Kanker Serviks
Mayapada Healthcare Group
Mayapada Hospital
Mayapada Hospital Lebak Bulus
Mayapada Hospital Tangerang
Saya Peduli Kanker Serviks
Waspadai Kanker Serviks Sebelum Terlambat
Saturday, December 09, 2017
Kanker serviks masih menduduki peringkat kedua sebagai kanker yang paling mematikan bagi wanita setelah kanker payudara. Kanker serviks adalah satu-satunya kanker di dunia yang dapat dicegah lewat vaksin. Sebagai wanita penemuan vaksin HPV (Human Papilloma Virus) merupakan anugerah terindah.
Girls, tau nggak kalau kanker serviks bisa menyerang wanita di segala usia yang sudah aktif berhubungan intim? Ya, dulu saya taunya kanker serviks hanya menyerang wanita yang sudah menikah dengan umur tertentu saja, ternyata tidak. Kanker serviks tidak memandang usia, makanya pemberian vaksin serviks bisa diberikan sejak dini kepada anak usia 9 tahun. Tujuannya agar kekebalan tubuh terhadap virus HPV yang menjadi penyebab kanker serviks terbentuk sejak dini.
Meskipun kanker serviks hanya bisa ditularkan lewat hubungan seksual, pemberian vaksin serviks nggak mesti menunggu seorang wanita aktif secara seksual. Vaksin serviks juga cukup diberikan sekali seumur hidup karena antibodi tubuh terhadap virus sudah terbentuk. Vaksin ini juga tidak ada pengaruhnya dengan hormon dan tidak ada hubungannya dengan menopouse dini, berita-berita yang beredar mengenai vaksin sejak dini menyebabkan menopouse dini itu tidak benar.
kiri-kanan : Chacataib -MC- Sumbangsih Elly Mawati - dr. Yuslam Fidianto, Sp.OG |
Yups, kanker serviks memang tidak mengenal usia. Beberapa waktu lalu saya mengikuti blogger gathering yang diadakan oleh Mayapada Hospital. dr. Yuslam Fidianto, Sp.OG yang menjadi salah satu narasumber mengatakan tahun ini ditemukan kasus kanker serviks menyerang wanita dibawah usia 21 tahun. Saya nggak terkejut mendengar pemaparan dr. Yuslam, karena semasa SMA saya pernah punya teman yang kakaknya waktu itu masih kuliah dan menderita kanker serviks. Jujur, waktu itu saya tidak paham sama sekali mengenai penyebab kanker serviks. Justru saya lebih terkejut setelah tau apa penyebab kanker serviks sekarang ini, tertular virus karena pernah melakukan hubungan seksual dan aktif melakukan hubungan seksual.
Kenapa sering terjadi orang terdeteksi kanker serviks terlambat? Kata dr. Yuslam ini karena kurangnya tindakan screening para wanita di Indonesia. Perlu diingat, HPV tidak menular diluar tapi murni karena melakukan hubungan intim. Jadi ini perlu menjadi perhatian kita semua terutama kaum wanita agar lebih paham mengenai kanker serviks sebelum terlambat.
Penyebab dan Gejala Kanker Serviks
Kanker serviks adalah adalah kanker mulut rahim yang disebabkan oleh HPV 16 dan 18 yang masuk kedalam tubuh melalui hubungan intim, jelas dr. Yuslam. Kasus kanker serviks yang banyak ditemukan di Indonesiadiketahui sudah pada stadium lanjut, ini dikarenakan kurangnya kesadaran dan kepedulian untuk mengecek kesehatan secara berkala. dr. Yuslam menyarankan agar para wanita melakukan pap smear setiap tahunnya. Dengan pap smear bisa diketahui apakah wanita menderita kanker atau tidak. Deteksi sejak dini agar kanker serviks bisa ditangani, sehingga kita masih punya harapan hidup.
Saya Peduli Kanker Serviks |
Pada stadium awal kanker serviks biasanya tidak menunjukkan gejala, bahkan tidak terasa sama sekali. Gejala kanker serviks pada umumnya:
- Pendarahan paska senggama, pendarahan setelah menopuse
- Keputihan yang berulang-ulang dan tidak kunjung sembuh. Keputihan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter untuk mengetahui apakah karena infeksi atau gejala kanker
- Menikah di usia muda
- Nyeri panggul yang tidak berhubungan dengan siklus haid
- Berat badan turun
- Mudah lelah
- Kaki membengkak
Dari beberapa gejala kanker serviks yang umum ditemui, dr. Yuslam menghimbau agar para wanita merasakan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh, aware dengan sinyal yang diberikan tubuh. Karena lebih bagus mencegah dan melindungi dari pada tidak sama sekali.
Menurunkan Risiko Kanker Serviks
Untuk menurunkan risiko kanker yang mematikan ini sebaiknya lakukan beberapa pencegahan seperti tidak melakukan hubungan seks kalau belum menikah, jangan berganti-ganti pasangan, lakukan vaksinasi. Oh ya, soal berganti-ganti pasangan ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan. Bagi laki-laki sebaiknya perlu di sunat, tujuannya agar bersih. Intinya antar pasangan harus saling menjaga dalam arti kebersihan itu penting, karena melakukan hubungan suami istri harus bersih.
Oh ya, apabila saat melakukan pap smear dan diketahui kalau kita menderita kanker biasanya dokter langsung mengambil tindakan dan mengobati penyakit berdasarkan stadiumnya. Tindakan yang dilakukan dokter bisa berupa operasi, radiasi dan kemoterapi atau bisa juga kombinasi dari ketiganya. Kalau sel kanker sudah masuk ke getah bening itu susah disembuhkan.
Bu Elly Survivor Double Primer Cancer
Pada saat sesi sharing bersama bu Elly survivor kanker rahim dan kanker usus, mata saya sampai berkaca-kaca. Ibu yang satu ini sama sekali tidak terlihat dari raut wajah nya kalau beliau penderita kanker. Bu Elly berpesan kepada semua wanita penderita kanker agar bergabung ke komunitas survivor kanker. Karena dengan menjadi bagian dari komunitas tersebut kita bisa saling bertukar informasi, saling curhat dan saling menguatkan. Kalau dalam kondisi sakit kita nggak boleh stress dan harus selalu bahagia, itu kuncinya. Dan itu semua harus dimulai dari diri sendiri. Penyakit kanker itu bukan seperti sakit flu yang sakit minum obat langsung sembuh, makanya harus bersabar.
Bu Elly juga berharap kalau kita sudah terdeteksi kanker serviks segera minta saran dokter untuk diambil tindakan. Jangan sekai-kali berobat alternatif seperti meminum ramuan herbal. Menurut bu Elly ramuan herbal hanya untuk membuat badan menjadi fit, bukan untuk menyembuhkan kanker. Pap smear benar-benar salah satu satu cara untuk mengetahui di rahim kita ada kanker atau tidak. Bu Elly sendiri rutin pap smear setiap tahun, tapi terkena virus HPV yang menyebabkan bu Elly menderita kanker.
Salutnya saya dengan bu Elly yang menerima dengan ikhlas penyakit yang di deritanya. Yang penting harus tetap bersyukur, harus dijalani dan mesti rajin kontrol. Keluargalah yang membuat bu Elly menjadi kuat, apalagi kalau ingat anak-anak yang pasti membutuhkan kehadiran dirinya.
Girls, mendengar pengalaman bu Elly dan pemaparan dr. Yuslam saya mengambil kesimpulan kita mesti waspada dengan kanker serviks sebelum terlambat. Ingat bagi teman-teman yang sudah menikah agar rutin melakukan pap smear setiap tahun. Chacataib bilang kalau pap smear itu nggak sakit, cuma dicolek aja diambil cairan di mulut rahim. Yuk, buruan pap smear!
11 comments
Semoga bu Elly dan para survivor kanker serviks diberikan kesembuhn dan kekuatan ya mba. Jadi ingat eyang dan mertuaku yang terkena kanker serviks ini :(
ReplyDeleteiya semoga, salut banget dengan survivor kanker yang menginsiprasi banyak orang seperti bu Elly
Deletethanks for sharing mba, info nya sangat bermanfaat terutama untuk edukasi pra-nikah, wanita wajib tau dan sadar tentang kanker serviks ini.
ReplyDeleteiya mbak semoga dengan banyak-banyak sharing seperti ini semakin meningkatkan kepedulian kita para wanita ya.
DeleteTerima kasih banyak sharingnya Mbak, aku jadi punya banyak informasi tentang kesehatan.
ReplyDeleteSama-samaa...semoga bermanfaat ya untuk kita para wanita.
DeleteSemoga bu Elly dan para survivor cancer diberi kesembuhan.
ReplyDeleteTerima kasih banyak atas sharing-nya.
Amiin..semoga
DeleteBacanya aja serem, Mbak. Semoga kita terhindar dari segala penyakit mematikan ya. Bener nih harus pencegahan.
ReplyDeleteKalau vaksin itu berapa ya harganya?
Maaf ka kalo pap smear itu d lakukan dmna ya?
ReplyDeleteKe dokter apa gtt namanya?
ReplyDelete