Akses Pengobatan dan Harapan Hidup Penyintas Kanker Payudara HER2 Positif

K anker adalah salah satu penyakit yang paling menakutkan, mendengar namanya saja saya sudah merinding. Yups , kanker diibaratkan silent...


Kanker adalah salah satu penyakit yang paling menakutkan, mendengar namanya saja saya sudah merinding. Yups, kanker diibaratkan silent killer. Bagaimana tidak, sudah banyak penyintas kanker yang berujung dengan kematian. Mengapa? Salah satunya karena kurangnya informasi dan wawasan kita tentang penyebab maupun gejala kanker itu sendiri. Sering orang yang menderita kanker baru menyadari bahwa munculnya perubahan pada beberapa area tubuh dan baru memeriksakan ke dokter. Bahkan saat muncul benjolan kecilpun masih saja dia abaikan karena nggak merasakan sakit. Lantas apakah kanker bisa disembuhkan?

Sangat disayangkan memang, masih banyak orang yang nggak memahami penyakit kanker itu sendiri. Bagaimana bahaya yang ditimbulkan akibat penyebarannya ke bagian tubuh yang lain atau kita kenal dengan istilah metastase. Kali ini saya ingin membahas secara spesifik, yakni kanker payudara. Saya yakin teman-teman sudah tau kalau kanker payudara paling banyak diderita oleh para wanita dan sebagian kecil lagi laki-laki. Tapi intinya kanker payudara bisa menyerang siapapun tanpa terkecuali.

Ngomongin kanker payudara sekitar 20-25% kanker payudara di Indonesia merupakan jenis HER2 positif yang bersifat ganas. Tapi perlu diketahui meskipun HER2 positif termasuk kanker yang ganas, jika dilakukan pengobatan yang benar dan lengkap akan meningkatkan harapan hidup yang lebih baik. Yang sering terjadi saat ini pasien kanker datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) setelah mengalami stadium lanjut dan memerlukan obat yang mahal.

Kamis, 29 Agustus 2019 di Hongkong Cafe, Jakarta saya menghadiri Konferensi Pers Tantangan dan Harapan: Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Pasien Kanker Payudara HER2-Positif di Indonesia. Acara ini diadakan oleh Komunitas CISC For HER sebagai diskusi mengenai tantangan dan harapan para pasien HER2 Positif. Diskusi ini menghadirkan narasumber dr. Farida Briani, SpB(K) Onk dan dr. Ronald A Hukom, Sp.PD-KHOM dan di moderatori oleh Ayu Diah Pasha.


Ayu Diah Pasha


Apa itu Kanker Payudara HER2 Positif dan Bagaimana Harapan Hidup Pasien?


HER2 merupakan singkatan dari Human Epidermal Growth Receptor 2. Kanker payudara jenis ini merupakan jenis kanker payudara yang agresif. Sekitar 1 dari 5 perempuan yang terdiagnosis dengan kanker payudara di seluruh dunia diketahui menderita HER2-positif yang agresif. Menurut dr. Farida Briani kanker payudara memang sudah seharusnya mendapatkan pengobatan dan pelayanan yang sesuai. Kanker berawal dari tumor yakni tumbuhnya benjolan yang berisikan jaringan yang abnormal, tumor bisa jinak dan bisa ganas. Tumor ganas lah yang disebut dengan kanker.

Selanjutnya kalau kita bicara harapan hidup, sebenarnya harapan hidup penderita kanker payudara ditentukan oleh subtipe dan oleh stadium. Maka dari itu kalau kita pertama kali dinyatakan menderita kanker payudara kita harus mendiagnosis terlebih dahulu jenis dan stadiumnya. Banyak pasien kanker payudara yang nggak tau kanker yang dideritanya subtipe apa. Kita wajib tau subtipe nya karena ini berpengaruh dengan pengobatan yang akan diberikan. Stadium kanker sendiri dimulai dari 0-4, semakin tinggi stadium maka semakin rendah pula harapan hidup penderita kanker. Seperti kanker payudara HER2 positif merupakan subtipe kanker payudara yang sifatnya agresif dan metastase ke organ lain.

Dr. Farida Briani
Saat ini penderita kanker payudara HER2 positif sudah memiliki pengobatan dengan terapi Trastuzumab yang ditanggung oleh pemerintah. Trastuzumab adalah antibodi monoklonal yang dirancang untuk menargetkan dan menghentikan fungsi HER2. Pasien kanker payudara harus disiplin mengikuti kemoterapi Trastuzumab. Nah, pasien yang mendapatkan Trastuzumab dari pemerintah atau BPJS diberikan sebanyak 8 kali selama 6 bulan, ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk memenuhi hak kesehatan warga negara dalam menyediakan pengobatan. Namun dalam perjalanannya, program JKN BPJS Kesehatan menghadapi banyak tantangan antara lain pembiayaan yang berujung pada defisit. Salah satu dampaknya, hak kesehatan sebagian pasien belum terpenuhi dengan optimal sesuai standar medis. Berdasarkan study ada kelompok-kelompok tertentu dari penderita kanker payudara HER2 Positif yang standard semestinya diberikan Trastuzumab selama satu tahun. Jadi intinya nggak bisa semua penderita HER2 dipukul rata hanya cukup menerima terapi dengan siklus 8 kali saja.

Sayangnya di Indonesia penambahan pemberian siklus kepada pasien HER2 positif dianggap akan menambah biaya pemerintah. Masalahnya Trastuzumab itu dianggap mahal. Seharusnya kita punya cara lain kan ya gimana caranya agar obat yang tadinya mahal jadi nggak mahal. Seperti dengan Terapi Biosimilar, obat-obatan yang sangat menyerupai dan setara secara klinis yang disetujui penggunaannya untuk menangani penyakit-penyakit yang serius. Jadi obat Biosimilar ini obat yang identik tapi dengan versi murah. Contohnya di India, Trastuzumab itu banyak merk nya dan harga terendah nya cuma 3 - 4 saja. Pemerintah di India juga mengizinkan Biosimilar ini digunakan di negaranya. Semoga di Indonesia juga suatu saat bisa membuat Biosimilar seperti India ya.

dr. Ronald A Hukom
Dr. Ronald dalam paparannya mengatakan kalau kanker payudara bisa disembuhkan selama pasien rutin melakukan terapi. Biasanya pasien sudah langsung panik dan menanyakan berapa lama lagi harapan hidupnya. Dr. Ronald menyarankan agar pasien fokus saja pada pengobatan. Selain itu pasien juga harus terus mencari informasi mengenai kanker payudara, jenis dan stadiumnya. Jangan anggap remeh benjolan kecil yang tumbuh di beberapa area seperti leher, ketiak, dll karena kanker payudara sendiri nggak selalu memberikan tanda benjolan di payudara. Semakin cepat pasien melakukan diagnosis ke dokter, semakin cepat tindakan dilakukan. Edukasi kepada masyarakat sangat dibutuhkan, lakukan terapi teratur juga terapi hormonal yang benar.


Testimoni Survivor Kanker Payudara HER2 Positif


Pada event diskusi ini juga hadir survivor kanker payudara HER2 Positif Bapak Wielly Wahyudin dan Ibu Yuni Tanjung. Pak Wielly sendiri pertama kali tau menderita kanker tahun 2013. Saat itu beliau lagi melakukan perjalanan di Hongkong dan ketika naik MRT dadanya terbentur dengan tiang. Sejak itu bagian dada terus-menerus sakit dan setelah diraba ada benjolan kecil. Awalnya cuma dikasi penghilang rasa sakit saja oleh tim kesehatan di tempat beliau bekerja. Awal Juni 2013 Pak Wielly melakukan biopsi di Van Couver dan hasilnya kanker payudara yang dideritanya sudah di stadium 3. Pulang ke Indonesia kanker di operasi dan diangkat. Jarang banget memang pada laki-laki terkena kanker payudara HER2 positif. Ternyata meskipun kecil kemungkinannya tapi ada. Sekarang Pak Wielly dibyatakan sembuh setelah rutin melakukan kemoterapi selama 8 kali dan Trastuzumab selama 16 kali.

Pak Wielly dan Ibu Yuni

Ibu Yuni divonis menderita kanker payudara HER2 positif sejak Mei 2018. Awalnya leher bengkak, dan setelah diperiksa ternyata sudah metastase dari kanker payudara. Bu Yuni sudah mendapatkan terapi Trastuzumab dan 25 kali radiasi. Saat ini bu Yuni dinyatakan sudah bersih dan normal dari kanker. Pengetahuan mengenai HER2 positif sendiri sudah didapatkan bu Yuni yang sebenarnya sudah bergabung di CISC tahun 2010. Jadi beliau tau persis gimana menderitanya orang menderita kanker. 


Komunitas CISC for HER dan Fanpage Facebook Indonesia for HER2


Dilandasi semangat untuk turut berperan serta secara aktif dalam segala bentuk dan tahapan pembangunan kesehatan khususnya kesehatan pasien kanker payudara HER2-positif, termasuk akses terhadap pengobatan kanker yang optimal, Cancer Information and Support Center (CISC) membentuk komunitas kanker payudara HER2-positif bernama “CISC for HER2”. CISC berharap komunitas ini dibentuk agar dapat menjadi wadah untuk berbagi informasi, inspirasi dan dukungan bagi pasien kanker payudara HER2-positif, penyintas maupun keluarganya dan pada saat yang bersamaan menjadi sumber informasi yang akurat dan terpercaya bagi masyarakat tentang kanker payudara HER2-positif serta diharapkan dapat merumuskan upaya-upaya yang diperlukan dalam rangka melindungi hak pasien kanker payudara HER2-positif serta mendorong perbaikan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas dalam program JKN, sejak stadium dini.  


Ketua Umum CISC - Aryanthi Baramuli Putri, SH., MH

Diharapkan dengan adanya komunitas CISC ini para penyintas kanker payudara HER2 positif bisa bergerak bersama-sama. Apalagi kanker payudara paking banyak diderita wanita. Seperti kita ketahui perempuan adalah pilar keluarga dan pilar ekonomi. Kalau perempuan sakit mental keluarga juga kena. CISC for HER2 juga menyediakan saluran komunikasi digital pada Facebook Fan Page Indonesia for HER2 dengan tujuan untuk memberikan informasi yang lebih luas tentang HER2. Tak terbatas untuk pasien kanker payudara HER2-positif, penyintas maupun keluarganya saja, melainkan masyarakat secara umum yang memiliki kepedulian pada kanker payudara HER2-positif. 



Nah,  saya mau kasih info nih buat teman-teman semua,  mulai 29 Agustus 2019 CISC for HER2 menggelar Lomba Tulis Cerita tentang HER2-positif di Facebook Fan Page Indonesia for HER2. Lomba ini terbuka untuk umum dan berakhir pada tanggal 1 Oktober 2019. Teman-teman semua bisa ikutan nih. Lomba ini digelar dengan tujuan agar semakin banyak masyarakat yang aware dan care dengan penyakit kanker payudara.

Informasi lebih lanjut mengenai kompetisi ini silahkan klik disini atau langsung saja mengunjungi Fan Page Indonesia For HER2 ya.  Terima kasih. Sharing is caring.








You Might Also Like

0 comments