Jakarta
Museum DPR RI
Ruang Sidang Paripurna
Tur ke Museum DPR RI
Sunday, March 19, 2017Jakarta adalah kota yang paling padat dan tersibuk di Indonesia. Ibukota negara Indonesia ini bisa dibilang tak pernah tidur, denyut kehidupan di Jakarta berlangsung 24 jam. Saya sebagai warga Tangerang yang sering mondar-mandir Jakarta, benar-benar merasakan denyut jantung Jakarta. Berangkat pagi menuju Jakarta, jalanan sudah mulai padat. Begitu juga saat jam pulang kerja balik dari Jakarta menuju Tangerang, sampai malam haripun Jakarta tetap ramai, ditandai dengan banyaknya kendaraan yang masih hilir mudik di jalanan. Ya, Jakarta memang menjadi pusat pemerintahan negara, juga pusat bisnis. Hampir sebagian besar kebutuhan hidup dapat terpenuhi di Jakarta.
Di setiap negara biasanya ibukota negara menjadi destinasi populer, sebut saja Tokyo, Paris, dan Beijing. Meskipun Jakarta tak sepopuler Bali di mata wisatawan mancanegara, tapi Jakarta tetap saja menjadi gerbang utama masuk ke Indonesia. Karena untuk menuju lokasi-lokasi wisata di daerah-daerah lain di Indonesia, beberapa penerbangan harus transit dulu di Jakarta. Bahkan bagi pelancong yang ingin menikmati kota Jakarta banyak Hotel di Jakarta yang bisa dipilih untuk tempat menginap. Dan jika ingin mengitari tempat-tempat asik buat hang out di Jakarta atau sekadar ingin tahu situs sejarah yang ada di Jakarta, bisa juga sewa mobil di Jakarta untuk memudahkan menjangkau setiap sudut Jakarta.
Bagi para pelancong domestik maupun internasional yang ingin mengetahui sejarah Indonesia, masih banyak tempat-tempat di Jakarta yang memiliki nilai sejarah. Misalnya Monumen Nasional (Monas), ikon yang terkenal di Jakarta ini didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Monas juga difungsikan sebagai museum yang didalamnya berisi diorama perjuangan rakyat Indonesia serta relief sejarah Indonesia. Itu baru Monas loh, belum tempat bersejarah yang lain.
Bicara museum, baru-baru ini saya mendapat kesempatan mengikuti tur parlemen dan tur ke museum DPR RI Jakarta. Senang pastinya, karena baru kali ini saya masuk gedung tempat para wakil rakyat bekerja. Saya kira yang namanya gedung parlemen isinya ruang kerja para wakil rakyat saja, ternyata ada museumnya juga yaitu Museum Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
patung IKATAN |
Oh ya, sebelum memasuki gedung DPR/MPR RI kita bisa melihat patung IKATAN yang dibuat oleh But Mochtar pada tahun 1976. Patung ini memiliki filosofi penjelmaan manusia Indonesia yang hakiki, aspirasi maupun harapan rakyat disampaikan lewat lembaga perwakilan rakyat. Patung ini juga melambangkan dimensi waktu yang terjalin erat, perjalanan yang ditempuh rakyat Indonesia dari masa lalu, masa kini dan masa mendatang.
Museum DPR RI terletak di lantai 2 gedung Nusantara. Seperti museum-museum lainnya, didalam Museum DPR RI berisikan koleksi-koleksi berupa naskah, barang, dan foto-foto yang berkaitan dengan dengan parlemen, mulai dari jaman penjajahan sampai proses pembentukan KNIP serta kegiatan-kegiatan DPR RI sejak dimulainya pemerintahan tahun 1945.
Untuk masuk ke Museum DPR RI harus mengikuti beberapa prosedur, diantaranya harus mengirimkan Surat Permohonan Kunjungan Studi yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal DPR RI. Waktu dan jam untuk berkunjung juga dibatasi, hanya hari Senin sampai Kamis jam 09.00 - 12.00. Jadi Museum DPR RI hanya dibuka pada saat-saat tertentu saja, seperti kunjungan studi siswa, mahasiswa, juga delegasi luar negeri hingga duta besar.
Ruang Sidang Paripurna |
Selain tur ke Museum DPR RI, saya dan peserta lainnya juga berkesempatan untuk masuk ke Ruang Sidang Paripurna. Ruangan ini lah yang biasa dipakai untuk pelantikan Presiden, Wakil Presiden, dan Anggota DPR RI.
Gagasan untuk mendirikan museum DPR RI datang dari pimpinan DPR RI periode 1987-1992 yaitu M Kharis Suhud dan wakilnya Saiful Sulun dan Dr.HJ.Naro, SH. Awalnya bernama Yayasan Museum DPR RI yang diketuai oleh Jailani (Jhony) SH.
Didalam museum kita akan melihat foto bendera-bendera partai peserta pemilu dari tahun ke tahun. Saya sampai mikir gimana cara mengingatnya, saking banyaknya bendera partai yang dipajang dalam bentuk figura. Periodesasi DPR juga bisa kita lihat jelas disini, dan setiap periode punya sejarah, latar belakang politik, dijelaskan juga berapa jumlah anggota dan fraksi DPR pada masing-masing periode, ditambah lagi dengan foto-foto ketua parlemen.
Gagasan untuk mendirikan museum DPR RI datang dari pimpinan DPR RI periode 1987-1992 yaitu M Kharis Suhud dan wakilnya Saiful Sulun dan Dr.HJ.Naro, SH. Awalnya bernama Yayasan Museum DPR RI yang diketuai oleh Jailani (Jhony) SH.
Didalam museum kita akan melihat foto bendera-bendera partai peserta pemilu dari tahun ke tahun. Saya sampai mikir gimana cara mengingatnya, saking banyaknya bendera partai yang dipajang dalam bentuk figura. Periodesasi DPR juga bisa kita lihat jelas disini, dan setiap periode punya sejarah, latar belakang politik, dijelaskan juga berapa jumlah anggota dan fraksi DPR pada masing-masing periode, ditambah lagi dengan foto-foto ketua parlemen.
Selain itu perlengkapan sidang yang dipakai pimpinan DPR RI dari masa KNIP sampai dengan DPR masa orde baru juga dipajang disini, mulai dari palu, kursi, proyektor, telepon, kamera, bahkan tempat air minum yang digunakan oleh Presiden, Wakil Presiden, Pimpinan MPRS dan DPR juga ada.
Puas rasanya bisa tahu perjalanan sejarah DPR setiap periode nya, semasa sekolah cuma bisa mendengar penjelasan guru dan dari buku pelajaran saja. Teman-teman sekali kali boleh lah tur ke Museum DPR RI ini, agar kita tak melupakan sejarah dan bisa menceritakannya kembali kepada generasi kita.
17 comments
Nah ini yang paling aku suka, sembari maen sembari belakar. Jadi tahu banyak tentang museumnya nih, meskipun belum kesana. Tapi tetap pengen kesana biar bisa lihat secara langsung..he
ReplyDeleteItu, proyektornya unik ya, Mba. Ternyata dulu seperti itu :)
Iya mas..masih banyak barang-barang unik lainnya, ntar foto-fotonya mau ditambahin lagi h :)
Deletebaru tahu kalau di gedung itu ada museum nya mbak hehe
ReplyDeletekirain cuma ruang kerja para wakil rakyat aja...ada tiket masuknya kah? atau gratis?
Nggak pakai tiket masuk sewaktu saya kemarin ikut rombongan, kalau mau masuk ikut prosedur seperti yang saya gulis di atas mbak :)
DeleteMbak ini terbuka buat umumkah?
ReplyDeleteKalau ke sana reservasi dulu atau lansgung datang aja?
Anak2 boleh masuk?
Bukanya kapan waktunya?
#nodongpertanyaan hehe
Harus buat permohonan dulu mbak seperti yang saya tulis di atas
DeleteWaah aku baru tau ada museum DPR ini mba.. Bersejarah bgt koleksinya.. Tapi gak bisa ke sana perseorangan ya mba, mesti rombongan ya?
ReplyDeleteIya mbak, biasanya rombongan :)
DeleteWaaah senangnya mbak Tuty bisa tur ke museum DPR RI. Ada keinginan menjadi anggota DPR RI Mbak? ehhee,
ReplyDeleteWah, nggak ada keinginan sama sekali mbak hehe
DeleteSaya beberapa kali masuk ke Gedung Nusantara tapi saya baru tau kalo ada museum nya Mba :D
ReplyDeleteMudah2an Mba Tuty menulis lanjutan ceritanya. Saya masih penasaran dengan isinya di bagian lain.
Iya teh, mau nambahin foto-fotonya juga nih :)
DeleteHi Mbak tuty baru Kali ini mampir, blog nya kece banget, prestasi nya banyak. Aku juga baru tau di gedung DPR MPR ada museum pdhl udh beberapa x janjian wwcr narsum di sana. Tinggal in jejak ya www.aliaef.com
ReplyDeleteMakasih udah mampir di blog saya mbak :)
Deleteasyik juga ya mbak bisa jalan2 ke museum DPR RI , banyak sejarah yg bisa dipelajari disana
ReplyDeleteIya betul mas Ahmad
Deleteahok ada disana ga ya, hhhe
ReplyDelete