Tips Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi

Mental Health P andemi, lagi-lagi bahasan dalam setiap tulisan sejak awal tahun 2020 selalu dikaitkan dengan pandemi. Tapi itu realita yang ...

Kesehatan Mental
Mental Health

Pandemi, lagi-lagi bahasan dalam setiap tulisan sejak awal tahun 2020 selalu dikaitkan dengan pandemi. Tapi itu realita yang harus dihadapi saat ini. Pembahasan dampak pandemi memang belum usai. Dampak jangka pendek dan jangka panjang pasti ada.  Dampak ekonomi dimana beberapa orang maupun perusahaan mengalami krisis bahkan harus rela menghentikan operasional perusahaan,  perubahan perilaku dimana setiap harus bisa beradaptasi dengan perubahan rutinitas, juga dampak kesehatan baik itu fisik maupun kesehatan mental.

Bertahan di situasi pandemi memang sulit, apalagi kalau kita tidak konsisten untuk tetap berkomitmen saling menjaga. Meskipun saat ini tingkat kepedulian masyarakat akan bahaya Covid-19 menurun, setidaknya kita menjaga orang-orang terdekat kita terutama keluarga untuk saling menjaga kesehatan. Saat ini pemerintah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), dan sebaiknya kita mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan aktivitas apa pun itu baik kerja maupun sekolah semua dilakukan di rumah. Ini dilakukan untuk mencegah penularan virus semakin besar. 

Bicara kesehatan terutama kesehatan fisik mungkin bisa kita lihat dan kita rasakan, anggota tubuh mana yang memberi sinyal sakit dan keluhan apa yang dirasakan. Tetapi berbeda dengan kesehatan mental yang erat kaitannya dengan kondisi batin. Rasa cemas dan takut yang berlebihan, suasana hati yang nggak tenang, gelisah, psikosomatis. Kesehatan mental kalau tidak dijaga dan dikelola efeknya justru bisa mengenai kesehatan fisik kita. Ini terjadi pada ibu saya, karena psikosomatis ibu jadi susah tidur malam, dan terlalu banyak berpikir yang berlebihan ujung-ujungnya ibu terkena lambung. Sekarang ibu saya harus bisa mengelola pikiran agar tak melebihi kemampuan berpikir, selain itu ibu juga harus menjaga makanan dengan mengubah pola makan. Berdasarkan pengalaman ibu saya yang mengalami psikosomatis dan berdampak pada berkurangnya sistem kekebalan tubuh dan kesehatan fisik terganggu, saya akan share tips bagaimana menjaga agar kesehatan mental tetap stabil. 

Kesehatan Mental
kenali diri sendiri, self care

Tips Menjaga Kesehatan Mental

Sering merasa takut, cemas, jantung berdebar-debar, keringat dingin, dll, ini merupakan gejala kalau kesehatan mental kita sedang mengalami gangguan. Jika dibiarkan akan mengganggu kesehatan fisik. Berikut tips agar kesehatan mental kita tetap terjaga:

1. Mengelola Mindset

Pandemi ini memang bikin pikiran jadi nggak karuan. Berkali-kali terlintas di pikiran  kenapa virus ini datang dan membuat rumit kehidupan, kemudian muncul pertanyaan berikutnya kenapa virus corona nggak juga hilang sudah berbulan-bulan. Tanpa disadari pikiran kita disibukkan dengan pertanyaan-pertanyaan sehingga dihantui pikiran buruk atau pikiran negatif dan rasa takut yang berlebihan. Ini justru menghambat diri kita untuk bisa berpikir jenih dan ujung-ujungnya kita tidak melakukan apa-apa. Disinilah diperlukan mengelola mindset kita untuk berusaha meminimalkan pikiran negatif. Kita harus memelihara pikiran positif, karena mindset berperan penting dalam kehidupan. Kita nggak bisa mengontrol kapan corona ini muncul dan kapan pergi, tinggal kita yang milih apa terus mau terpuruk atau bangkit lagi. Meski kita nggak bisa mengubah keadaan tapi kita bisa terus melangkah ke depan. 


2. Menurunkan Ekspektasi

Wajar kalau kita memiliki harapan atau ekspektasi yang tujuannya untuk kebaikan diri sendiri apalagi keluarga. Tapi jangan terlalu berharap secara berlebihan, disaat  harapan belum terwujud turunkan ekspektasi yang sudah kita rancang agar kita tidak diliputi rasa frustasi dan merasa diri sudah gagal. Memahami kapasitas diri akan mengurangi potensi menyakiti diri sendiri.


3. Berdamai dengan Situasi

Di rumah saja kadang timbul perasaan cemas menunggu pandemi berakhir. Rasa penat dan jenuh nggak bisa kemana-mana nggak bisa dipungkiri dan sebagian orang pasti merasakan yang sama. Solusinya jangan pernah merasa diri terpenjara dan merasa tertekan. Berdamai dengan situasi saat ini berusaha menikmati setiap momen hidup dengan perasaan tulus, sambil menata hidup dan membuat perencanaan. Membuat rencana masa depan  setelah pandemi dengan menuliskannya di note,  meski nggak banyak rencana yang ditulis setidaknya bisa membangkitkan semangat. Bagaimanapun kemampuan berdamai dan bertahan di situasi tertekan sangat diperlukan.


4. Mengenali Diri Sendiri

Salah satu faktor agar kesehatan mental tetap terjaga adalah perasaan nyaman dengan diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri, mengetahui kelemahan dan kelebihan diri kita akan tahu memberikan batasan pada diri. Self love sangat diperlukan di saat pandemi agar mental kita stabil, karena dengan mengenali diri sendiri dan mencintai diri  kita akan lebih aware sama diri kita dan memahami makna tanggung jawab pada diri sendiri.  Sekali lagi yang perlu kita ingat bahwa diri kita punya batasan, jadi jangan membandingkan diri dengan orang lain. Karena kebiasaan meng-compare diri dengan orang lain sesungguhnya membuat tidak nyaman diri sendiri. 

5. Diperlukan Support System

Lingkungan adalah support system terbesar saat mental mulai tidak stabil. Tapi tidak semua orang bisa menjadi support system yang sempurna, kita nggak bisa mengubah orang selama orang lain tidak mau berubah. Begitu juga dengan keluarga, kita tidak bisa mengubah tolak ukur pemahaman kita kepada keluarga. Perubahan itu harus diawali dari diri sendiri. Ketika kita ingin sesuatu berubah sebaiknya kita melatih diri sendiri terlebih dahulu, berusaha untuk mengubah diri. Jika support system dari lingkungan tidak kita dapatkan, jangan kecewa. Cari support system lain, bisa dengan melakukan aktivitas yang membuat diri senang, membaca buku, menyalurkan hobi, lakukanlah. Kalau kita berada di lingkungan yang membuat tidak nyaman kita bisa mundur atau menjauh dan tempatkan diri kita di tempat yang lebih sehat. Di era digital banyak platform yang bisa menempatkan diri kita lebih bermanfaat. 

Pandemi memang membawa dampak yang cukup besar bagi perekonomian dan kesehatan mental. Kondisi saat ini menyebabkan stress dan frustasi, apalagi kapan berkahirnya pandemi tidak bisa di prediksi. Apalagi kita mulai merasakan tidak bisa mengendalikan diri dengan pikiran dan kegelisahan yang kita alami, diperlukan penanganan yang tepat agar tidak menjadi berlebihan. Meski di saat pandemi rada sulit berkonsultasi dengan dokter mengenai masalah kesehatan terutama kesehatan mental, konsultasi secara online juga bisa dilakukan melalui aplikasi Halodoc.  

konsultasi kesehatan via Halodoc
konsultasi kesehatan dan beli obat sesuai resep dokter via aplikasi Halodoc

Selama ini saya mempercayakan kesehatan saya dengan konsultasi online via aplikasi Halodoc. Saya bisa bertanya sepauasnya terkait masalah kesehatan, dan dokter juga memberikan resep obat yang perlu saya konsumsi. Mudah dan praktis, nggak perlu repot-repot ngantre ke Rumah Sakit. Senangnya lagi kita bisa konsultasi kapan saja nggak terbatas waktu, 24 jam online terus.

Jadi, jangan biarkan masalah kesehatan mental mengganggu hidup kita, sharing dengan orang terdekat dan konsultasi dengan dokter yang tepat agar kita bisa terus menjalankan hidup dengan tenang dan nyaman.









You Might Also Like

18 comments

  1. Saya udah menurunkan ekspektasi, ga ngupdate data korona. Biarlah, keadaan ga akan begini selamanya.

    Meski begitu saya tetep ada kekhawatiran gimana kl menimpa anak-anak.

    Kalau sekolah dimulai lagi juli nanti, sepertinya saya ga akan mengizinkan anak-anak ke sekolah.

    Semoga tetap seha semuanya. Yang sakit segera sembuh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin... semoga kita dan keluarga tetap terjaga kesehatannya ya mbak

      Delete
  2. betul sekali, akupun skrg mah berdamai aja dengan kondisi, mau gimana lagi, dan membuat anak2 juga memahami kalau skrg keadaan agak sedikit berubah

    ReplyDelete
  3. Suport sistem yang biasanya saya perlukan. saya sering berada dalam kondisi terpuruk, tapi orang dekat tidak peka. Bukannya membantu, malah justru nambah beban. Semoga kedepannya saya bisa menemukan support yang tepat

    ReplyDelete
  4. Wah pernah beli obat dari aplikasi HaloDoc ya mbak, kemasannya rapi ya. Saya juga pakai aplikasi ini mbak untuk lihat artikel kesehatan.

    ReplyDelete
  5. Bersyukur ya mba..sekarang bisa konsultasi kesehatan secara online, bahkan hingga pembelian obatnya. Jadi praktis dan gak harus bolak-balik ke sarana kesehatan ya..

    ReplyDelete
  6. Terima kasih kak artikelnya sangat membantu bagi org2. Kebetulan sy jg concern sm mental illnes. Bisa dibaca di blog sy jg. Hehe . Keep strong

    ReplyDelete
  7. betul sekali mbak, padahal kesehatan mental itu penting banget ya :) tapi banyak yang menyepelekan :(

    ReplyDelete
  8. wah bener nih selama pandemi gini kadang bingung cari referensi obat kalau gak punya relasi dokter keluarga, ternyata dimudahin banget ya sama aplikasi halodoc ini, jadi gak usah stress lagi ya mba. betul banget tips menjaga kesehatan mental di era pandemi ini mesti banyak-banyak support sistem dari diri sendiri yg kuat.. semoga pandemi ini segera berlalu.. aamiin

    ReplyDelete
  9. Setuju banget dengan poin berdamai dengan situasi.saat ini emang penting menjaga kesehatan mental kita agar imun tubuh juga tetap baik.

    ReplyDelete
  10. Aku juga menjauhi group2 yg bahasannya terlalu ngaco berlebihan. Beberapa tetanggaku sampai mencurigai kegiatan tetangga yang lain, takut membawa virus. Paranoidnya berlebihan banget, nggak bagus buat kesehatan mentalku.

    ReplyDelete
  11. Sekarang emang sudah waktunya kita berdamai ya dengan pandemi, karena belum tau kapan berakhirnya. Terlalu memikirkannya malah bikin stres. Yang penting protokol kesehatan jangan kendor.

    ReplyDelete
  12. Masa pandemi ini memang menjadi tantangan banget ya ka. Banyak hal dan aspek yang sangat dipengaruhi dengan kondisi ini. Jadi harus tetap bisa menjaga kesehatan fisik dan mental ya ka.

    Kalau kurang sehat, untung sudah ada aplikasi Halodoc ya ka, jadi ga perlu pergi ke RS :)

    ReplyDelete
  13. SSelama pandemi ini kadang memangkita cemas berlebihan ya takut ini itu. Kalau gak dikelola dengan baik bahaya juga ya kesehatan mental bisa-bisa sakit

    ReplyDelete
  14. Kadang suka malu yaa..kalau depresi.
    Merasa all is well, padahal butuh pertolongan.
    Halodoc salah satu solusi di saat pandemi dan bagi yang membutuhkan perawatan medis urgent lainnya.

    ReplyDelete
  15. Mental health ini memang penting banget ya, mbak.
    sesusah apapun keadaan, kalau mentalnya kuat insyaAllah bakalan bisa survive & win!

    ReplyDelete
  16. Bener mba. Kayanya pandemi ini bukan cuma bikin kesehatan menurun tapi jiga mental terganggu huhuhu moga cepet berakhir ya mba

    ReplyDelete
  17. beneeer.. dan kalo di aku sih yang paling nurunin kesehatan mental tuh keputusan pemerintah yg aduh aslii pengen tak hiiiih wkwk begitu baca berita2 tentang kebijakan pemerintah aku langsung ngilu

    ReplyDelete