[Review] Film 3 Dara 2

H alo! Nonton film adalah salah satu  me time nya saya. Kalau ditanya film kesukaan saya apa saya agak susah menentukan genre film favo...


Halo! Nonton film adalah salah satu  me time nya saya. Kalau ditanya film kesukaan saya apa saya agak susah menentukan genre film favorit saya yang kayak apa. Yang pasti bukan film horor. Ih, enggak banget pokoknya. Mau horor ala luar negeri maupun dalam negeri, beneran deh ogah banget. Soalnya nonton bagi saya selain hiburan juga menjadi inspirasi, bukan justru jadi bikin takut dan stuck. Makanya jangan tanya saya judul-judul film horor apalagi isi ceritanya, saya nggak akan nanggapin karena saya nggak tau dan nggak suka sama sekali. Mending tanya film yang menghibur dan gokil yang lagi tayang saat ini aja deh, saya baru aja nonton nih kemarin. Penasaran kan film nya apa? Hehe.

Film kocak sekaligus film gemes yang baru saja saya tonton adalah film 3 Dara 2. Film yang mengisahkan kehidupan 3 lelaki yang ngegemesin yakni Afandi (diperankan oleh Tora Sudiro), Jay (diperankan oleh Adipati Dolken), dan Richard (diperankan oleh Tanta Ginting). 3 laki-laki ajaib sih menurut saya, saking gemesnya. Eh ini bukan gemes karena culun ya, tapi gemes pengin dikitikin pakai tusuk gigi. Iya gemes soalnya mereka bertiga kelihatan lugu tapi oon. Istri mana coba yang nggak gemas.

foto: Bos Madyang
Jadi 3 laki-laki ajaib ini bercita-cita pengin jadi konglomerat. Merasa menjadi laki-laki yang tak pantas, merasa jadi laki-laki yang selalu tunduk dengan istri, belum lagi sering disindir mertua. Ini terjadi dalam kehidupannya Afandi. Sang mertua Ndoro Putri (diperankan oleh Cut Mini) kalau ngomong setajam cilet cuy, udah kayak pelor main tembak langsung, haha tapi seru! Cerita kayak gini tuh banyak dialami suami istri lah ya. Mertua yang suka ikut campur rumah tangga anaknya tuh banyak makanya film ini cakep banget celaannya, bikin ngakak sekaligus ngelus dada.

Ya, di film 3 Dara 1 mereka dikutuk oleh psikolog yang bernama Windi menjadi perempuan, di film 3 Dara 2 mereka kembali dikutuk menjadi Bapak Rumah Tangga. Mereka harus bertanggung jawab dengan pekerjaan rumah, yang selama ini dilakukan oleh istri. Hihi, nggak gampang kan kerjaan istri? Malam tidur nggak nyenyak, sering mimpi kurang enak. Kalau kata psikolog Windi mimpi adalah manifestasi dari keinginan atau ketakutan di alam bawah sadar. Yes, nggak mudah jadi wanita, sampai-sampai Jay bilang wanita itu tonggak utama peradaban, hihi baru nyadar dia.

Well back to reality, karena nggak tahan dengan segala tanggung jawab dan pekerjaan rumah  apalagi dengan sindiran mertua, Afandi curhat ke Jay dan Richard. Afandi mengajak kedua temannya ini untuk menginvestasikan uang mereka ke proyek agrobisnis. Mereka menganggap bisnis ini yang lagi diminati dan banyak mendatangkan untung. Akhirnya mereka bertemu Bowo ( diperankan oleh Dwi Sasono). Setelah terjadi percakapan dan janji-janji yang menawarkan keuntungan tentunya, 3 laki-laki ajaib ini langsung percaya dan menginvestasikan uang mereka dengan total 45 Milyar.

Singkat cerita yang namanya Bowo itu menghilang. Siapa yang stres coba? Uang 45 Milyar raib begitu saja. Dan sosok Bowo nggak bisa ditemukan sama sekali. Padahal mereka sampai menggadaikan rumah, apartemen, sampai mobil juga, dan risikonya semuanya harus disita. Istri mana yang nggak ikutan stres sekalgus kecewa dengan tindakan suami kayak gini. Semua aset yang dikumpulkan dari jerih payah dan tabungan kandas begitu saja. Saya aja yang nonton ikutan kesal, kalau dekat pengin ngeplak rasanya, haha!

Mau nggak mau, suka tidak suka akhirnya mereka semua beserta dengan istri ngungsi ke rumahnya Ndoro Putri. Jangan dikira masalah berhenti disitu saja. Namanya tinggal di rumah mertua, ya harus bersikap baik dong. Bukannya berubah jadi baik yang ada malah punya niat jualin aset mertua. Gileee, itu pikiran sempit banget sampe nggak bisa mikir sehat ya. Tambah kecewa lah para istri, mereka di usir dan curhat lagi ke psikolog. Nggak berapa lama saat kembali ke rumah Ndoro Putri 3 laki-laki ini pengin nemuin istri eh malah ada Bowo. Bagai pungguk merindukan bulan nih ceritanya, tapi bukan rindu karena sayang, rindu karena pengin ngebogem karena bikin susah orang. Dan, ternyata ya Bowo ini kenal dengan orang dekatnya mereka. Tambah kesal plus seru nontonnya karena ending nya benar-benar diluar dugaan. Mending kalian nonton deh, hihi.

Pesan moral yang saya dapat dari film ini dan ini murni pendapat saya pribadi loh ya, karena bisa jadi teman-teman lain yang juga nonton punya sudut pandang yang beda. Jadi menurut saya yang namanya suami maupun istri harus saling terbuka, saling memahami tugas masing-masing, dan saling membantu dalam mengurus rumah. Nggak perlu hitung-hitungan tugas, misal tugas suami cari uang aja, tugas istri ngurus rumah, jadi suami nggak ada urusan dengan semua pekerjaan rumah. Padahal kalau suami mau terjun membantu belum tentu juga istri ngizinin, istri juga paham kok. Tapi istri senang kalau suami setidaknya kasi perhatian misal dengan bertanya "Apakah perlu bantuan? Aku bisa bantu apa?" Duh ditanya gitu aja kita para istri juga meleleh kok hihi.

Kemudian pesan lain yang bisa saya tarik dari film ini suami sebaiknya biasakan berdiskusi dan ajak istri terlibat kalau mau melakukan usaha atau berbisinis, jangan suka ngambil keputusan sendiri apalagi meyangkut masa depan keluarga. Yang terkahir saya cuma pengin bilang, 3 laki-laki ajaib dalam film ini bego banget, pikirannya pendek, nggak mikir risiko. Overall film ini cukup menghibur lah ya. Saya kasi bintang 7 deh dari 10.




You Might Also Like

0 comments

Canva Magic Write