properti
Ingin Memboyong Rumah di Jakarta? Kenali Dulu 4 Cicilan Pembayaran Ini
Sunday, May 12, 2019Siapa yang ingin memiliki hunian di Ibukota Indonesia?
Bagi sebagian masyarakat Indonesia, memiliki rumah di Jakarta mungkin sebuah pencapaian yang besar. Tidak hanya untuk warga sekitar Jakarta, memiliki rumah di Jakarta juga menjadi daya tarik kepada masyarakat pendatang yang beraktivitas di Jakarta.
Mengapa dikatakan sebuah pencapaian yang besar? Hal tersebut dikarenakan budget yang dibutuhkan untuk membanderol ragam rumah dijual di Jakarta tidaklah sedikit. Mungkin saat ini juga sangat sulit untuk menemukan rumah dijual di Jakarta dengan harga murah, khususnya di area-area yang sangat berdekatan lokasi bisnis dan perkantoran.
Bagi teman-teman yang belum memiliki wawasan terkait pembelian rumah dijual di Jakarta, setidaknya kenali dulu beberapa cara pembayarannya. Cara bayar rumah dijual di Jakarta dikatakan paling lengkap, dan merupakan pionir dari kota-kota besar dan wilayah lainnya di Indonesia. Wawasan ini tentu diperlukan sebagai langkah awal untuk kita semua dalam mempersiapkan sejumlah dana untuk memboyongnya.
Berikut metode pembayaran rumah dijual di Jakarta untuk dipahami:
KPR
Platform cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan cara pembayaran yang umumnya digunakan orang banyak untuk membeli rumah dijual di Jakarta atau perumahan-perumahan di area lain di Indonesia. KPR didefinisikan sebagai produk pinjaman untuk pembiayaan rumah yang berasal dari bank. Saat ini, KPR beraneka jenisnya, ada KPR konvensional, KPR Syariah, dan KPR subsidi.
Metode pembayaran ini populer di kalangan pencari properti dikarenakan menawarkan sejumlah keunggulan. Misalnya saja seperti tenor cicilan hingga 25 tahun, nominal cicilan yang ringan per bulannya, serta memiliki asuransi.
Namun ditengah-tengah keunggulannya, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk mendapatkan KPR. Misalnya beragam persyaratan administrasi, bunga KPR yang menyebabkan harga rumah dijual lebih mahal, serta sanksi penyitaan saat kalian tidak bisa menyelesaikan cicilannya.
foto: Freepik |
Cash Keras/Tunai Keras
Metode pembayaran ini didefinisikan sebagai cara bayar melunasi rumah dalam waktu kurang dari sebulan atau beberapa bulan tergantung dari kesepakatan pembeli dan developer. Bagi kalian yang memiliki dana yang dibutuhkan, metode ini sangat baik untuk dipilih.
Metode cash keras banyak dipilih oleh golongan yang telah memiliki budget pelunasan hunian dikarenakan sudah pasti terdapat potongan harga atau diskon dari pengembang. Namun, terdapat juga sebuah kekurangan dari metode ini yakni nominal pembayaran cicilan yang disepakati tergolong sangat besar.
Cash Bertahap/Tunai Bertahap
Hampir sama seperti cash keras, metode pembayaran ini memiliki keunggulan karena lama periode cicilannya. Untuk cash bertahap, periode cicilan dapat berlangsung selama minimal 2 tahun (24 bulan) atau 5 tahun (60 bulan), tergantung kesepakatan dari pembeli dan pengembang.
Meskipun terdapat keunggulan dari adanya potongan harga dari pengembang saat pemasaran properti tersebut ditambah tidak memikirkan bunga cicilan dari bank, sama seperti cash keras, nominal cicilan pembayaran ini diketahui tergolong besar dibanding metode cicilan KPR.
Balloon Payment
Metode pembayaran balloon payment dikatakan belum banyak diterapkan oleh developer properti di Indonesia. Ballon payment didefinisikan sebagai metode pembayaran properti dengan nominal cicilan kecil pada periode-periode awal cicilan dan semakin bertambah besar di akhir masa penyelesaian cicilan (masa tenor).
Metode cara bayar ini paling diincar oleh pembeli properti khususnya dalam golongan investor. Alasannya adalah mereka dapat menjual properti tersebut di masa akhir cicilan. Alasan lainnya yakni nominal cicilan di periode awal tergolong sangat rendah. Meskipun cicilan tergolong mudah di awal, nominal besar pada cicilan di periode akhir akan menjadi permasalahan dan cenderung memberatkan para pembeli properti.
So, apa pun pilihan pembayarannya semua kembali kepada kemampuan kita masing-masing ya friends.
1 comments
Pengennya saya beli cash, tapi uang belum cukup, jadi harus KPR. Alhamdulillah sudah lunas walau KPR.. :)
ReplyDelete