Pentingnya Peran Orangtua untuk Mendukung Anak Prematur Menjadi Anak Berkualitas dan Berprestasi

Peran Orangtua untuk Tumbuh Kembang Anak Prematur S etiap orangtua pasti menginginkan anaknya terlahir sehat dan sempurna. Selama di dalam k...

Peran Orangtua untuk Tumbuh Kembang Anak Prematur

Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya terlahir sehat dan sempurna. Selama di dalam kandungan ibu selalu berdoa untuk sang anak, tapi sebagai orangtua kita hanya bisa berusaha dan berharap karena bagaimanapun tidak semua anak terlahir normal sesuai keinginan. Bisa jadi selama proses mengandung ada beberapa masalah kesehatan yang harus dilalui ibu selama hamil sehingga anak terlahir tidak normal, misalnya anak terlahir prematur yang lahirnya kurang dari 37 minggu. Apa yang orang tua harus lakukan kalau anak terlahir prematur?

Bertepatan dengan World Prematurity Day (WPD) atau Hari Prematur Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 November, Danone Indonesia memberikan dukungan dengan memberikan edukasi kepada publik melalui program Bicara Gizi secara daring pada tanggal 15 November lalu dengan topik “Peran Orang Tua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi” dengan menghadirkan pembicara yakni Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi dan Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi selaku Psikolog Anak dan Keluarga.


Bicara Gizi - World Prematurity Day 2022
Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia dalam sambutannya mengatakan betapa pentingnya peran aktif orangtua dalam intervensi nutrisi sejak dini pada anak lahir prematur untuk mengejar ketertinggalannya agar anak tumbuh sehat dan berprestasi. Menurutnya ada 10 hak anak yang harus dipenuhi sesuai yang diamanatkan oleh Konvensi PBB tahun 1989. Dari 10 hak beberapa sangat relevan dengan konteks bagaimana peran orangtua dalam mendukung tumbuh kembang anak. Diantaranya hak untuk memperoleh makanan dengan kualitas gizi yang baik, hak atas kesehatan tubuh yang sehat akan membuat anak berkembang optimal, dan hak untuk mendapatkan kesamaan.


Berdasarkan data World Health Organization (WHO) menyebutkan 1 dari 10 anak lahir prematur. Setiap tahunnya di seluruh dunia diperkirakan ada sebanyak 15 juta anak di seluruh dunia yang lahir prematur.  Angka ini bukanlah angka yang kecil, disini peran penting orang tua dibutuhkan untuk memberikan stimulasi gizi yang optimal. Anak terlahir prematur tetap bisa tumbuh sehat dan berprestasi. Bahkan dalam sejarah tokoh-tokoh besar seperti Albert Einstein, Isaac Newton, Pablo Picasso, dan Stevie Wonder adalah anak-anak yang terlahir prematur dan tumbuh jadi anak yang berprestasi. 


Anak yang lahir prematur biasanya beratnya kecil, tapi anak yang terlahir dengan berat kecil belum tentu prematur. Menurut Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) - Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi pertumbuhan dan perkembangan anak prematur harus terus dipantau. Anak yang lahir prematur punya masalah dibanding anak-anak yang lahir cukup bulan. Semakin kecil berat anak prematur maka tingkat permasalahan akan semakin tinggi. Mulai dari gangguan pernapasan dan ketergantungan akan oksigen karena masalah paru hingga gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran yang harus dideteksi sejak dini. Orang tua harus lebih aware kalau ingin anaknya berkualitas harus lakukan pemantauan secara berkala sebelum masuk sekolah dan pada beberapa tahun pertama masuk sekolah.


Anak Prematur Memerlukan Intervensi Nutrisi yang Tepat 

Anak prematur memerlukan intervensi nutrisi yang tepat, jika orangtua melakukan pemantauan secara rutin maka intervensi nutrisi juga dapat dilakukan optimal. Meski anak prematur lahir dengan berat badan yang tidak sama dengan anak lahir cukup bulan, bukan berarti targetnya kemudian adalah menjadikan anak itu gemuk. 


Bagaimana menjadikan anak lahir prematur yang berat awalnya 500 gram menjadi ideal ? Prof. Rina mengatakan menaikkan berat badan anak prematur tidak perlu cepat-cepat karena tidak ada yang instan.  Orangtua harus berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui intervensi nutrisi yang tepat untuk anak lahir prematur. Pemberian protein hewani sangat baik untuk anak prematur, seperti daging, telur atau ikan.


Ketika memasuki usia sekolah, yang tidak kalah penting untuk diperhatikan menurut Prof. Rinawati adalah kesehatan metabolik anak. Karena sering kali menjelang usia remaja, muncul gejala pubertas terlalu dini karena gangguan hormon. Inilah salah satu alasan mengapa pemantauan anak-anak prematur harus dilakukan sesering mungkin dengan melibatkan berbagai macam dokter spesialis. Anak dengan risiko tinggi harus ditangani oleh tim khusus yang terdiri atas tenaga kesehatan dari berbagai ilmu multidisplin.



4 Hal Yang Perlu Diperhatikan Untuk Tumbuh Kembang Anak Prematur

Anak yang lahir prematur perlu di monitor tumbuh kembangnya

Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam tumbuh kembang anak yaitu:

  1. Physical Health. Secara kesehatan fisik atau physical health, orangtua jangan pernah banding-bandingkan dengan anak lain, karena anak prematur adalah anak yang unik dan hanya milik si anak itu sendiri. Masalah physical health yang dapat timbul pada anak lahir prematur sangat bermacam-macam, mulai dari gangguan pernapasan dan ketergantungan oksigen karena masalah pada paru hingga gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran yang harus dideteksi sedini mungkin. Mereka juga berisiko untuk mengalami gangguan pertumbuhan stunting yang membuat pertumbuhan otaknya menjadi tidak optimal. Menurut  Prof. Rinawati inilah mengapa pertumbuhan anak perlu dimonitor dengan pengisian grafik pertumbuhan serta pemantauan aspek perkembangan. Perhatikan kesinambungannya. 

  2. Learning and Cognition. Secara kemampuan kognitif dan bahasa anak lahir prematur harus distimulasi agar mampu mencerna informasi serta berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Karena nantinya akan mempengaruhi keterampilan pra sekolah dan akademis. Orangtua tidak boleh acuh, pemantauan anak yang lahir dalam kondisi high risk harus terus dilanjutkan, tidak hanya berhenti sampai perawatan selesai atau sampai usia 2 tahun saja. Pemantauan anak-anak, termasuk anak risiko tinggi seperti anak yang lahir prematur harus dilakukan bahkan sampai dia memasuki usia dewasa agar berkembang menjadi SDM yang unggul.

  3. Mental Health. Anak prematur biasanya akan menarik diri dari lingkungannya karena kurangnya kemampuan bersosialisasi. Disini orangtua harus terus memonitor bagaimana perilaku anak termasuk jika anak mengalami keterlambatan bicara menjelang awal usia 2 tahun karena ini bisa menjadi indikasi awal Autism Spectrum Disorder. 

  4. Quality of life. Follow up rutin harus sering dilakukan.



Anak Prematur Bisa Berprestasi 

Anak prematur sangat mungkin tumbuh dan berkembang juga berprestasi. Nggak ada yang nggak mungkin selama pemberian stimulasinya tepat. Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi – Psikolog Anak dan Keluarga mengatakan agar orang tua yang anaknya lahir prematur tidak perlu khawatir. Menurut Journal of America Medical Associaton atau JAMA hampir semua anak prematur di semua kategori (moderate to late preterm, very preterm dan extremely preterm) dapat masuk sekolah tepat waktu, sama dengan anak normal lainnya, baik TK, Sekolah Dasar, maupun menengah. Bahkan tak sedikit anak-anak yang lahir prematur memiliki bakat luar biasa.


Anak prematur dapat menjalani kehidupan yang sehat dengan fungsi keseluruhan yang baik. Kebutuhan skin to skin contact yang tinggi akan memaksimalkan perkembangan otak anak. Dalam Journal Lancet Neurology, respon otak akan lebih kuat terhadap sentuhan lembut ini karena anak prematur melalui kontak fisik yang lebih banyak dengan orangtua atau pengasuh di rumah sakit selama perawatan. Jadi yang mempengaruhi tumbuh kembang anak selain genetika adalah lingkungan. Dimana faktor lingkungan selain status gizi juga termasuk stimulasi dan kualitas pengasuhan. Tujuan pengasuhan adalah agar anak mampu berkembang secara optimal dan dapat bertahan hidup dengan baik. Maka peran orangtua sangat penting untuk menstimulasi anak lahir prematur yang dimulai pasca kelahiran hingga fase pertumbuhannya.


Pengalaman adalah katalisator untuk membuat pembelajaran berkembang menjadi kapasitas kemampuan. Artinya anak-anak harus diberikan diberikan peluang untuk mengeksplorasi agar dapat mencoba hal baru sehingga banyak neuron di otaknya tersambung secara kuat dan kompleks. 



6 Langkah Stimulasi Potensi Anak Prematur Sejak Dini

Ada enam langkah stimulasi potensi anak prematur yang bisa dilakukan sejak dini menurut Irma Gustiana Andriani, yakni:


  1. Deteksi dini gangguan kesehatan yang artinya penting bagi orangtua untuk berkonsultasi dengan dokter secara aktif untuk menemukan serta mengatasi segala hambatan yang dialami anak sejak dini. Penanganan sedini mungkin sangat penting untuk mencegah ketidakcukupan gizi yang diperlukan untuk perkembangan otak yang optimal. 

  2. Meningkatkan imunitas untuk meminimalisir segala gangguan kesehatan.

  3. Menemukan tanda awal potensi anak. Sama halnya dengan anak yang lahir non prematur, anak prematur juga penting untuk mendapatkan pantauan dari orangtua. Perhatikan kebiasaan dan minat anak, berikan peluang untuk eksplorasi dan mendorong kreativitas anak.

  4. Menumbuhkan percaya diri karena mereka rentan terhadap rasa tidak percaya diri. Bagaimana caranya? Dengan memberikan kasih sayang, jangan memberikan label tertentu padanya, memotivasi anak untuk mau mencoba, serta puji usahanya ketika melakukan sesuatu.

  5. Modifikasi kegiatan dan terapi. Anak yang lahir prematur dengan beberapa hambatan membuat orangtua harus berpikir kreatif agar keinginan anak untuk eksplorasi tetap terpacu sehingga kesempatan pengembangan potensi anak tetap optimal. Misalnya terapi sensori integrasi untuk mengembangkan kemampuan belajar, konsentrasi dan emosinya.

  6. Menjaga kualitas emosi orangtua. Karena apapun bentuk stimulasi yang diberikan kepada anak untuk mengoptimalisasi kemampuannya akan terhambat jika orangtua tidak terampil mengelola emosinya. Banyak ragam tantangan psikologis yang dirasakan orangtua mulai dari ketidaksiapan mental, postpartum emotion, tantangan ketika menyusui, kurang percaya diri, kelelahan, kemampuan finansial, masalah keluarga, dukungan pasangan, hingga stigma tentang anak prematur. Inilah mengapa orangtua harus lebih dulu mampu mengelola emosinya. 


Saya yakin anak yang lahir prematur bisa menjadi anak berkualitas dan berprestasi selama mendapat dukungan penuh dari orangtua dengan mendampingi tumbuh kembangnya mulai dari awal kelahiran dan pasca kelahiran. Apalagi sudah banyak contoh anak-anak prematur berprestasi yang tanpa disangka-sangka dan mereka menjadi SDM yang unggul.









You Might Also Like

0 comments