonesia di Era Digital
Bicara perempuan berdaya harus ada wujud nyata dari kita semua bagaimana membuat perempuan menjadi berdaya. Pak Eko Bambang Subiantoro mengatakan pada dasarnya individu itu sama, bahwa setiap individu memiliki kemampuan rasional baik laki-laki maupun perempuan. Yang sering jadi persoalan adalah konstruksi gender. Selain kodrat yang sudah diberikan kepada laki-laki dan perempuan oleh Sang Pencipta yang membuat berbeda, sisanya baik laki-laki dan perempuan sama. Misal, laki-laki bisa menangis seperti perempuan. Konstruksi gender seringnya mengakibatkan kemampuan laki-laki dan perempuan menjadi dipisahkan. 
Pemisahan dalam konstruksi gender, laki-laki dianggap lebih rasional, aktif, produktif, memimpin. Dan perempuan dianggap nggak rasional hanya reproduktif. Tetapi sejak adanya digital, semua individu kedepannya menjadi kreatif yang tidak lagi tergantung pada sekat-sekat sosial. 
Di era digital akses terhadap informasi menjadi tak terbatas. Saat ini perempuan dimanapun bisa mendapat informasi, karena digital menjadikan percepatan distribusi informasi. Akses yang mudah didapatkan membuat kita bisa menjalin pertemanan lebih luas. Sekat-sekat yang tadinya perempuan hanya di ruang domestik nggak bisa di ruang publik dengan kemajuan digital semakin mudah mendobrak akses-akses yang tertutup selama ini bagi perempuan. Sehingga setiap individu mampu untuk mengakselerasi kemampuan dan pengetahuan secara lebih cepat. 


Kiri-Kanan: Anna Thealita - Dr. Sri Danti Anwar - Eko Bambang Subiantoro 
Dengan kehadiran digital perempuan bisa menjadi perempuan berdaya yang maju secara finansial. Karena semakin banyak peluang bagi perempuan di industri kreatif. Bahkan lebih banyak perempuan yang maju dibanding laki-laki. Tetapi di sisi lain digital juga belum tentu membuat perempuan berdaya tergantung apakah di lingkungannya masih menggunakan perspektif tradisional atau perspektif yang bersifat setara. Kalau masih bersifat tradisional sekalipun digitalisasi sudah masuk, belum tentu bisa membuka dan mendorong perempuan mendapatkan percepatan informasi. Sementara kalau lingkungan tersebut memakai perspektif yang sifatnya setara maka ekonomi perempuan bisa setara dengan ekonomi laki-laki bahkan bisa melebihi laki-laki. 

Nah, kalau kita sudah berumah tangga aspek dasar itu kembali pada pasangan, bagaimana perspektif pasangan kita. Semaju apapun digital selama perspektif pasangan tidak sama atau masih tradisional, maka akan menjadi hambatan bagi perempuan untuk maju. Maka dari itu laki-laki harus bisa membuka diri. Belum lagi lingkungan yang masih sering ngebully yang membuat perempuan takut berkembang. 

Jadi sekarang dibutuhkan keterbukaan dari banyak pihak agar perempuan bisa berdaya untuk Indonesia Maju, termasuk kebijakan pemerintah yang melindungi kreativitas perempuan dalam hal teknologi digital. 

Para Narasumber di Vivatalk, Perempuan Berdaya Indonesia Maju 

Yang namanya konstruksi gender itu bisa diubah. Bu Danti mengatakan itu semua tergantung kepada komitmen kita bersama. Misal dalam keluarga, suami istri bermusyawarah arah saling berbagi tugas. Jadi sebetulnya nggak ada masalah karena hanya peran gender bisa dipertukarkan. 

Sebenarnya konstitusi kita pun sudah menyatakan di Pasal 27 (1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecuali nya. 

By the way menurut Bu Danti di era digital mau tidak mau suka atau tidak suka kita harus bisa beradaptasi. Kodrat memang tidak bisa ditukar tapi kita bisa berbagi peran. Makanya penting banget cari pasangan yang bisa diajak diskusi dan berbagi peran, pesan Bu Danti. 

Tips Menjadi Perempuan Berdaya Ala Diajeng Lestari

Ngomongin peranan perempuan di era digital, Diajeng Lestari Founder Hijup sharing mengenai apa yang bisa dilakukan di era digital. Saat ini di sosial media mau pun group WhatsApp sering banget kita mendapatkan tag atau kiriman dari teman-teman kita yang mempromosikan jualan ya. Nah, kenapa kita nggak menjadi produsen juga jangan jadi konsumen saja. Karena ketika Indonesia produktif kebayang kan nilai ekonominya, apalagi 50 persen nya adalah wanita. Maka kita bisa jadi value bagi ekonomi di dalam negeri.

Tips dari Diajeng supaya kita punya bahan bakar dan bisa memberdayakan diri ke pasar digital adalah dengan menjadikan agama sebagai value untuk kita memulai usaha. Jadikan Nabi Muhammad SAW sebagai inspirasi. Terutama sifatnya yang amanah. Menolong atau Fathanah, Empower (membuat orang lain lebih berdaya), Hemat, Open (komunikasi yang terbuka) juga Dinamic (responsif terhadap perubahan). 


Pemberian Cinderamata dari Viva kepada Diajeng Lestari 

Jadi sebagai perempuan Indonesia kita harus bisa memanfatkan sebesar-besarnya peluang di era digital. Kita nggak perlu bekerja nine to five di kantor. Bisa bekerja sambil tetap mengawasi anak dari rumah, karena kita bisa mengerjakan pekerjaan kita dari mana saja. Dan kita juga bisa membantu menopang ekonomi keluarga, karena kita perempuan yang berdaya.




Share
Tweet
Pin
Share
2 Comments

Guys, siapa yang suka pakai jam tangan. Dan siapa nih yang kalau ketinggalan jam tangan atau kelupaan pakai jam tangan, rasa percaya diri jadi berkurang. Sama dong, saya juga begitu. Bagi saya jam tangan itu udah kayak kebutuhan, nggak cuma penunjuk waktu saja tapi juga buat aksesoris, dan penunjang gaya fashion. Mungkin ini karena kebiasaan, sejak kecil saya sudah dibiasakan oleh ortu pakai jam tangan. Tujuannya biar pintar melihat waktu, membagi waktu, dan biar tau waktu kalau lagi main diluar. Secara zaman saya belum ada ponsel, jadi emak nggak bisa teriak nyuruh pulang, haha! Udah dikasi jam aja kadang suka lupa waktu.. Ups, maafkan diriku mak. 

Bicara jam tangan tentu bicara merek, ya kan? Coba deh kalau kita nanya teman kamu pakai jam apa pasti dijawab merek. Dan merek yang paling diingat dan memang dipakai saat itu adalah Casio. Jam tangan digital dengan tali rubber. Zaman SD jam seperti ini jadi idaman banget. Pokoknya udah dianggap gaya, hehe! Saya punya warna hitam, meski teman-teman bilang jam tangan cowok saya sih cuek aja yang penting kece. 

Susana peluncuran GM-5600 

Sampai saat ini Casio terus berinovasi. Dan yang paling digandrungi saat ini adalah Casio seri G-SHOCK, selain kuat dan tahan lama juga karena tahan banting alias kalau jatuh nggak rusak. Suka banget deh kalau punya  jam tangan awet. Inovasi dan kreasi selalu berjalan berdampingan sejak jam tangan G-SHOCK diperkenalkan pada tahun 1983. Banyak pula di antara produk tersebut yang kemudian menjadi ikon yang melegenda. Salah satunya tentu saja varian DW-5600 yang merupakan kreasi pertama G-SHOCK. Jadi nama G-SHOCK diciptakan dari konsep pengembangan jam tangan yang tahan terhadap guncangan kuat yang disebabkan oleh gravitasi. 

Tepat sebulan yang lalu tanggal 4 November 2019 bertempat di Beer Hall SCBD Jakarta Selatan, Casio Jakarta memperkenalkan varian jam tangan dengan bezel berbahan stainless steel, GM-5600. Jam tangan GM-5600 dan GM-5600B memadukan material stainless steel tersebut dengan  strap berbahan resin khas G-SHOCK. Varian ini masih berkaca pada DNA" dari seri ikonik tersebut.

G-SHOCK terbaru ini ditawarkan dengan tiga pilihan nuansa, antara lain:

GM-5600: dengan bezel berkilau stainless steel



GM-5600B-1DR: dengan bezel hitam black ion-plated steel yang dipadukan dengan dial hitam 


GM-5600B-3DR: dengan bezel hitam black ion-plated steel yang dipadukan dengan warna hijau militer, lengkap dengan motif kamuflase-nya.

Love banget sama si Army ini

Nggak cuma berbahan stainless steel, bezel yang bentuknya seperti kotak tersebut juga dibuat dengan sentuhan akhir yang spesial. Bezel pada GM-5600 dan GM-5600B ditempa hingga 20 kali untuk memastikan hasil akhir yang memancarkan tampilan premium.

Junichi Izumi (Product Development Casio, Jepang) mengatakan Casio tuh paham banget kalau anak muda di seluruh dunia, termasuk Indonesia, menyukai streetwear fashion, dan gaya ini walaupun sangat kasual namun seringkali didominasi merek-merek premium. Dan  GM-5600 dan GM-5600B dengan bezel stainless steel dan strap resin ini merupakan jam tangan yang sangat cocok untuk melengkapi gaya streetwear, karena jam ini premium, namun tidak meninggalkan jiwa mudanya. .

Di peluncuran GM-5600, hadir pula Rayi Putra, vokalis/rapper dari RAN, dan Jeffry Jouw, co-founder dari Urban Sneaker Society. Mereka berdua datang untuk sharing pengalaman dengan G-SHOCK dan streetwear fashion. Guys, gile bener koleksi nya mereka. Huhu mupeng banget deh. Gonta ganti jam kece sekelas G-SHOCK disesuaikan dengan aktivitas sehari-hari dan gaya BERPAKAIAN. Rayi sendiri mengakui kalau dirinya fashionable banget, bahkan doi bilang ada 3 fashion items yang wajib dipakai yaitu kalung emas, sneaker dan tentu saja G-SHOCK. Menurut Rayi G-SHOCK merupakan pasangan terbaik bagi gaya streetwear yang ia kenakan setiap hari. Bisa dipakai untuk semua acara, manggung, olahraga, resepsi pernikahan, pokoknya dipakai kemana aja cocok. 

kiri-kanan: MC- Junichi Izumi (Product Development Casio, Jepang)  Rayi-Jeffry Jouw

Khusus GM-5600 dan GM-5600B, selain cocok untuk berbagai gaya fashion termasuk streetwear, varian ini tetap membawa kekhasan G-SHOCK sebagai jam tangan tangguh. Seluruh fitur standar yang ada pada arloji G-SHOCK, mulai dari ketahanan terhadap tekanan hingga 200 meter di bawah permukaan air, tahan guncangan, serta stopwatch 1/100 detik, alarm multi fungsi, waktu penghitungan mundur (24 jam), dengan display LCD yang dapat menyala dalam gelap, semuanya ada pada GM-5600 dan GM 5600B. GM-5600 dan GM-5600B ini pun tergolong ringan dengan bobot total 73 gram dan diameter cangkang 49,6 x 43,3 x 12,9mm.

Soal harga ya affordable lah ya dengan ketangguhannya. GM-5600-1DR dapat diperoleh dengan harga Rp3.399.000 sedangkan GM-5600B-1DR dan GM-5600B-3DR masing-masing dapat diperoleh dengan harga Rp. 3.699.000 di seluruh toko resmi Casio. 

So, kalian suka yang mana guys? Kalau saya sih suka semua. Soalnya suka banget dengan jam gagah kayak gini apalagi yang warnanya army naksir banget. Semoga kesampaian ya punya G-SHOCK terbaru. 



Share
Tweet
Pin
Share
No Comments

Sampai hari ini isu stunting masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah dan kita semua tentunya. Dan masalah ini paling disorot di Indonesia. Data RISKESDAS menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting pada 2018 mencapai 30,8 persen. Itu artinya, satu dari tiga balita mengalami perawakan pendek akibat malanutrisi kronis. Pilu rasanya hati ini kalau melihat masih banyak anak-anak Indonesia yang kekurangan gizi. 

Anak-anak adalah generasi penerus bangsa, untuk itu penting sekali asupan gizi dan nutrisi yang terpenuhi sejak dini agar kelak mereka menjadi generasi yang berkualitas. Karena asupan gizi adalah pondasi tumbuh kembang anak. Kalau nutrisi dan gizinya tercukupi nggak cuma tumbuh kembang saja yang berkualitas tapi harapan agar anak-anak kita kelak menjadi anak yang berprestasi di dunia pendidikan bukanlah harapan yang mustahil. Maka dari itu dukungan dari kita semua sangat dibutuhkan, masalah anak-anak kekurangan gizi adalah masalah bersama. 

Hendro Utomo - Ari Wibowo - Shahnaz Haque-Moderator 

Bicara pendidikan dan gizi, Rabu tanggal 27 November 2019 dalam Rangka Hari Guru Nasional, Sekolah Rakyat Ancol (SRA) bersama FOI (Foodbank Of Indonesia) menyelenggarakan sebuah talkshow untuk memperingati hari guru nasional dengan mengangkat tema "Guru Inspiratif Dukung Anak Merajut Impian". Dan saya turut menghadiri talkshow yang bermanfaat ini yang menghadirkan narasumber Shahnaz Haque (Public Figure), Ari Wibowo (Founder Komunitas Guru Mengajar), Bambang Karnoto (Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Utara), Hendro Utomo  (Founder FOI), dan Berto Darmo Pujoasmanto (Direktur Pembangunan Jaya Ancol Tbk). Selain itu para guru perwakilan guru Sekolah Dasar dan murid dari Sekolah Rakyat Ancol (SRA) juga turut hadir di event yang diadakan di Auditorium Seaworld Ancol ini. 

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama dan dilanjutkan dengan tarian Indonesia Menari dari murid-murid SRA. Dalam sambutannya bapak Bambang Karnoto memaparkan bahwa anak didik zaman now harus memiliki 4 kompetensi, yaitu: Kritis, Kreatif, Komunikatif, dan Kooperatif. Pak Bambang berharap anak-anak di SRA harus memiliki 4 kompetensi ini agar menjadi anak-anak unggul di masa depan. 

Bambang Karnoto 

Peringatan Hari Guru Nasional ini nggak cuma sekadar peringatan saja tapi ada tujuan yang lebih penting terkait anak-anak di Sekolah Rakyat Ancol (SRA), yakni harapan agar kita sebagai anggota masyarakat  menyadari bahwa peran kita sangat diperlukan untuk memfasilitasi akses pendidikan, terutama anak-anak kurang mampu agar mereka dapat Merajut Impian dan tak putus sekolah. Yups, ini adalah tanggung jawab kita bersama. Guru juga berperan dalam hal ini, sehingga dalam momen Hari Guru ini, FOI dan SRA mengapresiasi peran para guru. 

Berto Darmo Pujoasmanto 

Direktur PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Bapak Berto Darmo Pujoasmanto mengatakan untuk mendukung anak-anak SRA tetap Merajut Impian, Ancol memberikan bantuan berupa sepeda melalui program Bike to School. Sepeda yang diberikan total ada 21 sepeda untuk anak kelas 7, 8, dan 9.

Simbolis pemberian sepeda gratis 
Dalam sesi talkshow, Shahnaz yang seorang Public figur yang concern dengan dunia pendidikan menjelaskan bahwa pada dasarnya semua anak adalah anak pintar dan anak beruntung. Menurut Shahnaz cerdas itu bukan menghafal tapi bisa melakukan sesuatu dari pikiran. Anak-anak diharapkan menghargai guru karena guru adalah orangtua yang sampai kapanpun nggak bisa kita bayar hutang budi nya.

Shahnaz sangat perhatian dengan dunia pendidikan

Dan menjadi guru pun harus  benar-benar penuh kesadaran dan memahami anak-anak. Karena guru akan berhadapan dengan banyak anak dan berarti menghadapi berbagai karakter anak. Misal ada anak yang sukanya melihat atau Visual, ada yang suka mendengar atau Audiotori, dan anak yang nggak diam atau Kinestetik.  Nah, para guru diharapkan memahami karakter anak agar guru dapat membantu anak lebih cepat memahami pelajaran yang diajarkan. 

Kemudian mas Ari Wibowo daru Komunitas Guru Belajar share mengenai tips jadi guru keren. Menurutnya mengajar anak zaman now guru juga harus zaman now. Termasuk bagaimana peran guru mengatasi paparan teknologi di dunia pendidika dan menggali potensi murid sesuai kebutuhan. 

Ari Wibowo dan Shahnaz Haque 

Sesi terakhir adalah paparan dari Founder FOI, bapak Hendro Utomo. Saat ini FOI terus mendorong gerakan positif untuk membuka berbagai potensi akses pangan khususnya bagi anak-anak untuk menuju Indonesia Merdeka 100%. Dalam paparannya pak Hendro menjelaskan bahwa demi mewujudkan pendidikan yang baik, anak-anak harus mendapatkan asupan makanan yang cukup, terutama di pagi hari. Anak-anak harus sarapan terlebih dahulu sebelum mengikuti pelajaran agar mereka bisa berkonsentrasi. 

Para Narasumber di Talkshow Guru Inspiratif Dukung Anak Merajut Impian 

FOI hadir untuk membantu mengatasi kesenjangan pangan di masyarakat. Dalam praktiknya, FOI menjadi jembatan antara masyarakat yang berlebihan makanan dengan masyarakat yang membutuhkan. Seperti yang tertera pada Pembukaan UUD 1945 alinea 1 dan 2 bahwa bangsa yang merdeka adalah mereka yang berdaulat atas pangannya sendiri dan mampu mengatur untuk membentuk impian masyarakat yang adil dan sejahtera. 

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai FOI dan kegiatannya, teman-teman bisa mengikuti sosial media dan Web FOI dibawah ini. 

Web: Foodbank of Indonesia 
Instagram: Foodbank of Indonesia 




Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Newer Posts
Older Posts

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Total Pageviews

Hello! I’m Tuty Queen

Hello! I’m Tuty Queen

Follow Me

  • instagram
  • facebook
  • twitter
  • pinterest

Categories

  • Asuransi
  • Canva
  • Dompet Dhuafa
  • Film
  • Food
  • Lingkungan
  • NPD
  • Sport
  • aplikasi
  • beauty
  • ekonomi
  • fashion
  • finance
  • halal lifestyle
  • health
  • hotel
  • kuliner
  • lifestyle
  • teknologi digital

Blog Archive

  • ►  2014 (6)
    • ►  November 2014 (6)
  • ►  2015 (37)
    • ►  March 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  June 2015 (5)
    • ►  October 2015 (3)
    • ►  November 2015 (7)
    • ►  December 2015 (18)
  • ►  2016 (167)
    • ►  January 2016 (11)
    • ►  February 2016 (16)
    • ►  March 2016 (21)
    • ►  April 2016 (15)
    • ►  May 2016 (11)
    • ►  June 2016 (16)
    • ►  July 2016 (6)
    • ►  August 2016 (7)
    • ►  September 2016 (10)
    • ►  October 2016 (20)
    • ►  November 2016 (18)
    • ►  December 2016 (16)
  • ►  2017 (176)
    • ►  January 2017 (12)
    • ►  February 2017 (14)
    • ►  March 2017 (11)
    • ►  April 2017 (16)
    • ►  May 2017 (14)
    • ►  June 2017 (14)
    • ►  July 2017 (6)
    • ►  August 2017 (21)
    • ►  September 2017 (10)
    • ►  October 2017 (20)
    • ►  November 2017 (15)
    • ►  December 2017 (23)
  • ►  2018 (171)
    • ►  January 2018 (9)
    • ►  February 2018 (13)
    • ►  March 2018 (17)
    • ►  April 2018 (18)
    • ►  May 2018 (16)
    • ►  June 2018 (9)
    • ►  July 2018 (6)
    • ►  August 2018 (18)
    • ►  September 2018 (13)
    • ►  October 2018 (17)
    • ►  November 2018 (13)
    • ►  December 2018 (22)
  • ▼  2019 (108)
    • ►  January 2019 (11)
    • ►  February 2019 (3)
    • ►  March 2019 (5)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  May 2019 (13)
    • ►  June 2019 (6)
    • ►  July 2019 (11)
    • ►  August 2019 (17)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  October 2019 (10)
    • ►  November 2019 (11)
    • ▼  December 2019 (10)
      • Menyimpan Pakaian dengan Plastik Berkualitas Agar ...
      • ADVAN G3 Pro Ponsel Murah dengan Performa Multitas...
      • Sejarah Gedung Pancasila Sampai Peran Indonesia di...
      • Milon Air Mancur Menciptakan Bonding Ibu dan Anak ...
      • Pendekatan Budaya untuk Pengawasan Pemilu di Kepul...
      • Sedia Selalu Madurasa Fitkidz Multivitamin untuk D...
      • Wujudkan Cita-cita Anak untuk Merajut Impian
      • G-SHOCK Seri Terbaru Yang Cocok dengan Gaya Street...
      • Perempuan Berdaya Harus Bisa Beradaptasi di Era Di...
      • Berkat Flower Advisor Saya Bisa Memberi Kue Spesia...
  • ►  2020 (64)
    • ►  January 2020 (6)
    • ►  February 2020 (8)
    • ►  March 2020 (8)
    • ►  April 2020 (5)
    • ►  May 2020 (6)
    • ►  June 2020 (1)
    • ►  July 2020 (4)
    • ►  August 2020 (12)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  October 2020 (2)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  December 2020 (4)
  • ►  2021 (63)
    • ►  January 2021 (5)
    • ►  February 2021 (3)
    • ►  March 2021 (5)
    • ►  April 2021 (4)
    • ►  May 2021 (3)
    • ►  June 2021 (1)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  October 2021 (10)
    • ►  November 2021 (11)
    • ►  December 2021 (12)
  • ►  2022 (67)
    • ►  January 2022 (2)
    • ►  February 2022 (7)
    • ►  March 2022 (10)
    • ►  April 2022 (12)
    • ►  May 2022 (5)
    • ►  June 2022 (5)
    • ►  July 2022 (5)
    • ►  August 2022 (3)
    • ►  September 2022 (5)
    • ►  October 2022 (4)
    • ►  November 2022 (3)
    • ►  December 2022 (6)
  • ►  2023 (49)
    • ►  February 2023 (3)
    • ►  March 2023 (4)
    • ►  April 2023 (2)
    • ►  May 2023 (7)
    • ►  June 2023 (3)
    • ►  July 2023 (7)
    • ►  August 2023 (3)
    • ►  September 2023 (7)
    • ►  October 2023 (4)
    • ►  November 2023 (5)
    • ►  December 2023 (4)
  • ►  2024 (29)
    • ►  January 2024 (1)
    • ►  February 2024 (3)
    • ►  March 2024 (8)
    • ►  April 2024 (2)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  June 2024 (5)
    • ►  July 2024 (2)
    • ►  August 2024 (2)
    • ►  September 2024 (3)
    • ►  October 2024 (1)
    • ►  November 2024 (1)
  • ►  2025 (9)
    • ►  January 2025 (4)
    • ►  February 2025 (3)
    • ►  March 2025 (1)
    • ►  May 2025 (1)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Member of

Member of


Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates