Guys saya yakin saat kalian baca judulnya udah bikin kening mengkerut, haha! Kita sama kok, awalnya saya juga begitu. Sempat mikir jangan-jangan ini salah satu kampanye politik atau lagi buat gerakan apa gitu. Ternyata enggak sama sekali, justru ini seperti menepuk dada sendiri sebagai anak Indonesia apa yang sudah dibuat untuk negara tercinta. Apakah sudah memahami bagaimana jejak kejayaan dan kekayaan negara sendiri?

Minggu, tanggal 20 Mei 2018 kemarin saya dan teman-teman blogger diundang oleh Sembutopia untuk buka puasa bersama sekaligus sebagai syukuran peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Ngomong-ngomong pada ingat kan kalau kemarin itu Hari Kebangkitan Nasional? Yups, tahun ini adalah peringatan yang ke 110. Trus apakah kita semua sudah bangkit? Kafi Kurnia selaku founder Sembutopia disela-sela sambutannya mengatakan kalau ada yang meramalkan Indonesia pada tahun 2030 nanti akan menjadi negara ekonomi terbesar ke-5 di dunia, dan ada juga yang mengatakan kalau tahun 2050 Indonesia akan menjadi negara ekonomi terbesar ke-4 di dunia. 

Mudah-mudahan saja ramalan Indonesia menjadi negara ke-4 dan ke-5 ekonomi terbesar di dunia itu benar, kenapa enggak. Soalnya Indonesia negara kepulauan terbesar di dunia. Kadang kita sendiri nggak menyadari berapa nilai kekayaan Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki 17.504 pulau dan 734 bahasa, dan hebatnya lagi pulau-pulau ini terus-menerus bertambah karena ditemukan pulau-pulau baru termasuk bahasa. "10 tahun yang lalu jumlah bahasa di Indonesia hanya sekitar 600an", ujar Kafi. Sekarang dari hasil verifikasi data tahun 2018 ternyata bahasa yang ada di Indonesia mencapai 734 bahasa. Bisa kita bayangkan bagaimana jejak kejayaan dan kekayaan Indonesia yang sangat luar biasa.

Takdir kejayaan Indonesia adalah mimpi, harapan atau sikap yang tertanam didalam kepala kita sebagai bagian dari bangsa untuk memiliki keyakinan sungguh bahwa bangsa ini bisa berjaya. Kekayaan Indonesia itu dekat, coba deh dimulai dari makanan. Ada ikan asin, tempe, sambal, kecap manis. Makanan ini sebenarnya biasa saja tapi kalau dikaji lebih jauh justru melalui empat makanan ini kita bisa mengenal jejak kejayaan bangsa.

Indonesia masuk kedalam 14 negara yang berada pada garis equator. Konon katanya negara-negara yang berada pada garis equator memiliki tanah yang mahal. Karena negara yang berada di garis khatulistiwa biasanya memiliki lahan pertanian yang subur, memiliki potensi wisata yang tinggi karena banyak pantai tropis dan terumbu karang yang menjadi objek wisata favorit, memiliki keanekaragaman hayati tinggi, dan memiliki potensi matahari tinggi. Kekayaan Indonesia benar-benar luar biasa, apalagi Indonesia memiliki jalur rempah.

Sejak abad ke-9 dan 10 di berbagai prasasti yang ditemukan diberbagai wilayah Nusantara ditemukan bukti-bukti tentang adanya industri ikan asin. Bukti ini juga didukung dengan bukti-bukti lain tentang industri pembuatan garam. Cerita ini kemudian menjadi bukti sejarah bagaimana nenek moyang kita berhasil secara naluri mengembangkan sebuah kearifan lokal, karena nenek moyang kita berhasil memanfaatkan nilai geografis kita yang berupa kepulauan. Indonesia yang kaya dengan hasil ikannya melalui keahlian nenek moyang bisa memadukannya dan mengawetkan ikan dengan pengembangan industri garam, sehingga menjadi kekayaan kuliner dan budaya yang sangat luar biasa.

Kita sangat kaya dengan budaya tapi seringkali kita meremehkan sejarah dan budaya kita. Mungkin itu yang terjadi dengan ikan asin. Jangan pernah menganggap enteng ikan asin karena kita bisa jadi gagal melihat potensinya. Menurut Kafi kita ini miskin visi untuk menjadikan ikan asin Indonesia sebagai potensi kuliner yang dahsyat. Beberapa kali berwisata kuliner ke luar negeri Kafi menemukan hidangan yang rasanya luar biasa lezat, yang ternyata bumbu rahasia sesungguhnya adalah ikan asin. Salah seorang ahli kuliner yang pernah berbincang dengan Kafi mengatakan bahwa ikan asin hampir ada di semua budaya dan kultur, karena ikan asin kaya dengan cita rasa umami. 

Indonesia 2020

Indonesia 2020 bertujuan agar memotivasi kita semua untuk berpartisipasi agar ikut mewujudkan sebuah visi untuk Indonesia. Harapannya dengan adanya visi ini bisa diambil oleh para pemimpin kita untuk menghantarkan Indonesia pada takdir kejayaannya. Indonesia memiliki begitu banyak jejak kejayaan, mulai dari tradisi, budaya, sejarah dan kearifan lokal. Jejak kejayaan ini menyambung menjadi sebuah mozaik kekayaan dan kemakmuran, dan jejak kekayaan ini sudah semakin dekat menjadi takdir kejayaan.


Memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun ini Kafi dan teman-teman memberanikan diri mengusung sebuah ide sederhana Indonesia 2020-Sebuah Takdir Kejayaan. 2020 sendiri memiliki sejumlah makna, dimana 2020 diistilahkan dengan penglihatan yang sangat sempurna atau bisa jadi angka tahun 2020, yang terpenting adalah mengobarkan semangat Indonesia 2020 bahwa sebagai bangsa kita punya takdir kejayaan yang harus kita wujudkan bersama-sama.