Inspirasi
Silence: Agent Of Change
Thursday, October 15, 2015Kang Thamrin |
Biasa di panggil Kang Thamrin, sosok nya biasa-biasa saja tinggal di bantaran kali Cisadane memiliki seorang istri dan tiga orang anak. Basic pendidikan teater otodidak ,beliau kesehariannya adalah seniman yang suka membantu proses kreatif berteater dan berkesenian lainnya yang dikerjakan bersama teman-teman di kota Tangerang. Pria ini memang tidak memiliki pendidikan sampai tingkat sarjana hanya tamatan SMA saja namun dia memiliki kepekaan sosial yang sangat tinggi siapa sangka ternyata beliau adalah seorang direktur dari KELUARGA ANAK LANGIT yang bergerak dalam bidang sosial pembinaan anak-anak jalanan di kawasan kota Tangerang tepatnya di pinggiran kali Cisadane.
Kegiatan Anak-Anak di Anak Langit |
Kegiatan yang dilakukannya adalah membina mereka untuk mendapatkan pendidikan formal seperti PAUD, kelompok belajar paket A, paket B, paket C. Sedangkan untuk non formal bersama dengan volunteer lainnya membina mereka dalam ruang lingkup sosial untuk memberi semangat agar terus belajar, tidak minder dengan keadaan yang di jalani yang penting kegigihan untuk menjadi anak yang mandiri.
Anak-anak jalanan yang di tampung di Rumah Belajar Keluarga Anak Langit ini adalah anak-anak yang tinggal di bantaran kali sungai Cisadane yang rata-rata kesehariannya bekerja mencari cacing sutra yang banyak di temukan di kali cisadane kemudian anak-anak tukang parkir juga pengamen.Biasa nya anak-anak yang belajar di sini di panggil adik-adik sama para kakak pengajar pernah saya mendengar saat anak-anak ini berkumpul kemudian kakak-kakak volunteer memberi pengarahan yang paling saya ingat lebih kurang seperti ini "maaf adik2... kalian belajar yg keras ya untuk mendapatkan kebahagian dengan cara kalian sendiri..." untuk membangkitkan dan menghidupkan kembali rasa percaya diri anak-anak ini tidak lah mudah, mereka terkadang merasa berbeda dan kurang beruntung di banding dengan nasib anak-anak seumur mereka dalam hal mengenyam pendidikan bahkan hidup layak. Di saat anak-anak lain sudah mengenal teknologi seperti tv kabel,gadget dan sejenis nya mereka justru bekerja untuk menafkahi diri untuk bisa jajan.
Rumah Belajar Anak Langit |
Jadi di sini Kang Thamrin selain sebagai pemain teater untuk menafkahi anak dan istri beliau juga menyisihkan waktu nya untuk anak-anak jalanan di Rumah Belajar Keluarga Anak Langit. Di Rumah Belajar ini memakai metode LDR (Lihat Dengar & Rasakan) “made for minds”agar lebih banyak menyerap pembelajaran dan menjadi gerakan sosial yang responsive dalam lingkungan, anak-anak menjadi lebih aktif dalam merespon hal-hal yang positif sebagai bagian dari masyarakat.
Banyak yang ingin saya tulis mengenai beliau dan keluarga anak langit namun terlalu banyak hal yang dapat dilihat dan di rasakan langsung jika kita berada di Rumah Belajar Anak Langit ini. Saya sangat merasakannya.
10 comments
Kereen
ReplyDeleteterima kasih mbak Wind..
DeleteIndahh bangett masih ada yg peduli sepertii inuu..kerennn.
ReplyDeleteIndahh bangett masih ada yg peduli sepertii inuu..kerennn.
ReplyDeleteIndahh bangett masih ada yg peduli sepertii inuu..kerennn.
ReplyDeletebetul mak mira...
DeleteMemang masih banyak orang kecil yang masih peduli dengan kehidupan Sosial di indonesia . terutama tentang penerus bangsa yg harus di ajarai untuk maju , sperti belajar dan dibimbing. meskipun tanpa biaya. Pemerintaj seharusnya mendukung para orang yg masih peduli. bukan mlah menuduh rakyat kecil seenaknya. lihat para pejabat besar , mereka hanya mnghabiskan uang rakyat! rakyat kecil malah yang mencari nafkah ! Lebih baik menjadi Masyarakat Sampah daripda menjadi Sampah Masyarakat !! www.scoutrip.or.id
ReplyDeleteterima kasih mas muhammad semoga kita semua semakin peduli ya..
Deletealhamdulillah ya masih ada yang peduli
ReplyDeleteterima kasih mbak tanti..
Delete