properti
Meikarta 'Kota Baru' Termewah Se-Asia Tenggara, Benarkah?
Monday, August 28, 2017
Beberapa kali naik commuterline saya sering
mendengar orang-orang mengeluh dengan padatnya Jakarta dan akses yang kurang
menjangkau. Hal ini membuat segelintir orang merasa penat tinggal di ibukota
karena merasa kurang nyaman. Kalau teman-teman termasuk salah satu orang
yang merasa penat tinggal di ibukota bisa jadi tempat yang saya sebutkan ini
jadi pertimbangan bagi teman-teman. Penasaran? Pastinya udah pada tau kan
dengan Meikarta - Cikarang. Kalau sering berkunjung ke mall-nya Lippo
Group dan sering baca surat kabar ternama mungkin tidak asing mendengar nama
ini. Yup, Meikarta adalah nama hamparan lahan yang diklaim
bisa menciptakan dunia baru bagi para penghuninya.
Di atas tanah yang digadang-gadang seluas
600 hektar, Lippo Group selaku pembangun menjanjikan akan
terciptanya sebuah ‘kota baru’ yang modern, elegan, serta didukung dengan
infrastruktur terlengkap di Asia Tenggara. Bukan hanya hunian, beberapa
fasilitas menarik di dalamnya memang terdengar menggiurkan. Gimana nggak
menggiurkan karena tersedia lahan terbuka hijau seluas 100 ha yang disebut
Central Park. Bukan mall seperti yang pertama kali kita
bayangkan, Central Park yang dibuka untuk publik ini dilengkapi dengan kebun
binatang mini, jogging track, dan danau yang bisa menjadi reservoir
penanggulangan banjir. Wah, keren ya!
Proyek pembangunan yang ditaksir mencapai
angka fantastis hingga 278 triliun ini rupanya memang berniat untuk membuat
hidup semakin mudah dan berkualitas. Selain apartemen dan Central Park, Meikarta
akan membangun pusat bisnis, health center, stadium, sekolah, cafe,
hotel, dan tentunya lokasi ini akan terhubung dengan berbagai moda transportasi
yang saat ini sedang dibangun pemerintah seperti kereta api cepat
Jakarta-Bandung dan LRT (Light Rail Transit).
Hayo.. pada tergiurkan? Nah, Meikarta sudah melakukan
penjualan perdana sejak 13 Agustus lalu dan para calon membeli yang datangpun
tidak sedikit. Tapi sempat terdengar kabar kalau Wakil
Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mengatakan peizinan Meikarta ini belum
rampung. Danang Kemayan selaku Direktur PT Lippo Karawaci memaparkan, bahwa
tidak ada masalah dalam pembangunan, dan penuntasan perizinan proyek ke
Pemerintah Kabupaten Bekasi dan selanjutnya sedang diproses oleh pihak
manajemen.
Selain masalah perizinan, proyek pembangunan raksasa ini
dikaitkan dengan tudingan hegemoni Cina di Indonesia, yang mana biaya sebesar
278 triliun tidak menjadi beban bagi Lippo Group untuk mengumpulkan dana,
melainkan tinggal merealisasikannya saja. Hal ini ditampik oleh CEO Lippo Group
James Riady, ia menyatakan bahwa dalam pembangunan Meikarta ini melibatkan banyak mitra bisnis untuk demi mewujudkan
kota yang mandiri.
0 comments