Langkah CNI Beradaptasi di Era Digital

B isnis digital memang sedang berkembang pesat, tidak hanya pebisnis lokal pebisnis luarpun tidak mau ketinggalan. Terkadang karena ...


Bisnis digital memang sedang berkembang pesat, tidak hanya pebisnis lokal pebisnis luarpun tidak mau ketinggalan. Terkadang karena serba cepat dan mudah, sudah tidak ada batasan lagi mana bisnis yang berpotensi dan mana yang tidak, kuncinya tergantung pada kreativitas, mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kemauan bekerja keras, serta ketangguhan menghadapi kompetisi. Seiring dengan perkembangan digital, kebutuhan marketing harus bergerak cepat mengikuti zaman, jangan sampai terengah-engah. Cara marketing pun harus berubah beradaptasi dengan berbagai media yang ada, harus punya strategi.

Sebagai wanita yang aktif, saya sangat mendambakan proses belanja yang praktis, cepat dengan kualitas optimal. Nggak zamannya lagi belanja produk harus order offline dan ngantri berjam-jam. Sekarang sudah zamannya digital marketing. Sarana promosi pun lebih banyak menggunakan sosial media. Sekali lagi, bisnis harus bisa beradaptasi dengan perkembangan sosial media. Ketika kita sadar dengan perubahan habit pasar dan kemudian bisa mengikutinya ini langkah yang baik untuk dunia bisnis.


Begitu pula halnya dengan CNI. Pernah dengar nama CNI kan? Ya, nama CNI sudah tidak asing lagi di telinga saya. CNI ini adalah bisnis Multi Level Marketing (MLM) pertama kali saya bergabung. CNI sudah ada sejak 30 tahun yang lalu. Disaat bisnis MLM pada bertumbangan karena krisis moneter, CNI masih tetap eksis sampai sekarang. Masa saya, untuk order produk CNI saya harus mengisi form dan harus ngantri hingga berjam-jam karena banyaknya para upline dan downline yang belanja produk, apalagi kalau akhir bulan satu gedung bisa padat karena mesti mengejar tutup poin atau tupo istilahnya. Kadang kalau mengingatnya lagi saya suka tertawa sendiri. Ternyata saya mengalami proses sistem jual beli yang masih manual dan lumayan ribet. Tetapi sekarang tidak lagi karena CNI telah menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan perkembangan yang ada, ini disebut Digital Marketing. Sekarang, untuk belanja mudah produk CNI sudah bisa melalui www.geraicni.com  secara online, bisa dilakukan dimanapun dan kapan pun. Member dan konsumen diberi kemudahan untuk order kebutuhan produk CNI. Dengan adanya Gerai CNI proses nya jadi lebih simple, efektif, hemat waktu dan energi.

Minggu, 6 Maret kemarin saya merasa senang karena mendapat kesempatan mengikuti Kopdar Blogger  yang membahas digital marketing sharing, dengan narasumber Mas Niko Riansyah dan Teh Ani Berta.


sumber : FB Niko Riansyah
Niko Riansyah, berbagi pengalaman kepada blogger bagaimana ia meng-handle sosial media di CNI. Niko menjelaskan banyak platform yang digunakan untuk melakukan marketing di sosial media, diantaranya facebook, twitter, instagram, juga mail chimp. Mail Chimp adalah sebuah webservice atau software sederhana yang menyediakan layanan untuk mengirimkan pesan (email). Biasanya digunakan tujuan marketing, mail chimp ini memiliki berbagai fitur seperti mendesain, mengatur waktu pengiriman pesan, biasanya digunakan untuk mengirim newsletter ke email konsumen. 

Platform yang kita miliki sebaiknya berisi konten-konten yang menarik agar follower social media kita tidak jenuh dengan konten marketing yang itu saja, sesekali selipkan tips-tips yang berhubungan dengan kesehatan misalnya. Karena kita juga harus tahu tipe follower, harus faham apa yang mereka suka/tidak suka. Kemudian informasi apa saja yang layak mereka dapatkan, bila perlu buat topik menarik yang menjadi conversation topic yang akhirnya ada engagement dengan mereka. Misal topik makanan sehat atau cara tepat minum suplemen. Kita juga harus siap merespon setiap pertanyaan dari follower. Percuma saja kalau kita membuat topik tapi kita tidak interaktif dengan follower. Utamakan sharing, bukan jualan. Don't Hard Selling, Tell Stories Well. Beriklan di sosial media bisa juga melalui Facebook Ads atau Google Ads. Yang paling banyak memberi kontribusi pada CNI adalah Google Ads. Ini karena banyak orang yang mencari informasi lewat google, yang penting kreatif membuat keywords yang tepat. Demikian juga dengan Facebook Ads, beriklan disini kita bisa mengatur pembaca yang tepat sasaran, iklan juga bisa di share ke sosial media. 




sumber : FB Ani Berta
Hadirnya blog mempengaruhi keputusan seseorang untuk membeli sesuatu. Mereka lebih suka membaca pendapat orang lain daripada harus menerka sendiri seperti apa kira-kira produk yang akan dibeli. Untuk itu blogger mempunyai peranan dalam membuat konten yang baik agar blog yang kita miliki menjadi lahan informasi bagi orang lain dan menjadi lahan pendapatan tentunya. Bagaimana mengelola dan  memproduksi konten blog sebaik mungkin? Yuk, kita simak tips-tips dari Teh Ani Berta

Menciptakan konten memang gampang-gampang susah, rasa malas dan kurangnya motivasi adalah musuh saat kita ingin mulai menulis blog. Memang, untuk sukses ngeblog harus melalui proses kata Teh Ani. Kita harus menomorsatukan konten blog dengan sebaik mungkin. Pengalaman Teh Ani, dari konten lah ia menemukan celah. Awalnya Teh Ani menulis konten tentang perempuan, anak, juga tentang ibu secara sukarela, dan akhirnya Teh Ani mendapat honor dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tanpa diminta. Prestasi lain yang didapat Teh Ani dari hasil ngeblog adalah mendapatkan kesempatan mengelilingi 10 propinsi di Indonesia melalui Australian Aid, bekerjasama dengan Indosat mulai tahun 2010 hingga sekarang,dan baru-baru ini Teh Ani diundang sebagai pembicara di The ASEAN Work Life Balance Conference, di Kuala Lumpur.  

Sumber konten bisa kita dapatkan dari mana saja diantaranya dengan berbagi sumber informasi tempat menarik, tempat bersejarah dan peristiwa. Hal-hal kecilpun bisa menjadi konten, misalnya membuat cerita tentang angkutan antar daerah. Dengan membagi konten ada keuntungan yang di dapat penulis juga pembaca. Berbagi edukasi, background pendidikan jangan disia-sia kan, bisa dipakai untuk menambah konten di blog. Kemudian seandainya kita memiliki keahlian desain infografis, kita bisa membuat tutorialnya yang di posting di blog. Kalau kita mengikuti workshop, hasil wawancara dengan narasumber bisa menambah konten di blog, usahakan untuk mewawancari narasumber secara langsung, jangan sia-siakan kesempatan.  Tulisan dari hasil wawancara langsung akan berbeda hasilnya dengan tulisan yang lain. 

sumber: Ani Berta 

Berbagi opini, bisa dipakai untuk menambah konten di blog, misal menulis berita di televisi yang baru kita tonton, tapi perlu diingat, jangan semua berita yang ada di TV langsung diadopsi, sebagai blogger setiap berita yang kita dengar dan kita terima sebaiknya di verifikasi dahulu baru ditulis. Bila perlu cek ke teman-teman wartawan yang benar-benar terjun langsung meliput beita. Berita-berita yang diverifikasi akan lebih original. Menggali cerita dari narasumber kita harus bisa berdapatasi dan ikut serta menjadi bagian dari mereka. Bukan hanya acara talkshow di TV, cuma cerita-cerita sama teman yang awalnya ngobrol santai akhirnya bisa kita jadikan konten. Jangan sia2kan kesempatan guys..tulis apa saja yang kalian dengar, kalian lihat yg ada disekitar kita.  Konten yang lebih dalam dan berkualitas itu yang dicari.

Yang membuat konten blog lebih menarik apabila artikel yang kita tulis berbobot dan sesuai fakta, perkuat dengan data statistik atau sumber buku, hasil dari wawancara, juga sumber medianya. Data statistik bisa kita dapatkan dari instansi tertentu. Misal kita ingin menulis mengenai berapa banyak pelaku usaha di Indonesia, baik itu usaha kecil atau usaha besar, kita bisa meminta data tersebut ke Kementrian Koperasi dan UKM, atau ingin menulis mengenai angka kecelakaan lalu lintas, kita bisa minta datanya ke Departemen Perhubungan. Jadi tulisan kita tidak terksesan asal comot, tapi jelas sumber datanya.

Bagi blogger yang memiliki konten gado-gado di blog sebaiknya mempunyai blog lebih dari satu. Misalnya banyak menulis tentang makanan atau menulis mengenai pengalaman travelling, tulis di blog yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mem-branding diri, penguat kapasitas dan monetize. Apa itu monetize? 
Seru ya, dengan konten yang baik, artikel yang diperkuat dengan data, dan ujung-ujungnya menghasilkan uang.  Diperlukan strategi dalam membuat konten  seperti membuat jadwal secara rutin dan berkala, breakdown tema, manfaatkan waktu luang untuk membuat draft, bawa selalu catatan dan pulpen, tangkap momen berharga dimanapun kita berada, berfikir kritis, kreatif & mampu membuat opini yg inovatif, bertanggung jawab



Setelah posting artikel di blog, share link hasil karya lewat sosial media, tujuannya agar banyak yang berkunjung dan membaca blog kita, selain itu sering-sering juga  blogwalking ke blog teman karena selain merampingkan alexa rank juga untuk menambah networking dan silaturahmi. Konten yang kita tulis bisa juga dijadikan konten di twitter, tweet isi tulisan sambil menyisipkan link, ini juga bisa menambah jumlah pengunjung di blog dan bisa saja menambah jumlah follower twitter. Rajin meng-update blog dengan informasi yang bermanfaat karena kalau kita serius menekuni dunia blog, kita akan mendapatkan banyak peluang.  Kalau bukan kita sendiri yang menciptakan peluang, siapa lagi?  Pintar-pintarlah mencari celah .
























You Might Also Like

2 comments

  1. Terima kasih atas kehadirannya di acara ini ya Mba Tuty, semoga bermanfaat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 teh Ani, terima kasih juga udah sharing ilmu. Ditunggu kelas selanjutnya :-)

      Delete

Canva Magic Write