Wednesday, August 30, 2017
Dua Designer Indonesia Siap Tampil di Couture Fashion Week New York
Wednesday, August 30, 2017S elasa 29 Agustus 2017 saya berkesempatan mengikuti Press Conference New York Fashion Week 2017 "2017 Couture Fashion Week New Yor...
Selasa 29 Agustus 2017 saya berkesempatan mengikuti Press Conference New York Fashion Week 2017 "2017 Couture Fashion Week New York" yang diadakan di Ethnic Gallery yang beralamat di Ruko Urbana Place, Ciputat-Tangerang Selatan. Konferensi pers sore itu diadakan untuk memberikan dukungan sekaligus syukuruan kepada dua desaigner Indonesia yang akan mengikuti Couture Fashion Week New York 2017 pada tanggal 9 September 2017 mendatang.
A post shared by Tuty Queen (@tutyqueen) on
Siapa ya dua designer yang beruntung yang bisa tampil di kancah Internasional? Yups, mereka adalah Decy Ramona dari Tyramona yang akan membawa tema "The Rise of BareAllo" ini adalah tema etnik dari Sulawesi Selatan dan Toraja khususnya. Kemudian Gitawidya Nurbidayah dari Let's Travel akan membawa tema "GAYA Means STYLE" . Mbak Gita sendiri banyak bermain dengan tema printing.
Dua designer yang akan tampil di panggung Couture Fashion Week New York ini di fasilitasi oleh Brama International. Ini bukan pertama kalinya Brama International membawa designer di ajang Fashion Week dunia. Tahun 2015 pernah memfasilitasi Barli Asmara, Dian Pelangi, dan Zaskia Sungkar mereka bertiga masuk di Couture New York Fashion Week. Kemudian Februari 2017 lalu ada Meggie Hadiyanto yang juga ikut di Couture New York Fashion Week dengan tema Wayang. Dan tahun ini adalah tahun ketiga Brama International membawa designer dipanggung Couture New York Fashion Week.
kiri-kanan: Mbak Gita - Mbak Venny - Mbak Decy |
Mbak Venny dari Brama International menjelaskan bahwa Brama International ini berkantor pusat di Amerika di Virginia, dan mbak Venny dan teman-teman adalah representative nya di Indonesia. Alasan Brama International memilih Decy Ramona dan Gitawidya karena design mereka memiiki ciri khas yang sangat Indonesia. Seperti mbak Decy yang menampilkan tema etnik Indonesia dan mbak Gita dengan budaya Indonesia. Dua designer ini dipilih melalui proses kurasi yang sebelumnya mereka harus mengirimkan design mereka. Tepatnya 2 bulan yang lalu diumumkan kalau mereka berdua lulus kurasi. Mbak Gita dan mbak Decy sempat deg-degan juga, saat mengurus visa mereka juga menunggu pengumuman lolos kurasi, hehe Alhamdulillah lulus ya mbak. Oh ya, nanti nya salah satu designer ini akan diiringi dengan permainan biola Tengku Ryo, tambah Indonesia banget pastinya.
Masing-masing designer pastinya sudah melakukan banyak persiapan. Seperti mbak Decy sudah melakukan persiapan sejak November 2016. Selain persiapan busana mbak Decy juga mempersiapkan accesories, karena accesories yang dikenakan para model nantinya akan semakin memperlihatkan etnik nya Toraja. Disini mbak Decy dibantu oleh tim. Seperti yang mengerjakan accesories untuk di kepala khusus di kerjakan oleh tim Red Art. Mbak Decy ini nggak terlalu suka dengan buasna yang feminin. Jadi ia akan menampilkan busana yang feminin sekaligus maskulin, istilahnya androgini. Jadi menunjukkan wanita itu gagah loh, wanita itu super wonder woman. Ini yang coba diangkat mbak Decy bahwa wanita itu tidak lemah.
model mengenakan design Decy Ramona |
model mengenakan design Gitawidya |
By the way nggak mungkin dibocorin semua kan ya, karena nanti nggak akan surprise lagi hehe. Bocorannya dikit aja nih, masing-masing designer ini nantinya akan menampilkan 12 koleksi busana di Couture New York Fashion Week.
Kita doakan dan kita dukung yuk designer Indonesia, semoga perjalanan anak bangsa ini dimudahkan dan dilancarkan. Amiin.