Let's Read Mengantar Imajinasi Anak Mengenal Nilai-nilai Kearifan

Ayo Membaca Lewat Aplikasi Let's Read S etiap malam menjelang tidur seringkali alur cerita masa kecil menari di pelupuk mata, seperti se...

Ayo Membaca Lewat Aplikasi Let's Read

Setiap malam menjelang tidur seringkali alur cerita masa kecil menari di pelupuk mata, seperti sedang menonton televisi. Memori masa kecil tak akan bisa dihapus, apalagi kenangan yang manis bersama keluarga dan teman-teman. Kadang suka tertawa bahkan menangis haru dan bahagia bila mengingat-ingat kembali masa kanak-kanak. 


Kalau flashback kegiatan saya saat masih anak-anak, nggak ada bedanya dengan anak-anak sekarang. Anak-anak yang senang bermain, suka kombur (istilah di Medan buat orang yang ngomongnya nggak mau kalah dari orang lain), suka pamerin mainan baru, ditambah lagi suka kepo teman main punya apa aja dan belinya dimana haha! Gemes banget kan? Anak-anak tuh cirinya memang suka mau tau aja, saya kadang suka ketawa sendiri membayangkan masa kanak-kanak. 


Saya sempat malu sendiri kalau mengingat ke"halu"an saya dimasa kecil, ternyata setelah banyak membaca dan mengikuti seminar parenting semua anak-anak memang memiliki petualangan imago yang tentu saja petualangan yang positif. Petualangan imago ini sulit untuk digambarkan karena berada dibawah alam sadar dimana anak berimajinasi dengan membentuk pola petualangan misalnya dengan permainan yang dimainkannya dia seakan-akan bisa menjadi seorang hero bagi teman-temannya seperti dalam cerita dongeng atau komik yang pernah dibaca atau didengarnya.


Jangan Anggap Remeh Imajinasi Anak

Ilustrasi ini saya buat saat ponakan berimajinasi tokoh True ada di luar angkasa :)

Jangan pernah samakan imajinasi dan halusinasi. Saya kerap mendengar orangtua mengeluarkan kalimat halusinasi  atau halu pada anaknya karena keinginan sang anak yang dianggap nggak masuk di akal. Atau mungkin istilah halu yang dikeluarkan hanya mengikuti tren saja, tapi tetap nggak pantas memberi label halu kepada anak. Padahal anak sedang berimajinasi. 


Sebagai orangtua kita dituntut untuk bisa mengarahkan dan memberi penjelasan disaat anak menanyakan hal-hal yang ada di imajinasinya. Jujur saja, saya pernah kewalahan menjawab pertanyaan keponakan laki-laki saya yang masih berusia 7 tahun. Saking sukanya dengan karakter kartun True seorang gadis kecil yang imut yang tinggal di luar angkasa, ia meminta agar gadis cilik ini dijemput untuk berteman dengannya. Awalnya saya menanggapi dengan tertawa, tapi ia justru menangis. Ups, ini serius ternyata. Sampai ponakan saya bilang "saya jatuh cinta dengan True". See! Anak usia 7 tahun bilang jatuh cinta pada tokoh kartun yang ia suka. Mimpinya benar-benar tercipta hanya dengan sebuah tontonan. Setiap hari saya diminta untuk menelpon True dan meminta True tinggal di bumi. Please, kalian jangan ngakak juga ya. Ini beneran terjadi pada ponakan saya, hihi


Jadi jangan pernah anggap remeh imajinasi anak, karena tanpa kita sadari kita membatasi anak memupuk mimpinya dan siap-siap berurusan dengan psikologisnya.


Manfaatkan Waktu Luang Anak dengan Menghidupkan Dongeng, Karena Imajinasi dan Merancang Mimpi Adalah Hak Anak

Manfaatkan Waktu Luang Anak dengan Menghidupkan Dongeng

Kenapa imajinasi anak bisa tercipta hanya karena bacaan atau tontonan? Karena mereka memiliki vivid dream, mimpi yang hidup, mimpi yang bagi mereka jelas ada dan seolah-olah nyata. Dari sinilah impian mereka terbangun untuk esok hari dan seterusnya. Anak-anak bisa merancang mimpi kapan saja. Solusinya apa? Melarang anak menonton kartun dan membaca komik agar mereka tidak berimajinasi terlalu tinggi? Tidak! Karena itu sama saja dengan mengabaikan Hak Anak. Seharusnya kita mendampingi anak menonton atau membaca agar mereka nggak meniru plek ketiplek tokoh yang mereka lihat. 


Sekitar dua tahun yang lalu saya pernah menghadiri event yang diadakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang membahas tentang Pemenuhan Hak Anak Untuk Mewujudkan Indonesia Layak Anak 2030 (IDOLA 2030) melalui kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Disini saya mendapat wawasan apa saja indikator pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak yang terdapat dalam  5 klaster hak anak (Convention of the Rights of  the Child), yaitu: 

  1. Hak Sipil dan Kebebasan 
  2. Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
  3. Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
  4. Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya
  5. Perlindungan Khusus


Dari 5 hak anak diatas saya ingin membahas hak anak berimajinasi dan merancang mimpi. Khususnya poin ke-4 mengenai pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya. Sebagai orangtua pernahkah kita memanfaatkan waktu luang anak setelah mereka pulang dari sekolah dengan kegiatan yang kreatif? Kalau pernah, berarti yang kita lakukan sudah benar. Karena memanfaatkan waktu luang dengan sesuatu yang kreatif dan positif manfaatnya banyak banget, salah satunya agar anak nggak mudah terpengaruh dengan ajakan negatif. Misal dengan membacakan atau mengenalkannya dongeng melalui cerita bergambar


Kadang yang menjadi kendala orangtua zaman now justru tak punya waktu luang untuk anak, susah mengatur waktu karena terlalu sibuk, apalagi hanya untuk mendongeng ke anak. Atau bisa jadi juga  terkendala dengan buku dongeng yang tidak banyak dijual dan susah dicari di toko buku. Sebenarnya kalau kita mau usaha bisa aja sih. Selalu ada solusi demi perkembangan otak anak, demi petualangan imaginer anak, demi membangun karakter anak, dan untuk menumbuhkan minat baca anak. Apalagi sekarang teknologi semakin canggih, apa-apa bisa dilakukan dengan online termasuk membaca online. 


Ayo Membaca Lewat Aplikasi Let's Read 

Membaca Lewat Aplikasi Let's Read

Sungguh, teknologi benar-benar semakin maju dan kita pun harus beriringan dengan kemajuan teknologi agar kita tidak ketinggalan.  Termasuk  tidak ketinggalan memanfaatkan aplikasi yang mempermudah kita saat ini. Ternyata kita bisa mengenalkan literasi baca sejak dini melalui gadget. Ya, gadget yang lagi digandrungi anak-anak kita karena mereka dilahirkan ditengah zamannya teknologi. Nggak perlu repot-repot mencari buku dongeng kalau memang belum bisa beli offline dan belum mendapatkan buku bacaan yang tepat untuk anak. Kita bisa membacakan dongeng melalui aplikasi Let's Read


Let's Read adalah sebuah aplikasi membaca buku bagi anak-anak yang dibuat oleh The Asia Foundation. Jadi aplikasi Let's Read ini berisi kumpulan buku atau perpustakaan digital. Buku-buku yang tersedia di aplikasi Let's Read sebagian besar berasal dari Booklab. 


Saya happy banget begitu tau ada aplikasi Let's Read ini dan langsung mengunduhnya di Play Store. Sebelum saya kenalkan ke ponakan saya, saya berselancar terlebih dahulu di aplikasi Let's Read. Kalau ditanya bagaimana feedback saya tentu saja saya acungkan jempol dan beri bintang 5 untuk Let's Read. Aplikasi ini memiliki beberapa versi bahasa nggak cuma bahasa dari berbagai negara saja tapi juga ada bahasa daerah. Setiap ceritanya bisa diunduh kita unduh dan bisa dibaca kapan saja dan dimana saja. Dan yang paling penting lagi cerita-ceritanya berisikan ilustrasi atau gambar yang bikin anak-anak semakin bermain imajinasinya. Seru banget, anak-anak juga bisa membaca dongeng dari negara lain.


Membaca Cerita Bergambar Dapat Menumbuhkan Minat Baca Anak

Membaca melalui Let's Read akan menjadi pengalaman sendiri bagi anak-anak. Handphone nggak cuma menyenangkan karena bisa main game saja tapi juga bisa membaca dongeng dengan cerita bergambar yang menyenangkan. Ini dapat menumbuhkan minat baca anak karena memunculkan rasa ingin tahunya yang semakin besar, selain itu mereka jadi belajar mengekspresikan diri seperti gambar bercerita yang dilihatnya dan ini secara tidak langsung mebuat anak belajar bersikap. Cerita-cerita bergambar di aplikasi Let's Read akan mengantar imajinasi anak mengenal nilai-nilai kearifan. Yuk, ajak anak membaca sejak dini. Buruan unduh aplikasi Let's Read disini ya.




You Might Also Like

14 comments

  1. Mba Tuty, sip markosip bangeett ini penjelasannya tentang Let's Read. Aku mau share ke sepupu2ku yg pd punya balita, ahh

    Membaca melalui Let's Read akan menjadi pengalaman sendiri bagi anak-anak. Handphone nggak cuma menyenangkan karena bisa main game saja tapi juga bisa membaca dongeng dengan cerita bergambar yang menyenangkan.

    Keren banget!

    ReplyDelete
  2. wah, jadi pingin nyoba aplikasi ini, kalo dibacain dongeng via buku cetak anakku kurang tertarik

    ReplyDelete
  3. Jadi arti Kombur tu, gak mau kalah dari orang lain kalau sedang berbicara ya Mbak. Anak sekarang masih tu pamerin mainan. kadang aku suka ssst ssst, jangan gitu dong, hehehe. Aku sudah install aplikasi Let's Read Mbak. Semoga Firaku suka

    ReplyDelete
  4. Bener banget mba, imajinasi anak bahkan lebih penting dari pengetahuan ya kalo kata Einstein.. Lets Read emang top banget deh, anakku jg jadi ketagihan baca nih hehe alhamdulillah

    ReplyDelete
  5. Langsung fokus ke visual desain canvanya bagus banget mba Tuty. Senang banget memang ya kalau anak bisa semangat dan termotivasi membaca ya mba

    ReplyDelete
  6. Aplikasi ini memang keren nih ya.. apalagi untuk anak-anak cocok nih karena mereka sudah di zaman digital seperti ini.

    ReplyDelete
  7. aku sukaaa ilustrasimu Mba Tuty! kepikiran jadi ilustrator di Let's Read?
    btw, SID suka banget baca Let's Read. Sekarang kan dia udah bisa baca yah jadi kalau pinjam HP-ku, dia cari-cari sendiri judul buku yang dia suka.

    ReplyDelete
  8. aku termasuk dr ibu yang mengerti akan imajinasi anak, slh satunya dengan membebaskan anak semata wayang di rumah untuk corat coret sesuka hati...krn mnurutku dia lg berimajinasi melalui gambarnya. Wah, senengnya tau klo ad aplikasi lets read ya..mau instal ah

    ReplyDelete
  9. Aku juga pengen coba nih aplikasi lets read ini. ponakanku juga senang kalau aku bacain dongeng. Imajinasi anak akan berkembang kalau dengar dongeng ini.

    ReplyDelete
  10. Terasa banget daya imajinasi anak itu harus diasah, salah satu caranya ya dengan bercerita atau membacakan cerita kepadanya.

    ReplyDelete
  11. Kezia suka banget baca Let's read soale banyak kisah inspiratif disana terus dia juga bisa belajar berbagai bahasa.

    ReplyDelete
  12. Iya lo, kak...ternyata anak-anak ini amazingly berimajinasinya.
    Dan jadi ingat kalau ngobrol sama mereka, turunkan derajat.

    Asik banget niih...bercengkarama hangat bersama anak-anak dengan Let's Read.

    ReplyDelete
  13. Thanks sudah berbagi.. Kami yg masih single bisa menggunakannya sebagai oedoman.. hehehee

    ReplyDelete
  14. bener kak, biasanya si kecil akan cepat tangkap dengan hal-hal visual :D

    ReplyDelete

Canva Magic Write