Pages

  • Home

travel beauty

Opening Store ke 5
Opening Store Siliwangi Bolu Kukus Pakupatan Serang 

Sebagai anak bangsa kita patut bangga karena negara kita Indonesia terdiri dari banyak pulau.  Setiap pulaunya memiliki ciri khas daerah atau local wisdom masing-masing. Ciri khas itu diantaranya seperti budaya seni, tari-tarian, pakaian adat, bahasa, bahkan makanan daerah. 

Ngomongin soal makanan pastinya sangat menarik. Jarang sih orang yang nolak makanan, contohnya saya hehe! Makanan itu juga banyak jenisnya, nggak melulu soal lauk pauk. Kue basah, gorengan, bolu, mie-mie juga dikategorikan makanan. Selera orang juga beda-beda dalam memilih makanan. Ada yang suka pedas, manis, asin. Nah, kalau kamu suka makanan apa? Dan apa sih penganan khas daerah kamu? Banyak banget pastinya makanan daerah kita, dan makanan khas inilah yang kadang bikin kita merindukan kampung halaman. 

Warga Serang, kabar baik nih buat kalian. Tanggal 26 Juli 2020 kemarin telah diresmikan pembukaan store Siliwangi Bolu Kukus Pakupatan, Serang. Store Pakupatan adalah store ke-5 Siliwangi Bolu Kukus (SBK) yang telah tersebar terlebih dahulu hadir di kota Bogor, Bandung, dan Cibinong. Meskipun pembukaan storenya di masa pandemi, tenang aja guys! Pihak Siliwangi Bolu Kukus telah menyiapkan dan mengatur open storenya sesuai protokol kesehatan seperti memakai masker, face shields, jaga jarak dalam antrian, mencuci tangan dengan fasilitas yang telah dipersiapkan dan disediakan hand sanitizer.

Cabang Pakupatan Serang
Opening Store Siliwangi Bolu Kukus Pakupatan Serang, Tetap Menerapkan Protokol Kesehatan
Foto: Haqi

Siliwangi Bolu Kukus adalah makanan khas bumi Pasundan. Lalu mengapa makanan khas ini dihadirkan di Serang? Nah, sedikit mengulik sejarah bahwa dulunya kota Serang Banten merupakan bagian dari Jawa Barat. Serang hanyalah berupa hamparan sawah-sawah yang saat itu berada di bawah kekuasaan kerajaan Banten. Kini Serang telah menjadi kota persinggahan, saat berwisata berkeliling di Banten ataupun melakukan penyebrangan ke Pulau Sumatera. Meskipun Banten telah lepas dari provinsi Jawa Barat, namun adat istiadatnya tidak jauh berbeda. Bahkan kesepuhan adat yang ada di Sukabumi masih mengikut pada kesepuhan adat yang ada di Banten. Itulah alasan Bolu Kukus Siliwangi (BKS) di hadirkan di kota Serang.

Siliwangi Bolu Kukus Varian Talas Oren & Varian Mangga Indramayu 

Teksturnya lembut, rasanya unik perpaduan rasa jeruk dan talas

Bolu Kukus Siliwangi ini sangat nikmat bila dijadikan cemilan ya ataupun sangat cocok sebagai oleh-oleh untuk saudara maupun kerabat. Penganan ini juga cocok disajikan pada saat Hari Raya. Bertepatan dengan opening store Pakupatan, Siliwangi Bolu Kukus menghadirkan varian terbarunya yaitu Siliwangi Bolu Kukus Martabak Kacang dan Talas Oren. Pada pembukaan store resmi kali ini SBK memberikan promo menarik yaitu “Beli 1 dapat 3 Varian Baru SBK”. Promo ini hanya berlaku satu hari saja saat pembukaan store yaitu tanggal 26 Juli 2020 dan berlaku di store resmi Pakupatan Serang.

Variasn Martabak Kacang
Bolu Kukus Siliwangi Varian Rawa Martabak Kacang
Foto: Bang Aswi
Buat kamu yang penasaran pengen icip-icip bolu ini silahkan langsung  datang  ke store resmi  Pakupatan yang berada di Jl. Raya Serang Jakarta KM.4, Ruko Milenium No. 10, Kel.Panancangan, kec. Cipocok  Jaya kota Serang  Banten. Lokasinya sangat mudah di jangkau ya karena berada di sebelah Terminal Pakupatan. Selamat menikmati bolu kukus Siliwangi ya.

Beli Siliwangi Bolu Kukus via WhatsApp, ada layanan delivery nya 

Website: siliwangibolukukus.com
Instagram: @siliwangibolukukus
Line: @siliwangibolukukus
YouTube: Siliwangi Bolu Kukus 
Call Center: 1500 556 (Telp) 
Chat Center: 0811 825 0044 (Whatsapp & Telegram) 







Share
Tweet
Pin
Share
40 Comments

Hai moms..mau masak apa hari ini? Udah punya ide atau jangan-jangan masih bingung nih? Memang ya moms, gak bisa dipungkiri lagi kalau setiap harinya para emak mesti memutar otak akan mengolah makanan apa hari ini demi keluarga tercinta. Terlebih untuk ibu-ibu rumah tangga nih yang memang kegiatan hari-harinya nggak jauh-jauh dari dapur. Perkara masak-memasak itu memang susah-susah gampang ya. Terlebih dalam hal memilih bahan makanannya. Harus benar-benar teliti moms apakah bahan makanan itu masih layak olah dan memenuhi gizi yang diperlukan. 

Nah, ngomongin soal menu masakan beberapa hari ini ada keinginan sih untuk masak daging. Sebenarnya saya juga kurang paham bagaimana cara memilih daging yang baik. Beruntung sekali nih pada hari Sabtu tanggal 2 November 2019 bisa mengikuti Demo Masak Bonanza dari Bonanza Beef. Acara ini diadakan di Hero Puri Indah Mall bersama Chef Gabby yang sangat ahli di dunia masak-memasak. Hal yang menggembirakan buat saya karena bisa nambah ilmu, dalam demo ini Chef Gabby memberikan edukasi dan informasi yang penting dalam segi membeli daging yang lebih segar. 

Chef Gabby menjelaskan tentang pemilihan daging segar dan bebas dari bakteri termasuk cara penyimpanan daging yang benar

Menurutnya, daging yang dibeli di supermarket dan di pasar tentu saja memiliki kualitas yang berbeda baik dari cara penanganan, pemotongan daging hingga tahap mengkonsumsi. Tidak perlu khawatir ya moms jika membeli daging sapi di supermarket. Daging dari Bonanza yang dibeli di supermarket sangat segar karena Bonanza Beef memiliki peternakan sendiri. Sapi-sapinya di berikan pangan dan diperlakukan dengan baik. Bahkan pakannya pun diberikan kulit nanas yang mengandung enzim yang dapat membuat dagingnya empuk. Tidak butuh waktu lama untuk memasak daging hingga berjam-jam karena pada dasarnya Sapi Bonanza sudah memiliki daging yang sangat empuk. Kualitas dagingnya juga terjamin karena telah melewati pengawasan dari hulu ke hilir. 

Anyway, Bonanza adalah produk dari PT GREAT GIANT LIVESTOCK, selain Bonanza perusahaan ini juga memiliki produk susu sapi murni bernama Hometown Diary. Daging Bonanza Beef bisa dibeli di HERO, jenis daging biasanya Tenderloin, Sirloin, Ribeye (atau disebut Cuberoll). Daging Bonanza juga digunakan untuk Master Chef Indonesia loh!

Demo masak oleh Chef Gaby

Perlu diketahui juga nih moms proses daging sapi dari peternakan hingga sampai di supermarket untuk dikonsumsi. Berikut prosesnya:
-  Pertama dilakukan pemotongan daging dengan cara halal
-    Kemudian daging dibersihkan dan di gantung untuk proses aging
-    Lalu di kemas dalam vacum untuk menjaga kesegaran, meningkatkan keempukan dan menghasilkan cita rasa yang lebih kuat
-    Setelah itu daging sapi bonanza diletakkan di cold storage untuk quality control
-    Lalu daging siap dikirimkan ke restaurant atau supermarket yg mana kondisi daging sudah bersih dan siap untuk di jadikan bahan masak memasak bagi para ibu-ibu

Nasi Gyudon

Selain itu, Chef Gaby juga menginformasikan bagaimana cara memasak daging supaya empuk hingga tingkat kematangannya. Chef Gaby adalah spesialis di bidang daging ya moms. Nasi Gyudon, Steak with Mushroom Sauce dan Tumis Sapi Cabai Hijau adalah menu yang di demokan oleh Chef Gaby. Dalam menikmati steak tergantung selera masing-masing orang. Ada yang terbiasa dengan tingkat kematangan Steak Well Done, ada yang Medium Well, Medium sampai Medium Rare. Saya juga gak paham tuh awalnya.

Steak with Mushroom Sauce

Setelah diinfo lebih lanjut seputar tingkat kematangan steak oleh Chef Gaby baru deh tau. Berikut maksudnya moms:
1.    Well Done artinya sudah kering tanpa juicy. Dari segi penampilan Well Done terlihat coklat dan kering dengan tingkat ke-empukan biasanya agak kenyal oleh karena tekstur serat daging menjadi sangat rapat karena lemak dan juicy telah habis terpanggang. 
2.    Medium Rare: Tingkat kematangan steak ini sangat digemari orang Perancis, biasanya dimakan dengan salad. Medium Rare ditandai dengan steak yang ketika dipotong memiliki warna merah dibagian tengahnya, dengan juicy yang masih sangat besar membuat cita rasa daging sangat terasa. 
3.    Medium: tingkat kematangan steak pilihan kebanyakan orang pencinta steak di dunia, daging bagian dalam terlihat masih agak kemerahan dengan aroma bakar yang sangat menggoda meresap kedalam daging, teksture yang imbang dengan juicy yang sedikit mengalir membuat para pencinta steak dapat merasakan manisnya juicy dari daging sapi pilihan. 
4.    Medium Well: Sangat cocok bagi lidah kita, tingkat kematangan ini membuat banyak orang ketagihan menikmati steak. Perpaduan yang pas antara ke-empukan dan juicy sehingga keduanya memberikan sensasi yang tepat. Tingkat kematangan steak dengan teksture yang tepat dengan bagian dalam berwarna merah muda dan aroma panggang yang kencang menggelora membuat para pencinta steak benar-benar dapat menikmati kelezatan steak sepenuhnya. 

Tumis daging cabai hijau menggunakan daging Knuckle

Happy deh. Selepas acara ini saya dan teman-teman lainnya semakin bertambah ilmu cara memasak daging dengan tingkat kematangan yang diinginkan. Ternyata mudah banget cara masak nya. Sampai rumah langsung eksekusi nyobain resep yang di demokan Chef Gabby. Yummy!


Share
Tweet
Pin
Share
3 Comments

Makanan dan Jajanan Nusantara kadang suka ngangenin. Teringat sewaktu kecil ada seorang ibu yang setiap pagi keliling menjajakan kue pakai bakul, yang isinya tiwul, cenil, getuk, putu mayang, lupis, pulut, sawut, dll sampai si ibu punya nama panggilan kesayangan orang kampung ibu bakul. Kedatangan ibu bakul setiap pagi selalu dinantikan. Anyway jajanan kesukaan saya tuh pulut yang ditaburi parutan kelapa dan makannya pakai pisang goreng,  nikmatnya tak terkira. Jadi ngiler kan? hehe!  Sekarang susah banget nemu cemilan kayak gitu, kalau lagi pengen tapi nggak ada yang jual rasanya gimana gitu. Ngalah-ngalahin orang ngidam. 


Kabar baiknya kalau kangen makanan dan jajanan Nusantara sekarang nggak perlu jauh-jauh dan nggak perlu repot-repot cari ke pasar yang kadang nggak nemu. Karena di hotel yang nggak jauh dari rumah saya ada Pasar Tumplek yang isinya makanan dan jajanan Nusantara, pokoknya numplek semua disitu. Total ada 99 jenis makanan dan jajanan tradisional disitu. Yups, saya tau info nya karena saya turut hadir mengikuti Pre-Launch Pasar Tumplek tanggal 29 Oktober 2019 lalu di Hotel Atria Gading Serpong. 


Para Chef di Atria Hotel Gading Serpong 
Hotel Atria Gading Serpong berlokasi di jantung Central Business District (CBD) Gading Serpong. Akses menuju hotel ini mudah banget bisa melalui 2 pintu tol yakni Jakarta-Merak dan lingkar luar (JOR) dengan akses dari TB Simatupang, dan cuma 45 menit dari  Bandara Soekarno Hatta. Memiliki 173 room dengan tipe pilihan kamar Superior, Deluxe, dan Suite. Saya pernah staycation disini bareng suami tepatnya bulan Ramadhan kemarin. Review bagaimana pengalaman nginap disini bakal saya tulis segera, hehe. Bahkan saya juga pernah nyobain menu buka puasa nya juga disini dan All You Can Eat juga. Puas banget pastinya. 

Tato Abriyanto 

Well, Pasar Tumplek sendiri bisa kita temui di Mezzanine Restaurant Hotel Atria Gading Serpong selama bulan November setiap hari Sabtu jam 18:00 - 21.00 WIB. Pasar Tumplek dibuat dalam rangka memperingati hari jadi Hotel Atria Gading Serpong yang ke-9 bulan November ini. "Soal harga kompetitif banget", kata Executive Asisstant Manager Hotel Atria Serpong, Tato Abriyanto disela-sela sambutannya. Dengan harga 99 ribu rupiah/orang kita sudah bisa makan semuanya yang tersedia di Pasar Tumplek alias All You  Can Eat. Jadi kalau lagi pengen makanan tradisional yang nikmat sekaligus halal, langsung deh meluncur ke Pasar Tumplek Mezzanine Restaurant. Berikut beberapa makanan dan jajanan tradisional nusantara yang ada di Pasar Tumplek:

Laksa Bogor
Jujur aja nih saya tau makanan Laksa sejak nikah sama suami. Kalau di kampung saya di daerah Sumatera Utara sama sekali belum pernah nemu apalagi nyicipin. Jadi Laksa ini seperti mi dengan kuah santan. Ada yang laksa asam, laksa kari, dan lain-lain. Sekali nyobain Laksa langsung nagih, haha! Laksa Bogor yang saya cobain di Pasar Tumplek segar banget, ada rasa asam ya dikit dengan kuah santan dan campuran irisan daging ayam, telur, juga sayur seperti tauge juga tomat. Tinggal taburi bawang goreng dan irisan daun bawang sesuai selera. Asli enak banget, kalian wajib nyobain juga nih. 





Nasi Liwet
Nasi Liwet mirip nasi uduk atau nasi gurih, kalau nasi yang satu ini masih sering lah ya kita jumpai tapi campuran lauknya belum tentu selengkap di Pasar Tumplek. Ada teri cabai hijau, telur sambal, ayam goreng bumbu, tahu, tempe, sate telur puyuh, dan masih banyak lagi. Makannya sampai bingung saking banyaknya. Lidah sih pengin nyobain semua apa daya perut nggak muat. 






Lupis, Serabi, Cenil
Lupis makanan tradisional kesukaan banget, kunci enak atau enggaknya Lupis tuh ada pada jenis ketan dan gula aren. Kalau dapat ketan yang pulen dan gula aren asli bisa nambah-nambah deh makannya. Nah, di Pasar Tumplek Lupis nya pulen dan gula aren ya pas. Jempol deh rasanya. Begitu juga dengan Serabi dan Cenil. Saya campur jadi satu.





Asinan
Kalian yang doyan wajib ke Pasar Tumplek, ada berbagai Asinan disini yang pasti segar banget. Sabtu nanti saya wajib ngajak suami kesini, soalnya suami doyan banget Asinan. 




Es Campur
Es campur di Pasar Tumplek bisa kita ramu sendiri. Jadi di situ tuh tersedia berbagai bahan untuk di campur tinggal pilih sesuai selera mau campuran apa aja dan  banyaknya seberapa. Saya milih banyakin alpukatnya, enak banget. 





Yang saya cobain di atas belum seberapa, masih banyak menu lainnya. Bayangin aja ada 99 jenis makanan dan jajanan tradisional nusantara. Ada berbagai jenis kue, gorengan, Soto Bandung, pokoknya banyak deh.


Soto Bandung

Talam Ubi

Dadar 

Aneka Gorengan

Cireng

Sayang banget saya nggak nemu rujak, ngarep banget. Oh ya, saran saya kalau punya rencana kesini perut kosongin dulu ya. Biar makan bisa makan sepuasnya di Pasar Tumplek. 




Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Older Posts

Hello! I’m Tuty Queen

Hello! I’m Tuty Queen

Follow Me

  • instagram
  • facebook
  • twitter
  • pinterest

Cara Mudah Membuat eBook di Canva

Cara Mudah Membuat eBook di Canva

Seedbacklink

Seedbacklink affiliate

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Total Pageviews

Categories

  • Asuransi
  • Canva
  • Dompet Dhuafa
  • Film
  • Food
  • Lingkungan
  • NPD
  • Sport
  • aplikasi
  • beauty
  • ekonomi
  • fashion
  • finance
  • halal lifestyle
  • health
  • hotel
  • kuliner
  • lifestyle
  • teknologi digital

Blog Archive

  • ►  2014 (6)
    • ►  November 2014 (6)
  • ►  2015 (37)
    • ►  March 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  June 2015 (5)
    • ►  October 2015 (3)
    • ►  November 2015 (7)
    • ►  December 2015 (18)
  • ►  2016 (167)
    • ►  January 2016 (11)
    • ►  February 2016 (16)
    • ►  March 2016 (21)
    • ►  April 2016 (15)
    • ►  May 2016 (11)
    • ►  June 2016 (16)
    • ►  July 2016 (6)
    • ►  August 2016 (7)
    • ►  September 2016 (10)
    • ►  October 2016 (20)
    • ►  November 2016 (18)
    • ►  December 2016 (16)
  • ►  2017 (176)
    • ►  January 2017 (12)
    • ►  February 2017 (14)
    • ►  March 2017 (11)
    • ►  April 2017 (16)
    • ►  May 2017 (14)
    • ►  June 2017 (14)
    • ►  July 2017 (6)
    • ►  August 2017 (21)
    • ►  September 2017 (10)
    • ►  October 2017 (20)
    • ►  November 2017 (15)
    • ►  December 2017 (23)
  • ►  2018 (171)
    • ►  January 2018 (9)
    • ►  February 2018 (13)
    • ►  March 2018 (17)
    • ►  April 2018 (18)
    • ►  May 2018 (16)
    • ►  June 2018 (9)
    • ►  July 2018 (6)
    • ►  August 2018 (18)
    • ►  September 2018 (13)
    • ►  October 2018 (17)
    • ►  November 2018 (13)
    • ►  December 2018 (22)
  • ►  2019 (108)
    • ►  January 2019 (11)
    • ►  February 2019 (3)
    • ►  March 2019 (5)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  May 2019 (13)
    • ►  June 2019 (6)
    • ►  July 2019 (11)
    • ►  August 2019 (17)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  October 2019 (10)
    • ►  November 2019 (11)
    • ►  December 2019 (10)
  • ►  2020 (64)
    • ►  January 2020 (6)
    • ►  February 2020 (8)
    • ►  March 2020 (8)
    • ►  April 2020 (5)
    • ►  May 2020 (6)
    • ►  June 2020 (1)
    • ►  July 2020 (4)
    • ►  August 2020 (12)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  October 2020 (2)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  December 2020 (4)
  • ►  2021 (63)
    • ►  January 2021 (5)
    • ►  February 2021 (3)
    • ►  March 2021 (5)
    • ►  April 2021 (4)
    • ►  May 2021 (3)
    • ►  June 2021 (1)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  October 2021 (10)
    • ►  November 2021 (11)
    • ►  December 2021 (12)
  • ►  2022 (67)
    • ►  January 2022 (2)
    • ►  February 2022 (7)
    • ►  March 2022 (10)
    • ►  April 2022 (12)
    • ►  May 2022 (5)
    • ►  June 2022 (5)
    • ►  July 2022 (5)
    • ►  August 2022 (3)
    • ►  September 2022 (5)
    • ►  October 2022 (4)
    • ►  November 2022 (3)
    • ►  December 2022 (6)
  • ►  2023 (49)
    • ►  February 2023 (3)
    • ►  March 2023 (4)
    • ►  April 2023 (2)
    • ►  May 2023 (7)
    • ►  June 2023 (3)
    • ►  July 2023 (7)
    • ►  August 2023 (3)
    • ►  September 2023 (7)
    • ►  October 2023 (4)
    • ►  November 2023 (5)
    • ►  December 2023 (4)
  • ►  2024 (29)
    • ►  January 2024 (1)
    • ►  February 2024 (3)
    • ►  March 2024 (8)
    • ►  April 2024 (2)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  June 2024 (5)
    • ►  July 2024 (2)
    • ►  August 2024 (2)
    • ►  September 2024 (3)
    • ►  October 2024 (1)
    • ►  November 2024 (1)
  • ▼  2025 (36)
    • ►  January 2025 (4)
    • ►  February 2025 (3)
    • ►  March 2025 (1)
    • ►  April 2025 (1)
    • ►  May 2025 (2)
    • ►  June 2025 (8)
    • ►  July 2025 (10)
    • ▼  August 2025 (7)
      • Tenang Dulu, Baru Bahagia: Cerita di Balik Mini Se...
      • Rayakan Kemerdekaan, Saatnya Bisnis Layanan Keseha...
      • Layanan Pelanggan yang Nggak Bikin Menunggu Lama? ...
      • Belajar dari SMK Nurul Amaliyah: Stabilitas Intern...
      • Panen Ide Kreatif: Ketika Petani Milenial Go Digit...
      • Dari Warung Kupi ke Era Digital: Inspirasi Cek Rim...
      • Dari Bandung Menjelajah Dunia: Cerita Anggiasari d...

Contact Form

Name

Email *

Message *

Member of

Member of



Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates