My Generation Film - Hello Anak Zaman Now dan Ortu Zaman Old !

W eekend begini aktivitas yang paling asyik itu nonton film. Nonton memang sudah jadi hobi saya dan suami sejak kami sebelum menikah. Pa...

Weekend begini aktivitas yang paling asyik itu nonton film. Nonton memang sudah jadi hobi saya dan suami sejak kami sebelum menikah. Padahal kalau flash back lagi ternyata genre film kami berdua  beda banget, eh setelah nikah film apa aja yang pengen di tonton tetap klop nggak ada masalah selama dua-duanya suka. Kalau ini sih sepertinya kami berdua jadi saling beradaptasi dengan kesukaan masing-masing. Kadang untuk mencari sesuatu yang berbeda saya dan suami nonton film yang sama sekali kami nggak bakal suka ending nya, tapi karena mood lagi bagus ya di tonton aja siapa tau dari film yang nggak disuka ada sesuatu yang bisa di jadiin bahan buat mengeksplor tulisan.

Nah, akhir pekan ini kami sudah mencatat film apa saja yang bakal di tonton. Karena minggu lalu adalah weekend produktif alias banyak kerjaan dan nggak sempat nonton jadilah hari ini kami marathon film.  Tapi sebelumnya saya pengen ngereview sedikit film yang bakal saya tonton juga bulan depan. Kenapa nunggu bulan depan? Karena film yang akan saya review ini bakal tayang 9 November mendatang, judulnya My Generation. Apa yang ada dibenak teman-teman kalau lihat judulnya? Meskipun ada quote don't judge a book by it's cover tapi boleh lah ya menebak hehe.

Arya Vasco as Kunji
Kalau saya boleh menebak setelah melihat trailernya film ini menyimpan makna yang mendalam tentang generasi kita zaman sekarang, bagaimana kekhawatiran kita sebagai orang tua dengan perilaku anak-anak zaman sekarang ada di film ini. Kekhawatiran ini memang nyata adanya. Semakin kita khawatir dengan gaya hidup anak zaman sekarang sebegitu jugalah masalah yang muncul. Tapi apakah kita hanya terus berkutat di pemikiran yang itu-itu saja? Big no! Sudah saatnya kita memikirkan dan mencari solusi bagaimana menghadapi anak-anak kita yang hidup di zaman milenial seperti sekarang.

Film yang diperankan oleh Arya Vasco, Alexandra Kosasie, Bryan Langelo, dan Luthesa yang disutradarai oleh Upi ini mengangkat permasalahan yang sedang dialami anak zaman sekarang yang menurut Upi sangat menarik untuk diangkat. Upi ingin memberikan realita yang tampak bagaimana kehidupan generasi millenial. Dalam film ini Upi ingin menunjukkan kepada para orang tua ini loh potret anak-anak milenial secara real.


Alexandra Kosasie as Orly
Saat melihat trailer film My Generation terlihat jelas bagaimana ke empat anak ini protes dengan segala tuduhan orang tua mereka, mereka tidak suka diperlakukan seperti anak-anak zaman orang tua mereka dulu, intinya mereka ingin bebas dan tidak ingin di kekang. Mungkin orang tua khawatir anak mereka gampang terpengaruh dengan anak-anak lain yang hidupnya bebas. Kekhawatiran mereka beralasan sih, mungkin cara penyampaiannya yang belum pas dan nggak kena di hati mereka.

Bryan Langelo as  Zeke
Anak memang bukan miniatur orang tua, kita tidak bisa membuat mereka menjadi diri kita. Complaint-complaint seperti inilah yang diutarakan anak-anak di film My Generation ini. Beda memang dengan kita yang dulu harus jadi anak patuh kalau tidak nanti besarnya begono, mesti ikut aturan kalau enggak nanti di hukum, dan kita berhasil ikut aturan orang tua kita zaman dulu terlepas jadi apapun kita sekarang who knows

Kalau saya boleh menarik kesimpulan, dengan adanya film ini kita sebagai orang tua meskipun dijuluki orang tua zaman old kita wajib melek dengan kenyataan yang terjadi bagaimana kehidupan anak-anak zaman millenial. Meskipun film ini tidak menggambarkan sepenuhnya dan menyamaratakan semua anak sama tapi kita harus aware dengan peduli dengan sinyal yang sudah ada. Bukan saatnya saling menyalahkan, saling menunjuk, dan merasa paling benar. 

Luthesa as Suki
Jujur saja, sebenarnya saya bukan hanya miris melihat bagaimana kenyataan gaya hidup anak sekarang saja, melihat kenyataan bagaimana gaya hidup orang tua yang dari zaman old tiba-tiba dihadapkan dengan zaman digital saja sudah bikin miris. Banyak juga kok orang tua yang bablas di sosial media yang sebenarnya menjadi contoh yang tidak baik untuk anak-anak kita, sudah kita sebagai orang tua juga mengintropeksi diri? Pantaskah kita mengaggap kita contoh yang baik buat anak-anak kita kelak? Saya salut dengan para orang tua yang berhasil mengintropeksi diri, memikirkan dan duduk bersama untuk mencari solusi untuk anak-anaknya. Bagi orang tua yang belum juga mengintropeksi diri yuk kita tertawakan diri sendiri. 

Mudah-mudahan saja setelah menulis ini nggak ada yang beranggapan saya bisa ngomong karena belum punya anak, please ya jangan negative thinking dulu, meski belum punya anak saya punya banyak ponakan dan saya pemerhati anak. Dan buat anak zaman now setelah nonton film ini jangan niru gaya hidupnya loh ya, ambil sisi baiknya apa yang sebaiknya tidak diikuti dan buat ortu kalian senang karena prestasi kalian.Kita nonton bareng aja yuk!






You Might Also Like

0 comments

Canva Magic Write