travelling
Tur Cokelat Bali Bersama Frisian Flag Kental Manis Cokelat
October 24, 2016Masih nggak percaya rasanya saat saya mendapatkan undangan dari Frisian Flag Indonesia untuk mengikuti Tur Cokelat di Bali. Begitu menerima email saya sampai berulang kali membacanya, beneran nggak sih hehe saking surprise nya. Keesokan harinya saya langsung ditelfon dan ini membuat saya bertambah yakin. Yeay, kapan lagi bisa dapat kesempatan seperti ini, tanpa pikir panjang saya langsung menerima tawaran tersebut. Meskipun saya sudah pernah mengunjungi Bali, tapi Bali memang tempat wisata yang memang nggak akan pernah puas untuk dikunjungi, setiap sudut Pulau Bali nggak akan cukup untuk di kunjungi dalam waktu sehari.
pengalaman yang tak terlupakan bis engikuti Tur Cokelat Bali |
Bali...Apa yang menarik dari Bali selain pantai? Banyak. Beberapa tempat di Bali bisa dinikmati segala usia. Nggak melulu pantai. Seperti pengalaman saya saat mengikuti Tur Cokelat Bali beberapa waktu lalu bersama Frisian Flag Indonesia dan para pemenang Joget Cokelat. Saya sebagai blogger dan dua orang teman blogger yang lain mendapat kesempatan untuk mengikuti perjalanan para pemenang Joget Cokelat ke Bali selama lima hari. Kenapa namanya Tur Cokelat Bali ya?
Tur Cokelat Bali adalah award untuk para pemenang Joget Cokelat. Teman-teman masih ingatkan dengan lirik "susu saya susu bendera". Yup, ini adalah penggalan HinggaTetesTerakhir , jingle yang sangat populer sejak akhir era 90an. Jingle ini digunakan Frisian Flag Kental manis Cokelat untuk mengingatkan konsumen akan kenikmatan rasa cokelat dari produk ini. Bedanya sekarang dilengkapi dengan tarian atau joget yang diberi judul Joget Cokelat Frisian Flag.
Baru-baru ini Frisian Flag Indonesia
meluncurkan Video Joget Cokelat. Nah, bersamaan dengan peluncuran video,
Frisian Flag Indonesia juga mengadakan Tantangan Joget Cokelat di media sosial.
Frisian Flag Indonesia menantang para konsumen setianya untuk meniru Joget
Cokelat bersama teman atau keluarga kemudian membuat videonya sesuai kreasi
mereka masing-masing atau ala mereka. Kegiatan ini juga sebagai kampanye yang
berjudul Nikmatnya Cokelat Frisian Flag. Setelah
lomba selesai dipilih pemenang yang mendapatkan smartphone dan 3 keluarga atau
kelompok menjadi pemenang utama. Awal Oktober lalu Frisian Flag sudah memilih 3
keluarga yakni keluarga Pak Eko Nurhuda dari
Pemalang, keluarga Pak Jimmie Nugraha dari Tangerang, dan kelompok Mas Ardi Santoso dari
Jogja.
Tur Cokelat Bali - award untuk para pemenang Joget Cokelat |
Selain saya, ada dua teman blogger lain yang juga mendapatkan undangan dari Frisian Flag Indonesia. Dua ibu cantik ini adalah Dian dan Mbak Shasya. Senang bertemu mereka, kalau dengan Dian beberapa kali pernah bertemu dalam event dan kegiatan blogger, tapi kalau mbak Shasya ini kali pertama saya bertemu. Alhamdulillah jadi nambah teman.
Tur Cokelat Bali diadakan selama 5 hari 4 malam, mulai tanggal 6 sampai 10 Oktober 2016. Lumayan lama kan? Pada hari H kami semua berkumpul di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Oh ya, ada Micki juga ikut meramaikan Tur Cokelat Bali. Micki sebagai MC disini. Dengan menggunakan maskapai Garuda, kami tiba di Bali sekitar pukul 12.45 WITA. Mau tahu apa saja kegiatan yang kami lakukan selama di Bali? Lanjut yuk!
Sebelum memulai perjalanan hari kedua saya dan rombongan menikmati sarapan dulu di Grand Ixora Kuta. Setelah sarapan kami langsung cek out, dan melanjutkan perjalanan ke Tenganan Village atau Tenganan Pengringsingan di Candidasa. Disini kami mengunjungi desa adat, masyarakatnya hanya boleh menikah dengan sesama orang sekampung, kalau dilanggar maka mereka tidak boleh balik ke akmpung lagi. Disini juga kita akan melihat banyak hasil kerajinan yang dibuat oleh penduduk. Seperti menghias telur, melukis di atas kulit lontar, kain ikat, keranjang, dll. Sekitar 40 menit mengitari Tenganan Village kami kenbali dan melanjutkan perjalanan.
Tur dilanjutkan ke Tohpati mengunjungi tempat pembuatan batik. Disini para peserta sekaligus dikenalkan dengan bahan-bahan yang digunakan untuk membatik sekaligus diajarkan membatik. Nggak mudah loh ternyata membatik itu, perlu ketelitian, wajarlah ya kalau batik tulis ini mahal, soalnya effort nya luar biasa. Saya ikut mencoba membatik, asli belepotan haha. Tapi puas bisa ikut belajar membatik.
Selesai membatik kami makan siang di Lotus Seaview Restaurant, makan disini sambil menikmati pemandangan laut. Makanan yang saya suka disini pepes ikannya enak banget apalagi dengan cocolan sambel matah. Aihh habis makan jadi pengen gelar tikar di pinggir pantai. Udah kenyang dong makan sambil pemandangan laut, ini dia nih yang ditunggu-tunggu, kami langsung megnunjungi Chocolate Factory di Desa Jasri Kabupaten Karangasem.
Chocolate Factory atau rumah cokelat ini semacam rumah atau bar yang menjual olahan cokelat, bentuknya unik. Bagi orang-orang yang baru mendengar mungkin bisa mengira kalau ini rumah terbuat dari coklat hehe. Jangan salah ya, ini cuma rumah yang mengolah coklat saja. Pemiliknya bernama Charlie asala Amerika. Ternyata menikmati coklat banyak ragamnya, contohnya di Rumah Coklat ini, kami disuguhi coklat hangat, sama seperti saat kita menikmati Frisian Flag Kental Manis Cokelat. Yang saya suka saat berada disini suasana lingkungannya yang asyik, dekat dengan pantai. Sambil menikmati coklat, para pemenang Joget Cokelat mengenang kembali saat pertama kali mereka membuat video dengan menampilkan keceriaan mereka Joget Cokelat disini. Oh ya, di dekat pantai ada tiga ayunan dan yang satu ayunannya tinggi banget. Seruuu saat teman-teman teriak sambil di ayun, kalau saya jujur aja nggak berani, ngeliatnya aja udah deg-degan.
Tur Cokelat bersama Frisian Flag Kental Manis Cokelat dilanjutkan dengan mengunjungi Taman Ujung atau Taman Suakasada dan lokasinya masih di Karangasem. Menurut cerita Pak Made tour guide kami Taman Ujung ini dibangun oleh I Gusti Ngurah Jelantik tahun 1919. I Gusti Ngurah Jelantik sangat akrab dengan orang-orang Belanda pada masa itu, dan orang-orang Belanda membangun camp disini. Tempatnya nyaman dan asri, banyak tanaman hijau yang menyejukkan mata. Kabarnya karena tempatnya di ujung timur Bali, disini lebih banyak orang yang melakukan pre wedding ketimbang berwisata.
Menurut pak Made tempat ini cocok untuk orang-orang yang honeymoon atau penulis yang ingin menyendiri untuk mendapatkan ide. Iya sih, menurut saya tempat in cocok untuk orang-orang yang ingin mencari inspirasi untuk menulis buku. Jauh dari keramaian. Saya suka lihat arsitekturnya, sangat unik. Kami juga menikmati makan malam di restoran yang ada di Taman Ujung. Sambil makan diiringi dengan penampilan dua orang penari Bali, tambah seru saat para penari memilih teman-teman untuk menari bersama, diakhir acara gantian dong penari Balinya yang diajak ikutan Joget Cokelat. Kamipun kembali menuju hotel, kali ini saya dan teman-teman menginap di Shangrilla Beach Club Candidasa. Lagi-lagi kami mendapatkan kamar masing-masing, kalau para pemenang sudah pasti dengan keluarga, saya dan dua teman blogger menginap masing-masing dengan kamar yang begitu luasnya. Saking luasnya bisa main bola loh! Saya beruntung dapat kamar di ujung, dan kata manager hotel nya ini kamar favorit. Wow! Gimana nggak favorit, lokasi kamar saya persis didepan pool dan disamping pantai. Saya sampai terlelap tidur ditemani deru ombak *sokromantis.
Hari ketiga, untungnya pihak hotel morning call, soalnya nyenyak banget, bisa bablas tidur sampai siang. Setelah sarapan, saya dan teman-teman menuju Ubud. Hari ini di manja banget, kami semua akan menikmati massage dengan chocolate oil dan lulur coklat. Pas banget ya, selama dua hari keliling Bali, hari ketiga kami di massage biar relaks lagi. Menikmati coklat dengan cara berbeda, melalui chocolate oil yang dibuat dari ekstrak coklat. Seperti kita ketahui coklat merupakan sumber energi, vitamin dan anti oksidan yang baik untuk kesehatan tubuh dan jiwa. Nggak cuma itu saja manfaat lainnya menjadikan kulit tetap lembab dan mengncangkan kulit. Coklat ini juga dapat meningkatkan mood. Emang bener sih, saya sampai tertidur saat di massage dan di scrub dengan lulur coklat sambil menikmati aroma terapi coklat. Setelah selesai, enak banget rasanya badan hilang pegal-pegal dan kulit terasa lebih lembab.
Setelah semua selesai di massage, kami makan siang di Pond Restaurant, tempat yang sama dengan saya dan teman-teman di massage yaitu Pond Spa. Hari ketiga ini kami agak santai sih, karena perjalanan memakan waktu yang lumayan untuk tur keesokan harinya. Selesai makan siang kami menuju The Lovina Resort tempat kami menginap. Selama perjalanan kami mampir juga di Kintamani, rencananya akan melihat gunung merapi dan danau Batur. Tapi sayang banget, kabutnya tebal dan puncak gunung juga danau tertutup kabut. Padahal saya ingin sekali melihat danau Batur yang katanya bentuknya unik menyerupai bentuk bulan sabit. Di tepi danau Batur ada pemandian air panas yang biasanya setiap wisatawan yang datang kesini tidak pernah melewati kesempatan menikmati kolam air panas alami tersebut. Kintamani ini daerah sejuk karena tempatnya yang tinggi. Lebih sejuk dari Puncak.
Karena tertutup kabut dan kami harus melanjutkan perjalanan yang lumayan memakan waktu kami tidak berlama-lama di Kintamani. Kami menuju Aditya Beach Resort tapi bukan untuk menginap melainkan menikmati makan malam. Seperti biasa para tamu yang menikmati makan malam dihibur dengan tarian Bali. Selesai makan kami meluncur ke The Lovina Resort.
The Lovina Resort terbilang baru. Hotel ini keren banget, seperti villa. Setiap lokasi terdapat tiga kamar besar dan terdapat kolam renang. Tim Frisian Flag Indonesia memang oke banget deh milih hotel. Kami semua mendapatkan kamar hotel yang luas dan nyaman. Teman-teman ada yang langsung istirahat dan ada yang lanjut berenang di depan kamar masing-masing. Kalau saya memilih untuk langsung beristirahat karena hari ke empat kami harus bangun lebih pagi, kami akan menuju ke tengah laut. Penasaran kan? Lanjut yuk.
Tepat pukul 5 pagi kita sudah di "morning call" nge teh dan makan snack saja. Karena kami akan Dolphin Tour Lovina. Sempat galau, karena seumur-umur saya nggak pernah naik speed boat ke tengah laut, tapi kesempatan jangan dilewatkan begitu saja. Dalam boat saya berempat dengan teman-teman. Awalnya deg-degan tapi lama-lama sangat menikmati, apalagi begitu melihat langsung lumba-lumba yang lucu. Banyak boat ternyata didepan kami, yang memang sudah menanti-nanti lumba-lumba lucu yang muncul ke permukaan. Perejalanan ke tengah laut sekitar 45 menit, begitu juga dengan perjalanan balik ke The Lovina Resort. Tiba di hotel langsung mandi karena sudah basah-basahan dengan air laut. Lanjut sarapan dan cek out dari hotel.
Tur Cokelat Bali dilanjutkan ke Ulun Danu Temple. Pura Ulun Danu Beratan berada di dataran tinggi Bedugul, tepatnya berada di desa Tabanan Bali. Pura ini adalah Pura terbesar kedua di Bali setelah Pura Besakih. Disini kami menikmati keindahan lingkungan alam yang asri juga keunikan Pura. Sewaktu kami kesini lagi ramai-ramainya karena penduduk Bali sedang beribadah di Pura Ulun Danu. Bagi yang belum pernah kesini coba deh keluarin uang 50ribu nya, disitu ada gambar Pura Ulun Danu Beratan.
Setelah puas menikmati suasana Pura dan keindahan alamnya, kami singgah di Mentari Restaurant untuk makan siang. Malam sebelumnya saya pernah cerita ke mbak Syasha kalau saya pernah ke Bali dan ada makanan yang saya suka yaitu pisang vanilla, tapi saya lupa nama restorannya. Begitu memasuki resto ini, saya bilang ke mbak Syasha, ingat kan mbak pisang vanilla yang saya ceritakan, nah ini dia tempatnya. Senang banget, jadilah saya puas-puasin kerinduan makan pisang vanilla nya.
Selanjutnya kami menuju POD Chocolate Factory and Cafe di Carangsari. Saya baru tau kalau ada Chocolate Factory and Cafe di Bali, biasanya kalau ke Bali tempatnya itu-itu saja, pantai dan pantai. Tur Cokelat Bali bersama Frisian Flag Indonesia ini beda banget, banyak dapat informasi dan pengetahuan tentunya. Seperti mengunjungi POD ini. Masuk ke lokasinya lumayan jauh dari keramaian, seperti memasuki jalan ke hutan. Tapi begitu tiba kami semua happy karena disambut dengan pemandangan gajah juga beruang madu yang lucu. Disinilah POD berada. Kami disuguhi coklat panas yang nikmat banget, sama dengan kenikmatan Frisian Flag Kental Manis Cokelat yang sayang kalau nggak dinikmati hingga tetes terakhir.
Di POD, kami diberi celemek kemudian diajari cara mencetak coklat dan setelah jadi kami membawa pulang hasil kreasi kami, dan kami juga mendapatkan ilmu cara mengolah coklat mulai dari biji sampai jadi coklat. Cara membuat coklat ini akan saya bahas di tulisan saya berikutnya ya. Panjang banget soalnya. Banyak jenis coklat bar yang dijual disini dan harganya lumayan terjangkau. Kalau baca-baca cerita orang-orang yang pernah kesini tur ke POD ini biasanya dikenakan biaya 150rb per orang. Worthed lah ya untuk pengalaman yang asyik. Tapi beda lagi kalau mau foto berpeukan dengan beruang, kena cas lagi sekitar 10 dollar per orang.
Tur Cokelat Bali ditutup dengan Joget Cokelat dan ini sebenarnya hari terakhir kami jalan-jalan karena hari kelima sudah acara bebas. Kamipun kembali ke Kuta untuk menginap di malam terkahir kami di hotel pertama kami menginap yaitu di Grand Ixora.
Nggak terasa ini hari terakhir di Bali. Berhubung acara bebas, kami cek out jam 12 siang jadi nyantai dulu di hotel dan prepare merapikan koper. Pesawat kembali ke Jakarta dengan Garuda pukul 17.30 WITA dengan Garuda. Setelah makan siang di Golden Palace Restaurant, kami mengunjungi Krisna untuk belanja oleh-oleh. Mulai dari oleh-oleh souvenir, baju sampai makanan semua ada disini. Puas belanja sampai jam 15.00 sore kami siap-siap menuju Bandara Ngurah Rai. Ada rasa senang tapi ada rasa sedih karena harus berpisah dengan teman-teman yang tidak sekota. Semoga kami bisa bertemu lagi di lain kesempatan.
Tur Cokelat Bali selesai. Terima kasih Frisian Flag Indonesia...
Ngurah Rai Airport |
Tiba di Bandara Ngurah Rai Bali kami semua langsung disambut dengan kalungan bunga, berkenalan dengan Pak I Made Sukasta tour guide yang akan memandu kami selama 5 hari di Bali. Yeay...Tur Cokelat Bali dimulai.
foto bareng keluarga pemenang Joget Cokelat juga seluruh tim Frisian Flag Indonesia |
Dari Bandara kami langsung menuju Pirates Bay, di Nusa Dua Bali. Tiba di Nusa Dua kami langsung di sajikan santapan makan siang sup jagung, nasi plus ayam juga salad, huaaa banyak banget sampe bingung mau makan yang mana deluan haha. Setelah makan dan bersantai plus cuaca juga lagi panas maklum di pinggir pantai, kita minum Frisian Flag Kental Manis Cokelat dingin trus Joget Cokelat. Mbak Ayu Ratri Khairina Ahza , Senior Brand Manager Frisian Flag Indonesia juga ikut serta Joget Cokelat bersama keluarga para pemenang.
menuju pirates bay |
pirates bay |
Setelah puas bersantai di Pirates Bay kami menuju Nusa Dua Beach untuk menyaksikan Water Blow. Saya penasaran banget dengan Water Blow di Nusa Dua ini, karena banyak teman yang mengatakan tempat ini wow banget. Sayangnya sewaktu kesini water blow nya nggak muncul. Seperti yang di katakan Pak Made kalau ke sini nggak bisa dijamin juga apakah water blow nya bakal kelihatan tergantung cuaca. Tapi kami tetap menikmati suasana pantai di Nusa Dua.
at water blow Nusa Dua |
Perjalanan dilanjutkan menuju Sanur. Sambil menunggu sunset kami menyantap seafood di JBS Restaurant. Saya suka banget kalau sudah disajikan seafood. Karena dari kecil sudah terbiasa dengan makanan laut. Karena mendung, kami nggak bisa melihat sunset. Tapi cukup terhibur dengan suasan pantai di Sanur. Kamipun bersiap menuju Grand Ixora Hotel di daerah Kuta. Tiba di hotel kami dibagikan kunci room masing-masing, langsung deh istirahat.
Sanur |
Tenganan Village |
Tur dilanjutkan ke Tohpati mengunjungi tempat pembuatan batik. Disini para peserta sekaligus dikenalkan dengan bahan-bahan yang digunakan untuk membatik sekaligus diajarkan membatik. Nggak mudah loh ternyata membatik itu, perlu ketelitian, wajarlah ya kalau batik tulis ini mahal, soalnya effort nya luar biasa. Saya ikut mencoba membatik, asli belepotan haha. Tapi puas bisa ikut belajar membatik.
belajar membatik |
hasil belajar membatik para peserta |
Selesai membatik kami makan siang di Lotus Seaview Restaurant, makan disini sambil menikmati pemandangan laut. Makanan yang saya suka disini pepes ikannya enak banget apalagi dengan cocolan sambel matah. Aihh habis makan jadi pengen gelar tikar di pinggir pantai. Udah kenyang dong makan sambil pemandangan laut, ini dia nih yang ditunggu-tunggu, kami langsung megnunjungi Chocolate Factory di Desa Jasri Kabupaten Karangasem.
menikmati makan siang di Lotus Sea View Restaurant |
Chocolate Factory atau rumah cokelat ini semacam rumah atau bar yang menjual olahan cokelat, bentuknya unik. Bagi orang-orang yang baru mendengar mungkin bisa mengira kalau ini rumah terbuat dari coklat hehe. Jangan salah ya, ini cuma rumah yang mengolah coklat saja. Pemiliknya bernama Charlie asala Amerika. Ternyata menikmati coklat banyak ragamnya, contohnya di Rumah Coklat ini, kami disuguhi coklat hangat, sama seperti saat kita menikmati Frisian Flag Kental Manis Cokelat. Yang saya suka saat berada disini suasana lingkungannya yang asyik, dekat dengan pantai. Sambil menikmati coklat, para pemenang Joget Cokelat mengenang kembali saat pertama kali mereka membuat video dengan menampilkan keceriaan mereka Joget Cokelat disini. Oh ya, di dekat pantai ada tiga ayunan dan yang satu ayunannya tinggi banget. Seruuu saat teman-teman teriak sambil di ayun, kalau saya jujur aja nggak berani, ngeliatnya aja udah deg-degan.
Charlie Factory Chocolate |
Tur Cokelat bersama Frisian Flag Kental Manis Cokelat dilanjutkan dengan mengunjungi Taman Ujung atau Taman Suakasada dan lokasinya masih di Karangasem. Menurut cerita Pak Made tour guide kami Taman Ujung ini dibangun oleh I Gusti Ngurah Jelantik tahun 1919. I Gusti Ngurah Jelantik sangat akrab dengan orang-orang Belanda pada masa itu, dan orang-orang Belanda membangun camp disini. Tempatnya nyaman dan asri, banyak tanaman hijau yang menyejukkan mata. Kabarnya karena tempatnya di ujung timur Bali, disini lebih banyak orang yang melakukan pre wedding ketimbang berwisata.
Taman Ujung |
Taman Ujung |
Menurut pak Made tempat ini cocok untuk orang-orang yang honeymoon atau penulis yang ingin menyendiri untuk mendapatkan ide. Iya sih, menurut saya tempat in cocok untuk orang-orang yang ingin mencari inspirasi untuk menulis buku. Jauh dari keramaian. Saya suka lihat arsitekturnya, sangat unik. Kami juga menikmati makan malam di restoran yang ada di Taman Ujung. Sambil makan diiringi dengan penampilan dua orang penari Bali, tambah seru saat para penari memilih teman-teman untuk menari bersama, diakhir acara gantian dong penari Balinya yang diajak ikutan Joget Cokelat. Kamipun kembali menuju hotel, kali ini saya dan teman-teman menginap di Shangrilla Beach Club Candidasa. Lagi-lagi kami mendapatkan kamar masing-masing, kalau para pemenang sudah pasti dengan keluarga, saya dan dua teman blogger menginap masing-masing dengan kamar yang begitu luasnya. Saking luasnya bisa main bola loh! Saya beruntung dapat kamar di ujung, dan kata manager hotel nya ini kamar favorit. Wow! Gimana nggak favorit, lokasi kamar saya persis didepan pool dan disamping pantai. Saya sampai terlelap tidur ditemani deru ombak *sokromantis.
Hari ketiga, untungnya pihak hotel morning call, soalnya nyenyak banget, bisa bablas tidur sampai siang. Setelah sarapan, saya dan teman-teman menuju Ubud. Hari ini di manja banget, kami semua akan menikmati massage dengan chocolate oil dan lulur coklat. Pas banget ya, selama dua hari keliling Bali, hari ketiga kami di massage biar relaks lagi. Menikmati coklat dengan cara berbeda, melalui chocolate oil yang dibuat dari ekstrak coklat. Seperti kita ketahui coklat merupakan sumber energi, vitamin dan anti oksidan yang baik untuk kesehatan tubuh dan jiwa. Nggak cuma itu saja manfaat lainnya menjadikan kulit tetap lembab dan mengncangkan kulit. Coklat ini juga dapat meningkatkan mood. Emang bener sih, saya sampai tertidur saat di massage dan di scrub dengan lulur coklat sambil menikmati aroma terapi coklat. Setelah selesai, enak banget rasanya badan hilang pegal-pegal dan kulit terasa lebih lembab.
massage dengan oil chocolate di The Pond Spa |
Setelah semua selesai di massage, kami makan siang di Pond Restaurant, tempat yang sama dengan saya dan teman-teman di massage yaitu Pond Spa. Hari ketiga ini kami agak santai sih, karena perjalanan memakan waktu yang lumayan untuk tur keesokan harinya. Selesai makan siang kami menuju The Lovina Resort tempat kami menginap. Selama perjalanan kami mampir juga di Kintamani, rencananya akan melihat gunung merapi dan danau Batur. Tapi sayang banget, kabutnya tebal dan puncak gunung juga danau tertutup kabut. Padahal saya ingin sekali melihat danau Batur yang katanya bentuknya unik menyerupai bentuk bulan sabit. Di tepi danau Batur ada pemandian air panas yang biasanya setiap wisatawan yang datang kesini tidak pernah melewati kesempatan menikmati kolam air panas alami tersebut. Kintamani ini daerah sejuk karena tempatnya yang tinggi. Lebih sejuk dari Puncak.
Karena tertutup kabut dan kami harus melanjutkan perjalanan yang lumayan memakan waktu kami tidak berlama-lama di Kintamani. Kami menuju Aditya Beach Resort tapi bukan untuk menginap melainkan menikmati makan malam. Seperti biasa para tamu yang menikmati makan malam dihibur dengan tarian Bali. Selesai makan kami meluncur ke The Lovina Resort.
The Lovina Resort terbilang baru. Hotel ini keren banget, seperti villa. Setiap lokasi terdapat tiga kamar besar dan terdapat kolam renang. Tim Frisian Flag Indonesia memang oke banget deh milih hotel. Kami semua mendapatkan kamar hotel yang luas dan nyaman. Teman-teman ada yang langsung istirahat dan ada yang lanjut berenang di depan kamar masing-masing. Kalau saya memilih untuk langsung beristirahat karena hari ke empat kami harus bangun lebih pagi, kami akan menuju ke tengah laut. Penasaran kan? Lanjut yuk.
dolphin tour lovina |
Tur Cokelat Bali dilanjutkan ke Ulun Danu Temple. Pura Ulun Danu Beratan berada di dataran tinggi Bedugul, tepatnya berada di desa Tabanan Bali. Pura ini adalah Pura terbesar kedua di Bali setelah Pura Besakih. Disini kami menikmati keindahan lingkungan alam yang asri juga keunikan Pura. Sewaktu kami kesini lagi ramai-ramainya karena penduduk Bali sedang beribadah di Pura Ulun Danu. Bagi yang belum pernah kesini coba deh keluarin uang 50ribu nya, disitu ada gambar Pura Ulun Danu Beratan.
Pura Ulun Danu Bratan |
meski hujan tetap semangat - ulun danu temple |
Setelah puas menikmati suasana Pura dan keindahan alamnya, kami singgah di Mentari Restaurant untuk makan siang. Malam sebelumnya saya pernah cerita ke mbak Syasha kalau saya pernah ke Bali dan ada makanan yang saya suka yaitu pisang vanilla, tapi saya lupa nama restorannya. Begitu memasuki resto ini, saya bilang ke mbak Syasha, ingat kan mbak pisang vanilla yang saya ceritakan, nah ini dia tempatnya. Senang banget, jadilah saya puas-puasin kerinduan makan pisang vanilla nya.
pisang vanilla favorit sayaa |
Selanjutnya kami menuju POD Chocolate Factory and Cafe di Carangsari. Saya baru tau kalau ada Chocolate Factory and Cafe di Bali, biasanya kalau ke Bali tempatnya itu-itu saja, pantai dan pantai. Tur Cokelat Bali bersama Frisian Flag Indonesia ini beda banget, banyak dapat informasi dan pengetahuan tentunya. Seperti mengunjungi POD ini. Masuk ke lokasinya lumayan jauh dari keramaian, seperti memasuki jalan ke hutan. Tapi begitu tiba kami semua happy karena disambut dengan pemandangan gajah juga beruang madu yang lucu. Disinilah POD berada. Kami disuguhi coklat panas yang nikmat banget, sama dengan kenikmatan Frisian Flag Kental Manis Cokelat yang sayang kalau nggak dinikmati hingga tetes terakhir.
senangnya belajar membuat cokelat |
saya-miki-mbak syasha-dian |
Di POD, kami diberi celemek kemudian diajari cara mencetak coklat dan setelah jadi kami membawa pulang hasil kreasi kami, dan kami juga mendapatkan ilmu cara mengolah coklat mulai dari biji sampai jadi coklat. Cara membuat coklat ini akan saya bahas di tulisan saya berikutnya ya. Panjang banget soalnya. Banyak jenis coklat bar yang dijual disini dan harganya lumayan terjangkau. Kalau baca-baca cerita orang-orang yang pernah kesini tur ke POD ini biasanya dikenakan biaya 150rb per orang. Worthed lah ya untuk pengalaman yang asyik. Tapi beda lagi kalau mau foto berpeukan dengan beruang, kena cas lagi sekitar 10 dollar per orang.
Tur Cokelat Bali ditutup dengan Joget Cokelat dan ini sebenarnya hari terakhir kami jalan-jalan karena hari kelima sudah acara bebas. Kamipun kembali ke Kuta untuk menginap di malam terkahir kami di hotel pertama kami menginap yaitu di Grand Ixora.
Nggak terasa ini hari terakhir di Bali. Berhubung acara bebas, kami cek out jam 12 siang jadi nyantai dulu di hotel dan prepare merapikan koper. Pesawat kembali ke Jakarta dengan Garuda pukul 17.30 WITA dengan Garuda. Setelah makan siang di Golden Palace Restaurant, kami mengunjungi Krisna untuk belanja oleh-oleh. Mulai dari oleh-oleh souvenir, baju sampai makanan semua ada disini. Puas belanja sampai jam 15.00 sore kami siap-siap menuju Bandara Ngurah Rai. Ada rasa senang tapi ada rasa sedih karena harus berpisah dengan teman-teman yang tidak sekota. Semoga kami bisa bertemu lagi di lain kesempatan.
Tur Cokelat Bali selesai. Terima kasih Frisian Flag Indonesia...
Frisian Flag Kental Manis
Cokelat adalah bagian dari varian produk susu kental manis dan produk
susu Frisian Flag yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Susu kental manis
dan produk susu Frisian Flag pertama kali diekspor oleh koperasi
peternak susu Belanda ‘CoöperatieveCondensfabriek Friesland’ ke
Hindia Belanda termasuk Batavia,
Indonesia, padatahun 1922. Rasanya
yang lezat membuat produk susu kental manis diterima hangat oleh masyarakat Indonesia, yang kemudian menyebutnya dengan nama ‘soesoetjap
bandera’. Identitas dan nama
tersebut hingga kini menjadi salah satu ikon yang sangat dikenal oleh dan dekat
dengan keseharian masyarakat, dan menjadi salah
satu produk susu yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia dan akrab disapa ‘susu bendera’.
Selain lezat rasanya, Frisian Flag Susu Kental Manis juga
membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga karena mengandung gizi makro
(Karbohidrat, Protein danLemak) dan
mikro (9 Vitamin dan 5 mineral)
dan dianjurkan untuk diminum 2 gelas setiap hari. Dengan takaran saji yang tepat
sesuai anjuran, satu kaleng Frisian Flag SusuKental Manis dapat
dibuat menjadi 9 gelas minuman susu yang lezat dan bergizi. Teknologi produksi
susu yang terdepan di kedua pabrik Frisian
Flag Susu Kental Manis di
Indonesia, yakni di Ciracas dan Pasar Rebo Jakarta Timur, menghasilkan produk susu yang berkualitas dan tahan lama.
Mudahnya menyajikan adalah
salah satu alasan Frisian FlagSusuKental Manis disuka ioleh
keluarga Indonesia, baik sebagai
minuman susu hangat atau
dingin. Dengan 3 varian produk yakni Frisian FlagKental Manis Gold, Frisian Flag Kental Manis Putih,
dan Frisian Flag Kental Manis
Cokelat, kelezatan Frisian Flag Susu Kental Manis dapat
dinikmati keluarga Indonesia sebagai minuman, atau dengan makanan favorit mereka. Kemasan kaleng Frisian
Flag Susu Kental Manis yang kuat dan mudah disimpan membuat kandungan susu tetap terjaga.
Sebagai apresiasi kepada
konsumen dan untuk meningkatkan
kualitas gizi masyarakat
Indonesia, Frisian Flag Susu Kental Manis menggelar berbagai kampanye yang
mensosialisasikan pentingnya
minum susu dan menerapkan gaya hidup sehat yakni “Bulan Sarapan Sempurna” sepanjang
Maret 2016. Kampanye ini mensosialisasikan pentingnya membiasakan sarapan
dengan jumlah dan kualitas gizi yang cukup lengkap dengan segelas susu setiap
hari, dalam hangatnya kebersamaan keluarga di pagi hari.
Frisian Flag Susu Kental Manis juga mudah diperoleh masyarakat di seluruh Indonesia, tidak hanya di perkotaan namun juga mencapai hingga pedesaan. Untuk keterangan lebih
lengkap kunjungi www.frisianflag.com
44 Comments
Aaaaaaaak seru banget acaranyaaaaaaaaaa. Jadi kangen Baliiiiiiiiiiiii. Mak tuty, dirimu udah kelar ajaaaaaa. Aku masih OTW niiihh, langsung merasa dilecut abis baca tulisan ini, doakan tulisanku cepet kelar ya maaaaaak :D
ReplyDeletesemangat maaakkk...kangen Bali euy :)
Deletewaahhh selamat ya mbak
ReplyDeleteasyik banget bisa jalan2
jadi mupeng
makasi mbak :)
DeleteWhoa... 5 hari 4 malam di BAli, seru binggo acaranya mbak.
ReplyDeleteJingle Susu Coklat beda emang ngehits ga cuma pas di tahun 90.an keknya. smpe skarang famous jugak :D
Haha iyaa..puas banget 5 hari 4 malam mbak
Deletehuwaa... serunya :) Asyik banget mba bisa ikut acara ini, ke bali pulak :)
ReplyDeleteIya Alhamdulillah, dapat kesempatan yg sangat dilewatkan :)
DeleteMantap Mbak, jalan-jalannya .... Saya jd pengen ke Bali jg :)
ReplyDeleteDirimu kan bakal ke Lombok say...seru banget ituuu, selamat liburan yaaaa :)
DeleteWah asyiknyaa mbaa
ReplyDeleteIya mbaak..:)
DeleteWuihiiii, asyik banget yaaa jalan-jalan ke Bali dibayarin, hahaha. Nikmat mana yang kurang coba :). Seru banget sampai 5 hari. Pasti jadi akrab banget sama peserta lain ya
ReplyDeleteUdah kayak keluarga mbak jadinya :)
DeleteTraveller yang tetap cantik dimanapun dan kapan pun :D
ReplyDeleteSeruu banget bisa di undang di acara kece kayak gini.
Nulisnya berapa hari ini mbak beberapa hari dalam satu posting ?
Salut :D
Saking banyaknya foto sempat bingun nulisnya hehe
Deletesaya pengen cepet mudik ke Bali deh mBa, liat postinganmu.
ReplyDeleteVideonya seruu joget coklatnya ahaha. Nusa dua udah cakep banget sekarang, kemarin belum seapik itu.
Wah, asyiknya yg punya kampung halamaman di Bali...kapan2 ikuut yaaa :D
Deleteserunyaaaa liat foto2 tur cokelat kemarin.. eh disini makin keliatan serunya
ReplyDeleteIyaa rasanya semua foto mau dimasukin :D tapi ntar malah kebanyakan
DeleteYa ampun..4 hari? Seru sekali mba. Apalagi ada hospitality dr penyelenggara
ReplyDeleteYa mbak..seru :)
DeleteWaaa.. Lokasi wisata yang didatangi, beneran ngga melulu pantai ya. Dan ada unsur edukasinya. Top deh.
ReplyDeleteBosankan kalau pantai terus, Alhamdulillah sewaktu tur cokelat kemarin dapat experience lain :)
DeleteAlhamdulillah ya Mak, sesuatu banget menjadi yang terpilih mengikuti Tur ke Bali.
ReplyDeleteAhh senengnya, bacanya pun kaya aku ikoot deh, berpetualang 4 hari pengalaman asyik ya..
Iya teh Nchie, Alhamdulillah bisa jadi yang terpilih
DeleteMba Tuty, tulisannya lengkap banget. Asyik bisa ke Bali dan menikmati keseruannya ya mba :)
ReplyDeleteMakasih mbak Alida :)
DeleteSeru bangettt jalan-jalan ke bali sambil tur cokelattt..
ReplyDeleteDari dulu aku pengen ke Pirates Bay.. Itu kerennnn banget yahh tempatnya.
BTW yg tur cokelat ituu mupemg benar aku Mbakkkk...
Iya Ajeen, seru malah pengen lanjut haha
DeleteMbaaaaakk..mupeng to the max >,<
ReplyDeleteMinta tipsnya biar sering menang lomba dong Mba. Ayo bikin postingan ala Mba Tuty. Apa udah ada?
Belum pernah buat postingan tentang menang lomba blog mbak , belu pede hehe
Delete5 hari yang terpuaskan ya mbak, keren nih frisian flag bikin acara.. pengeeeeen #doa kenceng hehe
ReplyDeleteiya puas mbak :)
DeleteLengkap dan bagus fotonya..oengalamannya seru yah jd mau mandi coklat. Semoga babam bisa nyusul kesana.. aamiin..
ReplyDeleteiya semoga ntar Babam ikutan yaaa
DeleteSerunyaaaa! Jalan-jalan gratis, kunjungan ke tempat-tempat asik, ada kegiatan massage nya pulak... aiiihh, nikmat tiada tara :D. Tuty beruntung banget ;). Hehehe.
ReplyDeleteAlhamdulillah kak Molly dapat kesempatan jalan-jalan gratis hehe
DeleteWuih, lima hari digabung dalam satu posting. Punyaku dipecah-pecah sehari satu posting, itu saking berkesannya perjalanan bersama Frisian Flag Indonesia. Maklum, pengalaman pertama ke Bali nih. Apalagi bisa sama anak-istri begini. Sebelum-sebelumnya saya menang lomba ngetripnya sendiri. Jadi seneng banget deh kali ini.
ReplyDeletesukses mas eko :)
DeleteSeru acaranya. Itu kalo ke coklat factory, mbatik, desa wisata ... bisa perorangan kah? Biasanya kan rombongan yak. Baru tahu juga ada coklat factory di Bali.
ReplyDeleteBtw, karangasem adalah tempat di Bali yang belum kesampean.. heu..
sepertinya perorangan bisa kok mbak
DeleteSeru banget Mba jalan-jalannya.
ReplyDeleteAku kebayang kalau ikut lukis batik. Jadi apa ya motif yang aku buat. Hahahaha
Hahaha..jadi motif suka-suka yaa :D
Delete