Film
I am Hope
Friday, February 05, 2016
Mengulas film memang bukan pekerjaan mudah, satu hal paling penting diperlukan adalah informasi yang komprehensif dari berbagai sumber. Agar ulasan film menjadi hal yang juga menarik disimak oleh penonton. Dan memiliki nuansa sebanding tatkala film sudah ditonton dan mendapatkan kontribusi ulas sebagai bagian dialektika kritik yang positif. Inilah alasan yang paling wise dalam menikmati ulasan film. Film adalah bahasa paling dekat dengan dua unsur indra kita. Mata dan telinga. Keduanya menyerap paling cepat kedalam induksi langsung atau tak langsung kepada jiwa yang menontonnya. Hubungan pesan film dan hasil akhir setelah menonton film merupakan impact yang diharapkan sejatinya mampu memberikan cara pandang yang lebih baik bagi realitas sosial yang dituju. Film drama dan semua genre film membutuhkan dramaturgi. Tak terkecuali buat garapan film I am Hope The Movie ini.
Cancer adalah realitas sosial kini yang membayangi kehidupan manusia. Dan masih menjadi momok bagi dunia kedokteran untuk terus menggali dan mempelajari kanker lebih jauh. Dan penderita yang lajur berjuang menghadapinya juga hal realitas yang ada. Ibarat menghitung waktu, kanker menjadi sesuatu yang sangat menakutkan bagi orang yang mengidap penyakit ini. Saya sudah merasakan bagaimana teman, saudara yang terkena kanker. Bagaimana perjuangan mereka untuk tetap berharap sembuh dan melanjutkan hidup. Penderita kanker bukan hanya memerlukan obat sebagai penyembuh, tetapi juga harapan kepada orang-orang sekitar untuk tidak patah semangat melihat kondisi mereka. Justru orang-orang terdekatlah yang terkadang menjadi obat untuk tetap semangat menjalani hidup. Yap, nursing care (rawat asuh). Kita yang berada diluar lingkungan keluarga penderita kanker, bisa menjadi orang yang terlibat dalam rawat asuh dilingkungan yang lebih luas.
Mia sebagai tokoh utama dalam film I am Hope bukan satu-satunya orang yang digambarkan mederita kanker. Di luar sana masih banyak penderita kanker yang memiliki status sosial yang berbeda pula dan perlu rawat asuh yang tepat juga penanganannya. Mereka mempunyai harapan yang sama yaitu melanjutkan hidup juga mempunyai mimpi-mimpi yang ingin dicapainya sama seperti kita. Bagian paling penting dari rawat asuh adalah kemampuan orang-orang disekitar penderita kanker untuk menularkan kekuatan jiwa diantara perjuangan mereka ditengah kanker.
Film I am Hope ini juga merupakan salah satu kontribusi bagi kebutuhan nursing care kepada penderita kanker, dan diharapkan memiliki pengaruh positif bagi khalayak luas untuk bisa menjadi nursing care agent, minimal di lingkungan terdekatnya, sebab hal sekecil apapun yang kita lakukan akan sangat berarti bagi orang lain. Itulah gelang harapan yang selalu melingkar dalam tangan-tangan yang tanpa pamrih selalu menaburkan harapan. Gelang harapan juga selayaknya melingkar dalam Sosio-Digipreneur seperti Uplek.com yang selalu memberi konten positif.
Mengenai unsur cerita dan realitas sosial kanker pada umumnya berada pada ranah kompleks yang perlu dilihat tidak dengan simplifikasi. Karena bagaimanapun yang namanya "penderitaan" akan sangat "menderita" untuk dilihat apalagi ditonton. Film I am Hope memasuki realitas sosial yang cukup rumit. Namun sesuatu memang harus dilakukan. Terutama bagi penderitanya yang lajur terpapar. Di film ini saya membayangkan Mia sebagai sahabat saya, dia begitu hidup dalam ingatan. Bagaimana dia menjalankan hidup bersama kanker yang dideritanya, ada kekuatan, ada keberanian, ada kesabaran dan ada keputusasaan hidup yang begitu tragedi. Memberikan ilmu hidup untuk kehidupan yang lebih baik bagi siapapun.
Saya berharap di akhir cerita film ini Mia tetap bertahan hidup, walaupun kecil kemungkinan bisa sembuh dari kanker tetapi Mia bisa diberi kesempatan hidup yang lebih panjang. Karena mimpi adalah harapan.“
Yuk kita tonton Film I Am Hope The Movie di Bioskop pada tanggal 18 Februari 2016.
PRE SALE @IAmHopeTheMovie yang akan tayang di bioskop mulai 18 februari 2016. Dapatkan @GelangHarapan special edition #IAmHope hanya dengan membeli pre sale ini seharga Rp.150.000,- (untuk 1 gelang & 1 tiket menonton) di http://bit.ly/iamhoperk Dari #BraceletOfHope 100% & sebagian dari profit film akan disumbangkan untuk yayasan & penderita kanker sekaligus membantu kami membangun rumah singgah .
6 comments
Kesehatan itu mahal. Semoga diberi umur yang berkah. Bacapostingan ini jadi ingin peluk anggota keluarga.
ReplyDeleteSama...saya juga, hiks
Deleteaku pengen nonton ih, soalnya dua bibi ku kena kangker, takut dan sedih jadinya
ReplyDeletesemoga bisa disembuhkan ya mbak..Amiin
Deleteyess.. akhirnya ada yang satu pemikiran sama Ane :D
ReplyDeletepokoknya Ane pengen MIA tetep hidup, kalo di tulisan Ane sih ane mikirnya Mia bakalan berubah setelah operasi hehehe
bagus artikelnya sist, walaupun mini tapi cukup jelas, pasti ngebut nih buatnya :D
eh ntar mampir juga ya di tulisan Ane ya
https://firstwinner.wordpress.com/2016/02/05/woles-bhro-selama-kita-percaya-keajaiban-itu-pasti-bakalan-datang-kok
good luck dan salambloggerhoki
saya selalu berharap orang-orang yang mempunyai mimpi utk cita2nya semoga berumur panjang :-)
Delete