Mengenal Bulan Ayu Seorang Penderita Dyslexia

Bulan Ayu K etika Bulan Ayu menceritakan pengalaman hidupnya sebagai anak yang terlahir dengan dyslexia saya tak sanggup menahan tangis, da...

Bulan Ayu Dyslexia
Bulan Ayu

K
etika Bulan Ayu menceritakan pengalaman hidupnya sebagai anak yang terlahir dengan dyslexia saya tak sanggup menahan tangis, dada terasa sesak dan sesenggukan sepanjang event virtual via Zoom. Saya bisa merasakan bagaimana perasaan seorang Bulan Ayu. Seorang Bulan Ayu yang penuh semangat belajar, ingin mejadi anak pintar agar bisa menjadi kebanggaan orangtua. Tetapi upaya yang dilakukan justru menjadikan Bulan Ayu depresi, tak punya teman apalagi sahabat untuk mencurahkan perasaan dan meringankan beban. Orangtua di rumah juga terus menuntut agar Bulan Ayu mendapakan nilai bagus di sekolah. Semakin mendapatkan tekanan justru semakin stres, bukan semakin mendapatkan solusi. Itu sepenggal kisah Bulan Ayu anak dyslexia yang tidak mendapatkan penanganan dyslexia sebagaimana mestinya sejak ia kecil.


Apa Itu Dyslexia?

Saya yakin masih banyak diantara kita yang belum tau apa itu dyslexia. Saya sendiri beberapa kali mengikuti webinar dan mendengar langsung dari beberapa teman yang anaknya memiliki gejala dyslexia sampai harus mencari terapi yang tepat untuk si anak. Memang literasi mengenai Dyslexia masih kurang. Banyak orangtua yang belum mengetahui apa itu Dyslexia, justru yang sering kita dengar anak-anak yang memiliki ketidakmampuan lebih cepat membaca, menghitung dan sebagainya jika dibanding dengan temannya justru diberi label anak bodoh atau anak malas. Padahal jikalau kita mau mencari tau dan menyelami lagi apa yang dialami oleh anak betapa perihnya perasaan mereka. Mereka juga tidak mau dilabeli anak bodoh atau anak malas, bahkan sedihnya lagi anak-anak ini justru menjadi korban bully dan dikucilkan oleh teman bahkan anggota keluarga sendiri.

Apa itu Dyslexia? Dyslexia itu bukan penyakit. Dyslexia adalah masalah pembelajaran yang tidak kelihatan pada diri anak-anak. Dari segi sosial anak-anak ini seperti anak-anak biasa dan normal tetapi mereka menghadapi masalah membaca, menulis, menghitung, tanpa sebab tertentu. Kemampuan akademik anak Dyslexia sangat berbeda dengan kepintaran anak pada umumnya. Permasalahan Dyslexia sudah ada sejak lahir dan tidak menular, bisa dikatakan dyslexia adalah keturunan. Tapi perlu digarisbawahi bahwa dyslexia bukan penyakit yang sangat ekstrim.

Terapi Berkuda


Anak-anak dyslexia harus mendapatkan therapy atau teknik pembelajaran yang tepat untuk memperkenalkan bacaan dan konsep berhitung. Karena dengan teknik pembelajaran yang sesuai kita dapat membantu anak-anak Dyslexia.


Mengenal Bulan Ayu

Terlahir dengan nama Bulan Poerbo Ayu, dan dipanggil dengan Bulan Ayu. Siapa sangka Bulan Ayu yang saat ini berprofesi sebagai Program Director di Dyslexia Genius, Kuala Lumpur adalah seorang anak dyslexic atau penderita Dyslexia. Dyslexia Genius adalah sebuah pusat therapy pembelajaran untuk pelajar-pelajar yang menghadapi masalah yang berkaitan dengan kesulitan dengan pembelajaran terutama dyslexia, dyscalculia, dysphasia, dyspraxia, dysfraphia, visual in perception, auditory, focusing dalam pembelajaran dan memori jangka pendek dalam pembelajaran.

Bulan Ayu, Program Director di Dyslexia Genius Kuala Lumpur


Bulan Ayu sendiri mengetahui dirinya adalah seorang anak Dyslexia berawal ketika dikenalkan oleh seorang temannya di Jakarta yang memiliki sahabat seorang warganegara Malaysia bernama Jaldeen Mohd Ali pada tahun 2006. Setelah saling mengenal selama lebih kurang 2 tahun, Bulan Ayu dan Jaldeen Mohd Ali menikah Jakarta tepatnya tahun 2008. Jaldeen sendiri ternyata seorang pakar Dyslexia yang telah menciptakan assessment tools untuk mengetahui pasti bahwa seseorang menderita Dyslexia atau tidak. Hal ini diperkuat lagi dengan mertua Bulan Ayu atau Ibu dari Jalden bernama Sariah Amirin yang cukup terkenal dan digelar Ibu Dyslexia di Malaysia. Saat dekat dengan Bulan Ayu, Jalden sudah menilai bahwa calon istrinya ini memiliki ciri-ciri anak Dyslexia.

Setelah menikah sang suami mengatakan kepada Bulan Ayu bahwa ia memiliki ciri-ciri anak Dyslexia. Ditandai dengan Bulan Ayu yang susah mengeja tetapi pintar ngomong, susah menulis apa yang dimaksud, nggak suka membaca tulisan yang panjang, susah mengingat nama orang, sulit menghafal nomor telepon, bahkan sesekali sering berselisih paham dengan masalah-masalah kecil. Meski begitu Bulan Ayu adalah seorang dyslexic yang berhasil menyelesaikan pendidikan sampai mendapat 3 gelar yakni SE, SH dan MH. Ini persentase keberhasilan yang masih kecil bagi seorang dyslexic.

Banyak mempelajari mengenai Dyslexia melalui suami dan ibu mertua, Bulan Ayu mulai menimba ilmu dengan sang ibu mertua dan menjadi guru di Pusat Dyslexia yang didirikan oleh ibu mertuanya Sariah Amirin. Bulan Ayu semakin mendapat wawasan mengenai Dyslexia dan belajar bagaimana cara membimbing anak-anak Dyslexia untuk memahami masalahnya untuk berhasil di sekolah.

Bulan Ayu sudah berkecimpung di Pusat Dyslexia sejak tahun 2010. Sekarang beliau sudah diberi kepercayaan oleh sang suami dan mertua menjadi trainer, yaitu melatih guru-guru sekolah pemerintah cara-cara penanganan anak Dyslexia, melatih guru-guru TK, menjalankan screening untuk pelajar-pelajar di sekolah-sekolah di Kuala Lumpur. Passion Bulan Ayu benar-benar fokus kepada Dyslexia.

Tahun 2013 Bulan Ayu dan suami di anugerahi seorang anak. Dan sang anak saat ini juga divonis menderita Dyscalculia yakni mengalami kesulitan dalam berhitung, mengenal angka dan nilai. Meski begitu Bulan Ayu nggak merasa sedih karena ia mengurus sendiri anaknya dan rutin mengantarkan sang anak untuk therapy setiap hari.

Tahun 2016 Bulan Ayu membuka dan mengelola pusat Dyslexia sendiri yang diberi nama Dyslexia Genius. Dari sinilah nama Bulan Ayu menjadi Bulan Ayu Dyslexia dengan pusat pertama di Titiwangsa, Kuala Lumpur. Tujuan membuaka Dyslexia Genius ini adalah untuk membantu lebih banyak lagi anak-anak Dyslexia di Malaysia dan di seluruh dunia. Bulan Ayu mulai memperkenalkan program SPTBiD (Sariah Program & Teknik Bimbingan Intensif Dyslexia) yang telah mendapatkan pengakuan Kementrian Pendidikan Malaysia.

Sedih, haru dan bahagia mengikuti kisah Bulan Ayu Dyslexia. Sekarang Bulan Ayu merasa lebih berarti lagi ketika ia lebih banyak mengenalkan Dyslexia. Bulan Ayu ingin terus-menerus menolong dan membantu anak-anak Dyslexia terutama di Indonesia negara asalnya. Semoga cita-cita dan harapan Bulan Ayu terwujud dan semoga semakin banyak orang yang memahami apa itu Dyslexia.



#Dyslexia #BulanAyuDyslexia #BulanBaktiDyslexia #DyslexiaGeniusSdnBhdMalaysia #SPTBidProgram





You Might Also Like

0 comments