Akhir-akhir ini cuaca benar-benar tak menentu, kadang panas eh tiba-tiba dalam hitungan menit turun hujan. Saya yang sering bepergian menggunakan motor dan angkutan umum kadang merasa waswas saat di perjalanan, selain karena cuaca yang sulit ditebak juga karena kenyamanan berada didalam kendaraan umum. Sempat kepikiran pengen punya mobil sendiri, tapi dipikir-pikir beli mobil baru selain prosesnya agak rumit, terus belum tentu bisa langsung disetujui proses kreditnya kalau belinya nyicil. Padahal intinya karena uangnya nggak cukup hehe. Tapi kenapa nggak beli mobil bekas aja ya? Kira-kira aman nggak sih beli mobil bekas? Khawatir juga kan kalau lagi dipakai tiba-tiba mogok atau ada kerusakan yang kita sendiri nggak paham mengenai mesinnya.

Kekhawatiran memiliki used car akhirnya terjawab setelah mengikuti talkshow yang diadakan oleh Mobil123 Portal Otomotif No 1. Talkshow yang mengangkat tema "Mobil Bekas Solusi Kebutuhan Anda" berlangsung di The Hook Restaurant & Bar, Jumat 31 Maret 2017. Acara ini menghadirkan dua orang narasumber yakni Halomoan Fischer, COO Mobil 88 dan  Hendrik Wiradjaja, Deputy Marketing Director PT. Hyundai Mobil Indonesia.  Selain itu acara Mobil123 juga kedatangan tamu dari iCar Asia yatiu  Hammish Stone (Chief Executive Officer dari PT iCar Asia) dan Joe Dische (Chief Finance Officer dari PT iCar Asia).

foto: Mobil123, kiri-kanan: Joe Dische - Hendrik Wiradjaja - Halomoan Fischer - Hammish Stone

Indra Prabowo selaku Managing Editor Mobil123 dan Oto Spirit dan menjadi moderator di acara siang itu mengatakan mengapa mobil bekas diangkat sebagai tema talkshow kali ini. Menurut Pak Indra mobil bekas sampai saat ini masih banyak diminati, dan kalau kita bicara mobil bekas nggak ada matinya. Iya sih, meski mobil baru ada saja yang diluncurkan tetap saja mobil bekas nggak ditinggalkan. Orang-orang masih banyak memburu mobil bekas dengan pertimbangan budget yang sesuai dengan kantong. Makanya tema event Mobil123 kali ini mengenai mobil bekas agar masyarakat lebih cerdas saat memilih mobil bekas. Di ASEAN, Indonesia termasuk pasar terbesar untuk mobil bekas.

Foto: Mobil123 Indra Prabowo, Managing Editor Mobil123 & Oto Spirit

Halomoan Fischer, selaku Chief Operating Officer COO Mobil88 yang menjadi narasumber  pertama memaparkan mengapa orang memilih mobil bekas? Menurut pak Halomoan orang memilih mobil bekas karena:

Harga lebih murah. Jelas sekali memang perbedaan harga mobil baru dengan mobil bekas, yang angkanya lumayan bagi yang memiliki uang pas pasan.

Kendaraan bisa langsung dipakai. Enaknya kalau beli mobil bekas kita bisa langsung pakai karena begitu dibayarkan mobil sudah jadi hak milik dan bisa langsung jalan. Beda dengan beli mobil baru yang begitu dibayar mobil nggak bisa langsung dipakai, kita harus menunggu dalam hitungan hari bahkan harus indent dalam hitungan bulanan. Belum lagi kita harus menunggu nomor plat, urusan STNK, dan dokumen-dokumen lain. Lama kan!

Tingkat depresiasi lebih rendah. Penurunan harga mobil bekas yang lebih rendah menjadi keunggulan dalam membeli mobil bekas. Biasanya sih ditahun pertama mobil bekas sudah turun harga dan penurunannya lebih besar apalagi di tahun-tahun berikutnya. Dan ini yang membuat konsumen yang ingin memiliki mobil jadi termotivasi untuk membeli mobil bekas.

Foto: Mobil123

 Pasar mobil bekas memang menarik, apalagi harga yang ditawarkan bervariasi. Tetapi sebaiknya kita lebih teliti memilih mobil bekas sebelum melakukan pembayaran. Bagaimanapun yang namanya beli mobil bekas tetap ada risikonya. Apa saja risikonya?

Mobil disita. Disini kita dituntut untuk lebih teliti dan cerdas membeli mobil bekas, karena kalau kita membelinya dari sumber yang tidak dapat di percaya bisa jadi mobil yang kita beli ternyata tersangkut kasus hukum, seperti kasus kriminal, kasus penggelapan. Alhasil mobil bakal disita oleh pihak yang berwenang. Jadi usahan untuk tau history mobil bekas yang kita beli.

Kerugian material. Jangan sampai setelah membeli mobil bekas kita mengalami kerugian material yang lebih banyak. Di cek terlebih dahulu apakah kondisi mesinnya masih oke, pernah mengalami kecelakaan seperti tabrakan atau enggak, pernah mengalami bencana misal terendam banjir yang dapat merusak struktur mobil. Gawat kan kalau pas mobil di tangan kita ternyata banyak biaya perbaikan. Bahkan kalau di jual lagi harganya  bisa jatuh alias semakin rendah.

Ancaman keselamatan. Seperti uraian diatas mengenai kondisi mobil yang kita beli, kerusakan-kerusakan yang tidak kita ketahui bisa mengancam keselamatan kita saat mengendarai mobil bekas yang dibeli.

Tidak bisa Bea Balik Nama (BBN). Karena tidak mengetahu history mobil bekas yang tersangkut masalah hukum, akan susah untuk mengurus Bea Balik Nama (BBN). Mobil bekas biasanya terekam historicalnya, beda dengan mobil baru yang belum ada historicalnya.

Ancaman Pidana 6 tahun. Sesuai dengan pasal  263 dan 264 KUHP dimana akan dilakukan tindak pidana jika ditemukan pemalsuan dokumen. Untuk itu sebaiknya cek juga dokumen nya ke Samsat biar kita nggak tertipu.

Pak Halomoan juga membagikan tips mengenai mobil bekas itu terawat atau enggak di tangan pemakai sebelumnya. Lihat saja isi dalam mobilnya apakah wangi, setirnya masih bagus, kemudian jok mobil juga bersih. Kalau mobilnya bau dan jok juga kotor bekas tumpahan air atau noda lainnya berarti pemakai mobil sebelumnya tidak pintar merawat mobil, ini harus jadi pertimbangan. Di Mobil 88 sendiri salesnya nggak menutupi keadaan mobil bekas yang sebenarnya. Ada beberapacheck point juga yang harus dilalui sebelum mobil dijual, ini demi kenyamanan pembeli.

Foto : Mobil123

Hendrik Widjaja selaku  Deputy Marketing Director PT. Hyundai Mobil Indonesia (HMI) sebagai narasumber kedua siang itu menjelaskan mengenai visi dan misi AutoSAFE Hyundai Used Car. Visi dari Hyundai AutoSAFE adalah memberikan rasa aman pada pelanggan akan resale value used car HYUNDAI ( trusted and safe). Visi ini lebih meyakinkan kepada konsumer agar tidak khawatir mobil bekas yang dibeli dan jika dijual lagi harganya menjadi jatuh atau lebih rendah. Sedangkan misi dari Hyandai AutoSAFE sendiri adalah: Meningkatkan resale value used car Hyundai, Mendukung Penjualan Kendaraan Baru (Trade In Program), Sebagai price setter untuk harga pasar used car Hyundai, Memberikan pilihan alternatif yang baik bagi konsumen yang menginginkan used car Hyundai.

Menurut Pak Hendrik membeli mobil bekas itu susah-susah gampang, apalagi bagi orang awam. Segmen mobil baru tidak bisa disamakan dengan segmen mobil bekas. Dan nggak selamanya orang yang beli mobil bekas adalah orang-orang yang tidak mampu beli mobil baru. Karena justru orang-orang yang mampu ini membeli mobil bekas kemudian di percantik dan dijual lagi, jadi lebih mengarah ke bisnis.

Di Hyundai AutoSAFE sendiri setiap mobil bekas Hyundai sebelum dijual akan diperbaiki terlebih dahulu dan spare part yang sudah rusak akan diganti dengan spare part asli Hyundai, gunanya untuk menjaga kualitas mobil Hyundai tersebut. Hyundai juga ada penawaran Buy Back Guarantee tanpa batasan waktu, ini keuntungan kalau membeli mobil bekas Hyundai. Pelayanan yang diberikan Hyundai ini diberikan agar konsumen yang menggunakan used car Hyundai nggak merasa tertipu saat membeli mobil bekas di Hyundai. Hyundai selalu menjaga kualitas setiap mobil bekas yang di jual ke pasar.

Terakhir  pak Hendrik berpesan agar lebih teliti beli mobil bekas dari orang lain, harus cek dan ricek, jangan sampai seharusnya untung membeli mobil bekas malah jadi buntung.