Mbak Nuniek Tirta, Founder Indonesia Lifestyle Digital Influencers (ILDI)

Jujur, saya juga pengen punya pakaian, tas, sepatu dan berbagai aksesori wanita yang branded. Tapi saya tidak mau memaksakan keinginan yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Kecuali kalau saya memang memiliki voucher belanja yang mengharuskan saya untuk belanja di suatu toko atau departemen store yang memang menjual barang branded, ini lain cerita ya, ini saya anggap kesempatan dan rezeki bisa memiliki pakaian branded tanpa mengeluarkan uang pribadi. Kalau saya lebih memilih pakaian yang memang saya rasa membuat nyaman, dan harga yang terjangkau tentunya. Bicara fashion dan harga terjangkau, bulan lalu saya bersama dengan teman-teman yang tergabung dalam Indonesia Lifestyle Digital Influencers (ILDI) sebuah komunitas yang dibentuk oleh Mbak Nuniek Tirta mendapat kesempatan mengunjungi pabrik Sale Stock Manufacture di Cikokol, Tangerang. Berhubung rumah saya masih di kawasan Tangerang, saya berinisiatif langsung datang ke lokasi, jadi tidak berangkat bareng teman-teman lain yang berkumpul di FX Sudirman.

Acara kunjungan ke Sale Stock Manufacture Indonesia diawali dengan perkenalan diri masing-masing anggota ILDI dan menginfokan fashion yang dipakai. Karena dress code yang dipakai hari itu adalah Affordable Style yakni gaya fashion dengan harga terjangkau. Ada yang mengenakan pakaian seharga 50 ribuan, tas 40 ribuan dan sepatu under 100 ribu. Ada juga yang memakai pakaian hasil jahitan sendiri. Oh ya, nggak sekadar memamerkan Affordable Style masing-masing saja, tapi juga pihak Sale Stock memberi penilaian siapa yang style paling affordable dan diberikan hadiah voucher belanja. Pokoknya acara hari itu selain mendapat ilmu baru yang memancing kreativitas juga bertaburan hadiah.

Sale Stock Indonesia adalah sebuah mobile commerce lokal yang fokus pada fashion. Sale Stock ini brand Indonesia asli yang didirikan oleh Mas Lingga Madu. Berawal dari kecintaannya terhadap sang istri Mbak Aliza Novianti yang suka dengan fashion dan karena pernah merasa tertipu dengan harga baju yang dibelinya untuk sang istri yang baru saja dibeli dan dua hari kemudian harganya di diskon. Bayangkan saja bagaimana shock nya Mas Lingga, baju yang dibelikan untuk istrinya seharga 299 ribu rupiah hanya dalam waktu dua hari sudah turun menjadi 99 ribu. Timbul rasa kesal karena harga yang berbeda jauh. Mas Lingga penasaran kenapa toko tersebut bisa membuat harga seenaknya. Inilah yang membuat Mas Lingga mempelajari mengenai bisnis fashion dan akhirnya Mas Lingga memutuskan untuk berbisnis di dunia fashion tapi dengan harga jujur. Bisnisnya pun dimulai dengan bisnis offline atau rumahan dan lama kelamaan merambah ke online karena banyaknya permintaan konsumen yang nggak cuma di area Jabodetabek saja, tapi juga sampai keluar daerah.

Lingga Madu, CEO & Co-Founder Sale Stock Indonesia

Kata Mas Lingga komponen terbesar harga baju adalah pada buffer desktop, jadi lebih mengurangi risiko. Jadi kalau risiko berkurang tidak mengeluarkan banyak biaya dan harga pakaian yang dijual bisa murah, selain itu kenapa harga di Sale Stock lebih murah, karena tidak ada biaya overhead alias biaya perantara, karena hanya berjualan melalui online saja tidak melalui distributor. Dengan meminimalkan biaya, Sale Stock bisa menjual pakain dengan harga lebih murah.

ruang kerja dan mini kitchen

Visi dan Misi

Sekarang Sale Stock sudah berusia 2 tahun dan di ulang tahun keduanya Sales Stock ikut berkontribusi untuk The Society. Yaitu membagikan baju-baju layak pakai gratis sebanyak 20 ribu potong dengan bis soraya di enam kota di Indoenesia bekerjasama dengan Indorelawan dan Kemensos. Misi Mas Lingga di dunia fashion adalah memberikan akses fashion berkualitas melalui teknologi untuk semua wanita Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua. Banyak koleksi yang ditawarkan terutama bernuansa lokal. Fashion yang dulunya sering di sebut kebutuhan sandang, memang menjadi kebutuhan untuk semua wanita. Kebutuhan akan fashion inilah yang dibaca oleh Mas Lingga, ia ingin semua wanita Indonesia bisa secara merata menikmati fashion dan bisa mengurangi kesenjangan sandang antara Indoesia Timur dan Indonesia Barat, ini dibuktikan dengan diberlakukannya free ongkir atau bebas ongkos kirim ke semua daerah.