tips
Tips & Tricks Menjadi Content Writer Ala Ani Berta
Monday, October 23, 2017Apa bedanya Blogger dan Content Writer? Pekerjaannya ngapain saja ya? Akhirnya pertanyaan yang dulu sering muncul di kepala saya terjawab setelah saya mengikuti Seminar & Talkshow Idea Preneur yang diadakan oleh CNI bertempat di CNI Creative Center (C3 Building) Puri Indah, 20 Oktober 2017 kemarin. Saya sudah beberapa kali mengikuti acara yang diadakan CNI seperti ini. Yang penting kalau workshopnya berkaitan dengan dunia saya pasti saya langsung daftar dan nggak mau ketinggalan, baik itu temanya blogging ataupun sosial media.
Nah, kalau tema content writer ini memang sudah sejak lama ingin saya ikuti, makanya begitu dibuka pendaftaran saya langsung daftar dan syukurnya terpilih untuk ikutan. Yang namanya niat ingin belajar saya biasanya suka penasaran kalau belum tercapai, seperti awal ngeblog. Setelah dipelajari dan sering ikutan workshop akhirnya nagih dan sampai sekarang jadi side job. Kalau content writer gimana ya.
di CNI Creative Center |
Jadi menurut Ani Berta yang biasa saya panggil Teh Ani content writer mudah didapat kalau kita tau celahnya. Era digital peluang content writer sangat besar. Karena saat ini sebagian besar perusahaan sudah memiliki dan menggunakan website, dan tentu saja perlu content. Selain itu kebutuhan informasi semakin meningkat, setiap perusahaan dan orgnisasi memerlukan informasi dan publikasi atas semua kegiatan yang dilakukan. Disinilah peranan content writer mengisi content website perusahaan tersebut. Banyak perusahaan yang mencari content writer untuk mengisi content web mereka agar tidak kelihatan kaku.
Selain itu tidak hanya perusahaan saja yang memiliki web, tetapi tokoh, artis, atau pejabat juga memiliki website pribadi. Dan tidak semua pemangku kepentingan punya keahlian menulis. Biasa mereka mencari jasa content writer untuk mengelola web mereka. Content writer ini pekerjaannya bisa jangka panjang karena bisa jadi perusahaan, institusi pemerintahan ataupun tokoh yang sudah mempercayakan web nya kepada kita memperpanjang kontrak untuk terus mengelola web mereka.
Baca: Tips & Tricks Blogging Ala Alodita
Langkah Menjadi Kontributor Website
Untuk menjadi seorang kontributor website sebaiknya tentukan dulu tujuan kita apa. Apakah untuk menjadi content writer memang ingin mencari penghasilan atau karena sukarela. Boleh juga sih untuk di awal sifatnya sukarela dulu, misalnya menjadi content writer untuk website panti asuhan. Meskipun sukarela tapi pengalaman ini bisa menjadi portfolio kita kedepannya. Lumayankan kalau suatu saat mengajukan lamaran atau proposal kita sudah punya portfolio.
Kemudian kenali dulu website atau portal yang kita minati untuk menjadi content writer. Kenali bagaimana passion perusahaan tersebut, cari tahu bagaimana gaya bahasa yang digunakan, dll. Kita harus ikut bagaimana idealisme perusahaan tersebut. Beda banget kan sama blog pribadi hehe, kalau blog sendiri pastinya gaya bahasanya gue banget ya kan.
Selanjutnya ajukan proposal penawaran kepada sejumlah perusahaan, jangan lupa lampirkan portfolio atau pengalaman menulis termasuk kita punya blog dengan alamat blog apa dan pernah bekerjasama dengan brand mana saja. Awali dengan mengisi konten gratisan sebagai portfolio, seperti yang saya tulis diatas kita bisa mengisi konten di website panti asuhan, dan sejenisnya. Pesan Teh Ani mengajukan proposal harus berbobot jangan terlalu singkat apalagi tanpa kata-kata pembuka, dan portfolio itu sangat penting sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk menerima kita menjadi kontibutor di web mereka.
Manfaatkan kanal citizen journalism di media mainstream, seperti Kompasiana, Indonesiana, Vivalog, Citizen6, dll. Dan jangan lupa share dan promosikan tulisan kita di sosial media, agar para pembaca mengunjungi web yang sedang kita isi kontennya. Setelah semua tahap ini kita lakukan ada lagi nih yang perlu diperhatikan, yakni Do's dan Don't Saat Mengisi Konten Website.
DO's
- Dalam mengisi konten website usahakan jumlah kata minimal 500 kata dan maksimal 1000 kata.
- Tulisan sebaiknya reportase dengan merujuk kepada 5W ( Who, What, Where, When, Why) 1H ( How), tidak memasukkan unsur opini dan perasaan kecuali untuk feature story.
- Sesuaikan gaya penulisan dengan ciri khas website atau portal
- Atur jadwal update sesuai kesepakatan kerjasama
- Isi kanal-kanal website sesuai kategori yang dikuasai
- Masukkan keywords yang tepat
- Baca kembali tulisan setelah menulis draft
- Sebaiknya hasil foto High Resolution, sebagai content writer kita wajib memasukkan foto yang related dengan tulisan kita
DON'Ts
- Plagiat atau copy paste tulisan orang lain.
- Menggunakan bahasa alay dan banyak singkatan
- Memasukkan opini terlalu personal
- Unsur kepentingan pribadi
- Menyebut brand secara hard selling tanpa persetujuan pemilik website/potal
- Diskreditkan orang lain
- Keluar dari idealisme
- Menuliskan berita atau opini tidak sesuai fakta atau tidak terverifikasi
Benefit Menjadi Content Writer
Selain menambah penghasilan, menjadi content writer banyak benefitnya loh. Kita bisa mem-branding diri, jadi punya portfolio, hobi menulis terslurkan dan menghasilkan materi, tulisan kita bermanfaat untuk orang lain. Kemudian relationship jadi tambah luas, kita juga bisa meng-upgrade ilmu setiap saat, meningkatkan wawasan juga meningkatkan skill.
Komplit deh ilmu yang saya dapatkan di Seminar & Talkshow Idea Preneur kemarin itu, jadi tahu seluk beluk content writer, siap-siap deh cari penghasilan tambahan.
17 comments
Mau ngeblog atau content writing emang kudu terus belajar apalagi topik yang dibahas bermacam-macam, belum tentu kita menguasai.
ReplyDeletenah iya, senangnya ilmu jadi tambah banyak ya
DeleteWah, akhirnya dapet ilmu buat jadi content writer.. Makasih mbak, bisa buat bahan belajar... ^^
ReplyDeleteasikk..
DeleteMaterinya bagus nih. Pengalaman jadi SCW sedikit banyak membantu. Perlu Terus belajar nulis nih saya dari hal yang seperti ini. Cakep nih Mba Tuty tulisannya.
ReplyDeleteiya, udah lama nunggu workshop yang materinya tentang content writer :)
DeleteMba Tuty makasih lho udah hadir, padahal dirimu ratu menang lomba blog. Aku mau belajar cara memenangkan lomba darimu ya :D
ReplyDeleteAku yang makasi teh, udah dapat ilmu hehe
DeletePernah punya keinginan untuk jadi content writer tapi sepertinya aku masih perlu mengasah kemampuan meramu kata, nih. Kuncinya memang banyak membaca, upgrade ilmu, dan tetap menulis (blog) ya, Tuty ;).
ReplyDeleteiya kak, mesti banyak baca biar banyak wawasan :)
DeleteLengkap sharingnya mak Tuty. Jadi sebenarnya blogging hampir mirip dengan content writer ya..
ReplyDeletebeda tapi tak sama :)
DeleteAyo semangat mba Tuty untuk jadi content writer kayak teh ani, udah pantes banget mba, secara dirimu sering menang lomba juga, udah banyak tuh pengalamannya tinggal cati chanel2nya aja. Kapan kita ngobrol yu mba... Hehehe. Ujungnya ga enak yah... Hihi.
ReplyDeleteiya pengen nyobain profesi content writer nih :)
DeletePertama kali ngeblog saya selalu menggunakan content writer, tidak pernah menulis sendiri. Baru-baru ini menulis blog untuk personal blog. Bermanfaat sekali artikel ini untuk blogger yang ingin konsisten sebagai content writer.
ReplyDeleteWah makasih tips2nya mba Tuti. Aku jd semakin mantap jalanin utk jadi content writter. sekarang aku lagi jalanin itu. Mudah2an aku bisa. karena CW sama blogger itu beda banget :)
ReplyDeleteMungkin CW itu blogger yang profesional, ya. Membaca postingan Teh Ani dan postingan mbak Tutyqueen, rasanya bunda juga bisa nih jadi CW. Apapun kalau kita mau menggelutinya dengan serius pastilah akan ada hasilnya. Semangat untuk bisa jadi CW. Aamiin.
ReplyDelete