Sudah Saatnya Industri Asuransi Melakukan Revolusi

D ulu kalau mendengar kata asuransi rasanya gimana gitu. Apalagi kalau ada agen yang berulangkali menawarkan asuransi, jujur saja saya ...


Dulu kalau mendengar kata asuransi rasanya gimana gitu. Apalagi kalau ada agen yang berulangkali menawarkan asuransi, jujur saja saya langsung alergi. Tapi salutlah dengan usaha mereka ngejar-ngejar saya, udah ngalah-ngalahin kejaran mantan pacar. Kalau cara komunikasinya enak dan mengedukasi sih nggak masalah, kalau ngemis-ngemis minta saya jadi nasabah kan lama-lama jadi jenuh.  Emang ada agen asuransi yang seperti itu? Ada! Tapi nggak semua ya, mungkin itu cuma segelintir oknum saja. Saya pernah ngalamin dikejar-kejar agen asuransi yang berkali-kali nelfon dan datang ke kantor saya. Getol banget pokoknya, berharap saya bisa ikutan asuransi. Duh, cara memasarkan asuransi yang seperti itu justru membuat saya jadi curiga. Ini asuransi apa MLM. Kok cara ngejar nasabah kayak mau tutup poin dan ngejar target bulanan. Asli, saya jadi sebal banget.

Saya berharap cara-cara agen asuransi yang seperti itu tidak terulang lagi dan dialami oleh orang lain. Karena sebenarnya yang masyarakat harapkan termasuk saya justru mendapatkan pengertian dan pemahaman mengenai asuransi itu sendiri, apa manfaatnya, bagaimana dan kapan asuransi bisa digunakan. Bukan cuma sekadar membeli produk asuransi yang dijual dan kemudian suatu saat ingin digunakan malah zonk karena ternyata produk yang dipilih tidak bisa di klaim, tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ini pernah terjadi dengan kakak ipar saya saat sakit dan harus opname di Rumah Sakit. Saat mengajukan asuransi ke salah satu perusahaan asuransi ternyata tidak bisa di klaim. Ini karena kurangnya pemahaman yang diberikan oleh agen asuransi dan ada yang tidak tersampaikan ke nasabah. 

education concept

Saking banyaknya produk asuransi juga membuat saya jadi bingung. Okelah dari satu sisi jadi nasabah harus smart, tapi di sisi lain bukankah agen asuransi sebaiknya juga mendidik nasabah. Jadi nggak cuma "jual-pergi", tapi terus-menerus memberikan pemahaman kepada masyarakat sampai mereka benar-benar mengerti bahwa asuransi memang diperlukan. Saya yakin industri asuransi mengemban misi-misi yang baik untuk masyarakat.  


Sudah Saatnya Industri Asuransi Melakukan Revolusi

Seiring perkembangan zaman, perkembangan teknologi dan digital juga berkembang pesat. Industri asuransi jangan sampai ketinggalan dengan industri keuangan. Berkembangnya Financial Technology (Fintech) saat ini sudah memberikan kemudahan bagi masyarakat. Begitu juga seharusnya dengan industri asuransi dengan Insurance Technology (Insuretech) nya. Menjual asuransi dengan cara yang sama seperti yang saya alami dikejar-kejar agen asuransi, kemudian marketnya yang itu-itu saja tentu tidak akan berkembang. Sudah saatnya industri asuransi berevolusi.

Samuel Setiawan

Saya setuju dengan yang dikatakan oleh Presiden Direktur PT. Equity Life Indonesia Samuel Setiawan pada saat temu blogger akhir Agustus lalu, bahwa Equity Life juga mulai berevolusi seiring dengan bertambahnya usia Equity Life yang ke 30 tahun 16 September 2017 mendatang. Salah satu cara nya adalah dengan manambah tangan-tangan untuk distribusi asuransi. Ini dilihat dari Bonus Demografi di Indonesia dimana growing income semakin bagus. Nggak cuma mengandalkan agen saja tapi juga menambahkan chanel distribusi seperti retail insurance dan community smarted

Di usianya yang ke 30 tahun Equity Life Indonesia yakin dan siap untuk menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia dari seluruh lapisan ekonomi dan sosial untuk bisa memiliki perlindungan jiwa dan kesehatan mulai dari jalur distribusi yang dimiliki yaitu agency, group bisnis, bancassurance, retail insurance dan community smarted. Ini didukung oleh komitmen Equity Life Indonesia untuk terus mengembangkan rangkaian teknologi terbaru, inovasi produk, dan juga layanan yang terbaik untuk seluruh masyarakat Indonesia.


30 Tahun Equity Life Indonesia "Untukmu Indonesia"
Dengan adanya revolusi di industri asuransi, nantinya asuransi bisa membantu masyarakat melalui financial literacy mengenal financial planning. Selain itu masyarakat jadi lebih  mudah memahami produk asuransi apa yang sesuai dengan kebutuhan, pelayananan yang diberikan termasuk kemudahan pembayaran, membuka polish dan kemudahan nasabah mengajukan proses klaim. 

Menurut saya yang paling penting sih bagaimana industri asuransi ini nggak dianggap ribet di mata masyarakat. Semoga seiring perkembangan zaman, perkembangan teknologi dan digital, proses membeli asuransi jadi lebih simple dan nyaman.




You Might Also Like

10 comments

  1. Asuransi pengen geprak pintu Tapi itu dulu. Now banyak orang yg mulai menyadari Pentingnya asuransi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul seiring dengan mulai meningkatnya kesadaran berasuransi,industri asuransi meski buat perubahan juga dalam melayani nasabah jadi lebih mudab dan nyaman.

      Delete
  2. nah iya bener, aku pun sebel banget kalau ditelponin melulu ga kelar-kelar, huhu.. Semoga bisa berbenah dah selanjutnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya semoga bisa berbenah, biar kita juga acceptable ya

      Delete
  3. Asuransi itu memang penting, tapi memang cara menawarkannya perlu diperbaiki. Kadang ngomong di telepon cepat-cepat banget, kaya yang takut pulsanya habis. Kan yang ada capek berusaha mencerna kalimatnya apa saking cepetnya. Coba kalau pun lewat telepon, bicara dengan nada santai, kan enak di dengar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. saking buru-burunya kita malah disuruh tinggal bilang iya saja karena di rekam, padahal produk yang ditawarkan belum tahu..sebel memang.

      Delete
  4. Setuju banget, industri sekarang kuncinya adalah inovasi, kalau bahasa kerennya, "Inovasi, atau mati"

    ReplyDelete
  5. Hihi iyaa jangan sampe kayak nawarin kartu kredit ya, singkat! Padahal 1 polis asuransi itu detailnya buanyaakk banget yg kudu diketahui nasabah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itu dia, kita yang jadi nasabah mesti dapat edukasi juga :)

      Delete