Bisnis Digital Dari Lokal Ke Pasar Global

E ra digital sekarang ini penggunaan internet ultra cepat  dan teknologi digital yang semakin berkembang pesat, merupakan kesempatan yang...

Era digital sekarang ini penggunaan internet ultra cepat dan teknologi digital yang semakin berkembang pesat, merupakan kesempatan yang semakin terbuka bagi para pengguna internet di seluruh dunia. Terutama kita sebagai anak-anak Indonesia harus bisa memahami dan memanfaatkan bagaimana cara menggunakan internet yang bisa bermanfat untuk meningkatkan kualitas hidup terutama dalam hal membangun ekonomi digital. Era digital selain membawa perubahan, juga memberi peluang dan meningkatkan potensi dimana dengan pemanfaatan yang maksimal bisa menjadi sumber penghasilan.

Perkembangan teknologi dapat memberi kesempatan kepada kita untuk mengembangkan wirausaha. Saya sendiri berusaha menciptakan ide kreatif untuk menciptakan bisnis yang akan saya pasarkan di dunia digital. Berawal dari kunjungan saya ke rumah kerabat di Aceh dalam rangka bersilaturahmi baru-baru ini, saya jadi terinspirasi ingin membuat bisnis secara digital. Oh ya, dalam bisnis tentu ada produk yang di unggulkan. Yups, produk yang ingin saya pasarkan sebenarnya produk lokal buatan tangan para ibu-ibu di Aceh tepatnya di daerah Idi Rayeuk. Usaha mereka ini adalah usaha kecil, bermodalkan tanaman pandan duri yang dikeringkan kemudian diberi pewarna dan dianyam menjadi berbagai bentuk tikar.  Tikar ini awet loh, karena sewaktu kecil nenek saya pernah juga membuat tikar-tikar ini untuk alas duduk tamu-tamu yang berkunjung ke rumah nenek. 

Sekarang dengan melihat tikar-tikar unik ini lagi, jadi timbul ide untuk memasarkan produk ini. Karena selama ini tikar-tikar ini hanya dijual di daerah Aceh saja dan dibeli oleh orang-orang yang sedang berlibur ke Aceh atau dari mulut ke mulut. Saya ingin orang-orang diluar daerah ini juga tahu dan berminat untuk membeli tikar ini. Ukuran tikar dan coraknya juga bermacam-macam bahkan bisa dipesan sesuai ukuran yang diinginkan. Menurut saya tikar ini unik dan cocok digunakan di rumah sebagai alas duduk, selain itu tikar ini bisa juga menjadi hiasan dinding dengan diberi frame terlebih dahulu ataupun sebagai dekorasi. Apalagi sekarang banyak orang yang suka dengan interior unik, saya langsung beranggapan ini pasar yang bagus. Yang awalnya cuma dipasar lokal, bisa saja kedepannya masuk ke pasar global. Selain itu saya juga bisa memberikan profit kepada para wirausaha kecil yang memproduksi tikar ini. Saya yakin produk tikar unik ini banyak peminatnya. 

Saya akan memanfaatkan platform sosial media yang ada sebagai awal untuk mempromosikan produk yang akan saya jual. Karena saat ini sosial media efektif sebagai media promosi, banyak orang yang aktif di sosial media. Kemudian saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan engagement dengan customer saya, bagaimanapun pelayanan harus diutamakan, hubungan personal dengan customer harus dibangun. Ada sih keinginan untuk memiliki website khusus untuk produk-produk unik lokal yang nantinya bisa dilihat orang-orang baik dari dalam maupun luar negeri. Menjadi cita-cita saya kalau suatu saat produk-produk lokal yang ada di website saya bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Website yang saya buat nggak cuma hanya pajangan foto-foto produk saja, sebagai blogger saya harus memanfaatkan kemampuan saya untuk menciptakan konten-konten yang menarik perhatian pengunjung web saya, baik itu berupa tulisan mengenai tips untuk merawat produk ataupun tips-tips lain yang bisa jadi referensi pengunjung web saya. Apalagi kalau konten di web saya bisa dibaca oleh pengunjung luar negeri, senang banget pastinya. Saya selalu menjadikan Channel News Asia sebagai panduan saya untuk menulis agar tulisan saya lebih berwawasan luas.

Kalau saya memenangkan kompetisi dari MyRepublic yang sedang berlangsung saat ini, saya akan memanfaatkan  dana yang ada untuk membuat website, kemudian saya akan menggunakan internet ultra cepat untuk mendukung kelancaran bisnis saya, karena bagaimanapun internet yang cepat mempengaruhi kinerja saya dalam bisnis digital. Lalu saya menjual produk yang sudah saya persiapkan seperti tikar unik yang saya dapatkan dari wirausaha kecil, kemudian saya akan mencari pekerja untuk membantu saya dalam hal menyusun keuangan. Dalam berbisinis saya harus mempunyai pekerja khusus yang mencatat keluar masuknya uang dan barang, sedangkan saya fokus memelihara website dan berpromosi di sosial media. Teknologi digital sesungguhnya adalah alat untuk membantu pencapaian, kemudahan dalam kegiatan bisnis saya. Semoga apa yang saya cita-citakan ini segera terwujud.



You Might Also Like

31 comments

  1. wah baru tahu tuh tiker sekecil itu, tapi terlalu bagus jika untuk di dudukin.
    sekses kompetisinya

    ReplyDelete
  2. Waaaahhh lucu tikernya, apalagi kalo bisa pesen motif yaaaa. Ntar kalo jadi usaha tiker ini boleh info-infonya dong maaak :D Goodluck blogcompetitionnya ya Maaaak

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. Iya mbak Maya, dari kecil nenek di Aceh banyak banget buat ini, motif nya unik-unik

      Delete
  4. Cakep bgt mbak si anyaman aceh itu .. Keren ya sayang kalau tdk dipasarkan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, ini rencananya pengen dijual online :D

      Delete
  5. Kapan ke aceh mbak tuti??? Aih, di kampungku banyak yang produksiin tikar ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mbak...2 hari yang lalu baru dari Aceh, kampung ayah di Lhoksukon, ini tikar buatan uwak di Idi Rayeuk..

      Delete
    2. Mbah saya dulu kerjaanya juga bikin tikar dari pandan

      Delete
    3. Perlu ketelitian untuk mengerjakannya ya :)

      Delete
  6. Semoga sukses mgontesnya...
    Kita memang perlu mengenalkan produk lokal di pasar global dan internet mempermudah caranya

    ReplyDelete
  7. Saya pernah belajar membuat tikar. Tak mudah karena harus hafal rumus anyam tapi juga tidak sulit jika sudah biasa. Met ngontes....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah pakai rumus juga ternyata ya mbak, salut deh buat pengrajin tikar :)

      Delete
  8. Kalau aku, aku jualan layangan, soalnya aku kan anak alay (bukan lebay ya ?) alay itu anak layangan (tapi nggak suka nongkrong di pinggir jalan) pokonya alaayyyy banget...hehehehehe...

    ReplyDelete
  9. Tikarnya bikin mupeng aku baru tahu loh Mbak...

    ReplyDelete
  10. Bagus banget tikarnya mbak. Aamiin moga2 sukses usahanya. Kyknya bisa nyasar pasar wisatawan loal/ asing yg bisa menjadikan tikar itu sbg cindera mata kali ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbak bisa jadi cindera mata juga, thanks ya mbak.

      Delete
  11. Aih... motif tikernya bagus ya... Semoga dengan tersedianya internet yang lancar, para wirausaha kecil bisa terus berkembang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya motifnya lucu-lucu. Semoga ya mbak dengan internet cepat, usaha jg berkembang.

      Delete
  12. Semoga mimpinya terwujud ya mbak untuk berbisnis di era digital ini :)

    ReplyDelete
  13. Wah keren, ada tikar entic, kalau di jual online bagus juga, dan pastinya untuk menambah pemasukan belanja harian. Jika di tekuni pasti akan cepat berkembang :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas rencananya memang mau dijual online :)

      Delete
  14. Cantiknya tikar-tikar itu dengan motif berbeda dan menarik banget. Gimana ordernya, sayang. Makasih kunjungan tutyqueen ke blog bunda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rencana mau dijual online bunda, nanti tuty share ke bunda yaa

      Delete