Sunday, October 29, 2017
Home Is Where Your Heart Is
Sunday, October 29, 2017H ome is where your heart is. Kalau dengar lirik lagu ini ingatan saya kembali ke masa kecil saya bersama ayah, ibu, abang dan adik...
Home is where your heart is. Kalau dengar lirik lagu ini ingatan saya kembali ke masa kecil saya bersama ayah, ibu, abang dan adik-adik. Bagi saya rumah adalah keluarga, ingat rumah langsung ingat keluarga. Berlama-lama diluar rumah kadang suka merasa kurang nyaman, ingin buru-buru pulang ketemu keluarga dan kumpul bareng keluarga. Ya, saya, orang tua, abang serta adik saya memang sudah terbiasa bersama. Pagi sebelum berangkat sekolah kami sarapan bareng, siang pulang sekolah juga makan siang bareng sampai makan malam juga sama. Saat makan bareng ataupun kumpul di ruang keluarga biasanya kami jadikan ajang curhat. Saling bertukar cerita apa saja yang kami lakukan di sekolah, bagaimana kami berinteraksi dengan guru dan teman, sampai mata pelajaran agau guru yang paling di sukai dan tidak disukai pun kami ceritakan. Saat-saat seperti ini lah momen yang paling merindukan.
Sekarang momen seperti saat saya kecil atau belum menikah hanya saya dapatkan saat mudik saja, kumpul bareng keluarga, selain karena saya dan saudara-saudara sudah dewasa dan masing-masing sudah memiliki keluarga, juga karena masing-masing sudah memiliki rumah. Dan kami pun masih berusaha membangun kebiasaan yang kami dapatkan pada keluarga kami sekarang. Nah, problem nya sekarang saudara-saudara saya tinggalnya di Sumatera nggak seperti saya yang tinggal di Tangerang dan kerja mondar mandir ke Jakarta yang macetnya parah banget. Terkadang bikin nyerah dan pengen buru-buru pulang kampung ke Sumatera aja biar nggak pusing dengan crowded nya Jakarta.
Saya sudah bilang ke suami kalau terus-terusan macet-macetan di Jakarta waktu banyak terbuang di jalan, rumah hanya jadi tempat singgah sebentar kemudian pergi lagi. Saya hampir tidak merasakan suasana rumah kayak masa kecil dulu dimana masih punya banyak waktu untuk saling bincang, menikmati kenyamanan rumah, pokoknya yang benar-benar home sweet home deh. Sebenarnya solusinya harus cari hunian yang lokasinya kalau mau kemana-mana nggak macet ya minimal nggak terlalu crowded, dan kalau naik angkutan umum atau commuter line minimal nggak terlalu jauh dari rumah. Jadi kalau pulang ke rumah nggak pake lama dan nggak pake acara macet-macetan yang bikin stress. Yang bikin sedih kadang tiba di rumah udah malam banget, waktu tidurpun jadi berkurang.
Nyobain kamar tidurnya show unit Permata Hijau Suites |
Saya sempat bisik-bisik ke suami kalau ada Hunian Nyaman dan Strategis di Jakarta. Awalnya sih suami nggak percaya, tapi setelah saya ajak main ke show unitnya Permata Hijau Suites baru deh suami percaya. Apalagi selama perjalanan menuju show unit nggak pake macet, total waktu yang di tempuh naik taksi online dari stasiun Kebayoran lebih kurang 15 menit. Dan sewaktu melihat-lihat ke dalam show unit suami bilang ke saya, masuk show unit nya aja udah berasa kayak di rumah sendiri ya. Hunian seperti Permata Hijau Suites ini pastinya ngangenin banget dan cocok untuk hunian keluarga.
Saat mengunjungi show unit Permata Hijau Suites bareng suami |