Makanan Sehat
Parenting
Sarihusada
SGM Sayur dan Buah
Memperkenalkan Makanan Sehat Sejak Dini Pada Anak
Saturday, September 24, 2016
Menurut mommy lebih sehat mana makan siang yang dibeli di kantin sekolah atau yang dibawa dari rumah? Pertanyaan seperti ini sering kita dengar saat mengikuti workshop ataupun seminar parenting. Setelah si kecil lulus ASI eksklusif, para mommy siap tempur untuk tahap berikutnya. Mulai dari memberi makanan pertamanya sampai adegan deg-degan para mommy melihat reaksi si kecil menerima suapan pertama. Wajar ya mom, terkadang timbul kekhawatiran bagaimana kalau pencernaannya belum siap menerima makanan yang kita beri. Sampai usia si kecil sudah mencukupi untuk pre-school, para mommy sebaiknya tetap mengawasi dan mulai membiasakan memberikan makanan sehat pada si kecil.
Meskipun saya belum memiliki buah hati, saya termasuk cerewet untuk urusan makanan yang diberikan kepada ponakan-ponakan saya. Terlebih lagi soal jajanan untuk anak-anak. Melihat warna makanannya saja sudah ngeri, jelas kelihatan kalau kebanyakan jajanan menggunakan pewarna tidak alami alias pewarna buatan, belum lagi bumbu-bumbu yang digunakan mengandung micin. Saya sangat mengkhawatirkan tumbuh kembang ponakan saya nantinya. Saya selalu menganjurkan kakak dan adik-adik saya untuk mengolah sendiri makanan yang diberikan kepada anak, agar anak tidak terbiasa memakan makanan instan.
biasakan anak makan buah dan sayur |
Sejak dini anak sebaiknya dibiasakan mengonsumsi buah dan sayur. Sering kita lihat anak-anak sekarang gemar dengan makanan instan, malah seperti candu, kalau nggak makan makanan instan yang biasa dikonsumsi si anak nggak mau makan. Menurut penelitian-penelitian psikologis, kurangnya asupan buah dan sayur banyak dipengaruhi oleh kurang tepatnya feeding styles atau cara pemberian makan oleh orang tua (Blissett, 2011; Peters,dkk, 2012). Contohnya, ada anak-anak yang trauma terhadap buah dan sayur karena proses maknnya dicekoki atau dipaksa, sementara sebaliknya ada banyak orangtua yang terlalu mudah menyerah saat anaknya menolak makan buah dan sayur, dan ujung-ujungnya si anak diberi jajanan.
Pada konferensi pers PAUD Healthy Eating Habit Program oleh Sarihusada awal September di Hongkong Cafe, Jakarta, Psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani mengatakan cara pemberian makan juga dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian anak. Oleh karena itu penting sekali memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi orangtua tentang cara pemberian makan yang tepat untuk anak.
Psikolog Anna Surti Ariani |
Diana Beauty selaku Brand Manager SGM Eksplor dengan Buah dan Sayur memaparkan, sebagai bentuk kepedulian PT Sarihusada terhadap rendahnya konsumsi buah dan sayur di Indonesia maka PT Sarihusada meluncurkan program Kebiasaan Makan Sehat bagi anak usia dini. Program ini meliputi dukungan penyediaan makanan bergizi, buah-buahan dan sayur-mayur, serta susu pertumbuhan SGM Eksplor dengan Buah dan Sayur bagi anak-anak didik di enam PAUD daerah Jabodetabek. Selain itu program ini juga akan dilengkapi dengan aktivitas berkebun bagi anak, seminar dan kelas parenting untuk orang tua, serta puncaknya piknik bersama di Taman Buah Mekarsari untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November 2016.
Diana Beauty |
Pada kesempatan yang sama, Joris Bernard selaku Brand Business Unit Director Sarihusada menjelaskan PAUD Healthy Eating Habit Program merupakan bagian dari komitmen Sarihusada untuk menjadi mitra bagi orangtua di Indonesia dalam menyediakan nutrisi untuk pertumbuhan anak dan juga membantu membangun kebiasaan makan yang baik dan bergizi seimbang sejak usia dini. Sarihusada juga ingin membuktikan bahwa makan buah dan sayur bisa menyenangkan jika dilakukan bersama-sama dan dengan cara yang tepat.
Joris Bernard |
Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) juga menyatakan dukungannya dalam program Kebiasaan Makan Sehat. Menurut Arist di Komnas PA sangat mendukung kampanye nyata seperti pemberian asupan buah dan sayur kepada anak-anak PAUD, serta kegiatan -kegiatan edukasi yang melibatkan orangtua. Peran orangtua sangat penting dalam menjaga proses tumbuh kembang anak. Penyedian nutrisi melalui buah dan sayur dan kefiatan edukasi juga merupakan bentuk dukungan pada hak tumbuh kembang dan hak pendidikan bagi anak-anak Indonesia.
Arist Merdeka Sirait |
PAUD Healthy Eating Habit Program ini sudah mulai dilaksanakan tanggal 5 September kepada 300 anak didik di enam PAUD Jabodetabek yakni PAUD Anggrek Bulan di Jakarta Timur, PAUD Merah Delima di Jakarta Utara, PAUD Nurul Hilal di Jakarta Barat, PAUD Permata Pesanggrahan di Jakarta Selatan, PAUD Quantum di Kota Bekasi dan PAUD At-Qiya di Kota Depok. Program ini dilakukan melalui pemberian edukasi, pelatihan, sekaligus pendampingan para orangtua dia PAUD agar lebih tepat sasaran.
Para orangtua terutama para mommy tentunya sangat senang dengan adanya program seperti ini. Saya juga berharap program ini bisa merata dilaksanakan di setiap sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, agar paa orangtua mendapatkan edukasi mengenai tumbuh kembang anak, dan untuk kebaikan tumbuh kembang anak-anak di Indonesia.
30 comments
Yups Setujuuu.. bener banget makanan sehat sudah dikenalkan sejak kecil dan harus jadi kebiasaan.
ReplyDeletethanks mak :)
Deletegmbar lucu mba..hehe, programnya bagus yah anak-anak akan suka nihh makan buah dan sayur
ReplyDeletemudah-mudahan orangtua juga membiasakan anaknya makan buah dan sayur yaa :)
DeleteKeren ya program Sarihusada. Terus mendukung tumbuh kembang anak dengan makanan yang bergizi.
ReplyDeleteSiiip...thanks mak
Deletebuah2an dan sayuran memang makanan paling baik bagi siapapun...mari makan buah dan sayuran dan tinggalkan jajanan :D
ReplyDeletemariiii :D
DeleteAnak kadang agak susah dikasih makan sayuran. PR banget. Tapis etuju sih bahwa ini harus tetpa dilakukan
ReplyDeleteiya mbak...ponakan di Medan juga begitu jangankan makan sayur makan buah juga kurang
Deletebtw gosip bentar, soal makanan bayi yg inisal BL emang bener bahaya yak?
ReplyDeleteBudy | Travelling Addict
Blogger abal-abal
www.travellingaddict.com
bukannya sudah ada penjelasan dari pemiliknya
DeleteKeinget ponakan, ortunya nerapin untuk rajin makan buah dan sayur. Alhasil, makanan western kek spaghetti, pizza, burger itu dia gk doyan hahaha. Pernah saya uda semangat lasakin dia spaghetti, eh trnyta gk dimaem sama sekali, malah milih bayem sama dadar jagung wkwk.
ReplyDeleteProgram Kebiasaan Makan Sehat dari Sarihusada untuk menumbuhkan kecintaan anak pada buah dan sayur, bagus banget nih.
wah..keren tuh ortunya, memang sebaiknya gitu mbak
DeleteKereeeen.. saya ikut mendukung programnya. Alhamdulillah anak2 suka makan sayur :)
ReplyDeleteAlhamdulillah
DeleteSemoga programnya bisa dilaksanakan di seluruh Indonesia. Supaya banyak anak di Indonesia yang sehat.
ReplyDeleteAmiinnn...thanks ya mbak
Deleteiya bener. karena kebiasaan makan anak ketika dewasa itu dipengaruhi oleh apa yang dia kenal pertama kali ketika masih usia dini
ReplyDeleteterima kasih mbak
DeleteWaaa....susunya anakku ini.
ReplyDeleteKarena ga suka buah dan sayur.
Hiiks..
Acaranya bermanfaat sekali, mba.
thanks ya mbak
DeleteMengenalkan makanan sehat sejak kecil memang sudah seharusnya menjadi anjuran yang wajib dilakukan ya mbak agar nantinya anak kita menjadi anak yang berkualitas dan memiliki gizi yang bagus dan seimbang tentunya.
ReplyDeleteSiiip kang :)
DeleteMemperkenalkan makanan sehat ini susah-susah gampang. Anakku yang kedua cenderung gampang dikasih apa aja, tapi yang pertama dulu picky eater bgt. Baru udah usia SD pertengahan doyan segala macem
ReplyDeletebingung banget pastinya kalo anak udah susah makan ya mbak
Deletedulu si sulung susah makan sayur n buah, setelah mondok, jadi doyan. kepaksa kali daripada laper, hehe.
ReplyDeletekalau si bungsu justru suka brokoli n bayem sampe diambil langsung dari mangkoknya :D
wah, asyiknya akhirnya anak-anak pada doyan sayur yaa :)
DeletePadahal yang ngak sehat itu malah yang enak dan bikin nafsu makan melonjak hehehe #laluDigampar
ReplyDeletehaha..iya yang nggak enak tapi menyehatkan ayo pilih manaa :D
Delete