Keseruan Blogger Gathering di SIS Bona Vista

H olaa...Agustus benar-benar bulan yang produktif, kesibukan saya hampir ngalahin keseruan Asian Games 2018, haha lebay! Tapi memang i...



Holaa...Agustus benar-benar bulan yang produktif, kesibukan saya hampir ngalahin keseruan Asian Games 2018, haha lebay! Tapi memang iya sih, Alhamdulillah bulan Agustus banyak sekali mendapat beragam insight mulai dari bagaimana mengelola keuangan, pentingnya asuransi, dsb. Nggak kalah seru akhir Agustus lalu saya bareng komunitas Blogger Perempuan berkunjung ke SIS Bona Vista yang terletak di Jakarta Selatan. Ngapain aja? Selain mengeskplore fasilitas yang ada di Singapore Intercultural School juga dapat ilmu dari psikolog favorit saya Elizabeth Santosa. 

Sebelum mengeskplore setiap sudut ruangan yang ada di SIS Bona Vista, saya dan teman-teman blogger dapat penyegaran dulu dari Elizabeth Santosa a.k.a Lizzie. Topik yang dibahas pas banget dengan kekhawatiran ibu-ibu zaman now yaitu gimana sih caranya membesarkan anak di era digital. Yups, "Raising Children in Era Digital". Hampir semua ibu mengalami kekhawatiran yang sama, era digital anak doyan banget main gadget, bisa di bilang ibarat lepat dengan daun, lengket terus. Kalau gadget diambil ntar anak ngambek terus mulai tantrum deh, kalau dibiarin bisa lupa makan dan malas belajar. Bingung kan?

John Birch - Headteacher of SIS Bona Vista saat memberikan welcome speech

Tips Membesarkan Anak di Era Digital

Menurut mbak Lizzie yang namanya demi kebaikan anak dan demi masa depannya kita sebagai orangtua harus disiplin terhadap anak. Jadi orangtua juga harus pintar mengakali anak, bagaimana membuat anak patuh dengan aturan kita orangtuanya. Kalau anak adiksi gadget kadang membuat anak mager (malas gerak). Penggunaan gadget sebenarnya dari anak umur berapa sih? Dari umur berapa pun bisa digunakan, tapi masalahnya bukan kapan digunakan. Masalahnya justru pada kontrol pemakaian, dan yang mengontrol itu orangtua.

Moms, gadget itu sebenarnya bukan monster! Sebagai orangtua kita jangan melihat dari sisi negatifnya saja. Jadi orangtua itu harus baper (bawa perubahan). Memakai gadget itu banyak hal bagus yang bisa kita pelajari, anakpun bisa menjadi pintar. Dengan gadget kita bisa belajar bersama, dengan gadget bisa meningkatkan akademik, tapi harus ada orangtua disebelah anak yang mengajak diskusi bersama, ada tanya jawab antara orangtua dan anak.  Banyak kok anak-anak yang menjadi terkenal berkat YouTube, contohnya Justin Bieber, Raisa, dll. Dengan YouTube pun kita bisa berbagi informasi dengan mudah.

penyerahan buku Elizabeth Santosa kepada John Birch
Revolusi parenting di dunia digital membutuhkan orangtua yang cerdas. Dalam artian cerdas orangtua harus tau bagaimana menjawab pertanyaan anak yang menjelimet. Kita harus tau cara mendidik anak usia pra sekolah, dan orangtua harus selalu up to date.

Mbak Lizzie juga menjelaskan seputer pelecehan yang banyak terjadi pada anak? Itu terjadi karena kurangnya supervisi. Orangtua kurang mengawasi anaknya lagi main apa dan bersama siapa. Ini terutama bagi anak-anak usia 5,6, dan 7 tahun. Yang sering terjadi adalah karena pelaku pencabulan punya kesempatan. Moms masih ingat kan dengan 3 pilar tumbuh kembang anak? Yakni kasih sayang, kognitif, dan stimulasi. Ini harus diingat terus ya moms, kita harus terus-menerus menstimulasi cara berfikir anak, agar mereka bisa menyelesaikan problem-problem dunia, agar mereka nggak jadi anak-anak yang galau.

Elizabeth Santosa (kanan)
Anak zaman now sensitif banget, keinginannya harus dituruti, nggak dikasi gadget nangis. Mereka taunya apa yang diminta saat itu juga langsung dapat, ini miris banget! Di sisi lain anak-anak yang biasa dimanja dengan kemudahan oleh orangtua membuat anak nggak memahami bawah dalam hidup segala sesuatunya butuh proses. Nggak semuanya bisa didapatkan dengan instan, ini yang kita khawatirkan. So, solusinya kita harus tetap tegas dan disiplin kepada anak, kalau anak kita salah beri hukuman ini gunanya untuk tetap menjalin ikatan emosional dengan kita orangtuanya.

Ikatan emosional yang sehat dengan orangtua membantu anak dan remaja dalam menerima supervisi orangtua, mengadopsi nilai yang dianut orangtua, dan juga menaati peraturan yang dibuat dalam keluarga. Sebagai orangtua kita juga harus menjadi teladan bagi anak. Teladan yang perlu ditampilkan orangtua gunanya untuk saling memahami antara orangtua dan anak, rasa percaya, dan rasa care satu dengan yang lain.

hadiah buku untuk moms blogger dengan pertanyaan terbaik
Kesimpulannya soal kekhawatiran kita terhadap anak yang adiksi dengan gadget tips dari mbak Lizzie adalah buat aturan main untuk anak, biar bagaimanapun orangtua lah yang buat aturan. Dan jika anak tidak mematuhi aturan yang sudah dibuat konsekwensinya anak diberi hukuman begitu juga sebaliknya jika anak menuruti aturan orang tua sekali-kali beri dia reward. 


SIS Bona Vista

Orangtua mana yang nggak pengin anaknya sekolah dengan fasilitas lengkap dengan tenaga pengajar yang qualified. Semua orangtua pasti mau. Memilih sekolah memang nggak semudah yang dibayangkan, banyak proses dan aturan yang harus dipenuhi. Tapi yang namanya demi kebaikan dan masa depan anak, orang tua tetap lakukan yang terbaik.

Monica
Ngomongin sekolah, baru-baru ini saya ikutan touring ke salah satu sekolah bertaraf internasional yakni SIS Bona Vista. Ini adalah Singapore School dimana 80 persen student nya adalah expatriat begitu juga dengan teachers nya. Oh ya, sekarang namanya bukan Singapore International School lagi ya moms karena semua sekolah internasional berganti menjadi intercultural school. SIS Bona Vista memiliki visi dan misi Inspiring Learners Toward Greater Heights. Kids di era digital yang disampaikan mbak Lizzie tadi ada kaitannya dengan visi dan misi SIS Bona Vista. Arti dari misi dan visi ini menurut mbak Monica, Tim Marketing Department SIS Bona Vista adalah SIS Bona Vista ingin terus-menerus menginspirasi anak untuk nggak cuma puas di zona nyamannya mereka.


Singapore Intercultural School punya 7 group sekolah yang dinamakan SIS Group Our Schools dimana dimulai dari tahun 1996. Untuk di Jakarta sendiri SIS punya 3 sekolah yakni Bona Vista di area Lebak Bulus Jakarta Selatan, SIS Kelapa Gading Jakarta, dan SIS Pantai Indah Kapuk Jakarta, dan 4 lainnya ada di Medan, Semarang, Palembang, dan Cilegon. Dari 7 sekolah ini yang menjadi pusatnya adalah SIS Bona Vista. 


Beda SIS Bona Vista dengan SIS lainnya, di SIS Bona Vista memiliki level paling kecil Preschool dengan siswa paling kecil berusia 18 buka dan yang tertinggi Junior College. Junior College ini sama seperti grade 11 dan 12 kayak SMA kelas 2 dan 3, bedanya grade 12 di SIS kelulusannya sudah dapat diploma. 



Setiap orangtua yang mengirimkan anaknya ke sekolah pasti punya high expectation. Nah, SIS Bona Vista mempersiapkan murid-muridnya untuk sukses di kemudian hari. SIS Bona Vista tau apa saja yang diajarkan, bagaimana cara mengajarkan, dan yang paling penting SIS Bona Vista terus melakukan evaluasi dengan memahami apa yang sudah didapat oleh murid. Jadi nggak cuma semata-mata memberikan pelajaran sesuai silabus saja. 



Saat ini ada 3 kurikulum yang diakui dunia yaitu Singapore, Cambridge dan IB


Di Bona Vista main language nya adalah bahasa Inggris, bahasa kedua nya adalah Mandarin dan bahasa ketiganya adalah bahasa Indonesia. Untuk 30 persen murid-murid Indonesia diberikan keleluasaan untuk berbicara bahasa Indonesia di saat jam istirahat, dan anak-anak ekspatriat karena bahasa Indonesia adalah bahasa ketiga mereka juga wajib belajar bahasa Indonesia. Di Bona Vista setiap kelas murid dibatasi maksimal 1 kelas ata 24 murid agar nggak terlalu banyak sehingga murid fokus belajar begitu juga dengan guru bisa fokus mengajar, dengan begitu lebih terarah.



Keunikan dari SIS Bona Vista sangat berasa hubungan kekeluargaannya, kemudian karena anak-anak masing-masing punya nationality yang berbeda maka mereka bisa saling kenal dan nggak saling malu. anak-anak nggak cuma belajar didalam kelas tapi juga diajak jalan-jalan gunanya agar anak-anak mendapat esensi dari pelajaran.


Safety issues sangat penting. Maka di SIS Bona Vista ditempatkan CCTV di setiap sudut ruangan alias dimana-mana. Untuk masuk ke sekolah terutama untuk orangtua murid pun harus punya ID Card. Untuk penjemputan  juga harus punya ID Card sendiri, jadi anak nggak bisa dijemput oleh orang yang diditipkan orangtua nya misal dititipin tetangga, itu nggak bisa. Kalau mau anak di jemput oleh orang lain selain orangtua maka orangtua harus buat surat pernyataan, ini benar-benar untuk menjaga dan untuk security anak kita sendiri.


Lulusan murid dari SIS Bona Vista nggak cuma masuk ke UI, Binus, UGM, atau universitas-universitas terbaik di Indonesia saja, tetapi juga ada yang balik ke negaranya, ada juga yang pindah ke negara lain.



Oh ya moms, saat ini SIS Bona Vista sudah membuka pendaftaran. Jadi pendaftaran untuk Juli tahun depan juga sudah dibuka. SIS Bona Vista membuka pendaftaran di awal, dan sudah pasti ada promonya juga. Nah, buat moms yang tertarik dan pengin anak-anaknya sekolah di SIS Bona Vista bisa datang ke acara Open House pada tanggal 15 September 2018 nanti pada jam 9:30-11:30 am di SIS Bona Vista Lebak Bulus . Moms juga bisa datang ke Pondok Indah Mall disana ada booth SIS Bona Vista jadi moms bisa puas namya-nanya.




Selain Open House, SIS Bona Vista juga akan mengadakan Mega Bazaar. Selain para murid membuka stand-stand untuk jualan, orangtua murid juga akan berjualan.Jadi kalau para moms belum ada waktu datang ke Open House bisa juga kok datang ke Mega Bazaar. Untuk mendapatkan info lebih lengkap tentang SIS Bona Vista moms bisa intip-intip sosial medianya juga ya.


Facebook: SIS Bona Vista
Instagram: @sisbonavista
Twitter: @sisbonavista

Note: semua foto-foto diatas diambil di lokasi SIS Bona Vista dan fasilitas-fasilitas yang ada di SIS Bona Vista.



You Might Also Like

1 comments

  1. Saya jadi inget sekolah anak-anak di NYC mba...approach and methods used are similar ya

    ReplyDelete

Canva Magic Write