MoneySmart Parent: Panduan Perencanaan Keuangan untuk Millenial Moms

H i millenial moms. Sebagai mamah muda atau calon mamah muda tentunya segala sesuatunya banyak yang harus dipersiapkan sejak dini, betul...


Hi millenial moms. Sebagai mamah muda atau calon mamah muda tentunya segala sesuatunya banyak yang harus dipersiapkan sejak dini, betul kan? Dan ujung-ujungnya pembahasan akan terfokus pada uang dan perencanaan keuangan. Yups, perihal uang bukan hanya urusan orang dewasa yang sudah lama berumah tangga dan memiliki anak. Kalian yang berencana untuk menikah atau yang baru saja menikah juga harus pintar mengelola keuangan sejak dini agar cerdas finansial. Karena selalu akan ada tantangan menanti saat kita memasuki fase kehidupan berikutnya. Tantangan baru bukan hanya bagaimana menyatukan dua kepala dalam satu keluarga, tapi anggota keluarga baru yang akan lahir yakni anak. Kalau orangtua kita zaman dulu punya istilah banyak anak rezeki, tapi sekarang beda moms. Sekarang kalau kita berencana punya banyak anak harus banyak investasi, hehe!

Sebagai ibu kita dituntut harus pintar mengelola keuangan keluarga. Mulai menanamkan sadar uang pada diri sendiri, bagaimana belanja cerdik, dan membuat daftar belanja. Termasuk mempersiapkan pos-pos keuangan dengan baik dan terencana saat kita mulai hamil. Ketika kita hamil fase baru berikutnya akan dimulai, akan ada pos pengeluaran baru. Kita mengetahui diri kita hamil saja kita sudah mengeluarkan uang untuk membeli test pack, cek laboratorium, dan mulai beli-beli yang lain sesuai kebutuhan. Ibarat naik taxi nih, sejak hamil argo pun mulai berjalan hingga anak lahir. Belum lagi bagi moms yang bekerja. Tambah besar kehamilan tentunya mulai mempertimbangkan apakah akan kembali ngantor setelah melahirkan atau jadi working home mom. Yang pasti setiap pilihan yang kita ambil ada konsekuensinya juga. Intinya kita harus mindful dengan semua tujuan hidup kita. 

Tapi moms jangan khawatir. Bagaimana pun kehidupan terus berjalan dan setiap fase-fasenya harus kita lewati. Tidak ada kata terlambat untuk memulai melakukan perencanaan keuangan, apalagi bagi moms millenial. Yang penting moms bisa membedakan mana needs dan mana wants. Nggak perlu terikut arus eksis di sosial media. Karena sosial media selain ada plusnya tentu juga banyak minusnya. Ajang pamer-pamer terkadang bikin kita nggak kuat mental dan ikut-ikutan ingin pamer. Ujung-ujungnya ya duit lagi moms, hihi!



Jangan sampai kita terjebak dalam middle income trap ya moms, karena  setelah berkeluarga kita nggak lagi memikirkan kehidupan jangka pendek tapi jangka panjang. Kesuksesan dan kesehatan anak di masa depan memerlukan proses panjang dan harus dimulai sejak dini. Well, mendingan moms baca buku MoneySmart Parent-Panduan Praktis Perencanaan Keuangan Orangtua Baru, buku  yang ditulis oleh Nadia Mulya dan Prita Hapsari Ghozie. Recommended banget buat millenial moms yang memutuskan menikah di usia muda, moms yang baru saja hamil anak pertama, atau moms yang berencana nambah anak. Simak yuk review singkat saya mengenai isi buku nya. 


MoneySmart Parent-Panduan Praktis Perencanaan Keuangan Orangtua Baru


Rabu, 16 September 2019 bertempat di Kinokuniya, Plaza Senayan saya berkesempatan mengikuti peluncuran buku  MoneySmart Parent-Panduan Praktis Perencanaan Keuangan Orangtua Baru. Buku yang ditulis oleh Nadia Mulya dan Prita Hapsari Ghozie ini dikemas begitu ringan, up to date, informatif, dan mendalam. Semua pertanyaan para orangtua terutama orangtua baru diulas di buku ini. Nadia Mulya ibu dari 4 orang anak dan sudah menuliskan 10 buku, sedangkan Prita Hapsari Ghozie seorang financial planner favorit saya ini adalah ibu 2 orang anak dan sudah menuliskan 5 buah buku. Sama-sama memiliki passion dalam menulis karena menulis merupakan salah satu bentuk me time nya mereka berdua. 

Latar belakang buku ini dituliskan berawal saat Nadia hamil anak yang ke-4. Bagi Nadia saat hamil merupakan waktu yang produktif untuk menulis buku. Nadia dan Prita sedang ada kerjaan bareng dalam sebuah event dan tercetuslah ide untuk bikin buku bareng. Momennya pas banget, yang satu lagi hamil, yang satu financial planner. Muncullah ide bikin buku perencanaan keuangan untuk orang yang mendapatinya dirinya hamil ataupun sedang hamil anak yang kesekian kalinya. Pada saat itu juga saat masing-masing balik ke rumah langsung membuat kerangka tulisan. 

Buku  MoneySmart Parent-Panduan Praktis Perencanaan Keuangan Orangtua Baru resmi diluncurkan, Nadia dan Prita didampingi oleh Dionisius Wisnu, Public Realtions PT. Gramedia Pustaka Utama
Masing-masing bab pun disusun sesuai perjalanan kehamilan Nadia, mulai dari persiapan kehamilan, hamil, melahirkan, sampai dengan anak sekolah. Jadi proses membuat buku ini terbilang cepat karena Nadia sendiri pernah mengalami jadi lebih real. Seperti pengalaman membeli peralatan bayi ada update-nya, karena hamil anak keempat tentu banyak bedanya dengan hamil anak pertama, kedua, dan ketiga. Kehamilan sebelum-sebelumnya belum marak yang namanya birth photography, baby showroom, dll. Dan sudah pasti ya moms, pengeluarannya juga berbeda saat kehamilan dan melahirkan tiga anak sebelumnya. Lagi-lagi ujung-ujungnya duit, haha! 

Punya anak kesekian perencanaan keuangan pun harus di tata ulang. Jangan sampai ya moms setelah melahirkan wajah kita jadi auto tua karena kita banyak pikiran soal keuangan. Makanya di buku ini Nadia dan Prita merumuskan berbagai hal yang perlu dipersiapkan orangtua untuk menyambut anggota keluarga baru, antara lain tes laboratorium, metode persalinan, imunisasi, ASI serta MPASI, popok selama setidaknya dua tahun kedepan, perubahan cash-flow, rencana pendidikan, termasuk cara mengelola sumber dananya.


Buku  MoneySmart Parent-Panduan Praktis Perencanaan Keuangan Orangtua Baru nggak cuma membahas financial planning saja tapi juga memuat seputar informasi kehamilan, melahirkan, dan parenting yang ditulis oleh Nadia. Buku ini terdiri dari tujuh bab yang mengupas segala hal yang berkaitan dengan gaya hidup serta perencanaan keuangan Mom, Dad, dan (calon) anggota keluarga baru. Berikut ringkasan singkat isi bab demi bab.

Bab 1: Getting The Bun in The Oven

Kehamilan adalah karunia bagi setiap pasangan baru menikah meskipun tidak setiap pasangan dikarunia kehamilan dengan mudah. Di bab ini kita akan menemui hitung-hitungan biaya menuju hamil. Biaya pemeriksaan awal baik itu test pack dan laboratorium nominalnya diatas 50 ribu rupiah. Dan perlu mom ketehaui bahwa urusan kesuburan dan kehamilan biayanya nggak di-cover oleh asuransi, apalagi kalau kita pekerjaannya wiraswasta sudah pasti mengandalkan biaya sendiri.



Nah, di bab ini kita diajarkan cara cari solusi untuk memenuhi pengeluaran di awal kehamilan. Misalnya dengan memanfaatkan angpau pernikahan, tunjangan kesehatan dari kantor, menyisihkan sebagian penghasilan bulanan, memanfaatkan bonus tahunan atau insentif lain.  


Bab 2: Check Baby Check

Begitu hamil argo biaya kehamilan langsung berjalan. Jadwal kontrol ke dokter, suplemen dan vitamin, periksa USG, periksa darah, dan berbagai kebutuhan lain yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan mom dan janin. Di bab ini Nadia lebih banyak share bagaimana pengalamannya selama hamil disetiap trimester sering melakukan cek ke dokter. Disetiap bulan mom harus menganggarkan biaya rutin untuk kontrol ke dokter ataupun ke bidan. Memerikasakan kehamilan dengan bantuan ultrasonogafi (USG) dapat dianggarkan maksimal tiga kali dalam masa kehamilan. 

Anjuran Kementrian Kesehatan sendiri selama hamil USG hanya perlu dilakukan sebanyak 4 kali saja Kadang karena saking happy nya dapat anak pertama kita jadi kalap pengin lihat keadaan baby dalam perut ya. Apalagi saat ini USG ada yang 4 dimensi yang biayanya lebih besar. Jangan sampai kita berhutang untuk membayar biayanya. Nggak harus USG 4 dimensi sih mom apalagi kalau dananya bisa di alokasikan untuk kebutuhan yang lain. Misal alokasi untuk vitamin, suplemen maupun perubahan menu makanan. Di bab ini Nadia juga memberikan gambaran akumulasi biaya pemeriksaan dan semua kebutuhan kesehatan kehamilan selama 9 bulan.




Selain biaya kontrol ke dokter, vitamin dan suplemen, di bab 2 juga dibahas pengeluaran seperti transportasi, jasa asisten, fashion, perawatan kecantikan, perayaan kehamilan seperti pengajian empat bulanan, tujuh bulanan, baby shower, pemotretan maternity, juga babymoon. Jelas banget kan mom berapa budget yang harus disiapkan. Tapi mom, untuk mempersiapkan dana gaya hidup kehamilan perlu ditentukan mana yang prioritas dan mana yang bisa ditunda. Bagaimanapun tambahan biaya gaya hidup diusahakan tidak melebihi dari 10% gaji bulanan. Psst..disini Prita membagikan tips loh bagaimana meng-combine BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan. 

Bab 3: Nesting

Nesting adalah istilah bagi para calon mom yang mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut si kecil. Layaknya mama bird yang mempersiapkan sarangnya, dari mempersiapkan kamar bayi sampai perintilannya. Di bab ini kita akan mendapat gambaran list down beberapa kebutuhan mom hamil, juga reminder kepada para mom mana yang sebenarnya perlu dibeli dan nggak perlu sama sekali. Apalagi banyak banget kan produsen yang menawarkan beberapa produk baby, jangan semua yang disodorin kita beli mom.

Kalau mom ikut di beberapa komunitas sesama mom, bisa loh saling pinjam atau saling tukar produk baby. Yang penting jangan malu, dan kita juga melakukan hal yang sama mau meminjamkan produk kita kepada mom lain yang membutuhkan.


Bab 4: Time to Push

Bab ini membahas saatnya mom melahirkan dan merancang birth plan agar mom dan suami bisa mempersiapkan dana kelahiran. Nggak mungkin kan mom karena dana melahirkan belum ada bayi diminta perpanjangan waktu dalam rahim, hehe!  Kita nggak akan pernah tau kapan dan bagaimana si kecil akan lahir ke dunia (selain dengan scheduled c-section), yang kita tau adalah berapa biayanya. Orangtua sebaiknya melakukan antisipasi beberapa risiko saat melahirkan yang dapat dibantu dari dana darurat. Jumlah dana darurat yang perlu dipersiapkan sebaiknya mencapai 10% dari total budget melahirkan. Bagi moms yang sudah mengetahui potensi kelahiran dengan kondisi tidak normal sebaiknya persiapkan dana dalam jumlah lebih besar.


Bicara dana darurat, sebaiknya dana darurat disimpan dalam bentuk yang mudah dijadikan tunai dan tidak mengalami naik-turun dalam jangka pendek. Contoh simpan dana darurat yang baik adalah tabungan dan reksa dana pasar uang.


Bab 5: Life After Baby

Setelah melahirkan terbitlah kepusingan baru. Moms mulai bingung gimana mengatur keuangan bulanan. Apalagi bagi ibu yang biasanya bekerja kantoran menjadi working home mom dimana ini berarti berkurangnya penghasilan . Tantangan pun mulai banyak, mom harus bisa memprioritaskan apa saja yang dianggap penting dalam keluarga, belum lagi tantangan lain setelah melahirkan yang menyebabkan mom depresi karena bentuk tubuh yang berubah, juga baby blues. Perempuan yang baru melahirkan akan mengalami perubahan drastis, juga karena segala rutinitas jadi timbul rasa tenggelam  dalam peran sebagai mom.


Beberapa faktor diatas membuat beberapa mom jadi berpikir ulang apakah akan kembali bekerja atau tetap stay at home. Opsi yang dapat menolong kebingungan mom adalah dengan mengambil cuti panjang. Tapi ada juga mom yang banting setir menjadi wirausaha. Semuanya kembali kepada pilihan mom masing-masing. Yang penting mom harus melakukan pertimbangan matang dalam hal finansial, dan perlu diingat jangan pernah membandingkan hidup kita dengan kehidupan orang lain. Karena setiap keluarga memiliki kebutuhan berbeda.


Bab 6: Shots, Dots, Diapers

Inilah kebutuhan bayi pada tahun-tahun pertama kehidupannya. Imunisasi (shots), susu (dots), dan popok (diapers). Banyak kiat yang dibagikan di bab ini bagaimana cara menghemat yang penting moms tau celahnya. Misalnya untuk imunisasi mom bisa menyiasati  mulai dari memilih merek lokal yang lebih murah dari merek luar, atau mom bisa memanfaatkan imunisasi gratis yang diperoleh dari Posyandu dan Puskesmas.



Susu. Apabila karena satu dan lain hal mom belum bisa memberikan ASI secara penuh, maka mom harus mengombinasikan dengan susu formula dan berarti  mom mesti menghitung budget susu, berapa susu formula yang dihabiskan setiap bulan. Yang pasti jika tidak memberikan ASI Eksklusif siap-siap saja dengan dana yang lebih besar.

Popok. Untuk berhemat dan menekan budget usahakan mom tidak menggunakan popok sekali pakai yang biayanya lebih mahal. Apalagi popok sekali pakai merupakan sampah rumah tangga ketiga yang terbanyak yang ditemukan di tempat pembuangan sampah. Mom bisa mengganti popok sekali pakai (pospak) dengan cloth diaper seperti popok zaman dulu yang dapat dicuci setiap kotor. Cloth diaper hanya mahal saat pembelian awal tapi karena sifatnya bisa dipakai berulang maka akan lebih hemat dan bisa menyesuaikan sampai dengan usia anak hingga tiga tahun.



Bab 7: Education for A Better Generation

Orangtua pasti punya keinginan agar anak mendapat pendidikan yang terbaik. Bab ini menjadi alat kontrasepsi terampuh! Dana pendidikan wajib dipersiapkan. Berdasarkan pengalaman Nadia biaya pendidikan 15% inflasinya setiap tahun. Ditambah lagi adanya biaya lain seperti les dan biaya transportasi anak ke sekolah. Harus diatur kembali cash flow nya. Dengan inflasi yang tinggi perlu dipersiapkan strateginya dari sekarang. Orangtua harus punya keuangan berjalan, dan harus disiplin mengalokasikan dana untuk biaya pendidikan anak termasuk berinvestasi. Hitung mundur jumlah yang dibutuhkan, kemudian hitung maju berapa dana yang harus disisihkan. 



Itu dia bocoran tiap bab dari buku MoneySmart Parent-Panduan Praktis Perencanaan Keuangan Orangtua Baru. Moms wajib baca isi buku ini secara utuh biar tambah cerdas finansial. Selain itu setelah membaca buku ini yakin deh moms akan lebih menikmati semua keribetan sebagai seorang ibu. Happy wife happy life. Happy mom, happy home

Nah, moms pasti mulai kepo nih dengan buku ini. Buku Money Smart Parent yang memuat 185 halaman ini dijual dengan harga Rp 78.000,- dan bisa didapatkan di toko buku ternama seperti Gramedia, Kinokuniya, Shopee akun @zapfincorner dan di www.mamudmaskin.com. Buruan beli ya moms, karena edisinya juga terbatas. Jangan sampai kehabisan. Find your own form of happy








You Might Also Like

0 comments

Canva Magic Write