Pages

  • Home

travel beauty


Guys, apa olahraga favorit kalian semasa sekolah? Kalau saya suka nya main softball, tenis meja, dan bulutangkis. Di Sekolah Dasar kelas 6 SD saya pernah mewakili sekolah mengikuti Porseni dan berhasil meraih perak. Senangnya waktu itu, selain banyak teman dari berbagai daerah juga bisa jadi juara. Sekolah bangga, orangtua juga bangga pastinya. Makanya saya suka banget kalau anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar sudah punya kemauan untuk mengikuti berbagai kegiatan olahraga. 


Para peserta Sinar Mas Land Mencari Juara 2019 

Beberapa waktu lalu senang sekali saya mendapat kesempatan nonton langsung Audisi Bulutangkis Sinar Mas Land Mencari Juara 2019 di Candra Wijaya International Badminton Center (CWIBC), Tangerang. Ini pertama kalinya juga saya memasuki stadion ini. Mendengar nama stadion bulutangkis ini, pikiran saya langsung mengingat kembali sang juara kebanggaan Indonesia peraih medali emas Olimpiade Sydney Tahun 2000 kategori Ganda Putera dan Juara Dunia tahun 1997.  Yups, Candra Wijaya. Idola saya yang satu ini sudah menjadi pelatih di klub badminton bekerjasama dengan Daihatsu. 


Happy bisa menginjakkan kaki di CandraWijaya International Badminton Center  

Sinar Mas Land Mencari Juara 2019 merupakan salah satu agenda dari program SATU BSD (Silaturahmi Antar Umat Berdikari, Sehat dan Damai). Kegiatan ini diharapkan dapat membangun kekeluargaan dan solidaritas masyarakat di sekitar kawasan BSD City mulai dari usia anak-anak melalui bidang olah raga. 



By the way, audisi bulutangkis yang saya tonton dalam rangka mencari 10 orang juara untuk mendapatkan beasiswa pelatihan bulutangkis Sinar Mas Land (SML) Mencari Juara 2019 yang akan langsung dilatih oleh Candra Wijaya selama 1 tahun. Ajang ini diadakan untuk anak-anak Sekolah Dasar usia 8-11 tahun.



Ajang pencarian bakat bulutangkis ini sudah berlangsung sejak 16 Oktober lalu dan tanggal 16 November 2019 kemarin merupakan acara puncak atau penentuan pemenang. Anak-anak yang bertanding merupakan anak-anak sekolah yang berlokasi di BSD City dan sekitarnya. Tepatnya ada empat wilayah yakni Cisauk, Pagedangan, Serpong dan Serpong Utara. 


Audisi Bulutangkis Sinar Mas Land Mencari Juara 2019 

Akhirnya setelah melewati seleksi selama 1 bulan dan bersaing dengan 1200 orang siswa siswi Sekolah Dasar di kawasan BSD City dan sekitarnya, 10 orang yang berhak menjadi juara telah dipilih. Ke-10 penerima beasiswa diantaranya Muhammad Rizky Fahreza – SD Negeri Setu, Richard Fraderic Ghani – SD Negeri Jelupang 02, Kenan Athaya Celio – SD Negeri Rawa Buntu 01, Maudina Nur Wellyandari – SD Negeri Cicalengka, Rafa Herdian Sanjaya – SD Negeri Lengkong Gudang, Muhammad Raffa A Nugroho – SD Negeri Batan Indah, Fernando Rodriguez Sitanajah – SD Negeri Cilenggang 02, Wildan Nurazzis – SD Islam Terpadu Annajah, Almer Haidar Santosa – SD Negeri Lengkong Wetan 02 dan Muhammad Al Nur – SD Negeri Rawa Buntu 03.

Candra Wijaya dan salah satu pemenang

P
ara pemenang selain mendapatkan hadiah berupa pelatihan bulutangkis selama satu tahun di DCWIBC serta dibimbing (mentoring) oleh Candra Wijaya dan tim pemandu bakat bulutangkis. Kesepuluh penerima beasiswa juga diberikan uang saku selama proses pelatihan berlangsung. 



Penyerahan medali oleh Wakil Walikota TangSel kepada para pemenang

Saya terharu banget saat anak-anak ini menerima penghargaan sekaligus ada orangtua yang menyaksikan. Mata mereka sangat berbinar, ada kebanggaan menjadi anak berprestasi di lapangan. Turut hadir Dhony Rahajoe Managing Director President Office Sinar Mas Land, juga Benyamin Davnie Wakil Walikota TangSel yang turut  memberikan penghargaan sekaligus wejangan agar anak-anak nggak hanya berprestasi di lapangan tapi juga berprestasi di sekolah.


10 pemenang Sinar Mas Land Mencari Juara 2019 yang berhak mendapatkan beasiswa 

Yeay, selamat buat adik-adik semua semoga jejak prestasi yang kalian ukir menjadi pemicu semangat untuk terus maju. 




Share
Tweet
Pin
Share
No Comments

olahraga
Berolahraga adalah salah satu kegiatan yang banyak dilakukan orang-orang untuk menjaga kesehatan. Melakukan kegiatan ini juga ditunjang dengan baju olahraga . Menggunakan pakaian yang dikhususkan untuk berolahraga memang dianjurkan, agar olahraga bisa berjalan dengan aman dan juga nyaman.

Merawat Baju Olahraga

Pakaian olahraga itu sendiri sebenarnya membutuhkan perawatan atau perlakuan tertentu dalam proses mencuci. Pakaian khusus untuk olahraga tentu akan basah oleh keringat. Apalagi jika aktivitas olahraga dilakukan di luar ruangan, tentunya ada banyak debu dan juga kotoran lainnya yang menempel.
Untuk mencuci baju olahraga ini dengan cara tepat dan benar tidak begitu sulit. Terdapat langkah-langkah mudah yang bisa kita lakukan, ini dia beberapa diantaranya :

1. Jangan Menaruh Baju Begitu Saja

Setelah melakukan aktivitas olahraga, jangan menaruh baju yang masih dengan bau keringat di dalam keranjang atau menggeletakkan begitu saja. Hindari untuk mencampurnya dengan baju-baju kotor lain. Kita bisa segera merendamnya atau mencucinya, jika tidak baju bisa menjadi sarang atau tempat tumbuhnya bakteri dan kuman.

2. Rendam Kurang Lebih Selama 30 Menit

Sebaiknya kita merendam baju olahraga yang kotor kurang lebih selama 30 menit. Bisa memakai detergent yang biasa digunakan atau memakai larutan air dan cuka. Larutan tersebut bisa membunuh bakteri dan mengatasi bau keringat tidak sedap. Hati-hati jika baju ternyata mudah luntur, hindari untuk mencampurkannya dengan baju warna putih dan lainnya.

3. Selalu Cek Label Baju

         Agar lebih aman, untuk info pencuciannya selalu cek label baju kita punya. Ada yang lebih baik dicuci dengan cara dikucek memakai air dingin (tidak menggunakan mesin cuci). Ada pula yang bisa memakai mesin cuci tetapi dengan pengaturan tertentu. Air panas memang bisa berguna untuk membunuh bakteri, namun serat pada baju bisa rusak jika dicuci memakai air panas.

sumber: freepik


4. Jemur di Bawah Terik Matahari

Setelah selesai mencuci dan membilas pakaian olahraga, segeralah jemur di bawah sinar matahari. Panas dari matahari bisa membuat baju lebih cepat kering dan juga dapat melindungi pakaian olahraga dari lembap dan bau tidak sedap atau bau apek.

Kita bisa menjemurnya langsung atau dengan digantung pada tali jemuran atau juga bisa memakai gantungan baju. Pakaian olahraga yang sudah selesai dipakai memang lebih baik agar segera dicuci. Jangan malah dibiarkan menumpuk atau digeletakkan begitu saja.

5. No Setrika

Ada beberapa jenis bahan baju olahraga yang tidak perlu disetrika, misalnya baju untuk senam. Cukup rapikan atau dihaluskan dengan tangan setelah diangkat dari jemuran. Lalu lipat dan simpan di dalam lemari pakaian.

Tidak perlu menyimpan pakaian senam dengan cara digantung, karena pada bagian bahu akan menahan beban baju senam, sehingga bagian bahunya akan lebih mudah molor.
Itu dia beberapa cara mudah untuk merawat baju olahraga. Sebenarnya cara merawat pakaian untuk olahraga ini sangatlah mudah, Anda hanya perlu lebih teliti dan cermat agar pakaian Anda bisa lebih awet.
Jika pakaian olahraga sudah rusak dan ingin membeli yang baru, kita bisa membelinya di Bukalapak. Marketplace satu ini menyediakan banyak pilihan pakaian olahraga dengan beragam jenis bahan dan juga model. Kita juga bisa memilih range harga yang diinginkan sehingga bisa disesuaikan dengan budget yang dimiliki.
Selain pakaian untuk olahraga, Bukalapak juga mempunyai banyak pilihan alat fitnes tentu ini akan membuat kita semakin semangat lagi dalam berolahraga. Apalagi di Bukalapak memiliki pilihan metode pembayaran yang beragam, hal ini akan membuat belanja semakin cepat dan mudah.   




Share
Tweet
Pin
Share
15 Comments


Holaa.. guys setelah melewati euforia Asian Games 2018, Oktober mendatang kita akan meneruskan semangat Asian Games ke 18 dengan menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018 yang akan digelar pada tanggal 6-13 Oktober 2018. Perhelatan ini akan diadakan di Jakarta, tepatnya di Gelora Bung Karno, Jakarta International Velodrome dan JIExpo Kemayoran. Penyelenggaraan Asian Para Games sendiri dikelola oleh INAPGOC.

Asian Para Games adalah pesta olah raga penyandang disabilitas tingkat Asia. Ini pertama kalinya loh guys Indonesia menjadi tuan rumah pesta olah raga difabel di tingkat Asia. Indonesia menjadi tuan rumah ketiga Asian para Games yang pertama kali diadakan di Guangzhou Cina pada atahun 2010 dan yang kedua diadakan di Incheon Korea Selatan pada tahun 2014. Pembukaan Asian Para Games akan digelar pada Sabtu, 6 Oktober 2018 pukul 19.00-21.00 WIB dan ditutup dengan upacara penutupan pada 16 Oktober 2018.

Harapan kita semua pasti sama, kita pengin perhelatan Asian Para Games bisa sukses seperti Asian Games 2018. Begitu pula dengan harapan pemerintah, Asian para games bisa sukses mendulang prestasi. Pemerintah berharap bisa meraih 4 sukses, yakni: sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses administrasi, dan sukses legacy. 


Sudah ada 3.886 atlet dari 42 negara yang sudah terdaftar sebagai peserta. Dari jumlah itu, 300 di antaranya adalah atlet dari Indonesia. Ada 18 cabang olahraga yang dipertandingkan dengan 568 nomor. Sebagai perbandingan, Asian Games 2018 mempertandingkan 40 cabang olahraga dengan 463 nomor. Banyaknya nomor per tiap cabang olahraga disebabkan karena para games punya nomor berbeda untuk mengklasifikasikan atlet sesuai latar belakang fisiknya. Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan adalah: panahan, atletik, badminton, boccia (olah raga khusus penyandang disabilitas) , bowling, catur, balap sepeda, goal ball, judo, bowling lapangan, angkat besi, shooting, renang, tenis meja, voli duduk, basket kursi roda, panahan kursi roda, dan tenis kursi roda. 

Wisma para atlet sudah dibuka secara resmi pada tanggal 1 Oktober 2018 dan siap menerima para tamu negara-negara se-Asia. Bahkan, ada satu negara yang akan tiba tanggal 29 September yaitu Bahrain. Wisma para atlet menyediakan 3.500 unit dengan pengaturan dua orang per kamar jika menggunakan kursi roda dan tiga orang per kamar untuk atlet dan ofisial tanpa kursi roda. 

Mengenai venue persiapannya sudah memasuki tahap akhir nih. INAPGOC menyiapkan 19 venue untuk 18 cabang olahraga karena paracycling menggunakan dua venue. Dari seluruh venue yang digunakan, delapan diantaranya di kawasan GBK. Secara keseluruhan venue sudah siap digunakan tetapi perlu penambahan fasilitas terutama untuk pengguna wheelchair.  Antara lain ramp, toilet portable, panggung penonton wheelchair. Persiapan sampai saat ini masih dalam proses pabrikasi karena semuanya nanti bersifat temporer dan setting tidak membutuhkan waktu yang lama. 

INAPGOC bekerjasama dengan Kementrerian Sosial telah merekrut relawan untuk Asian Para Games dan telah dilakukan simulasi pendampingan penyandang disabilitas di lokasi-lokasi penyelenggaraan, sekaligus melakukan penilaian aksesibilitas setiap arena. Kegiatan ini ditujukan agar para peserta memahami dan mempraktikkan cara pendampingan penyandang disabilitas netra, rungu, daksa, grahita, dan mental. Dari simulasi tersebut, para koordinator lebih mampu memahami tantangan, diskriminasi, dan stigmatisasi yang dialami penyandang disabilitas. Ini sangat penting karena kita harus memberikan pelayanan khusus yang optimal bagi para atlet, ofisial, dan penonton Asian Para Games 2018. Kita tunjukkan pada dunia bahwa kita mampu menjadi negara ramah disabilitas dan siap untuk menjadi tuan rumah event-event skala internasional berikutnya. 

Bicara disabilitas memang harus diakui bahwa di negara kita fasilitas untuk penyandang disabilitas belum semaju negara lain seperti Singapura dan Jepang. Dimana penyandang disabilitas mendapatkan fasilitas umum yang mendukung pergerakan mereka. Tapi Indonesia mulai mengarah kesana walaupun banyak yang harus dikerjakan. Nantinya saat Asian Para Games berlangsung, di kawasan GBK para pengunjung dapat memanfaatkan shuttle bus yang berhenti di 8 halte yang ada di setiap venue di dalam GBK. Bus gratis ini beroperasi jam 07.00-21.00, jadi ayo kita manfaatkan transportasi umum. Ayo Naik Bus! Selain itu INAPGOC bekerja sama dengan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) DKI menyediakan 35  unit motor roda tiga untuk mengantarkan pengunjung disabilitas yang berkursi roda dari venue ke venue di dalam area GBK.

Ayo Naik Bus
Sebagai pengunjung kalau sudah disediakan transportasi berupa shuttle bus sebaiknya kita manfaatkan ya guys, untuk mengurangi kemacetan saat event berlangsung. Sudah semestinya kita memberikan dukungan yang sama kepada Asian Para Games. Kesuksesan penyelenggaraan Asian Games di bidang transportasi merupakan kerjasama antara INASGOC , Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah, Kepolisian, PT Jasa Marga, Trans Jakarta dan warga Jakarta juga Palembang yang secara aktif berkontribusi mengurangi kemacetan dengan skema ganjil genap dan mengganti moda transportasi dari kendaraan umum ke transportasi umum. 

Ajang Asian Para Games juga menjadi kesempatan bagi kita untuk lebih ramah kepada penyandang disabilitas mengingat fasilitas umum belum seperti yang diharapkan.. Mungkin selama ini sudah dilaksanakan , tapi kalau ada kesempatan meningkatkannya kenapa tidak kita coba lakukan. Usaha yang bisa kita lakukan adalah Memahami Fasilitas Transportasi dan Lalu Lintas Yang Ramah Untuk Penyandang Disabilitas Asian Para Games 2018.

Setidaknya saat menggunakan angkutan umum dan fasilitas umum, kita memberikan kesempatan kepada para penyandang disabilitas, kalau bisa membantu. Sebagai tuan rumah yang baik kita harus memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan. Sebenarnya banyak dari Penyandang Disabilitas adalah individu mandiri yang mampu berkegiatan seperti orang lain, buktinya bisa bertanding di Asian Para Games, tapi apabila kita bisa memberikan kemudahan lebih, bukannya lebih baik?



Share
Tweet
Pin
Share
37 Comments
Allianz Ecopark Ancol

Menumbuhkan kebiasaan baik untuk diri sendiri memang gampang-gampang susah. Tantangan untuk rutin berolahraga minimal seminggu 3 kali saja suka bablas, dalam seminggu malah pernah nggak ada olahraganya sama sekali. Saya yakin lemak di dalam tubuh lagi berpesta pora. Saya kadang suka mikir sendiri gimana ya caranya biar saya bisa kecanduan olahraga. Setidaknya menantang diri sendiri meskipun nanti hasilnya perubahan fisik tak terlihat ya nggak apa-apa lah yang penting sehat. Mau ikut nge-gym belum apa-apa udah mikirin baju, mikirin sepatu, kok kayaknya banyak biaya haha! 

Akhirnya jalan kaki di pagi hari tanpa alas kaki adalah satu-satu nya pilihan olahraga yang murah meriah. Biasanya jalan kaki setelah Subuh sekitar 30 menitan di sekitar komplek rumah. Kenapa cuma sebentar? Karena menjelang pagi kendaraan baik motor maupun mobil sudah mulai hilir mudik, nggak nyaman kalau olahraga tapi terpapar asap kendaraan. Penginnya bisa olahraga di area  yang lingkungannya nyaman dan sejuk, seperti di Allianz Ecopark Ancol. Emang pernah olahraga disana? Pernah tapi baru sekali hehe.
Allianz Ecopark Ancol
bersama teman-teman blogger
Jadi minggu lalu saya dan empat teman blogger lainnya mendapat kesempatan mengikuti dan merasakan bagaimana Allianz Sweat Challenge yang diadakan setiap 2 minggu sekali di Allianz Ecopark Ancol. Pas banget tanggal 10 Maret itu jadwalnya workshop beginner runner. Oh ya sebelum saya berbagi pengalaman selama beberapa jam mengikuti Allianz Sweat Challenge, saya mau informasikan terlebih dahulu apa itu Allianz Sweat Challenge.


Allianz Sweat Challenge 

Allianz Sweat Challenge merupakan kegiatan yang diadakan oleh Allianz Indonesia sebagai asuransi keluarga Indonesia. Menurut Karin Zulkarnaen selaku Head of Market Management Allianz Life Indonesia, Allianz Sweat Challenge ini tujuannya untuk mendorong masyarakat agar mau menjalani gaya hidup sehat. Setiap 2 minggu sekali nasabah maupun non nasabah Allianz Indonesia yang ingin memulai gaya hidup sehat bisa mengikuti kegiatan reguler setiap minggu kedua dan keempat setiap bulan juga mengikuti program tematik setiap 2 bulan yang berhubungan dengan olahraga, kesehatan, budaya, konser atau pertunjukan. Sampai dengan akhir Desember 2018 nanti Allianz sudah memiliki jadwal kegiatan Allianz Sweat Challenge. Jadi sejak November 2017 sudah dimulai loh, ada yang belum tau ya? Tenang masih banyak kegiatannya sampai akhir tahun.


Allianz Sweat Challenge bisa diikuti oleh siapa saja nggak harus nasabah Allianz saja non nasabah dan nggak pake bayar alias free. Saya sarankan kalau kesini sekalian ajak keluarga, lokasinya enak banget, nyaman, sejuk, ditambah lagi lokasinya yang luas dan banyak spot-spot menarik yang pasti disukai anak-anak seperti, Learning Farm, Fauna Land, Paint Ball. Saya saja betah disana, adem banget seandainya boleh nginap sekalian hihi. Eh iya kalau masuk ke lokasi permainan dan sewa aneka permainan nggak free ya.

Allianz Ecopark Ancol
warming up - workshop beginner runner
Okey, kembali ke tema Allianz Sweat Challenge yang saya ikuti Sabtu lalu adalah runner. Allianz memasukkan tema ini karena rencananya setiap tahunnya Allianz bakal mengadakan Allianz World Run yang dibuka mulai April 2018. Jadi setiap peserta bisa lari dimana saja dan kapan saja, hitungan per kilometernya menggunakan aplikasi GPS Tracking khusus untuk olahraga lari. Pemenang dari kompetisi ini dapat mengikuti Maybank Bali Marathon 2018. Ayoo pada ikutan challenge nya guys! 


Workshop Beginner Runner Bareng Opa Paul

Saat mengikuti salah satu program Allianz Sweat Challenge Sabtu lalu saya senang banget karena banyak dapat ilmu dari Opa Paul yang menjadi coach di workshop beginner runner. Disini Opa Paul menjelaskan pentingnya olahraga. Menurut Opa Paul olahraga itu dibutuhkan untuk tubuh tapi dengan cara yang aman. Semua cabang olahraga baik tapi melakukannya harus berstruktur, sistematis dan beradaptasi, jadi ada urutannya kata Opa.


Allianz Ecopark Ancol
Opa Paul menjelaskan manfaat olahraga dan tahapan melakukan gerakan olahraga lari
Allianz Ecopark Ancol
warming up
Opa Paul juga menyarankan sebelum olahraga lari sebaiknya lakukan pemanasan terlebih dahulu, seperti lari-lari kecil, tujuannya agar-agar otot lentur nggak kram. Yang sering terjadi saat olahraga adalah cedera karena over excercise dan teknik yang salah.

Allianz Ecopark Ancol
ini masih pemanasan guys
Menurut Opa Paul jogging  dan sprinting itu berbeda. Kalau jogging low impact sedangkan sprinting high impact. Jogging disebut juga slow sprinting. Lakukan jogging setiap hari bisa awet muda kata Opa. Jogging minimal 40 menit sehari tanpa break membuat jantung kita jadi lebih kuat dan memompa darah dengan baik. Olahraga membuat tubuh sehat jiwa juga sehat.

Allianz Ecopark Ancol
Saya dan Opa Paul
Saya baru tahu kalau jam-jam istirahat juga ada manfaatnya. Jadi Opa Paul bilang tidur yang baik adalah 8 jam sehari, dimana jam 22.00 sampai jam 02.00 itu saatnya memulihkan fisik, dan jam 02.00-05.00 saatnya memulihkan psikis. Orang yang tidurnya di jam seperti yang Opa Paul sebutkan dijamin fisik dan psikisnya sehat. Dan tubuh siap melakukan aktivitas antara jam 08.00-12.00.  Huhu pantesan badan saya suka sakit-sakitan, olahraganya kurang, begadangnya banyak.


Allianz Ecopark Ancol
Peserta Allianz Runner

Benar-benar happy bisa main ke Allianz Ecopark Ancol dan ikutan program Allianz Sweat Challenge, dapat ilmu dari Opa Paul, senang juga karena merasakan udara yang sejuk pokoknya back to nature banget. Setelah ikutan workshop beginner runner saya dan teman-teman nggak langsung pulang tapi keliling Allianz Ecopark Ancol, nongkrong, foto-foto, puas banget. Next bakal kesini lagi bawa keluarga. Tanggal 24 Maret bakal ada lagi Allianz Sweat Challenge dengan tema running juga. Buat kakian tang pengin ikutan bisa daftar di http://www.allianz.co.id/sweatchallenge. Buruan ya..ajak teman dan keluarga.


Share
Tweet
Pin
Share
No Comments

Indonesia Menjadi Tuan Rumah Asian Para Games 2018. Asian Para Games adalah olimpiade olahraga untuk penyandang disabilitas. Ini adalah event ketiga kalinya diadakan dimana sebelumnya diadakan di Guangzhou, China dan di Incheon, Korea.

Teman-teman pernah menyaksikan langsung bagaimana saudara-saudara kita penyandang disabilitas bertanding di arena olahraga? Kalau belum tahun 2018 adalah kesempatan bagi kita masyarakat Indonesia untuk menyaksikan bagaimana semangat mereka untuk bisa berkompetisi di ajang Asian Para Games bertaraf internasional. Asian Para Games diselenggarakan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada para atlet difabel agar bisa berkompetisi sama seperti atlet normal lainnya.

Asian Para Games (APG) 2018 adalah ajang empat tahunan sekali, kali ini akan diadakan tanggal 6 - 13 Oktober 2018 di Indonesia tepatnya di Jakarta. Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang terpilih untuk menyelenggarakan Asian Para Games, ini suatu kehormatan bagi Indonesia tentunya. Dengan slogan "The Inspiring Spirit and Energy of Asia" dimana tema ini menjelaskan bahwa para atlet difabel juga mempunyai semangat dan kemampuan luar biasa untuk berkompetisi. APG 2018 hadir dengan empat misi yakni determination, courage, equality, dan inspiration. Keempat misi ini diharapkan dapat menjadi tekad kuat dan kepercayaan diri para atlet dalam menghadapi segala tantangan, baik fisik maupun mental.

Saya dan Momo
Biasanya di ajang olahraga seperti ini ada kehadiran maskot. Nah, maskot APG 2018 terinspirasi dari Elang Bondol yang diberi nama Momo (Motivation and Mobility). Ini sesuai dengan slogan yang kuat, dimana ada kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat serta menjadikan atlet penyandang disabilitas sebagai sumber inspirasi dan motivasi.

Yang namanya jadi tuan rumah persiapan pun mulai dilakukan dari sekarang. Indonesia 2018 Asian Para Games Organizing Committee  (INAPGOC) sudah melakukan tahapan persiapan untuk APG 2018, termasuk melakukan sosialisasi. Seperti beberapa hari lalu saya mengikuti sosialisasi Asian Para Games yang diadakan di area Broadway Sumarecon Mall Serpong. Saya dan teman-teman blogger disambut hangat oleh tim INAPGOC dan berkesempatan ngobrol bareng mbak Ratri yang merupakan bagian dari public relation nya INAPGOC. Menurut mbak Ratri sosialisasi ini sedang dijalankan pada 20 titik di 16 kota di Indonesia diantaranya  Medan, Palembang, Batam, Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Bali, Makassar, Samarinda, dan Ambon.

Mbak Ratri (tengah)
Sosialisasi dilakukan agar masyarakat mengenal Asian Para Games 2018, semakin tinggi ketertarikan masyarakat maka akan semakin besar pula keinginan masyarakat untuk bisa menyaksikan langsung maupun tidak langsung. Harapannya agar masyarakat bisa memberikan apresiasi. Kegiatan sosialisasi APG 2018 juga dilakukan melalui media masa, kegiatan offline, maupun media sosial.

Oh ya, Indonesia akan menerima kehadiran para atlet penyandang disabilitas yang berjumlah sekitar 3000 orang dari 43 negara di Asia anggota dari Asian Paralympic Committee. Selama delapan hari ada 18 cabang olahraga dengan 582 nomor pertandingan yang akan dilombakan. Atlet yang ikut para games mulai dari atlet dengan gangguan kekuatan otot, keterbatasan jangkauan gerakan, kekurangan anggota tubuh (amputasi), gangguan penglihatan sampai keterbelakangan intelektual. Salut deh dengan para atlet difabel, semoga semangat kalian dilihat dan ditiru oleh teman-teman yang sering nggak pede dengan dirinya sendiri. Jangan lupa nonton pertandingannya yaa....! Yang mau jadi volunteer APG 2018 kunjungi www.ina2018apg.id.









Share
Tweet
Pin
Share
14 Comments


Holaaa..kalian pernah dengar event lari Kung Fu Run? Biasanya kalau lari ya lari aja ya kan nggak pake embel- embel Kungfu. Saya juga sempat bingung sewaktu diajakin, ini beneran sambil Kungfu sambil lari? Benar benar dibuat penasaran. Akhirnya saya ikutan juga dari pada penasaran.  Siapa tau pulang dari Kung Fu Run udah bisa ciat ciat haha.





Kung Fu Run adalah lari sepanjang 5km yang dipadukan dengan konsep seni bela diri Kung Fu dari China. Memang sedikit berbeda dengan konsep lari 5km yang pernah ada karena mengusung tema seni bela diri dari China yang di implementasikan dalam 6 rintangan sebagai penggambaran kerja keras dan kemampuan bela diri. Kenapa Kung Fu? Karena Kung Fu dianggap mempunyai tujuan untuk kesehatan, pembentukan karakter dan juga sebagai bela diri itu sendiri. Selain itu Kung Fu juga merefleksikan keharmonisan antara gaya hidup yang berkembang saat ini tapi tidak meninggalkan pola hidup sehat.




Kung Fu Run diadakan di Ex Golf Drive Range Senayan pada tanggal 20 Agustus 2017 . Peserta Kung Fu Fun tidak dipungut biaya sepeserpun. Total peserta lebih dari 1500 peserta. Tapi setiap peserta di konversikan senilai 20.000 rupiah per orang. Teman- teman pasti bingung, barusan nulis free kok ujung-ujungnya ada hitungan. Jadi Kung Fu Run selain konsep lari dengan seni bela diri juga ada konsep donasi nya.




Konsep donasi di event Kung Fu Run merupakan inisiatif dari China Communication Construction Group (CCCG) melalui proyek huniannya Daan Mogot City (DAMOCI). Donasi ini merupakan wujud kepedulian dan partisipasi aktif DAMOCI, dan DAMOCI sendiri lah yang mengkonversikan jumlah peserta.   Disini DAMOCI ingin mengajak masyarakat untuk hidup sehat dan berbagindengan sesama dengan olah raga lari. Seluruh donasi ini disumbangkan kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).




Banyak keseruan di event Kung Fu Run 2017 kemarin, selain seru dengan 6 tantangan yang harus di lewati,  ada performance  barongsai,  tarian tirai bambu. DAMOCI juga banyak bagi-bagi hadiah kepada peserta yang beruntung. Grandprize nya yang paling ditunggu-tunggu yaitu 1 unit mobil. Senang bisa ikutan event Kung Fu Run 2017 di Jakarta kemarin, salut dengan inisiatif nya DAMOCI, semoga event seru sekaligus berdonasi seperti ini sering diadakan.




Share
Tweet
Pin
Share
4 Comments
Older Posts

Hello! I’m Tuty Queen

Hello! I’m Tuty Queen

Follow Me

  • instagram
  • facebook
  • twitter
  • pinterest

Cara Mudah Membuat eBook di Canva

Cara Mudah Membuat eBook di Canva

Seedbacklink

Seedbacklink affiliate

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Design Anti Ribet Cuma Pakai Canva

Total Pageviews

Categories

  • Asuransi
  • Canva
  • Dompet Dhuafa
  • Film
  • Food
  • Lingkungan
  • NPD
  • Sport
  • aplikasi
  • beauty
  • ekonomi
  • fashion
  • finance
  • halal lifestyle
  • health
  • hotel
  • kuliner
  • lifestyle
  • teknologi digital

Blog Archive

  • ►  2014 (6)
    • ►  November 2014 (6)
  • ►  2015 (37)
    • ►  March 2015 (1)
    • ►  May 2015 (3)
    • ►  June 2015 (5)
    • ►  October 2015 (3)
    • ►  November 2015 (7)
    • ►  December 2015 (18)
  • ►  2016 (167)
    • ►  January 2016 (11)
    • ►  February 2016 (16)
    • ►  March 2016 (21)
    • ►  April 2016 (15)
    • ►  May 2016 (11)
    • ►  June 2016 (16)
    • ►  July 2016 (6)
    • ►  August 2016 (7)
    • ►  September 2016 (10)
    • ►  October 2016 (20)
    • ►  November 2016 (18)
    • ►  December 2016 (16)
  • ►  2017 (176)
    • ►  January 2017 (12)
    • ►  February 2017 (14)
    • ►  March 2017 (11)
    • ►  April 2017 (16)
    • ►  May 2017 (14)
    • ►  June 2017 (14)
    • ►  July 2017 (6)
    • ►  August 2017 (21)
    • ►  September 2017 (10)
    • ►  October 2017 (20)
    • ►  November 2017 (15)
    • ►  December 2017 (23)
  • ►  2018 (171)
    • ►  January 2018 (9)
    • ►  February 2018 (13)
    • ►  March 2018 (17)
    • ►  April 2018 (18)
    • ►  May 2018 (16)
    • ►  June 2018 (9)
    • ►  July 2018 (6)
    • ►  August 2018 (18)
    • ►  September 2018 (13)
    • ►  October 2018 (17)
    • ►  November 2018 (13)
    • ►  December 2018 (22)
  • ►  2019 (108)
    • ►  January 2019 (11)
    • ►  February 2019 (3)
    • ►  March 2019 (5)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  May 2019 (13)
    • ►  June 2019 (6)
    • ►  July 2019 (11)
    • ►  August 2019 (17)
    • ►  September 2019 (10)
    • ►  October 2019 (10)
    • ►  November 2019 (11)
    • ►  December 2019 (10)
  • ►  2020 (64)
    • ►  January 2020 (6)
    • ►  February 2020 (8)
    • ►  March 2020 (8)
    • ►  April 2020 (5)
    • ►  May 2020 (6)
    • ►  June 2020 (1)
    • ►  July 2020 (4)
    • ►  August 2020 (12)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  October 2020 (2)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  December 2020 (4)
  • ►  2021 (63)
    • ►  January 2021 (5)
    • ►  February 2021 (3)
    • ►  March 2021 (5)
    • ►  April 2021 (4)
    • ►  May 2021 (3)
    • ►  June 2021 (1)
    • ►  July 2021 (2)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  September 2021 (4)
    • ►  October 2021 (10)
    • ►  November 2021 (11)
    • ►  December 2021 (12)
  • ►  2022 (67)
    • ►  January 2022 (2)
    • ►  February 2022 (7)
    • ►  March 2022 (10)
    • ►  April 2022 (12)
    • ►  May 2022 (5)
    • ►  June 2022 (5)
    • ►  July 2022 (5)
    • ►  August 2022 (3)
    • ►  September 2022 (5)
    • ►  October 2022 (4)
    • ►  November 2022 (3)
    • ►  December 2022 (6)
  • ►  2023 (49)
    • ►  February 2023 (3)
    • ►  March 2023 (4)
    • ►  April 2023 (2)
    • ►  May 2023 (7)
    • ►  June 2023 (3)
    • ►  July 2023 (7)
    • ►  August 2023 (3)
    • ►  September 2023 (7)
    • ►  October 2023 (4)
    • ►  November 2023 (5)
    • ►  December 2023 (4)
  • ►  2024 (29)
    • ►  January 2024 (1)
    • ►  February 2024 (3)
    • ►  March 2024 (8)
    • ►  April 2024 (2)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  June 2024 (5)
    • ►  July 2024 (2)
    • ►  August 2024 (2)
    • ►  September 2024 (3)
    • ►  October 2024 (1)
    • ►  November 2024 (1)
  • ▼  2025 (36)
    • ►  January 2025 (4)
    • ►  February 2025 (3)
    • ►  March 2025 (1)
    • ►  April 2025 (1)
    • ►  May 2025 (2)
    • ►  June 2025 (8)
    • ►  July 2025 (10)
    • ▼  August 2025 (7)
      • Tenang Dulu, Baru Bahagia: Cerita di Balik Mini Se...
      • Rayakan Kemerdekaan, Saatnya Bisnis Layanan Keseha...
      • Layanan Pelanggan yang Nggak Bikin Menunggu Lama? ...
      • Belajar dari SMK Nurul Amaliyah: Stabilitas Intern...
      • Panen Ide Kreatif: Ketika Petani Milenial Go Digit...
      • Dari Warung Kupi ke Era Digital: Inspirasi Cek Rim...
      • Dari Bandung Menjelajah Dunia: Cerita Anggiasari d...

Contact Form

Name

Email *

Message *

Member of

Member of



Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates