Selera Tingkat Kematangan Daging Steak

Steak. Sumber: Canva  H ai gaes, suka makan daging sapi steak? Pasti suka dong. Memanggang daging itu bagi kebanyakan kita orang Indonesia a...

Daging Steak
Steak. Sumber: Canva 

Hai gaes, suka makan daging sapi steak? Pasti suka dong. Memanggang daging itu bagi kebanyakan kita orang Indonesia adalah sesuatu yang mevvah atau kalau mau dibilang humble, sesuatu yang spesial gitu lah. Memanggang daging bisa dijadikan sebuah momen untuk berkumpul bersama dalam acara keluarga atau bersama teman dan kolega. Hampir seperti kebiasaan warga dunia sih sebenarnya. Berkumpul saat memanggang daging atau saat menyiapkan makan bersama menjadi sesuatu bisa menghubungkan rasa saling mutual yang memberikan kenyamanan saat berkumpul bersama dan berbagi makanan. Tapi perlahan kegiatan seperti ini tidak hanya berlangsung di lingkungan rumah saja. Saat ini sudah bisa menikmati sajian daging panggang bersama hanya dengan cukup datang ke restoran yang khusus menyajikan daging steak.


Secara umum memanggang daging di Indonesia lebih sering dilakukan dengan memotong kecil-kecil setiap bagian daging kemudian ditusuk ke batang bambu menjadi sate bukan dalam potongan besar. Namun hal ini merupakan soal kebiasaan saja sih sebenarnya. Siapa disini yang suka makan sate atau daging panggang seperti steak? Selera setiap orang pasti berbeda ya kan. Walaupun begitu penyuka daging panggang juga masih memiliki selera yang berbeda dengan tingkat kematangannya lho. Nah, berikut ini beberapa tingkat kematangan daging steak menurut selera lidah orang Indonesia yang disukai maupun tidak disukai. Dua hal yang pasti adalah daging matang dan daging mentah. Daging mentah adalah daging yang belum melalui proses apapun setelah dipotong Walaupun sudah dimarinasi dan belum tersentuh panas pembakaran dari wajan atau api.


Untuk kematangan daging bisa dibedakan dalam beberapa klasifikasi seperti di bawah ini :

1. Rare

2. Medium Rare

3. Medium

4. Medium well

5. Well done

6. Overcook


1. Rare

Daging dalam kematangan rare bisa dibilang memiliki kematangan 20 persen saja. Kalau menurut lidah orang Indonesia masih dibilang mentah ya. Tapi masih ada yang suka juga sih tapi sedikit. Karena yang matang hanya sisi luar saja dan tipis sekali, sementara sebagian besar daging masih berwarna merah segar.


2. Medium Rare

Tingkat Kematangan Daging Steak
Medium Rare. Sumber: Canva 

Medium rare setingkat lebih matang dari Rare, buat lidah orang Indonesia masih masuk untuk dikunyah dalam mulut. Karena terasa sedikit lunak atau lembut. 40 persen daging sisi luar matang dan di tengah juga masih ada daging yang berwarna merah.

3. Medium

Medium lebih banyak disukai dan terasa pas dilidah orang Indonesia. Kematangan daging sisi luar hingga 50 persen. Setengah matang, namun begitu tidak banyak yang menyukai kalau daging masih setengah matang. Masih terasa daging mentah.


4. Medium well

Bisa dibilang matang, sisi luar matang hingga 75 persen. Dan lebih banyak disukai lidah orang Indonesia. Karena lebih mudah untuk dikunyah dan ditelan. Bagi kebanyakan orang Indonesia tingkat kematangan Medium well ini sering dipilih.


5. Welldone


Tingkat Kematangan Daging Steak
Welldone. Sumber: Canva 

Masak sempurna, 90 persen daging sudah matang, sisi luar dan dalam daging sudah berwarna kecoklatan. Bagi kebanyakan orang Indonesia ini juga jadi idola penikmat daging panggang. Karena daging terasa lebih nikmat dan lezat.


6. Overcook 

Tingkat kematangan melebihi ambang batasnya, atau terlalu matang. Meski masih bisa dimakan namun kurang nikmat. Daging sisi luar hingga kedalam berwarna gelap kecoklatan dan kurang disukai untuk daging yang terlalu matang seperti ini.


Soal kematangan daging merupakan ukuran seberapa besar orang menikmati makan daging sesuai lidah dan kemampuan mengunyah daging dalam mulut. Sebab pengaruh kesehatan juga menentukan kenikmatan memakan daging. Bagaimana jika mulut dalam keadaan sariawan, pasti saat makan daging tidak akan bisa menikmatinya bukan. Maka dari itu kenikmatan sesungguhnya adalah kesehatan yang kita miliki saat ini. Memakan daging juga merupakan cara agar tubuh menjadi sehat. Kandung protein dan gizi yang sangat baik ada pada daging. Bahkan dalam setahun sekali minimal orang harus makan daging. Karena jika tidak tubuh pasti akan memiliki kondisi yang kurang akan gizi.


Daging bisa memenuhi kebutuhan nutrisi baik untuk tubuh. Namun juga tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan. Karena akan meningkatkan obesitas yang menyebabkan kegemukan dan membuat tubuh juga terganggu kesehatannya. Jadi yang bijak ya dalam mengkonsumsi daging. Kita wajib menyesuaikan makanan yang masuk dalam tubuh kita sendiri. Karena ada pepatah makanlah makanan yang menyehatkan sesuai kebutuhan. Jangan sampai makan makan obat supaya sehat.


Kalau bicara selera pribadi, saya sendiri kurang banyak makan daging seperti sate. Tapi setiap setahun sekali pasti makan sate daging. Karena sajian makanan berbahan daging saat ini juga sudah banyak pilihan, seperti bakso. Tapi saat ingin makan daging saya memilih datang ke resto yang bisa menyediakan daging dengan kematangan yang sesuai selera saya. Makan di Holycow atau steak hotel by Holycow jadi pilihan yang tepat deh. Saya pun bisa memesan daging sesuai kemampuan lidah dan mulut saya mengunyah daging. Selain kematangan yang bisa saya pilih, pilihan sausnya juga enak banget.








You Might Also Like

0 comments

Canva Magic Write