Bicara Gizi: Peran Serat Terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Alergi pada Anak
Sunday, August 28, 2022Peran Serat untuk Kesehatan Saluran Cerna dan Alergi pada Anak I bu mana yang nggak khawatir ketika melihat si Kecil alergi. Kulit bentol-be...
Peran Serat untuk Kesehatan Saluran Cerna dan Alergi pada Anak |
Ibu mana yang nggak khawatir ketika melihat si Kecil alergi. Kulit bentol-bentol, muncul kemerahan pada kulit bahkan muntah dan sesak nafas. Saya juga deg-degan kalau lihat ponakan alergi makanan sampai sesak nafas. Beneran deh, saya yang kalut dan super panik jadinya. Buru-buru dibawa ke dokter dan akhirnya harus di nebu. Kondisi yang berulang ini tentu saja bikin over thinking, cemas. Alhasil orangtua pun jadi ikutan sakit mikirin apa nih penyebab anak jadi alergian kayak gini.
Senang sekali saya bisa mengikuti webinar mengenai Peran Serat terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Alergi pada Anak yang diadakan oleh Danone Indonesia pada tanggal 23 Agustus 2023 lalu. Di acara ini saya jadi banyak dapat wawasan mengenai pentingnya kecukupan gizi anak dan peran serat terhadap saluran cernanya juga bagaimana alergi bisa terjadi pada anak.
Para narasumber webinar Peran Serat terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Alergi pada Anak |
Soal alergi, kalau kita bedah ternyata banyak sekali akar masalahnya. Dan salah satunya terkait dengan kecukupan serat. Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2018, ternyata 95,5% penduduk Indonesia yang berusia diatas 5 tahun masih kurang konsumsi seratnya. Padahal serat merupakan salah satu zat gizi yang penting untuk dikonsumsi terutama pada anak agar sistem pencernaannya bisa bekerja dengan optimal. Karena 70% dari komponen sistem daya tahan tubuh terdapat dalam pencernaan dan merupakan poin penting untuk mendukung tumbuh kembang anak serta kesehatan yang holistik atau keseluruhan pada anak. Hal inilah yang membuat konsumsi makanan berserat pada anak harus terus didorong agar kita sebagai orangtua bisa paham bagaimana pemenuhan serat harian untuk tumbuh kembang yang optimal bagi anak, terutama untuk anak-anak yang mengalami kondisi alergi.
Penguatan sistem imum pada anak dibangun sejak masa golden period |
Berdasarkan penelitian, pola makan yang rendah asupan serat ternyata berhubungan erat dengan alergi pada anak. Untuk itu perlu sekali pembangunan kesehatan pada anak, penguatan sistem imun pada anak dibangun sejak kecil terutama di masa golden periodnya. Ini penting sekali untuk bisa memberikan kesehatan yang optimal pada anak. Caranya di masa golden period harus ada dukungan golden nutrition atau nutrisi yang tepat termasuk dengan terkait asupan serat serta adanya golden stimulation atau stimulasi yang tepat sehingga dapat mendukung kesehatan dan tumbuh kembang optimal bagi anak.
Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia memaparkan bahwa Danone merupakan perusahaan yang memiliki visi makanan sebagai sumber gizi itu sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Isu yang dihadapi saat ini bahwa setiap anak berbeda-beda kebutuhan gizinya. Kehebatan seorang anak perlu dibangun sejak masa golden periodnya melalui dukungan golden nutrition termasuk melalui asupan serat serta golden stimulation sehingga dapat mendukung kesehatan holistik dan tumbuh kembang optimal si Kecil khususnya anak dengan kondisi alergi.
Visi Danone Indonesia |
Berdasarkan penelitian 9 dari 10 anak masih mengalami kekurangan serat dimana rata-rata anak Indonesia usia 1-3 tahun hanya memenuhi ¼ atau rata-rata 4,7 gram per hari dari total kebutuhan hariannya atau setara dengan sepotong buah dan 2 mangkuk kecil sayur. Ini masih jauh dibawah angka kecukupan gizi yang direkomendasikan yaitu 19 gram serat setiap hari atau setara dengan 8 buah jeruk atau 10 buah apel. Melihat kondisi ini penting bagi kita para orangtua di Indonesia agar dapat membiasakan makan serat pada anak sejak dini.
dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K), Konsultan Alergi dan Imunologi Anak mengatakan kunci pemenuhan nutrisi anak adalah gizi seimbang. Asupan makanan berserat sangat diperlukan oleh anak dan tidak bisa diremehkan. Selain dapat membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatannya, asupan serat harian yang tidak cukup juga dapat mempengaruhi terjadinya gangguan kesehatan, salah satunya kejadian alergi pada anak. Menurut penelitian pola makan rendah asupan serat menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya alergi.
Jangan remehkan asupan makanan berserat |
Sebagai orangtua kita perlu memiliki pengetahuan yang cukup dalam memilih dan memberikan asupan nutrisi yang sesuai dengan kondisi anak, memiliki gizi yang seimbang serta juga kaya kandungan serat agar dapat mendukung mengoptimalkan tumbuh kembang anak, khususnya bagi anak yang memiliki kondisi alergi. Anak itu meniru apa yang dikonsumsi oleh orangtuanya jadi orangtuanya dulu yang mencontohkan makan buah sayur agar anak juga suka. Dengan mulai memperkenalkan makanan serat secara terus menerus sejak dini, mudah-mudahan kebiasaan yang baik ini terus berlanjut hingga anak dewasa.
“Dengan mengonsumsi serat dalam jumlah cukup, bisa memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan anak, seperti memperbaiki keseimbangan sistem imunitas tubuh, mengurangi inflamasi akibat alergi, dan bermanfaat bagi mikrobiota di dalam saluran cerna yang akan membuat nutrisi makanan terserap dengan optimal. Kondisi disbiosis atau ketidakseimbangan komposisi dan fungsi mikrobiota saluran cerna dapat berhubungan dengan kejadian alergi pada anak. Bagi anak yang menderita alergi memiliki jumlah dan keberagaman mikrobiota saluran cerna yang lebih sedikit dibandingkan anak yang tidak mengalami alergi. Untuk itu, pada anak yang memiliki alergi, orangtua harus dapat memilih jenis makanan yang tepat dan tidak mengandung zat-zat yang menyebabkan alergi, menjaga asupan gizinya tetap seimbang dan juga bisa diberikan makanan atau minuman yang difortifikasi serat,” jelas dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K).
Alergi makanan secara signifikan mempengaruhi tumbuh kembang dan kualitas hidup. Selain mempengaruhi kesehatan dan fisik anak, alergi makanan juga dapat mempengaruhi kualitas hidup anak seperti nggak bisa sembarangan beli makanan makanan di luar rumah dan di sekolah karena khawatir bisa timbul reaksi alergi jika tidak sengaja mengkonsumsi makanan tersebut, dan ini berisiko mengalami bullying di sekolah.
Menurut Psikolog anak, Anastasia Satriyo M.Psi, anak yang mengalami alergi nggak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tapi juga dapat mempengaruhi kondisi psikologi anak dan orangtuanya. Dampak psikologis dari alergi makanan seringkali membuat orangtua memikirkan dan mengkhawatirkannya serta menjadi cemas, terkadang lebih serius daripada alergi makanan itu sendiri. Ini bisa dilihat dalam sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa 41% orang tua yang memiliki anak dengan kondisi alergi melaporkan dampak yang signifikan pada tingkat stres mereka. Oleh karena itu, alergi bukan hanya dapat memengaruhi pada psikologis anak, namun orangtua akan turut merasakan efeknya secara langsung.
Anak alergi tak hanya mempengaruhi psikologis anak tapi juga orangtua |
Kondisi psikologis yang berpeluang terjadi oleh anak-anak dengan kondisi alergi seperti gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif dan lemas, sehingga anak akan menjadi cenderung kurang percaya diri saat bersosialisasi dengan teman sebayanya. Penting sekali untuk diperhatikan oleh para orangtua agar tidak panik saat reaksi alergi pada anak muncul. Segera konsultasikan pada dokter ahli untuk mengetahui apa penyebab alergi pada anak sehingga kita bisa menekan risiko dampak buruk tidak terjadi.
Oktavia Sari Wijayanti seorang ibu yang memiliki anak dengan kondisi alergi, mengatakan bahwa sebagai seorang ibu yang memiliki anak dengan kondisi alergi makanan beliau dituntut untuk ekstra dalam menangani gejala akibat alergi dengan menghindari faktor pemicunya. Selain harus diperhatikan asupan nutrisinya dan memastikan asupan serat harian anak tercukupi untuk memastikan si kecil tetap sehat dan gejala yang muncul akibat alerginya berkurang.
Orangtua dengan anak alergi dituntut ekstra menangani gejala alergi pada anak |
Jadi dari pengalaman ibu Oktavia, para orangtua lain yang memiliki anak dengan kondisi alergi tidak perlu khawatir dan jangan ragu ya untuk berkonsultasi dengan dokter agar anak kita bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan begitu tumbuh kembang anak tetap optimal dan tumbuh menjadi anak hebat.