Edukasi dan Stigma Buruk Mengenai Kusta

minimnya pemahaman tentang kusta justru menimbulkan stigma buruk S tigma buruk tentang kusta masih saja beredar di masyarakat, ini yang meny...

minimnya pemahaman tentang kusta justru menimbulkan stigma buruk
Stigma buruk tentang kusta masih saja beredar di masyarakat, ini yang menyebabkan kusta sulit untuk ditangani. Padahal saat ini Indonesia menempati peringkat ke-3 dengan jumlah penderita kusta terbanyak di dunia. Kondisi ini sangat memprihatinkan, masyarakat harus lebih banyak mendapatkan literasi mengenai kusta dan sebagai bagian dari masyarakat Indonesia kita wajib sharing apa saja yang kita ketahui mengenai kusta agar tingkat kesadaran masyarakat akan penyakit ini semakin tinggi.

Senin, 13 September 2021 KBR (Kantor Berita Radio) bersama dengan NLR Indonesia mengadakan diskusi Ruang Publik dengan tema Gaung Kusta di Udara. Kegiatan ini dilakukan sekaligus memperingati Hari Radio Nasional, dengan menghadirkan pembicara dr. Febrina Sugianto selaku Junior Technical Advisor NLR Indonesia dan Malika selaku Manager Program & Podcast KBR.

Gaung Kusta di udara bersama KBR dan NLR Indonesia 

KBR sebagai corong untuk menyampaikan berita ke masyarakat agar masyarakat mendapatkan informasi dengan mudah dan meningkatkan pemahaman masyarakat salah satunya mengenai kusta. Menurut Malika pemahaman masyarakat akan kusta sangat minim sehingga ini mejadi penyebab lambatnya penanganan penderita kusta. Banyak masyarakat yang masih beranggapan kusta adalah penyakit kutukan dan akan menjadi aib keluarga jika diketahui oleh orang lain. Masyarakat benar-benar minim informasi.

Malika - Manager Program & Podcast KBR 

NLR Indonesia adalah sebuah organisasi non pemerintahan (LSM) yang mendorong pemberantasan kusta dan inklusi bagi orang dengan disabilitas termasuk akibat kusta. Didirikan di Belanda pada 1967 untuk menanggulangi kusta dan konsekwensinya di seluruh dunia dengan menggunakan pendekatan tiga zero, yaitu zero transmission (nihil ppenularan), zero disability (nihil disabilitas) dan zero exclusion (nihil ekslusi). Saat ini NLR juga beroperasi di Mozambique, India, Nepal, Brazil dan Indonesia. Di Indonesia sendiri NLR mulai bekerja di tahun 1975. Pada 2018 NLR bertransformasi menjadi entitas nasional dengan maksud untuk membuat kerja-kerja organisasi menjadi lebih efektif dan efisien menuju Indonesia bebas kusta. Sama seperti aliansia NLR Internasional, NLR Indonesia memiliki slogan: "hingga kita bebas dari kusta" . 

Angka kusta tahun 2020 sudah menurun yakni 16.700 penderita dibanding tahun 2019 yang mencapai 17.439 penderita. Menurut dr. Febrina penurunan angka ini justru ada kabar baik dan kabar buruk. Kabar baiknya penurunan kasus ini mencapai effort, sedangkan kabar buruk nya ditengah pandemi bisa jadi screening yang dilakukan tidak secara rutin karena ada restriksi. Tetap saja ya meskipun mengalami penurunan kasus ini angkanya masih terbilang tinggi. Banyak masyarakat kita yang tidak paham dengan bahasa medis dan tidak terbuka dengan pengobatan medis terutama di daerah. Untuk itu literasi tentang kusta ini harus digaungkan. 

Dalam paparannya dr. Febrina menjelaskan bahwa kusta memang dapat menularkan tetapi perlu digarisbawahi bahwa penularan kusta tidaklah mudah. Apalagi kalau kita tidak intens bertemu dengan OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta). Dan yang paling penting untuk diketahui oleh masyarakat bahwa kusta itu bisa diobati. Jadi jangan khawatir dan merasa malu kalau ada saudara atau keluarga kita yang menderita kusta. Justru dengan 3x minum obat dan terapi yang dianjurkan dokter kusta yang diderita tidak akan menularkan ke orang lain. 

dr. Febrina Sugianto - Junior Technical Advisor NLR Indonesia 
Apa dampaknya kalau kusta tidak segera ditangani oleh dokter? Kusta yang lamban ditangani atau diobati justru bisa menyebabkan disabilitas atau cacat.

Penyebab Kusta

Penjelasan saya diatas mengenai stigma masyarakat, literasi dan minimnya pemahaman mengenai kusta belum lengkap rasanya kalau belum kita bahas seluk-beluk penyebab kusta.

Kusta atau lepra disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae. Bakteri ini dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui percikan cairan dari saluran pernapasan (droplet), yaitu ludah atau dahak, yang keluar saat batuk atau bersin. (sumber: alodokter. com). Jadi kusta dapat menular jika orang lain terkena infeksi bakteri melalui droplet atau percikan ludah yang dikeluarkan saat bersin atau membuang dahak secara terus-menerus atau mengalami kontak dengan penderita dalam waktu yang lama. 

Jenis-Jenis Kusta

Kusta sendiri dikelompokkan dalam 2 jenis, yaitu :

1. Kusta Tipe PB (Pausi Basiler) atau Kusta Kering
Pada jenis ini biasanya kuman lebih sedikit dan dianggap tidak menular

2. Kusta Tipe MB (Multi Basiler) atau Kusta Basah
Jenis kusta MB adalah yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia, dimana kuman lebih banyak jumlahnya dan menyebar dibagikan tubuh yang lain. Ditandai dengan fungsi syarat yang berkurang dan beberapa area mengalami mati rasa. 

Gejala kusta pada masing-masing orang berbeda-beda, Beberapa penderita ada yang mengalami mual, badan panas, juga gatal-gatal yang tak tertahankan diseluruh tubuh. Untuk itu sangat disarankan bagi masyarakat untuk segera ke Puskesmas terdekat apabila memiliki gejala-gejala seperti diatas agar segera diambil tindakan oleh dokter. 

Yuk, kita gaungkan kusta bersama-sama agar angka kasus kusta semakin menurun.  Seperti yang dikatakan dr. Febrina edukasi mengenai kusta sangat penting untuk membuang jauh-jauh stigma buruk tentang kusta. Edukasi bukan melihat dari kaca mata belas kasihan. 








You Might Also Like

1 comments

  1. Harus lebih banyak dan lebih sering lagi ya, diadakan edukasi2 seperti ini. Supaya masyarakat paham dan tidak memberikan stigma buruk

    ReplyDelete